Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FAHRUL ARIF NURAHMAN

NIM : 030993012
MK/KODE : Kerjasama dan Jaringan Perpustakaan 06
PRODI : S1 – ILMU PERPUSTAKAAN
JAWAB
1. Melaksanakan kerjasama dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi informasi diperpustakaan.
Pemanfaatan komputerisasi diperpustakaan sangat membantu kegiatan diperpustakaan, salah satu
perpustakaan yang dapat menerapkan komputerisasi adalah perpustakaan sekolah.

 Tahapan-tahapan program komputerisasi di sekolah yaitu


 Pemilihan perpustakaan sekolah percontohan
 Pembinaan khusus
 Penyelenggaraan pelatihan komputerisasi perpustakaan
 Pengadaan komputer
 Entri data koleksi
 Komputerisasi pelayanan
 Kerjasama berbasis komputer

 Penjelasan dari tahapan-tahapan diatas sebagai berikut:


 Pemilihan perpustakaan sekolah percontohan
Pada tahap ini dipilih beberapa perpustakaan sekolah percontohan di masing-masing Dati II yang
akan dijadikan unggulan dan model bagi perpustakaan yang ada di sekitarnya.
 Pembinaan khusus
Perpustakaan sekolah percontohan harus mendapatkan pembinaan dari instansi berwenang. Di
samping pembinaan yang sudah dilakukan selama ini, pembinaan tersebut hendaknya lebih
diarahkan pada program komputerisasi. Dengan pembinaan yang baik, perpustakaan percontohan
ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan sekolah lain yang ada di sekitarnya.
 Penyelenggaraan pelatihan komputerisasi perpustakaan
Tahapan berikutnya adalah memberikan pelatihan komputerisasi bagi guru pustakawan dari
sekolah percontohan. Pelatihan ini hendaknya tidak dilakukan secara sambil lalu, tetapi harus
terprogram dan bersifat berkesinambungan.
 Pengadaan komputer
Pada saat ini, di masa mendatang, komputer mulai masuk ke perpustakaan. sebaiknya, disediakan
minimal satu unit yang khusus disediakan untuk perpustakaan.
 Entri data koleksi
Pemasukan (entri) data koleksi hendaknya dilakukan secara rutin dan terus menerus. Tujuan
utama adalah untuk mencapai sistem OPAC atau katalog komputer terpasang yang dapat
digunakan untuk mengakses data koleksi perpustakaan.
 Komputerisasi pelayanan
Komputerisasi pelayanan perpustakaan dilakukan setelah katalog komputer mapan.
Komputerisasi pelayanan, antara lain meliputi komputerisasi untuk peminjaman buku,
pengembalian, perpanjangan, sejarah perpinjaman, perhitungan denda, dan lain-lain. Hal ini juga
memerlukan keterampilan dalam operasional program.
 Kerjasama berbasis komputer
Setelah komputerisasi perpustakaan sekolah berjalan baik, atau setidaknya sudah ada SDM yang
mengoperasikan program komputerisasi perpustakaan sekolah ini dengan baik maka langkah
berikutnya yang lebih luas adalah dilakukannya kerjasama antar perpustakaan berbasis komputer.

2. Dari sekian banyak perguruan tinggi di Indonesia, tidak semua perguruan tinggi memiliki banyak buku
diperpustakaannya sehingga mampu memenuhi kebutuhan mahasiswa maupun dosennya, memperhatikan
hal tersebut maka perpustakaan perguruan tinggi perlu bekerjasama guna memenuhi kebutuhan
penggunanya.
 Bentuk kerjasama perguruan tinggi
 Forum Kerja sama Perpustakaan Perguruan Tinggi (FKP2T) : Pada tahun 1995 berdasarkan
kesepakatan bersama beberapa perpustakaan PT tergabung dalam Forum Kerja sama
Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri yang terdiri atas 25 PTN di Jawa dan 4 PTN di luar Jawa.
 Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) : Terbentuknya organisasi Forum
Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia bermula dari permikiran perpustakaan nasional RI
tentang format pembinaan perpustakaan. Berdirinya organisasi ini didasarkan pada realita bahwa
perpustakaan perguruan tinggi belum mampu berperan optimal dalam menunjang Tridharma
Perguruan Tinggi, adanya kesenjangan pendidikan tenaga fungsional pustakawan dan dosen,
seretnya kerja sama antar perpustakaan perguruan tinggi, dan rendahnya pendidikan pengelola
perpustakaan perguruan tinggi.
 Forum Perpustakaan PT-BHMN : Pada tanggal 26 Desember 2001 keluar peraturan pemerintah
(PP) yang menunjuk 4 perguruan tinggi (UI, IPB, ITB, UGM) berstatus badan hokum milik
negara (BHMN). Sejalan dengan terbentuknya PT-BHMN tersebut maka di kalangan pengelola
perpustakaan di lingkungan PT BHMN tersebut membentuk forum perpustakaan PT BHMN.
 Bentuk Kerja sama Institusional : Kerja sama perpustakaan perguruan tinggi berdasarkan prinsip
institusional merupakan kerja sama perpustakaan yang berada di bawah institusi yang sama.
Bentuk kerja sama ini dibagi 2 jenis ialah kerja sama institusional per regional dan nasional.
 Jaringan Virtual Perpustakaan Universitas Kristen di Indonesia InCU-VL : InCU-VL
dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi web dari internet. Diawali dengan program
penyusunan direktori serta pembinaan sumber daya manusia dari calon perpustakaan peserta pada
tahun 1997, beranggotakan perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi Kristen di Indonesia.
 Kerja sama Fungsional : Kerja sama ini melibatkan perpustakaan tinggi berdasarkan fungsi.
 Contoh masing-masing bentuk kerjasama perguruan tinggi
 Forum Kerja sama Perpustakaan Perguruan Tinggi, contohnya pengiriman pustakawan untuk
studi banding dengan perpustakaan di Malaysia. Penjaringan peserta dilakukan dengan sistem
seleksi dengan tes maka akhirnya pada tahun 2013 dilakukanlah program studi banding
tersebut dengan mengirim peserta terseleksi ke beberapa perguruan tinggi di Malaysia.
 Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) contohnya adalah masih hanya
sebatas pertukaran informasi tentang koleksi yang dimiliki masing-masing perpustakaan;
jangkauan kerja sama selain intern antara perpustakaan fakultas dan perpustakaan pusat berada
dalam lingkungan suatu perguruan tinggi lainnya; mengenai peran FPPTI sebagai wadah
komunikasi antar perpustakaan perguruan tinggi nampaknya sangat berperan dalam
mendukung terlaksananya kegiatan kerja sama.
 Forum Perpustakaan PT-BHMN, contohnya resolution and the plan ahead: action plan untuk
perpustakaan BHMN; membangun kesepakatan untuk mengadakan kerja sama dalam bentuk
resource sharing.
 Bentuk Kerja sama Institusional, contohnya adalah kerja sama antar perpustakaan institut
Agama Islam Negeri (IAIN) se-Indonesia. Jaringan Virtual Perpustakaan Universitas Kristen
di Indonesia InCU-VL, contohnya fasilitas layanan InCU-VL. Sesuai dengan peranannya
sebagai mediator informasi yang menghubungkan pengguna dengan informasi di manapun
informasi berada, InCU dalam tahap ini mencoba untukmenyediakan akses ke sumber-sumber
informasi yang dimiliki oleh tiap peserta anggota jaringan.New SPEKTRA - sebuah katalog
gabungan dari koleksi para perpustakaan anggota jaringan yang dapat diakses melalui web –
digunakan oleh InCU untuk memberikan kemudahan bagi pengguna informasi dalam
menelusur keberadaan bahan pustaka atau informasi yang dimiliki oleh tiap perpustakaan
anggota, kapan sajs, dan dari mana saja.
 Kerja sama Fungsional, contohnya adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh unit kerja
koordinasi di perpustakaan, sebuah proyek direktorat jendral pendidikan tinggi yang dibiayai
oleh bank dunia.

3. Kerjasama internasional adalah kerjasama antara dua negara atau lebih. Kerjasama internasional biasanya
di setiap negeri ditunjuk sebuah perpustakaan besar di negara bersangkutan, sebuah pusat peminjaman
internasional untuk mempercepat permintaan peminjaman buku dan pengiriman.
 Kerja sama internasional dipengaruhi oleh:
 Tingkat kerja sama nasional pada masing-masing negara
 Efisiensi perangkat kerja sama
 Jenis perpustakaan serta tingkat kemajuannya; dan
 Seberapa jauh perpustakaan tersebut memenuhi kebutuhan informasi pemakainya dari
perpustakaan yang berada di negara lain
 Contoh kerjasama perpustakaan di luar negeri yaitu
 Comecon
 European Community
 Prasyarat jaringan kerja sama internasional
 Jaringan informasi internasional
 Jaringan informasi regional

4. Melaksanakan kerjasama perpustakaan diperlukan sarana penunjang untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati dalam kerjasama tersebut. Tetapi dalam melaksanakan kerjasama perpustakaan tidaklah
mudah, akan ditemui kendala-kendala dalam melaksanakan kerjasama perpustakaan.
 Sarana bantuan kerjasama perpustakaan yaitu
 Katalog
 Bibliografi
 Katalog induk
 Katalog induk mejalah
 Indeks
 Abstrak
 Kendala yang dihadapi perpustakaan saat ingin membangun suatu jaringan kerjasama antara lain:
 Bahasa
 Biaya
 Sikap perpustakaan
 Geografi
 Politik
 Lemahnya sarana dan prasarana
 Lemah koleksi
 Lemah ketenagaan
 Kurang dipahaminya manfaat kerja sama
 Kurang adanya informasi antara perpustakaan
 Kurang adanya sinkronisasi peraturan/sistem

Anda mungkin juga menyukai