PAJAK Penghasilan (PPh) Pasal 25 adalah pajak penghasilan yang dibayar secara
angsuran oleh wajib pajak baik orang pribadi maupun badan untuk setiap bulan
dalam tahun pajak berjalan.
Pada prinsipnya besarnya angsuran PPh Pasal 25 dalam tahun berjalan didasarkan
pada SPT tahunan PPh tahun yang lalu yaitu jumlah pajak terutang tahun lalu
dikurangi jumlah PPh dipotong dan dipungut fihak lain dibagi dua belas atau
dibagi jumlah bulan perolehan penghasilan.
Namun demikian bagi wajib pajak tertentu hal tersebut tidak berlaku. Demikian
pula apabila terjadi hal-hal tertentu. Untuk memahami lebih lanjut perhitungan PPh
Pasal 25, berikut adalah beberapa ulasan contoh soal perhitungan PPh Pasal 25.
Kredit pajak:
PPh Pasal 25 untuk masa Maret sampai dengan Desember 2012 sebesar Rp
107.500.000/12 = Rp 8.958.300.
PPh Pasal 25 masa Maret sampai dengan Juli 2012 yang telah disetor
masing-masing sebesar Rp 6.875.000, namun yang seharusnya dibayarkan adalah
sebesar Rp 8.958.300, sehingga menyebabkan kekurangan masing-masing
sebesar Rp 2.083.300 yang masih harus disetor kembali dan dikenakan hutang
bunga sebesar:
a. Untuk masa Maret 2012 terutang bunga 2% per bulan dihitung sejak
16 April 2012 sampai dengan tanggal penyetoran.
b. Untuk masa April 2012 terutang bunga 2% per bulan dihitung sejak
16 Mei 2012 sampai dengan tanggal penyetoran.
c. Untuk masa Mei 2012 terutang bunga 2% per bulan dihitung sejak 16
Juni 2012 sampai dengan tanggal penyetoran.
d. Untuk masa Juni 2012 terutang bunga 2% per bulan dihitung sejak 16
Juli 2012 sampai dengan tanggal penyetoran.
e. Untuk masa Juli 2012 terutang bunga 2% per bulan dihitung sejak 16
Agustus 2012 sampai dengan tanggal penyetoran.
Tak hanya keenam contoh di atas, terdapat pula contoh penghitungan angsuran
pajak untuk wajib pajak baru dengan berbagai kondisi sebagai berikut:
Baca Juga: Tarif PPh Orang Pribadi Swedia Tertinggi di Dunia, di ASEAN Siapa?
1. Wajib Pajak Badan Baru Menyelenggarakan Pembukuan
PT Sarana Indah terdaftar sebagai wajib pajak sejak 1 Februari 2015. Peredaran
bruto menurut pembukuan dalam Februari 2015 adalah sebesar Rp200.00.000 dan
dikurangi dengan biaya yang diperkenankan, sehingga menghasilkan penghasilan
neto sebesar Rp60.000.000. Besarnya PPh Pasal 25 untuk masa Februari 2015
yaitu sebagai berikut:
Penghasilan neto Februari 2015 60.000.000
PPh terutang:
5% x 50.000.000 2.500.000
PPh terutang:
5% x 50.000.000 2.500.000