Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Teori belajar dimunculkan oleh para psikologi pendidikan mereka
menjelaskan cara belajar secara menyeluruh. Teori belajar merupakan landasan
terjadinya suatu proses belajar yang menuntun terbentuknya kondisi untuk
belajar.kapasitas manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang
membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. terutama tentang bagaimana
proses manusia tersebut belajar. Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu
proses belajar yang menuntun terbentunya kondisi untuk belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan belajar?
2. Apa saja Teori-teori belajar?
3. Bagaimana pentingnya pustakawan memahami tentang teori belajar?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang pengertian belajar
2. Menjelaskan tentang teori-teori belajar
3. Menjelaskan pentingnya pustakawan memahami tentang teori belajar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian belajar
Dalam bukunya the organization of behavior (1949), D.O Hebb (hardy dan
heyes, 1988:32-33) mengemukakan bahwa teorinya mengenai proses
berlangsungnya belajar dan penyimpanannya di otak.
Sedangkan pengertian belajar secara umum adalah perubahan perilaku yang
relatif tetap sebagai penghasil adanya pengalaman. Di sini tidak termasuk
perubahan perilaku yang diakibatkan oleh kerusakan atau cacat fisik, penyakit, obat-
obatan atau perubahan proses pematangan.
Belajar berkaitan dengan perubahan baik yang meliputu tingkah laku
individu maupun yang hanya terjadi pada beberapa aspek dari kepribadian individu.
Perubahan ini dengan sendirinya dialami tiap-tipa individu.
Sedangkan menurut Sarlito W. Sarwono (2013:107) belajar adalah suatu
proses dimana suatu perilaku ditimbulkan diubah atau diperbaiki melalui serentetan
reaksi atas situasi yang terjadi. Proses belajar tidak hanya melalui proses motorik
tetapi juga berfikri dan emosi. Contohnya belajar bahasa inggris dengan belajar
computer merupakan kombinasi antara belajar berfikir dan belajar motorik.
Sesuai dengan hukum Gestalt bahwa manusia berfikir secara menyeluruh,
maka proses belajar yang terutama melibatkan proses berfikir, harus dimulai dari
mempelajari materi secara keseluruhan baru ke bagian-bagiannya. Tetapi dalam
belajar yang melibatkan aktivitas motorik (naik sepeda, berenang, menari) justru
harus dimulai dengan detail dulu, selanjutnya digabungkan menjadi keterampilan
yang menyeluruh.
Dalam proses belajar yang melibatkan berfikir ada beberap faktor yang
mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:
1. Waktu istirahat
2. Pengetahuan tentang materi yang dipelajari
3. Pemahamn terhadap materi yang dipelajari
4. Pengetahuan akan prestasi sendiri
5. Transefer maksudnya adalah transfer dapat bersifat positif kalau hasil belajar
masa lalu mempermudah proses belajar yang sekarang tetapi dia juga dapat
bersifat negatif kalau hasil belajar yang lalu justru menyulitkan proses belajar
yang sekarang.

Yang menjadi ciri atas pengertian mengenai belajar yaitu sebagai berikut:

1. Situasi belajar mesti bertujuan dan tujuan tersebut diterima baik individu
maupun masyarakat.
2. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan perubahan itu bias
mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan
mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.
3. Belajar merupakan suatu perubahan ynag terjadi melaui latihan dan penglaman
dalam arti perubahan-perubahan ynag disebabkan oelh pertumbuhan atau
kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar.
4. Untuk bisa disebut belajar perubahan itu harus relatif mantap, harus merupan
akhir dari periode waktu yang cukup panjang
5. Tingkahlaku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek-
aspek kepribadian, baik fisik maupun fisikis seperi perubahan dalam pengertian,
pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan sikap atau kebiasaan.
B. Teori-Teori Belajar
Dalam psikologi, teori belajar selalu dihubungkan dengan stimulus respond an
teori-teori tingkah laku yang menjelaskan respons makhluk hidup.
1. Teori Conditioning
a. Conditioning klasik
Adalah suatu bentuk belajar yang kesanggupan untuk berespons
terhadap stimulus tertentu dapat dipindahkan pada stimulus lain.
Prinsip dasar dari model conditioning adalah sebuah unconditioned stimulus
(US), unconditioned response, (UR), dan conditioned stimulus (CS). US
merupakan objek dalam lingkungan organisme yang secara otomatis
diperoleh tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu bisa dikatakan sebagai
suatu proses nyata (UR).
1. Laku yang satu (perbuatan maupun reflex) bisa dipindahkan kelaku yang
lain. Demikian pula yang terjadi dalam pembentukan kebiasaan dan juga
kemampuan-kemampuan lain seperti kemampuan mengingat.
2. Belajar erat hubungannya dengan prinsip penguatan kembali atau dengan
perkataan lain, ulangan-ulangan dalam belajar penting.

Prosedur conditioning Pavlov disebut klasik karena merupakan suatu


penemuan bersejarah dalam psikologi.

Menurut teori conditioning belajar adalah sutu proses perubahan


yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang kemudian menimbulkan
respons. Yang terpenting dalam belajar menurut teori conditioning ialah
adanya latihan-latihan yang kontinue. Yang diutamakan dalam teori ini
adalah hal belajar yang terjadi secara otomatis.

Sedangkan menurut penganut teori ini adalah bahwa segala


tingkahlaku manusia juga tidak lain merupakan hasil dari latihan atau
kebiasaan mereaksi terhadap yang dialami dalam kehidupannya.

Kelemahan teori klasik antara lain:

1. Teori ini menganggap bahwa belajar hanyalah terjadi secara otomatis,


keaktifan dan penentuan pribadi dalam tidak dihiraukan.
2. Peranan latihan terlalu ditonjolkan sedangkan bahwa dalam bertindak
dan berbuat sesuatu manusia tidak semata-mata bergantung pada
pengaruh dari luar.
3. Teori conditioning memang tepat kalau kita hubungkan dengan
kehidupan binatang. Namun pada manusia teori ini hanya terjadi dalam
hal-hal belajar mengenai skills kecekatan-kecekatan tertentu dan
mengenai pembiasaan pada anak kecil.
b. Teori conditioning operan

Istilah conditioning operan diciptakan oleh skinker dan memiliki arti umum
conditioning perilaku. Operan berarti perilaku operasi yang pengaruhnya
mengakibatkan organisme melakukan perbuatan pada lingkungannnya.misalnya
perilaku motor yang biasanya merupakan perbuatan yang dilakukan secara
sadar.

Penelitan conditioniong operan dimulai pada awal abad ini dengan sejumlah
eksperimen oleh Thordike (1898). Ia banyak dipengaruhi oleh teori evaluasi
Darwin, mencoba menunjukkan bahwa proses yang terus menerus sama seperti
proses belajar pada manusia.

Skin care berpendapat dengan Watson bahwa perilaku manusia selalu


dikendalikan oleh faktor luar (factor lingkungan, ransangan atau stimulus). Ia
mengatakan bahwa dengan memberikan ganjaran positif suatu perilaku akan
ditumbuhkan dan dekembangkan. Sebaliknya jika diberikan ganjaran negatif
suatu perilaku akan dihambat. Penekanan pada eksperimen laboratorium
terkendali selain memiliki kekuatan juga kelemahan. Diantara kelemahan-
kelemahan teori hal tersebut adalah sebagai berikut (syah,1995:108).

1. Proses belajar dapat diamati secara langsung, padahal belajar adalah proses
kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar, kecuali sebagai
gejalanya.
2. Proses belajar bersifat otomatis-mekanis sehingga terkesan seperti gerakan
mesin dan robot, padahal setiap individu memiliki kemampuan
mengarahkan diri dan pengendalian diri yang bersifat kognitif, sehingga bisa
menolak untuk merespon jika ia tidak menghendaki, misalnya karena lelah
atau berlawanan dengan kata hati.
3. Proses belajar manusia yang dianalogikan dengan perilaku hewan itu sangat
sulit diterima, mengingat mencoloknya perbedaan karakter fisik dan psikis
antara manusia dan hewan.

2 Teori psikologi gestalt

Menurut teori psikologi Gestal disebut insect full learning atau fild teori.
Menurut teori ini hukum closure dan hukum rocsitas yaitu adanya
kecendrungan yang kuat untuk memersepsi pola-pola yang tidak lengkap
sebagai keseluruhan seperti dalam persepsi yang saling berdekatan untuk
dekelompokkan. Sikologi disebut pengertian Gestal bedanya dengan manusia
adalah tingkat simbolisasi pada binatang itu rendah.

Belajar menurut pandangan sikologi gestal bukan skjedar proses asosiasi


antara stimulus respon yang kian lama kian kuat disebabkan adanya berbagai
latihan dan ulangan-ulangan. Menurut aliran ini belajar itu terjadi apabila ada
pengertian. Pengertian ini muncul jika seseorang setelah beberapa saat mencoba
memahami suatu problem, tiba-tiba adanya kejelasan, terlihat olehnya hubungan
antara unsur-unsur yang satu dengan yang lain, kemudian dipahami sangkut
pautnya untuk kemudian dimengerti maknanya.

Prinsip-prinsip belajar berikut ini lebih merupakan rangkuman atau kesimpulan


dari teori psikologi gastal:

1. Belajar dimulai dari suatu keseluruhan, kemudian baru menuju bagian-


bagian. Dari hal-hal yang sangat kompleks menuju hal-hal yang lebih
sederhana.
2. Keseluruhan memberi makna pada bagian-bagian. Bagian-bagian terjadi
dalam suatu keseluruhan. Bagian-bagian itu hanya bermakan dalam rangka
keseluruhan tersebut.
3. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan. Seseorang belajar jika ia
dapat bertindak dan berbuat sesuai apa yang ia pelajari.
4. Belajar akan berhasil bila tercapai kematangan untuk memperoleh
pengertian. Pengertian adalah kemampuan hubungan antara berbagai faktor
dalam situasi problematis.
5. Belajar akan berhasil jika ada tujuan yang berarti bagi individu.
6. Dalam proses belajar individu merupakan organisme yang aktif bukan
bejana yang harus diisi orang.

Belajar sebagai suatu proses

1. belajar merupakan suatu interaksi antara anak dengan lingkungannya


2. Belajar berarti berbuat
3. belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan
4. belajar memerlukan motivasi
5. belajar memerlukan kesiapan pada pihak anak
6. belajar bersifat integratif.
3. Teori belajar Behavioristik

Ini adalah sebuah teori yang berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati. Agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan, diperlakukan
penggunaan pengulangan dan pelatihan. Teori ini dicetuskan oleh Gage dan
Berliner mengenai perubahan tingkah lagu sebagai hasil pengalaman menggunakan
model stimulus respon. Orang yang belajar diposisikan sebagi individu yang pasif
dan menggunakn metode pelatihan untuk memicu respon atau perilaku tertentu.
4. Teori belajar Kognitif
Dalam teori ini ilmu pengetahuan akan dibangun dalam diri seseorang proses
interaksi yang berhubungan dan berkesinambungan dengan lingkungan. Evaluasi
dalam teori belajar ini bukanlah bertumpu pada hasil, namun seberapa sukses siswa
mengorganiasikan proses pengalaman belajar yang didapatnya.
5. Teori belajar Humanistik
Tujuan dari proses belajar adalah untuk memanusiakan manusia itu sendiri, teori ini
akan mengambil sudut pandang dari pelaku pelajar bukan dari pengamat. Teori ini
menyatakan bahwa teori belajar apaun dapat dimanfaatkan asalkan bertujuan
memanusiakan manusia agar dapat mencapai aktualisasi diri, pemehaman diri, serta
realisasi diri pelajar secara optimal.

6. Teori belajar sosial


Adalah bahwa manusia belajar melalui pengamatan yang dilihatnya terhadap
perilaku orang lain. Maka yang banyak melakukan riset tentang teori belajar sosial
adalah Albert Bandura dan Bernard Weiner.
7. Teori belajar Vanhiele
Teori ini berkaitan dengan tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam
mempelajari geometri. Lima tahap pengenalan geometri menurut Vanhiele yaitu
pengenalan, analisi, pengurutan, dedukasi dan akurasi.
8. Teori belajar sibernetik
Teori ini merupakan teori yang relative baru jika dibandingkan denagnteori-
teori lainnya. Belajar adal pengolahan informasi, sesuai dengan yang dinyatakan
teori ini. Yang lebih penting dari proses belajar adalah system informasi yang
diproses dan dipelajari siswa.
Pendapat lain dari teori ini bahwa tidak ada satupun proses belajar yang cocok
digunakan dalam segala situasi konsep dan semua siswa sebab bagaiman cara
belajar sangat ditentukan oleh system informasi.
C. Pentingnya Pustakawan Memahami Teori Belajar

demi meningkatkan profesionalitas dan layanan dalam perpustakaan pustakawan harus


memahami teori belajar. Teori belajar berfungsi untuk membahas teori-teori belajar dari
para tokoh psikologi kemudian mengaplikasikannya dalam lingkungan kerja
perpustakaan, serta bagaimana menciptakan konsekuensi yang positif kepada
pengunjung perpustakaan sehingga dapat meningkatkan tingkah lakunya, serta
memberikan kesempatan kepada pustakawan untuk memahami lingkungan melalui
teori-teori belajar.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan individu untuk mendapatkan
perubahan tingkah laku, baik dalam ilmu pengetahuan, keterampilan sikap dan nilai positif
sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Jadi dengan belajar
tingkah laku individu berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Perubahan tingkah laku
atau tanggapan karena adanya pengalaman

SARAN

Kita menyadari akan kekurangan dan kesalahan lumrah terjadi pada manusia, maka dari itu
kita mengharapkan umpan balik kritik dan saran yang konstruktif demi sebuah kemajuan
untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

SARWONO, S. (2013). Pengantar psikologi umum. jakarta: Rajawali pers.

SOBUR, A. (2003). PSIKOLOGI UMUM. BANDUNG: PUSTAKA SETIA.

Anda mungkin juga menyukai