Anda di halaman 1dari 2

Nama : Bagus Wahyudi

NIM : 045097527
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Perpustakaan S1
Jurusan : Ilmu Komunikasi dan Informasi
Mata Kuliah : Manajemen Penerbitan PUST4418

Tugas 1 Sesi ke-3 Manajemen Penerbitan PUST4418

1. Proses atau Konsep Manajemen Penerbitan Digital


Kini sudah mulai dikembangkan berbagai pelayanan perpustakaan yang berbasis teknologi,
bahkan beberapa perpustakaan di negara maju sudah membuat aplikasi yang memungkinkan
pengguna bisa mengakses dari perangkat telepon selulernya, sejauh perangkat telepon tersebut
dikategorikan sebagai telepon cerdas (smartphone). Di Indonesia sudah banyak perguruan tinggi
yang membuka akses terhadap karya ilmiah melalui perpustakaannya secara online. Ada perguruan
tinggi yang hanya memberi akses pada abstrak, bab 1 dan V skripsi, tesis atau disertasi, tapi ada
juga yang membuka akses penuh pada karya ilmiah ini. begitu juga dengan jurnal ilmiah yang
diterbitkan perguruan tinggi tersebut kini banyak yang berupa jurnal elektronik (e-journal).
Itu semua menunjukkan bahwa penerbitan yang dilakukan perpustakaan menjadi begitu seragam
sejalan dengan perkembangan teknologi. Kemungkinan-kemungkinan baru muncul setelah
menerapkan teknologi itu. Keragaman terbitan digital ini tentu saja memperkaya kemampuan
perpustakaan melayani publik. Memang, era teknologi informasi dan komunikasi menyediakan
sejumlah kemungkinan bagi penerbitan perpustakaan. karena itu, dalam penerbitan perpustakaan
sekarang ini, biasanya ada rancangan untuk melakukan penerbitan dengan memanfaatkan world
wide web (www) walaupun ada juga yang menggunakan teknologi mobile sehingga publikasi
perpustakaan sesungguhnya merupakan bagian dari upaya untuk menyajikan konten mobile.
Itu sebabnya, untuk menangani penerbitan digital, beberapa perpustakaan ada yang membentuk
bagian penerbitan elektronik yang biasanya bekerja sama dengan bagian teknologi informasi.
Bagian penerbitan elektronik inilah yang mengelola isi terbitan dan membuat desain untuk publikasi
secara elektronik. Bagian teknologi informasi menyediakan dan mengelola teknologi yang
memungkinkan penerbitan elektronik itu bisa berjalan dengan baik.
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki penerbitan digital dan keunggulan tersebut
dimaksimalkan untuk menjaga keunggulan dan kebermanfaatan penerbitan digital itu. Penerbitan
digital mempunyai beberapa keunggulan yaitu :
- Mengurangi biaya penerbitan karena tidak memerlukan biaya cetak, pembelian kertas, dan biaya
distribusinya.
- Mempersingkat waktu yang diperlukan untuk mendistribusikan terbitan.
- Isinya bisa dimutkhirkan setiap saat, tanpa menunggu jadwal cetak ulang.
Tahapan pada penerbitan digital pada dasarnya sama dengan penerbitan konvensional. Tahapan
tersebut meliputi (1) tahap pracetak, (2) tahap cetak dan (3) tahap pascacetak. Perbedaan pada
penerbitan digital dan konvensional adalah proses teknis untuk cetak dan pascacetak. Tahapan
proses pada dasarnya sama saja, namun pada saat proses cetak, tidak dilakukan penggandaan
dengan mencetak, tetapi dengan mengunggahnya ke situs atau menggandakannya melalui medium
penyimpanan digital, seperti CD.

Pracetak
Proses pracetak diawali dengan penerimaan naskah yang akan diterbitkan oleh redaksi.
Redaksilah yang memutuskan apakah naskah itu bisa diterbitkan atau tidak. Bisa diterbitkan
setelah penulis naskah melakukan sejumlah perbaikan yang diperlukan sehingga naskah tersebut
layak terbit. Dalam proses pracetak ini pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
memberikan banyak kemudahan. Misalnya bisa memanfaatkan OJS untuk membuat terbitan
berupa jurnal ilmiah secara online.

Produksi Penggandaan
Dalam penerbitan digital, sesungguhnya proses cetak tidak dilakukan penerbitnya, melainkan oleh
pembaca. Misalnya dokumen yang kita unggah ke situs kemudian diunduh oleh pembaca. Proses
pencetakan dalam penerbitan digital lebih tepat dibahasakan berdasarkan bentuk kegiatannya,
yaitu penggandaan atau publikasi. Penggandaan di sini artinya menyimpan kandungan informasi
dalam berbagai medium penyimpanan digital, seperti CD/DVD. Tetapi untuk terbitan yang
diunggah ke web bukanlah penggandaan melainkan memublikasikan apa yang diterbitkan dengan
memanfaatkan kemungkinan-kemungkinan yang disediakan teknologi informasi dan komunikasi.

Pasca Penerbitan
Dalam penerbitan digital, kita menemukan variasi kegiatan pemasaran karena ada penerbitan
digital yang harus disebarkan melaui penyebaran medium apabila terbitan itu menggunakan
medium CD/DVD. Namun ada juga yang menekankan peredaran informasi dengan menggunakan
medium internet. Salah satu keuntungan membuat penerbitan digital adalah kemungkinan
distribusinya yang secara teknis bisa menjangkau seluruh dunia, sejauh calon pembacanya
memiliki akses internet. Namun ada juga kelemahannya, yaitu meski secara teknis distribusinya
bisa menjangkau ke seluruh penjuru dunia, pembaca potensialnya tetap terbatas.

2. Analisis Efektifitas dan Efisiensi pada kasus penerbitan


Efektifitas merupakan ukuran sejauh mana suatu kegiatan mencapai tujuannya atau kemampuan
seseorang dalam merumuskan tujuan dan alat yang tepat untuk mencapai tujuan. Sedangkan
efisiensi merupakan ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber daya untuk
mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan atau kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan
benar.
Jadi analisis efektifitas dan efisiensi untuk kasus penerbitan antara penerbitan x dan y yaitu:
Analisis Efektifitas
- Penerbitan x terdapat banyak penulis yang telah berlangganan dengan penerbitan x, karena
harga bersahabat meski proses memakan waktu yang cukup lama. Dibanding penerbitan y
yang mahal meski waktu terbit buku sangat cepat. Dengan kata lain penerbitan x telah
mencapai tujuannya yaitu banyak penulis yang telah berlangganan.
- Walaupun penerbitan y adalah penerbit berskala besar dengan pegawai yang lengkap serta
peralatan percetakan yang canggih, namun penerbit y cenderung dihindari oleh penulis karena
harga mahal meski waktu terbit buku sangat cepat. Sehingga penerbitan y belum efektifitas
dibanding penerbitan x yang hanya memiliki dua pegawai resmi.
Analisis Efisiensi
- Walaupun penerbitan x hanya terdiri dari dua pegawai resmi namun penerbitan dapat
melakukan proses penerbitan dengan baik. Dengan kata lain penerbitan x telah berhasil dalam
mencapai hasil dari kegiatan penerbitan tersebut (ter efisiensi).
- Penerbit x menjalin kerjasama dengan pengusaha lain sehingga proses penerbitan berjalan
dengan baik, sehingga penerbitan x telah berhasil mencapai hasil dari penerbitan yang
dijalankan (ter efisiensi).
- Penerbitan x bekerjasama dengan desainer cover untuk pembuatan cover buku dan percetakan
sehingga proses penerbitan berjalan dengan baik, sehingga penerbitan x telah berhasil
mencapai hasil dari penerbitan yang dijalankan (ter efisiensi).

Sumber refernsi :
BMP/PUST4418/Modul 03/Manajemen Penerbitan –Yosal Iriantara

Anda mungkin juga menyukai