PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan belajar?
2. Apa saja Teori-teori belajar?
3. Bagaimana pentingnya pustakawan memahami tentang teori belajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang pengertian belajar
2. Menjelaskan tentang teori-teori belajar
3. Menjelaskan pentingnya pustakawan memahami tentang teori belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian belajar
Dalam bukunya the organization of behavior (1949), D.O Hebb (hardy dan
heyes, 1988:32-33) mengemukakan bahwa teorinya mengenai proses
berlangsungnya belajar dan penyimpanannya di otak.
Sedangkan pengertian belajar secara umum adalah perubahan perilaku yang
relatif tetap sebagai penghasil adanya pengalaman. Di sini tidak termasuk
perubahan perilaku yang diakibatkan oleh kerusakan atau cacat fisik, penyakit, obat-
obatan atau perubahan proses pematangan.
Belajar berkaitan dengan perubahan baik yang meliputu tingkah laku
individu maupun yang hanya terjadi pada beberapa aspek dari kepribadian individu.
Perubahan ini dengan sendirinya dialami tiap-tipa individu.
Sedangkan menurut Sarlito W. Sarwono (2013:107) belajar adalah suatu
proses dimana suatu perilaku ditimbulkan diubah atau diperbaiki melalui serentetan
reaksi atas situasi yang terjadi. Proses belajar tidak hanya melalui proses motorik
tetapi juga berfikri dan emosi. Contohnya belajar bahasa inggris dengan belajar
computer merupakan kombinasi antara belajar berfikir dan belajar motorik.
Sesuai dengan hukum Gestalt bahwa manusia berfikir secara menyeluruh,
maka proses belajar yang terutama melibatkan proses berfikir, harus dimulai dari
mempelajari materi secara keseluruhan baru ke bagian-bagiannya. Tetapi dalam
belajar yang melibatkan aktivitas motorik (naik sepeda, berenang, menari) justru
harus dimulai dengan detail dulu, selanjutnya digabungkan menjadi keterampilan
yang menyeluruh.
Dalam proses belajar yang melibatkan berfikir ada beberap faktor yang
mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:
1. Waktu istirahat
2. Pengetahuan tentang materi yang dipelajari
3. Pemahamn terhadap materi yang dipelajari
4. Pengetahuan akan prestasi sendiri
5. Transefer maksudnya adalah transfer dapat bersifat positif kalau hasil belajar
masa lalu mempermudah proses belajar yang sekarang tetapi dia juga dapat
bersifat negatif kalau hasil belajar yang lalu justru menyulitkan proses belajar
yang sekarang.
Yang menjadi ciri atas pengertian mengenai belajar yaitu sebagai berikut:
1. Situasi belajar mesti bertujuan dan tujuan tersebut diterima baik individu
maupun masyarakat.
2. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan perubahan itu bias
mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan
mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk.
3. Belajar merupakan suatu perubahan ynag terjadi melaui latihan dan penglaman
dalam arti perubahan-perubahan ynag disebabkan oelh pertumbuhan atau
kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar.
4. Untuk bisa disebut belajar perubahan itu harus relatif mantap, harus merupan
akhir dari periode waktu yang cukup panjang
5. Tingkahlaku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut aspek-
aspek kepribadian, baik fisik maupun fisikis seperi perubahan dalam pengertian,
pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan sikap atau kebiasaan.
B. Teori-Teori Belajar
Dalam psikologi, teori belajar selalu dihubungkan dengan stimulus respond an
teori-teori tingkah laku yang menjelaskan respons makhluk hidup.
1. Teori Conditioning
a. Conditioning klasik
Adalah suatu bentuk belajar yang kesanggupan untuk berespons
terhadap stimulus tertentu dapat dipindahkan pada stimulus lain.
Prinsip dasar dari model conditioning adalah sebuah unconditioned stimulus
(US), unconditioned response, (UR), dan conditioned stimulus (CS). US
merupakan objek dalam lingkungan organisme yang secara otomatis
diperoleh tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu bisa dikatakan sebagai
suatu proses nyata (UR).
1. Laku yang satu (perbuatan maupun reflex) bisa dipindahkan kelaku yang
lain. Demikian pula yang terjadi dalam pembentukan kebiasaan dan juga
kemampuan-kemampuan lain seperti kemampuan mengingat.
2. Belajar erat hubungannya dengan prinsip penguatan kembali atau dengan
perkataan lain, ulangan-ulangan dalam belajar penting.
Istilah conditioning operan diciptakan oleh skinker dan memiliki arti umum
conditioning perilaku. Operan berarti perilaku operasi yang pengaruhnya
mengakibatkan organisme melakukan perbuatan pada lingkungannnya.misalnya
perilaku motor yang biasanya merupakan perbuatan yang dilakukan secara
sadar.
Penelitan conditioniong operan dimulai pada awal abad ini dengan sejumlah
eksperimen oleh Thordike (1898). Ia banyak dipengaruhi oleh teori evaluasi
Darwin, mencoba menunjukkan bahwa proses yang terus menerus sama seperti
proses belajar pada manusia.
1. Proses belajar dapat diamati secara langsung, padahal belajar adalah proses
kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar, kecuali sebagai
gejalanya.
2. Proses belajar bersifat otomatis-mekanis sehingga terkesan seperti gerakan
mesin dan robot, padahal setiap individu memiliki kemampuan
mengarahkan diri dan pengendalian diri yang bersifat kognitif, sehingga bisa
menolak untuk merespon jika ia tidak menghendaki, misalnya karena lelah
atau berlawanan dengan kata hati.
3. Proses belajar manusia yang dianalogikan dengan perilaku hewan itu sangat
sulit diterima, mengingat mencoloknya perbedaan karakter fisik dan psikis
antara manusia dan hewan.
Menurut teori psikologi Gestal disebut insect full learning atau fild teori.
Menurut teori ini hukum closure dan hukum rocsitas yaitu adanya
kecendrungan yang kuat untuk memersepsi pola-pola yang tidak lengkap
sebagai keseluruhan seperti dalam persepsi yang saling berdekatan untuk
dekelompokkan. Sikologi disebut pengertian Gestal bedanya dengan manusia
adalah tingkat simbolisasi pada binatang itu rendah.
Ini adalah sebuah teori yang berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati. Agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan, diperlakukan
penggunaan pengulangan dan pelatihan. Teori ini dicetuskan oleh Gage dan
Berliner mengenai perubahan tingkah lagu sebagai hasil pengalaman menggunakan
model stimulus respon. Orang yang belajar diposisikan sebagi individu yang pasif
dan menggunakn metode pelatihan untuk memicu respon atau perilaku tertentu.
4. Teori belajar Kognitif
Dalam teori ini ilmu pengetahuan akan dibangun dalam diri seseorang proses
interaksi yang berhubungan dan berkesinambungan dengan lingkungan. Evaluasi
dalam teori belajar ini bukanlah bertumpu pada hasil, namun seberapa sukses siswa
mengorganiasikan proses pengalaman belajar yang didapatnya.
5. Teori belajar Humanistik
Tujuan dari proses belajar adalah untuk memanusiakan manusia itu sendiri, teori ini
akan mengambil sudut pandang dari pelaku pelajar bukan dari pengamat. Teori ini
menyatakan bahwa teori belajar apaun dapat dimanfaatkan asalkan bertujuan
memanusiakan manusia agar dapat mencapai aktualisasi diri, pemehaman diri, serta
realisasi diri pelajar secara optimal.
PENUTUP
KESIMPULAN
Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan individu untuk mendapatkan
perubahan tingkah laku, baik dalam ilmu pengetahuan, keterampilan sikap dan nilai positif
sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Jadi dengan belajar
tingkah laku individu berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Perubahan tingkah laku
atau tanggapan karena adanya pengalaman
SARAN
Kita menyadari akan kekurangan dan kesalahan lumrah terjadi pada manusia, maka dari itu
kita mengharapkan umpan balik kritik dan saran yang konstruktif demi sebuah kemajuan
untuk masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA