Anda di halaman 1dari 27

PPH pasal 25

kelompok
✘ Rony Wijaya G.P
✘ Achmad Gabriel F.U
✘ Anton Brian Nugroho
✘ Yanis Chrisna N
Apa itu pajak PPH pasal 25 ???
Pembayaran dengan tahun berjalan bisa dilakukan deng :

Wajib pajak membayar Melalui pemotongan


sendiri atau pemungutan oleh
(PPh pasal 25) pihak ketiga
(PPh pasal 21, 22, 23 dan
24)
Cara penghitungan pajak PPH pasal 25

Besarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang


harus dibayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap
bulanya adalah sebesar pajak penghasilan yang terutang
menurut surat pemberitahuan pajak tahunan pajak
tahunan pajak penghasilan tahun pajak yang lalu
dikurangi dengan:
✘ Pajak penghasilan dipotong sebagaimana dimkasud
dalam pasal 21 dan pasal 23 serta penghasilan yang
dipungut sebagaimna dimaksud dalam pasal 22
✘ Pajak penghasilan yang dibayar atau teruttang di luar
negri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimkasud
Jumlah pajak penghasilan Tuan Dias yang
Terutan sesuai dengan SPT tahunan PPh 2014 Rp 30.000.000
Pada tahun 2014, telah dibayar dan dipotong atau dipungut:
PPh Pasal 21 Rp 8.000.000
PPh Pasal 22 Rp 2.000.000
PPh Pasal 23 Rp 2.000.000
PPh Pasal 25 Rp 12.000.000
Rp 24.000.000
Kurang Bayar (pasal 29) tahun 2014 Rp 6.000.000
Besarnya PPh Pasal 25 tahun 2015 adalah:
PPh yang terutang tahun 2014 Rp 30.000.000
Pengurangan:
PPh pasal 21 Rp 8.000.000
PPh pasal 22 Rp 2.000.000
PPh pasal 23 Rp 2.000.000
Rp 12.000.000
Dasar perhitungan PPh pasal 25 tahun 2015 Rp 18.000.000
Besarnya PPh pasal 25 per bulan:
Rp 18.000.000/12= Rp 1.500.000
Jadi Tuan Dias harus membayar sendiri langsung angsura PPh pasal 25 setiap
bulan [ada tahun 2015 mulai masa maret sebesar 1.500.000
 
BEBERAPA MASALAH/KASUS UNTUK MENGHITUNG
BESARNYA PPH PASAL 25

Angsuran bulanan Apabila dalam tahun


untuk sebelum batas berjalan diterbitkan SKP
waktu penyampaian SPt untuk tahun pajak yang
tahunan PPh lalu
HAL-HAL TERTENTU UNTUK PENGHITUNGAN
BESARNYA ANGSURAN PPH PASAL 25

1. 2. 3.
IWajib pajak berhak atas Wajib pajak memperoleh SPT tahunan PPh tahun
kompensasi kergian. penghasilan tidak teratur. yang lalu disampaikan
setelah lewat batas waktu
yang ditentukan.

4. 5. 6.
Wajib pajak diberikan Wajib pajak membetulkan Terjadinya perubahan
perpanjangan jangka sendiri SPT tahunan PPh keadaan usaha atau
waktu penyampaiaN SPT yang mengakibatkan kegiatan wajib pajak
tahunan PPh. angsuran bulanan lebih
besar dari angsuran
sebelum pembetulan
ANGSURAN PPh PASAL 25 BAGI WP BARU, BANK, BUMN, BUMD, DAN
WP TERTENTU LAINNYA.
Angsuran PPh pasal 25 bagi wajib pajak baru.
✘ Wajib pajak baru adalah wajib pajak orang pribadi dan badan yang baru pertama kali
memperoleh penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas dalam tahap pajak berjalan.
✘ Besarnya angsuran PPh pasal 25 setiap bulan untuk WP baru dihitung berdasarkan
penerapan tarif umum atas penghasilan neto sebulan yang disetahnkan, dibagi 12 (dua belas).
✘ Dalam hal WP baru menyelenggarakan pembukuan dan dari pembukuannya dapat dihitung
besarnya penghasilan neto setiap bulan, penghasilan neto fiskal dihitung berdasarkan
pembukuannya.
✘ Dalam hal WP baru hanya menyelenggarakan pencatatan dengan menggunakan norma
penghitungan penghasilan neto atau menyelenggarakan pembukuan tetapi dari
pembukuannya tidak dapat dihitung besarnya penghasilan neto setiap bulan, penghasilan
neto fiskal dihitung berdasarkan Norma Penghitugan Penghasilan Neto atas peredaran atau
penerimaan bruto.
✘ Untuk wajib pajak pribadi baru, jumlah penghasilan neto fiskal yang disetahunkan dikurangi
terlebih dahulu dengan PTKP.
Contoh soal

PT Almond, perusahaan yang baru berdiri


terdaftar sebagai wajib pajak pada awal bulan
Juni 2014. Selama bulan Juni penjualan PT
Almond sebesar Rp 1.000.000.000,00 dan
biaya-biaya yang terjadi adalah sebesar Rp
600.000.000,00.
pembahasan
Perhitungan PPh Pasal 25 untuk masa Juni 2014 adalah sebagai berikut :
Penjualan Rp 1.000.000.000,00
Biaya Rp 600.000.000,00
Penghasilan netto sebulan Rp 400.000.000,00
Penghasilan netto disetahunkan
(12 x Rp 400.000.000,00) Rp 4.800.000.000,00
PPh Terutang
25% X Rp 4.800.000.000,00 = Rp 1.200.000.000,00
PPh Pasal 25 masa Juni :
Rp 1.200.000.000,00 / 12 = Rp 100.000.000,00
Untuk bulan berikutnya sampai dengan penyampaian SPT Tahunan dihitung lagi PPh Pasal 25
tiap-tiap bulan seperti pada penghitungan diatas.
WP Bank atau sewa guna usaha dengan hak opsi
(financial lease)

dihitung berdasarkan penerapaan tarif umum


atas laba rugi menurut laporan keuangan
triwulan terakhir yang disetahunkan
dikuraangi pajak penghasilan pasal 24 yang
dibayar atau terutang diluar negeri untuk
tahun pajak yang lalu dibagi 12.
Contoh soal
PT Bank Dana Sejahtera dalam laporan triwulan April – Juni 2014
menunjukkan penghasilan netto Rp 300.000.000,00.
Perhitungan PPh Pasal 25 untuk masa Juli, Agustus, September 2014
Contoh soal
Penghasilan netto triwulan Rp 300.000.000,00.
Penghasilan netto disetahunkan
4 x Rp 300.000.000,00. Rp 1.200.000.000,00.
PPh Terutang
25% x Rp 1.200.000.000,00. = Rp 300.000.000,00.
PPh pasal 25 masa Juli , Agustus, September 2014 :
Rp 300.000.000,00. / 12 = Rp 25.000.000,00.
Besarnya PPh pasal 25 untuk wajib pajak BUMN dan BUMD

dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas


laba-rugi fiskal menurut RKAP tahun pajak ynag
bersangkutan yang telah disahkan RUPS dikurangi
dengan pemotongan dan pemungutan PPh Pasal 22, PPh
Pasal 23, PPh Pasal 24 yang dibayar atau terutang di luar
negeri tahun pajak yang lalu dibagi 12.
Dalam RKAP belum disahkan, maka besarnya
angsuran PPh Pasal 25untuk bulan-bulan sebelum bulan
pengesahan adalah sama dengan angsuran PPh Pasal
25bulan terkhir tahun pajak sebelumnya.
Contoh soal

✘ Menurut RKAP Tahun 2015 yang sudah


disahkan , PT Jogja Bangkit (sebuah
BUMD yang dimiliki Pemerintah Kota
Yogyakarta) diperkirakan mempunyai
penghasilan netto sebesar Rp
1.000.000.000,00. Kredit Pajak (PPh Pasal
22, Pasal 23, dan Pasal 24 yang dapat
dikreditkan) Tahun 2014 berjumlah Rp
70.000.000,00.
pembahasan

Perhitungan PPh pasal 25 untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:


Penghasilan Netto Rp 1.000.000.000,00
PPh terutang
25% x Rp 1.000.000.000,00 = Rp 250.000.000,00
Kredit pajak PPh pasal 23,24.25 Rp 70.000.000,00
PPh yang dibayar sendiri Rp 180.000.000,00
PPh pasal 25 :
Rp 180.000.000,00 / 12 = Rp 15.000.000,00
Besarnya angsuran PPh pasal 25 untuk wajib pajak masuk bursa dan
wajib pajak lainnya yang berdasarkan keteentuan yang diharuskan
membuat laporan keuangan berkala

✘ sebesar pajak penghasilan yang dihitung


berdasarkan penerapan tarif umum atas
laba – rugi fiskal menurut laporan
keuangan berkala terakhir yang
disetahunkan dikurangi dengan
pemotongan dan pemungutan PPh pasal 22
dan pasal 23 serta PPh pasal 24 yang
dibayar atau terutang di luar negeri untuk
tahun pajak yang lalu, dibagi 12 (dua
belas).
Besarnya angsuran pajak penghasilan pasal 25 untuk wajib
pajak orang pribadi pengusaha tertentu

, ditetapkan sebesar 0.75% (nol koma tujuh


puluh lima persen) dari jumlah peredaran
bruto setiap bulan dari masing-masing tempat
usaha. Untuk pajak penghasilan atas
penghasilan dari usaha yang diterima atau
diperoleh wajib pajak yang memiliki
peredaran bruto tidak melebihi Rp.
4.800.000.000,00 akan dibahas tersendiri
dalam bagian pajak penghasilan pasal 4 ayat 2
(dua).
Pembayaran pajak penghasilan bagi orang pribadi yang bertolak
ke luar negeri

Pembayaran pajak penghasilan adalah wajib


pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak
memiliki nomor pokok wajib pajak dan telah
berusia 21 tahun yang bertolak ke luar negeri
termasuk istri,anggota keluarga sedarah dan
keluarga semenda dalam garis keturunan lurus
serta anak angkat
Yang tidak dikenakan kewajipan pajak penghasilan

✘ Warga negara Indonesia yang bertempat tinggal tetap di luar negeri yang
memiliki dokumen resmi sebagai penduduk negara tersebut
✘ Jemaah haji yang penyelenggaraan ibadahnya dilakukan oleh instalasi yang
berwenang
✘ Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri dalam rangka program
penempatan tenaga kerja Indonesia dengan persetujuan instalasi yang
berwenang
✘ Orang pribadi yang melakukan perjalanan luntas batas wilayah republic
Indonesia yang melalui darat
✘ Penyandang cacat atau orang sakit yang berobat ke luar negeri atas biaya
organisasi social termasuk 1(satu)orang pendamping,dengan persetujuan
yang berwenang
✘ Anggota misi kesenian misi kebudayaan atau misi keagamaan dll mewakili
pemerintah Indonesia di luar negeri dengan instalasi yang berwenang
✘ Mahasiswa atau pelajar yang berusia 21 tahun yang akan belajar di luar
negeri dalam rangka program pertukaran pelajar yang diselenggarakan
pemerintah atau badan asing
✘ Mahasiswa asing yang berada di Indonesia dalam rangka belajar dengan
rekomendasi perguruan tinggi setempat dan tidak memperoleh penghasilan
dari Indonesia
✘ Orang asing yang tidak menerima penghasilan dari Indonesia yang
melaksanakan
✘ Penelitihan di bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan di bawah
kordinasi Lembaga pemerintah terkait
✘ Program kerjasama tehnik dengan mendapat persetujuan seketariat negara
✘ Tugas sebagai anggota misi keagamaan dan misi kemanusiaan di bawah
koordinasi instalasi terkait
✘ Orang asing yang tidak bertempat tinggal di indonesia atau yang berada di
Indonesia tidak dari 183(seratus delapan puluh tiga)hari dalam janggi waktu
12 bulan
✘ Penjabat dan perwakilan organisasi internasional yang tidak termasuk
subjek pajak penghasilan yang di tetapkan keputusan Menteri
keuangan,termasuk anggota keluarganya,atau pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia
✘ Penjabat perwakilan diplomatic dan konsultan atau penjabat lain dari negara
asing,termasuk anggota keluarnya dan orang-orang yang diperbatukan
kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersamma-sama
mereka dengan syarat :
✘ Bukan waga negara Indonesia
✘ Tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau
pekerjaannya tersebut di Indonesia
✘ Negara bersangkutan memberikan perlakuaan sama sesuai atas perlakuan
timbal baik balik
Besarnya pajak pribadi yang bertolak keluar negeri

✘ Besarnya pajak penghasilan yang harus


dibayar orang pribadi yang pergi di luar
negeri adalah :
✘ Rp 2.500.000(dua juta lima ratus ribu
rupiah) untuk setiap orang setiap kali
bertolak ke luar negeri dengan mengunakan
pesawat udara
✘ Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) untuk setiap
orang setiap kali bertolak ke luar negeri
dengan mengunakan angkatan laut
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai