Anda di halaman 1dari 15

i

PERANAN KELUARGA DALAM PENANAMAN BUDI PEKERTI


Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Budi Pekerti
yang dibina oleh Eny Wahyu Suryanti, S.Pd., M.Pd.

disusun oleh:
Sandi Andika Akbarulloh (2204070002)
Adinda Ni’matus Zuhro (2204070024)
Fika Mailani (2204070025)
Amalia Nur Fauziah (2204070039)

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG
SEPTEMBER 20223
ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami haturkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Peranan keluarga dalam penanaman Budi Pekerti” dengan lancar dan
baik.Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua teman-teman
kelompok kami yang sudah berpartisipasi untuk mengerjakan tugas makalah ini.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan panduan yang komprehensif
tentang berbagai metode pengajaran yang tersedia, serta memberikan wawasan
tentang pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih metode yang paling
sesuai. Kami juga akan membahas berbagai pendekatan pengajaran, teknik-teknik
yang dapat digunakan, serta bagaimana menerapkan metode-metode tersebut dalam
berbagai konteks pembelajaran.
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN .................................................................................................. 2
2.1 Pengertian Keluarga............................................................................... 2
2.2 Fungsi Keluarga..................................................................................... 3
2.3 Pengaruh Keluarga terhadap Perkembangan Anak ................................. 6
2.4 Peran Keluarga dalam Pendidikan Budi Pekerti ..................................... 7
2.5 Penanaman Nilai Budi Pekerti dalam Keluarga ...................................... 8
BAB III.............................................................................................................. 10
PENUTUP ......................................................................................................... 10
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan lingkungan Pendidikan yang pertama, karena dalam
keluarga anak mendapatkan Pendidikan pertama berupa didikan dan bimbingan.
Lingkungan keluarga adalah yang utama bagi anak, karena sebagaian besar dari
kehidupan anak adalah didalam keluarga. Sehingga Pendidikan yang paling banyak
diterima oleh anak dalam keluarga.
Peranan keluarga dalam membina budi pekerti anak didasarkan pada tugas
yang lebih besar untuk memuaskan kebutuhan anak-anak, seperti kebutuhan
meliputi pengertian dan pengayaan, dan sikap pergaulan dalam keluarga, maupun
diluar lingkungan keluarga, hal tersebut dapat mengikat anak didalam keluarga
kemudian menjadi dasar untuk pergaulan anak dengan masyarakat. Wujud nyata
dari hal tersebut adalah memberikan bentuk kasih sayang yang berupa rasa aman,
rasa terima kasih serta diakui keberadaannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keluarga?
2. Ada berapa fungsi keluarga?
3. Apa pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak?
4. Apa peran keluarga dalam Pendidikan budi pekerti?
5. Bagaimana penanaman nilai budi pekerti dalam keluarga?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keluarga
2. Untuk mengetahui fungsi keluarga
3. Untuk mengetahui pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
4. Untuk mengetahui peran keluarga dalam Pendidikan budi pekerti
5. Untuk mengetahui penanaman nilai budi pekerti dalam keluarga
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keluarga


Secara etimologi, kata keluarga berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu
Kaluarga, yang artinya seisi rumah. Keluarga disebut sebagai seisi rumah yang
terdiri ayah, ibu dan anak atau yang secara umum disebut juga dengan keluarga
batih. Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup
bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu
ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya.
Untuk lebih memahami apa itu keluarga, adapun pendapat menurut para ahli
berikut ini:
1. Salvacion G. menurut Bailon dan Aracelis. Maglaya
Salvacion G. menurut Bailon dan Aracelis. Maglaya (1978),
mengartikan keluarga sebagai dua orang atau lebih yang tinggal dirumah
dengan memiliki hubungan keluarga, perkawinan, adopsi, berinteraksi satu
sama lain. Setiap peran memiliki budaya, diciptakan dan dipertahankan
dalam satu hubungan tersebut.
2. E.M. Duvall
Keluarga adalah sekelompok orang yang dihubungkan oleh
perkawinan, persalinan, adopsi, yang tujuannya adalah untuk
mempromosikan dan memelihara budaya bersama dan untuk
mempromosikan dan memelihara perkembangan fisik, mental, emosional
dan sosial setiap anggota.
3. Johnson L. dan Leny R.
Menurut Johnson L. dan Leny R. (2010), konsep keluarga adalah
lingkungan dimana beberapa orang masih berhubungan.
4. Safrudin 2015:15
Keluarga adalah suatu kelompok sosial yang ditandai oleh tempat
tinggal bersama, kerjasama ekonomi, dan reproduksi yang dipersatukan
oleh pertalian perkawinan atau adopsi yang disetujui secara sosial, yang
saling berinteraksi sesuai dengan peranan-peranan sosialnya.
3

2.2 Fungsi Keluarga


Setiap fungsi keluarga memiliki makna tersendiri, dan memainkan peran
penting dalam kehidupan keluarga. Adapun fungsi keluarga sebagai berikut:
1. Fungsi keagamaan
Agama adalah kebutuhan dasar semua manusia, keluarga adalah
tempat pertama dimana nilai-nilai agama diajarkan, dan untuk menanamkan
dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama, sehingga bisa
menjadi insan yang agamis, berakhlak baik dengan keimanan dan
ketaqwaan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Peran keluarga pada
fungsi keagamaan adalah untuk memberi panutan yang baik dalam ibadah
dan perilaku kepada anak.
2. Fungsi Sosial Budaya
Keluarga merupakan sarana penting dalam menanamkan nilai-nilai
budaya luhur yang menjadi teladan gaya hidup. Fungsi sosial budaya bagi
keluarga dan semua anggotanya untuk mengembangkan kekayaan budaya
yang beragam sebagai satu kesatuan. Oleh karena itu, nilai-nilai luhur yang
menjadi panutan dalam kehidupan bernegara dapat terus didukung dan
dibina. Peran keluarga dalam fungsi sosial budaya yaitu keluarga sebagai
contoh dalam bertutur, dan bertindak dengan baik bagi anak.
3. Fungsi Cinta Kasih
Cinta dan kasih sayang merupakan faktor penting dalam membentuk
kepribadian anak. Fungsi cinta kasih berarti bahwa keluarga harus menjadi
wadah yang dapat menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dalam
kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Fungsi keluarga dalam
cinta kasih yaitu memberikan cinta kasih kepada anak semaksimal mungkin.
Fungsi kasih sayang dapat diwujudkan dalam bentuk kasih sayang,
kenyamanan, empati dan perhatian diantara keluarga.
4

4. Fungsi Perlindungan
Keluarga adalah tempat perlindungan atau berlindung bagi semua
anggota keluarga, tempat yang mendorong ketenangan pikiran dan
kehangatan. Ketika sebuah keluarga berfungsi dengan baik, ia dapat
melakukan fungsi perlindungan anggota keluarganya dan mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Keluarga melindungi setiap anggota
dari perilaku yang merugikan dan memastikan bahwa keluarga merasa
nyaman dan terlindungi dari ketidaknyamanan.
Fungsi perlindungan memiliki lima nilai yang harus diterapkan oleh
keluarga. Nilai-nilai tersebut sebagai berikut:
a.) Merasa aman yaitu bebas dari rasa takut dan cemas.
b.) Toleransi yaitu memaafkan kesalahan orang lain tanpa balas dendam.
c.) Mengetahui dan mengenali daya tanggap yaitu apapun yang berbahaya
atau mungkin yang dapat dihadapi.
d.) Ketahanan, dapat menahan situasi yang tidak terduga.
e.) Kasih sayang, untuk menanggapi perasaan dan pengalaman orang lain.
Pola asuh yang baik dapat menciptakan rasa persaudaraan yang erat.
5. Fungsi Reproduksi
Keluarga menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan
terencana sehingga anak yang dilahirkan menjadi generasi penerus yang
berkualitas. Keluarga adalah tempat fungsi reproduksi secara keseluruhan,
termasuk seksualitas dan pendidikan seks yang sehat dan berkualitas bagi
anak-anak. Keluarga juga merupakan tempat untuk mendidik anggota
tentang isu-isu seksualitas. Fungsi keluarga dalam reproduksi yaitu
bersepakat mempunyai anak berapa, menjaga jarak kelahiran dan kesehatan
reproduksi.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Keluarga adalah tempat pertama dan terpenting untuk memberikan
pendidikan masa depan bagi semua anak. Pengembangan keluarga meliputi
pendidikan untuk perkembangan anak dan pengembangan kepribadian.
Fungsi sosialisasi dan pendidikan juga berarti bahwa keluarga merupakan
5

tempat berkembangnya proses interaksi dan tempat seseorang belajar


sosialisasi dan komunikasi secara baik dan sehat.
Interaksi yang sangat intensif dalam keluarga, dan proses
pengasuhan berlangsung sangat efektif. Keluarga berbicara kepada anak-
anak tentang nilai-nilai mereka, norma-norma, bagaimana berkomunikasi
dengan orang lain, apa yang baik dan apa yang buruk, dan apa yang benar
dan salah.
Ada tujuh nilai yang harus dikomunikasikan dan diterapkan kepada
keluarga dalam fungsi sosialisasi dan pendidikan. Nilai-nilai tersebut adalah
a.) Independensi yaitu kebebasan untuk bertindak secara independen
dengan menalar dan membuat keputusan.
b.) Fleksibilitas yaitu mudah beradaptasi dengan situasi dan kondisi
dimanapun anda berada.
c.) Kebanggaan adalah perasaan senang yang rasakan ketika
menyelesaikan pekerjaan atau pekerjaan yang bermanfaat dan berhasil
mencapai apa yang dilakukan.
d.) Ketekunan, yang berarti memberikan waktu dan tenaga untuk
menyelesaikan tugas dan tugas serta mendapatkan hasil yang terbaik.
e.) Kreatif, berarti menemukan dan mengembangkan banyak cara dan ide
untuk melakukan sesuatu.
f.) Tanggung jawab, yaitu pemenuhan kewajiban itu.
g.) Kerjasama, yaitu bekerja sama dan dengan itikad baik.
7. Fungsi Ekonomi
Keluarga adalah tempat terpenting untuk mengatur penggunaan
keuangan untuk mempromosikan dan menyerap nilai-nilai yang terkait
dengan keuangan, memenuhi kebutuhan hidup dan menciptakan keluarga
yang sejahtera. Keluarga membutuhkan sebagai tempat untuk menerima
makanan, pakaian, tempat tinggal dan persediaan lainnya, dan memberikan
dukungan keuangan kepada anggotanya. Orang tua bertanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
6

Fungsi ekonomi memiliki lima nilai yang harus diterapkan dalam


keluarga sebagai berikut:
a.) Berhemat untuk memperhatikan uang.
b.) Teliti yaitu selalu memperhatikan segala sesuatu.
c.) Disiplin yaitu selalu mengikuti aturan yang telah diterapkan.
d.) Welas asih yaitu peka terhadap perasaan orang lain.
8. Fungsi pembinaan lingkungan
Keluarga berperan dalam mengatur kehidupan dengan tetap
memelihara lingkungan fisik dan sosial, serta lingkungan mikro, dan makro.
Keluarga berperan dalam memelihara lingkungan setempat dan lingkungan
alam sekitarnya. Anggota keluarga perlu mengenal tetangga mereka dan
masyarakat sekitar serta menjaga kelestarian lingkungan alam. Sikap ramah
keluarga terhadap lingkungan untuk memberikan yang terbaik bagi generasi
mendatang.
Fungsi pembinaan lingkungan memiliki empat nilai yan harus
diterapkan pada keluarga, nilai tersebut sebagai berikut:
a.) Bersih
b.) Pengelolaan yaitu upaya perlindungan, pemanfaatan dan perbaikan
lingkungan.
c.) Konservasi yaitu upaya menjaga keharmonisan antara keluarga dan
lingkungan.

2.3 Pengaruh Keluarga terhadap Perkembangan Anak


Keluarga terutama orang tua memiliki tugas untuk memastikan anaknya
dalam keadaan sehat dan aman, memenuhi prasarana supaya anak dapat
mengembangkan kemampuanya. Orang tua memiliki peran yang sangat penting
bagi anak guna untuk membantu perkembangan sosial, emosional dan kognitif
pada anak. Namun, pada saat ini banyak anak yang mengalami kurangnya
bersosialisasi, kurang inisiatif serta lebih banyak diam karena takut salah dalam
melakukan sebuah tindakan, jika gangguan ini berlangsung secara terus-
menerus akan memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan
7

kepribadian anak. Rasa bersalah ini dapat mempengaruhi terjadinya gangguan


pada perkembangan psikososial anak, salah satu faktornya yaitu berasal dari
lingkungan keluarga.
Keluarga berarti mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk
jiwa dan kepribadian seorang anak, karena baik buruknya pribadi dan jiwa anak
sangat tergantung dari keluarga atau kedua orang tuanya. Pembentukan
kebiasaan adalah penanaman atau latihan-latihan terhadap kecakapan-
kecakapan berbuat, mengucapkan sesuatu atau mengerjakan sesuatu, seperti
cara berpakaian, bangun pagi, cara beribadah, dan sebagainya. Karena
pembiasaan dan latihan tersebut akan membentuk sikap tertentu pada anak,
yang lambat laun sikap itu akan bertambah dan semakin kuat, akhirnya sudah
menjadi pedoman karena telah masuk menjadi bagian dari pribadinya.
Anak prasekolah biasanya akan meniru apa yang diajarkan oleh orang
tua,baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga orangtua harus
mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam menciptakan
lingkungan dan kondisi keluarga yang kondusif untuk menunjang proses
perkembangan anak.

2.4 Peran Keluarga dalam Pendidikan Budi Pekerti


Pendidikan budi pekerti atau pendidikan karakter adalah bagian integral dari
pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada
pengembangan nilai-nilai moral, etika, dan perilaku yang baik dalam individu.
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk budi pekerti
seseorang. Berikut adalah beberapa peranan penting keluarga dalam pendidikan
budi pekerti:
1. Pemberian Teladan:
Keluarga adalah tempat pertama di mana anak-anak melihat dan
mengamati perilaku orang dewasa. Orang tua dan anggota keluarga yang
lain berperan sebagai teladan bagi anak-anak dalam hal nilai-nilai, etika, dan
moral. Ketika orangtua menunjukkan perilaku yang baik dan budi pekerti
8

yang positif, anak-anak lebih cenderung meniru dan menginternalisasi nilai-


nilai tersebut.
2. Pembelajaran Melalui Pengalaman:
Keluarga adalah tempat di mana anak-anak pertama kali mengalami
interaksi sosial dan belajar bagaimana berperilaku dalam hubungan dengan
orang lain. Mereka belajar tentang empati, kerjasama, dan komunikasi yang
baik melalui interaksi sehari-hari dengan anggota keluarga. Pengalaman ini
membentuk pondasi penting dalam pembentukan budi pekerti.
3. Pengajaran Nilai-Nilai:
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk secara eksplisit
mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak. Mereka dapat melibatkan
anak-anak dalam diskusi tentang hal-hal seperti kejujuran, integritas, rasa
hormat terhadap orang lain, kepedulian sosial, dan tanggung jawab.
Pengajaran nilai-nilai ini seringkali dilakukan melalui cerita, contoh
konkret, atau bahkan kisah nyata.
4. Pembinaan Sikap dan Etika:
Keluarga juga memainkan peran penting dalam membentuk sikap
dan etika anak-anak terhadap hal-hal seperti kerja keras, disiplin, tanggung
jawab, dan kesederhanaan. Orangtua dapat memberikan dorongan dan
panduan yang diperlukan untuk membantu anak-anak mengembangkan
sikap positif dalam kehidupan sehari-hari.

2.5 Penanaman Nilai Budi Pekerti dalam Keluarga


Pendidikan budi pekerti sudah seharusnya ditanamkan sejak dini kepada
anak-anak, hal ini akan memberikan pengaruh terhadap kehidupan anak
selanjutnya. Penanaman pendidikan budi pekerti harus dilakukan secara
bersama-sama antara keluarga dan Lembaga Pendidikan sekolah, dengan
demikian apa yang diajarkan dibangku sekolah akan sejalan dengan apa yang
diajarkan oleh keluarga dirumah.
Penanaman Budi Pekerti di Lingkungan Keluarga dapat belajar dari
bagaimana ia harus berperilaku terhadap orang tuanya, neneknya, sepupu dan
9

saudara-saudara yang lainnya. Di lingkungan keluarga terdapat norma-norma


tertentu yang harus ditaati oleh anggota kelurga. Oleh karena itu anak dididik
untuk berlaku disiplin dalam mentaati aturan-aturan tersebut. Dengan hal itu
anak diharapkan bisa mendisiplinkan dirinya, mengatur dirinya dan berbuat
kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Namun mendidik anak untuk berdisiplin bukanlah satu-satunya bentuk dari
Penanaman budi pekerti. Apalagi di era globalisasi ini telah terjadi pergeseran
nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat termasuk di dalam keluasrga, maka
sekiranya orang tua perlu mengatur strategi dalam memberi Penanaman budi
pekerti bagi anak-anaknya. Dalam pemberian Penanaman budi pekerti
janganlah melalui cara pemaksaan, menakut-nakuti anak bahkan sampai
mengancam agar anak bisa mentaati apa yang diperintahkan oleh orang tua.
Tetapi orang tua dalam memberikan Penanaman budi pekerti kepada anak-
anaknya seharusnya dengan cara membuka pemahaman berfikir anak sehingga
anak dapat memahami mana yang sepatutnya ia lakukan dan mana yang harus
ia hindari selain itu anak pun mampu untuk memahami keuntungan dan
kerugian atas suatu perbuatan yang akan dilakukannya.
10

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Lingkungan keluarga menjadi hal yang paling penting dalam
perkembangan seorang anak karena keluarga merupakan wahana / media
utama dan pertama dalam Pendidikan dan penyamaian nilai-nilai luhur
bangsa kepada anak-anak.
Pentingnya penanaman Budi Pekerti sejak dini yang berupa nilai
akhlak, moral serta budi luhur bagi semua warga negara. Penanaman Budi
Pekerti bertujuan untuk mengembangkan nilai, sikap dan perilaku manusia
yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.
3.2 SARAN
Tinggi rendahnya Budi Pekerti seseorang tidak dapat diukur hanya dari
angka-angka. Budi Pekerti hanya bisa diukur dengan mengamati perilaku
dan perubahan perilaku seseorang. Pendidikan Budi Pekerti juga bukan
Pendidikan instant yang langsung dapat diketahui hasilnnya, mungkin saja
nilai-nilai budi pekerti yang ditanamkan baru terlihat hasilnya dalam
jangka waktu yang bertahap.
11

DAFTAR PUSTAKA

Aris. (n.d.). Berikut pengertian dan fungsi keluarga yang perlu diketahui.
Retrieved from Gramedia.blog:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-dan-fungsi-keluarga/
dasar, D. s. (2022, Mei 17). penguatan peran keluarga dalam pendidikan anak.
Retrieved from ditpsd kemendikbud:
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/penguatan-peran-keluarga-
dalam-pendidikan-anak
Dyah Satya Yoga Agustin, N. W. (2015). Peran Keluarga sangat penting dalam
pendidikan mental,karakter anak serta budi pekerti anak. peran keluarga
sangat penting dalam pendidikan mental.
Framanta, G. M. (2020). Pengaruh lingkungan keluarga terhadap kepribadian
anak. Jurnal pendidikan dan konseling, 2-4.
Sholikhah, A. (2020). Peran keluarga sebagai tempat sosialisasi budi pekerti jawa
bagi anak dalam mengantisipasi degradasi nilai-nilai moral. jurnal studi
islam,gender,dan anak, 95-110.
12

Anda mungkin juga menyukai