Anda di halaman 1dari 8

Assalamualaikum Wr,wb

A.Cara Pelaksanaan Fumigasi, Deasidifikasi, dan Laminasi

~Fumigasi

Bahan kimia yang digunakan fumigasi


Bahan yang digunakan: carbon sulfit (CS2), carbon tetra chloride (CCL4), methyl bromide (CH3
Br), thymol cristal, dan naptaline. Penggunaanya disesuaikan dengan jumlah ruang dan bahan
pustaka yang akan difumigasikan. Yang perlu dipersiapkan sebelum fumigasi : ruangan,
peralatan, dan bahan yang akan difumigasi. Jenis bahan kimia yang digunakan untuk proses
fumigasi : hydrocianide, carbon disulphide, methyl bromideethylene dibromide, ethylene oxide,
sulphur fluoride.

Semua bahan pustaka dapat difumigasi, termasuk daun lontar maupun bahan audio visual yang
dianggap perlu. Kecuali jenis buku bersampul kulit (tidak boleh difumigasi dg bahan methyl
bromide & ethylene oxide). Bahan yang terlalu tua disarankan tidak difumigasi, sebab ada cara
lain membunuh serangga didalamnya dengan mendinginkan mencapai 37°C.

Pelaksanaan fumigasi disesuaikan dengan kondisi ruangan dan peralatan yang dimiliki oleh
perpustakaan dan bahan kimia yang digunakan.
• Fumigasi dengan carbon disulfit (CS2)
• Fumigasi dengan methyl bromide (CH3Br)
• Fumigasi dengan thymol cristal
• Fumigasi dengan menggunakan napthaline
Bahan yang digunakan untuk fumigasi adalah bahan beracun yang berbahaya bagi manusia, jadi
setelah mengadakan proses fumigasi ruangan harus dibersihkan.

Pekerjaan fumigasi ini harus dilengkapi dengan :


• Ruangan, lemari atau kotak tertentu
• Perlengkapan petugas seperti topeng penahan gas dan baju laboratorium
• Bahan kimia untuk proses pengasapan
• Kipas angina tau blower dan alat pembersih
Berikut beberapa contohsebagai pedoman fumigasi :
- Fumigasi untuk buku-buku yang berjumlah besar tempat mengadakan fumigasi adalah
diseluruh gedung atau seluruh ruangan penyimpanan bahan pustaka. Bahan yang digunakan
adalah hydrogen cyanide carbon disulphide atau methyl bromide.

- Fumigasi untuk beberapa ratus buku ruangan yang digunakan untuk keperluan fumigasi ini
adalah ruangan khusus dengan menggunakan yang dihampa udarakan (divakumkan). Bahan
yang digunakan ethylene oxcide dan carbon dioxide (1:9)
- Fumigasi untuk beberatus buku ruangan yg digunakan adalah ruangan khusus menggunakan
bahan kimia methyl bromide.

- Fumigasi untuk beberapa buah buku, ruangan yang digunakan adalah lemari yang tidak dapat
dimasuki udara, kotak atau kaleng biscuit yang tertutup, bahan kimia yang digunakan adalah
Krital paradichlorobenzene.

~Deasidifikasi
Deasidifikasi adalah kegiatan pelestarian bahan pustaka dengan cara menghentikan proses
keasaman yang terdapat pada kertas dengan baik dengan cara basah maupun dengan cara kering.
Usaha menghentikan proses tersebut dinamakan deadisikasi.
3 Cara untuk mengetahui tingkat keasaman kertas pada buku :
• Uji keasaman menggunakan pH meter 7020 adalah alat pengukur keasaman kertas yang
menggunakan bejana yang berisi cair.
• Dengan mengukur tingkat keasaman kertas pada buku menggunakan kertas pH yang
merupakan kertas yang ujungnya ditempeli bahan yang peka terhadap keasaman dari berbagai
tingkatan.
• Menggunakan spidol pH.
Deacidification dapat dilakukan 2 cara yaitu :
-. Cara kering : jika buku menggunakan bahan tinta yang luntur, menggunakan campuran
amoniak dan air bersih (1:3) yang ditempatkan dalam bejana untuk diambil uapnya, diletakan
disudut ruangan dan disediakan exhaust fan, proses berlangsung selama ±24 jam.
2. Cara basah : buku atau kertas harus direndam di dalam air suling dan dicampur magnesium
carbonat selama 30 menit, lalu diangkat untuk dikeringkan.

~Laminasi
Adalah melapisi bahan pustaka dengan kertas khusus, agar bahan pustaka lebih awet, pelapis
bahan pustaka terdiri dari film oplas, kertas cromton, atau kertas pelapis lainya. Pelapis ini
menahan polusi atau debu yang menempel pada bahan pustaka.
- Laminasi Mesin
- Cara dingin : Melapisi kedua sisi kertas dengan bahan yang disebut film oplas. Di Indonesia
yang memiliki peralatan ini adalah Arsip Nasional Republik Indonesia.
- Cara panas : menggunakan kertas cromton untuk melapisi kedua sisi bahan pustaka. Kertas
dipanaskan antara 70 – 90 0 .

2. Laminasi manual
Cara ini dikerjakan dengan menggunakan kertas laminasi yang impor khusus dari luar negeri,
bahan ini belum diproduksi di Indonesia. Cara penggunaanya meletakkan kertas laminasi diatas
meja diberikan alas, kemudian bahan pustaka diletakkan diatasnya kemudian dioleskan aceton
dan dikeringkan, setelah kering pinggirnya digunting rapi
3. Laminasi lontar
Untuk menghindari pengaruh iklim, lontar dapat dilapisi dengan miyak sereh. Untuk mencegah
dari kelembaban setiap daun lontar perlu dilapisi dengan aceton dan ethanol. Fungsi lain dari
campuran kimiawi itu ialah pemberi daya pelumas terhadap daun lontar.

B. Disaster Preparednes Plant di Perpustakaan Universitas Negeri Malang dalam Mengatasi Banjir.
Banjir merupakan sebuah bencana yang selalu datang dan pergi dengan meninggalkan berbagai
masalah.Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang mengalami kerugian akibat banjir, karena
hampir seluruh bahan pustaka akan rusak jika terendam air.Untuk itu Perpustakaan Universitas Negeri
Malang melakukan Disaster Preparednes Plant yang merupakan salah satu program yang di buat
dengan tujuan untuk meminimalisir kerusakan bahan pustaka, memaksimalkan respon yang efesien
pada saat bencana terjadi, serta tindakan konservatif penyelamatan pasca banjir.
Perencanaannya meliputi:
 Pencegahan
 Respon
 Pemulihan

a.Sebelum Banjir(Pencegahan)

 Pembentukan Tim

Pembentukan Tim dalam membuat program, menjalankan dan mengevaluasi program bertujuan untuk
mengkaji lebih mendalam tentang perencanaan untuk pencegahan sebelum bencana terjadi.

 Unsur-unsur
Aspek-aspek yang perlu di perhatikan pada saat pra bencana banjir yaitu:

-Gedung Perpustakaan

Posisinya sebaiknya jauh dari sungai, perpustakaan harus mempunyai pintu darurat selain pintu
utama, lantai 1 perpustakaan harus lebih tinggi 50 cm dari permukaan tanah,Pemasangan instalasi
listrik harus berada pada titik aman.

-Koleksi

Perencanaan untuk penempatan koleksi sebelum terjadinya bencana dapat di lakukan dengan
pemilihan perabot/mebel perpustakaan yang di desain seefektif mungkin untuk penempatan
koleksi.

-Pustakawan

Peran pustakawan sangat besar dalam upaya pencegahan kerusakan koleksi yang di akibatkan oleh
banjir, karena pustakawan mengetahui seluk beluk gedung perpustakaan mulai dari jalan evakuasi,
instalasi listrik, posisi koleksi, serta berbagai informasi yang harus di selamatkan.
-Pengguna Perpustakaan (User)

User adalah pengguna perpustakaan yang perlu di evakuasi saat bencana terjadi.

-Kerjasama

Dalam perencanaan program penaggulangan banjir perpustakaan dapat bekerja sama dengan TIM
SAR, Badan Penaggulangan Bencana, Pemuda Tanggap Bencana.

b.Di Saat Banjir

Di saat terjadinya banjir semestinya di lakukan beberapa respon berikut.

-Evakuasi Pengunjung

Memberikan peringatan dini melalui alarm, pastikan jalan keluar tidak terhalang oleh apapun, bantu
pengunjung (anak-anak, lansia, ibu hamil), dan orang yang memiliki keterbatasan fisik menuju
tempat yang aman.

-Evakuasi Bahan Elektronik

Matikan seluruh aliran listrik dari sentralnya, pindahkan peralatan elektronik ke tempat yang aman,
matikan computer dan cabut dari aliran listrik, tutup semua computer.

-Evakuasi Koleksi Dokumen

Pindahkan koleksi ke tempat yang aman sekiranya tidak basah, tutup koleksi dengan menggunakan
plastic, kunci dan amankan semua lemari, dokumen dan peralatan dengan aman.

-Hubungi Pihak Terkait

Menghubungi PLN, TIM SAR, Ambulans dan Rumah Sakit.

c.Setelah Banjir

Tahapan Yang Di Lakukan Pasca Banjir

-Observasi Perpustakaan

Memperkirakan volume yang basah, koleksi perpustakaan peralatan perpustakaan dan ruangan
yang basah akibat banjir.

Menentukan jumlah ruangan yang yang di butuhkan untuk proses evakuasi bahan pustaka
memperkirakan penggunaan mesin pengering.

Menganalisis apakah gedung perpustakaan masih layak untuk di gunakan.


-Mencari Ruang

Area Bekerja Yang Bersih

Mempertimbangkan jarak koleksi yang akan di evakuasi dan di bersihkan

Ruangan terbuka dan nyaman bagi pengguna perpustakaan setelah banjir

Memastikan suplly udara pada ruangan tetap terjaga dengan baik menghindari kedap udara

-Instrumen Penyelamatan Koleksi

Pengorganisasian.

Pekerja.

Peralatan.

Penyortiran dan Packing.

-Proses Pelestarian Koleksi Yang Rusak

Pengeringan Air.

Pengeringan Pembekuan

Mencuci

-Penyelamatan Koleksi Non Buku

CD ROM-DVD: bilas dengan air suling dan udara dingin.

Mikrofilm Rolls: jangan keluarkan film dari kotak, isi kotak dengan air.

Kaset Video:membongkar kaset dan keringkan, salin segera.

Foto:Keringka foto-foto.
C. Apabila Saya Sebagai Pustakawan Untuk Mempertahankan Kelestarian Fisik Buku Akan
Melakukan
Perawatan Bahan Pustaka Dengan Cara Berikut Ini:
 Membersihkan debu yang menempel di bahan pustaka dengan kuas, vacuum cleaner,
bahan penghapus.
 Menambal atau menutup bagian bahan pustaka dengan kertas Jepang, kertas hand made,
bubur kertas atau kertas tissue berperekat.
 Menyambung untuk merekatkan bagian yang sobek atau patah karena lipatan dengan cara
menyambung dengan potongan kertas, menyambung dengan kertas tissue, menyambung
dengan bubur kertas.
 Lining atau proses pelapisan satu permukaan kertas dengan bahan penguat antara lain
Lining dengan menggunakan perekat, Lining dengan menggunakan cairan
 Laminasi atau proses pelapisan dua permukaan kertas dengan bahan penguat.
 Enkapsulsi atau cara preservasi kertas dengan menggunakan bahan pelindung untuk
menghindari dari kerusakan yang bersifat fisik.

D. Saya seorang pustakawan melihat buku di rak yang sudah terlepas dari jilidnya.Sebagai
seorang pustakawan yang saya lakukan adalah mengambil dan memperbaikinya dengan cara
penjilidan kembali.
Berikut ini Proses Penjilidan Bahan Pustaka:
 Kumpulkan bahan-bahannya.Persiapkan sebuah area dengan pencahayaan yang cukup
dan bahan-bahan yang tersedia.Bahan-bahan di keluarkan bersama buku yang harus di
perbaiki, dan satu buku lainnya yang di ikat dengan karet gelang sementara lemnya
mengering.
 Perbaikilah kuras-kuras dan halaman-halamannya terlebih dahulu.Halaman yang lepas
harus di rekatkan atau di jahit kembali sebelum Anda mencoba memperbaiki punggung
atau sampul buku.
Kuras-kuras adalah halaman-halaman yang dilipat bersama-sama; bagian yang terlipat
dijahit bersama-sama. Gunakan tali berlilin dengan tebal ganda atau benang quilt dan beri
simpul yang kuat untuk mencegahnya terlepas saat menjahit kuras-kuras kembali.
 Siapkan dan pasangkan pita jilid.
Siapkan sepotong pita jilid dengan jahitan tunggal sepanjang tinggi buku Pasangkan satu
sisi dari pita jilid dengan jahitan tunggal pada garis jahitan tengah dengan tepian
punggung halaman-halaman Anda. Tekan dengan kuat pada bagian belakang punggung
dan halaman depan dengan pelipat Teflon atau pelipat dari bahan tulang Tempelkan sisa
pita jilid dengan jahitan tunggal pada sampul belakang dan sisi dalam punggung. Tekan
pita jilid dengan jahitan tunggal kuat-kuat untuk menghilangkan gelembung udara dan
memastikan pelekatan yang baik.
 Ulangi proses ini sesuai kebutuhan.
Pada contoh ini, pita dilekatkan pada tepian sisi depan. Gambar menunjukkan “lapisan
bawah” dari pita jilid dengan jahitan tunggal ditempelkan pada halaman depan dan
separuh punggung buku... dengan separuh bagian “atas” ditekukkan ke atas supaya lebih
terlihat. Bagian lapisan “atas” akan ditempelkan pada bagian dalam punggung buku dan
sisi dalam sampul, secara berurutan.
 Rekatkan punggung buku.
Berikan selotip bening pada punggung buku, dengan memberikan jarak tumpuk sebanyak
2,5 hingga 3,75 cm untuk bagian pias dan sampulnya. Tekan selotip kuat-kuat pada
punggung buku Tekan selotip pada tepian punggung buku dan tekan kuat-kuat pada pias
untuk memberi pelekatan yang baik dan membuatnya dapat digerakkan. Haluskan sisa
lebar selotip bening di sepanjang sampul depan, dengan mengeluarkan gelembung-
gelembung udara dan menekan kuat-kuat untuk memberi pelekatan yang baik.
 Berikan karet gelang. Jagalah letak semua bagiannya dengan karet gelang atau penekan
buku sementara lemnya mengering.
 Lepaskan buku dari penekan atau karet gelang. Sekarang Anda memiliki sampul
yang telah terpasang kembali.
Meski Anda tidak dianjurkan untuk melakukannya, sampul yang telah terpasang kembali
harus cukup kuat untuk digantung secara terbalik!
 Selesaikan. Selesaikan perbaikan tambahan seperti penguatan punggung buku dan
perbaikan sudut, serta merekatkan dan menempelkan halaman yang hilang, dll.

Wassalamualaikum,Wr,wb

Anda mungkin juga menyukai