Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 6
Perpajakan (EKSI4206)

Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh 25) adalah angsuran PPh yang harus dibayar
oleh wajib pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan. Cara
menentukan besarnya angsuran PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak Baru dan
besarnya PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu
dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Wajib Pajak Baru


Besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk WP baru adalah sebesar PPh
yang dihitung berdasarkan tarif umum atas penghasilan neto sebulan
yang disetahunkan, kemudian dibagi 12. Penghasilan neto fiskal dapat
dihitung berdasarkan pembukuan atau berdasarkan Norma Penghitungan
Penghasilan Neto atas peredaran bruto bagi WP yang hanya
menyelenggarakan pencatatan.
Untuk WP Orang Pribadi baru, jumlah penghasilan neto fiskal yang
disetahunkan dikurangi dulu dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP). Untuk WP Badan baru yang mempunyai kewajiban membuat
laporan berkala, besarnya angsuran PPh Pasal 25 adalah sebesar PPh
yang dihitung berdasarkan tarif umum atas proyeksi laba-rugi fiskal
pada laporan berkala pertama yang disetahunkan, dibagi 12.

Contoh perhitungan:
PT Dodo terdaftar sebagai WP Badan sejak 1 Maret 2014. Peredaran
bruto menurut pembukuan pada bulan Maret adalah sebesar
Rp150.000.000 dan dikurangi dengan biaya yang diperkenankan
sehingga menghasilkan penghasilan neto sebesar Rp65.000.000.
Penghasilan neto disetahunkan = Rp65.000.000 x 12 = Rp780.000.000
PPh terutang = 25% x Rp780.000.000 = Rp195.000.000
Angsuran PPh 25 Maret 2014 = Rp195.000.000 ÷ 12 = Rp16.250.000

2) Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu


WP OP Pengusaha Tertentu (OPPT) adalah WP OP yang melakukan
kegiatan usaha sebagai Pedagang Pengecer yang mempunyai satu atau

1
lebih tempat usaha. Dalam hal ini, tempat domisili berbeda dengan
tempat kegiatan usaha, bisa dalam satu wilayah Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) atau berbeda wilayah KPP. Pedagang Pengecer adalah OP yang
melakukan penjualan grosir/eceran dan/atau penyerahan jasa melalui
tempat usaha. Besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk WP OP
Pengusaha Tertentu adalah 0,75% dari jumlah peredaran bruto setiap
bulan dari masing-masing tempat usaha. Pajak ini dapat dikreditkan
pada saat perhitungan pajak di akhir tahun.

Contoh perhitungan:
Bu Nana memiliki sebuah usaha retail dengan omzet sebesar
Rp100.000.000 pada bulan Juli tahun 2020. Besarnya angsuran PPh
Pasal 25 yang harus dibayar oleh Bu Nana untuk bulan Juli tahun 2020
adalah sebesar 0,75% x Rp100.000.000 = Rp750.000.

Referensi:
Farman, G. (2021, September 16). "Cara Hitung PPh Pasal 25 WP Orang
Pribadi Pengusaha Tertentu". https://news.ddtc.co.id/cara-hitung-pph-pasal-
25-wp-orang-pribadi-pengusaha-tertentu-32883.
Halim, A. & Dara, A. (2022). Perpajakan. Penerbit Universitas Terbuka. Hal
6.3, 6.18, dan 6.21.

Anda mungkin juga menyukai