Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 1
Pendidikan Kewarganegaraan
(MKWU4109)

Pendidikan Kewarganegaraan telah diberikan mulai dari jenjang pendidikan


dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Namun dalam kenyataannya, kesadaran
warga negara akan hak dan kewajibannya masih kurang. Hal ini dapat dilihat
dari masih banyaknya kasus-kasus pelanggaran hukum, seperti pelanggaran
peraturan lalu lintas, korupsi, hingga terorisme.

Menurut saya, penyebab masih terjadinya kasus pelanggaran hukum walaupun


sudah diberikan Pendidikan Kewarganegaraan melalui pendidikan formal
adalah karena perilaku melanggar hukum dipengaruhi banyak faktor, misalnya
kepribadian, situasi, dan kondisi kehidupan seseorang. Kepribadian seseorang
terbentuk sejak masih kecil, mulai dari saat masa kanak-kanak saat
berinteraksi dalam lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya, hingga di
lingkungan masyarakat. Situasi kehidupan yang sulit, misalnya kesulitan
ekonomi juga bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan kejahatan
seperti pencurian.

Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan di bangku sekolah menurut saya


cenderung teoritis dan kurang menekankan pada penerapan dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini menyebabkan nilai-nilai Pancasila belum sepenuhnya
terinternalisasi ke dalam kepribadian warga negara. Hal inilah yang
menyebabkan masih terjadinya perilaku yang menyimpang dan tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa Indonesia. Pengetahuan yang didapat belum
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya kesadaran hukum dan
lemahnya penegakkan hukum di Indonesia menjadi faktor tambahan munculnya
kasus pelanggaran hukum.

Oleh karena itu, menurut saya sebaiknya Pendidikan Kewarganegaraan juga


diberikan dalam pendidikan nonformal, misalnya melalui penanaman nilai-nilai
akhlak dan moral mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat. Nilai-
nilai dalam Pancasila, seperi nilai patriotisme, nasionalisme, dan cinta tanah air
perlu ditanamkan sejak dini sehingga dalam perkembangannya seorang anak

1
akan memiliki kepribadian luhur yang berdasarkan Pancasila. Kesadaran
mengenai peran dan tanggung jawab sebagai warga negara juga perlu
dibangun sejak dini.

Pendidikan Kewarganegaraan sebaiknya terus direvisi baik dari segi substansi


kurikulum, cara penyampaian, dan metode pembelajarannya agar semakin
efektif sehingga kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan akan tercapai yaitu
peserta didik akan memiliki kemampuan tentang kewarganegaraan dan mampu
menerapkan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, memiliki kepribadian yang mantap, berpikir kritis,
bersikap rasional, etis, estetis, dinamis, berpandangan luas, dan bersikap
demokrasi.

Pendidikan Kewarganegaraan juga sebaiknya diberikan seumur hidup ( long-


life education), tidak hanya untuk siswa dan mahasiswa, karena manusia
sering lupa dan harus terus diingatkan. Hal ini bisa dilakukan, misalnya dengan
sosialisasi di lingkungan RT/RW, Kelurahan, atau di tempat kerja.

Referensi:
Lasiyo, Wikandaru, R., & Hastangka. (2022). Pendidikan Kewarganegaraan.
Penerbit Universitas Terbuka. Modul 1.

Anda mungkin juga menyukai