NIM : 043567329
Pelajaran : Pengantar Ilmu Perpustakaan
B. Katalogisasi
Salah satu kegiatan pokok dalam pengelolaan perpustakaan adalah katalogisasi, yaitu
proses pengolahan data-data bibliografis yang terdapat dalam bahan-bahan
perpustakaan untuk menjadi katalog. Katalog adalah daftar yang disusun secara
sistematis dan menunjukkan lokasi bahan tersebut disimpan yang mana dalam katalog
tersebut memuat semua informasi penting mengenai bahan pustaka. Berdasarkan
pendapat mengenai pengertian katalog diatas dapat menarik kesimpulan mengenai
tujuan utama diadakannya katalog perpustakaan adalah untuk memudahkan pemustaka
mendapatkan bahan pustaka yang diinginkan. Keterangan atau deskripsi katalog
mencakup :
Tajuk entri yang berupa nama pengarang utama (heading).
Judul buku, baik judul utama maupun sub judul.
Keterangan tentang kota terbit, nama penerbit dan tahun terbit (imprit).
Keterangan tentang jumlah halaman, ukuran buku, ilustrasi, indeks, tabel,
bibliografi dan apendik.
Keterangan singkat mengenai isi penerbitan, judul asli dan pengarang aslinya
(apabila buku tersebut hasil terjemah).
C. Input Data
Setelah selesai di klasifikasi dan katalogisasi, semua buku harus di input data-datanya.
Input data ini terdiri dari beberapa hal yaitu :
Katalogisasi Koleksi. Semua data-data buku di masukkan dalam katalog (daftar
buku yang ada di perpustakaan tersebut.
Scan cover / sampul
Barcoding. Dengan sistem barcode akan memudahkan pengelola perpustakaan
dalam pendataan. Ketika akan dipinjam oleh pemustaka, pengelola tingga
melakukan scan barcode maka otomatis data buku dan peminjaman akan tampil
di layar komputer.
Tes Barcoding
D. Pelebelan dan Penyampulan
Pelabelan berfungsi untuk memberikan label pada punggung buku, label ini berisi kode
tertentu yang telah dibuat sebelumnya. Kode ini sering dikenal sebagai nomor
buku/kode buku yang didapat pada proses klasifikasi. Selain itu pelabelan juga
berfungsi untuk memasang berbagai kelengkapan bahan pustaka sebagai identitas buku
seperti label buku, dan lembaran tanggal kembali peminjaman.Selain pelabelan, buku
selanjutnya diberi sampul untuk menjaga buku agar tetap dalam kondisi baik,
mencegah kerusakan dan agar terlihat rapi dan bersih. Penyampulan dapat digunakan
menggunakan plastik bening, gunting dan solasi bening.
E. Shelving ( Penyusunan Buku )
Setelah semua sudah siap, langkah terakhir dalam kegiatan pengolahan buku adalah
penyusunan buku dalam rak perpustakaan. Penyusunan bahan pustaka ini didasarkan
pada penomoran yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu nomor klasifikasi. Sehingga
pemustaka dapat dengan mudah menemukan buku yang mereka cari berdasarkan
klasifikasi-klasifikasi tersebut. Pemustaka juga dapat dengan mudah menemukan buku
berdasarkan nomor yang terdapat dalam katalog buku
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan acuan dan standar kerja bagi
pustakawan dalam mengolah bahan perpustakaan agar dapat dilakukan secara terarah,
konsisten dan taat azas. Kegiatan pengolahan bahan perpustakaan merupakan kegiatan
intelektual yang bersifat kompleks terkait dengan kandungan dalam bahan
perpustakaan. Kegiatan pengolahan juga erat hubungannya dengan visi dan misi
suatu perpustakaan, minat, dan perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
informasi yang beragam konsep serta perkembangan istilahnya. Kompleksitas dalam
pengolahan antara lain terjadinya perbedaan persepsi dan ketidaktaatasasan
(inkonsistensi) sehingga menimbulkan kondisi ketidakpastian dalam pelaksanaan
kegiatan, masing-masing jenis bahan pustaka memerlukan teknik pengolahannya
sendiri.
2. Layanan Referensi
Layanan Referensi adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di
perpustakaan yang khusus melayankan/menyajikan koleksi referensi kepada para
pemakai/pengunjung perpustakaan. .Layanan referensi merupakan salah satu jasa
perpustakaan yang disediakan bagi pengguna untuk menemukan informasi yang
dibutuhkannya. Suatu kegiatan pelayanan untuk membantu para pemakai
pengunjung perpustakaan menemukan informasi dengan cara :
Menerima pertanyaan-pertanyaan dari para pemakai/pengunjung
perpustakaan dan kemudian menjawab dengan menggunakan koleksi
referensi
Memberi bimbingan untuk menemukan koleksi referensi dan mencari
informasi yang dibutuhkan
Memberi bimbingan kepada para pemakai tentang penggunaan bahan
pustaka koleksi referensi
Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih dan memilah
bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang bermutu dan
berbobot ilmiah agar diperoleh sumber referensi yang berdaya guna
maksimal
2.1 Sedangkan tujuan dari layanan referensi adalah :
1) Memungkinkan pengguna menemukan informasi secara cepat dan tepat
2) Memungkinkan pengguna menelusur informasi dengan pilihan yang lebih
luas
3) Memungkinkan pengguna menggunakan koleksi referensi dengan lebih
tepat guna
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation” yang mempunyai arti
perputaran, peredaran. Sedangkan dalam ilmu perpustakaan, kata sirkulasi sering
dikenal dengan peminjaman namun demikian pengertian pelayanan sirkulasi
sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan
dengan pemanfaatan bahan pustaka. Layanan sirkulasi bertujuan untuk membantu
pemustaka dalam proses peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan bahan
pustaka. Prosedur layanan peminjaman dalam sirkulasi ini meliputi aktivitas
pemilihan buku sampai buku bisa dipinjam oleh pemustaka dengan melalui proses
peminjaman di bagian layanan sirkulasi. Sedangkan prosedur layanan pengembalian
dan perpanjangan bahan pustaka ini meliputi aktivitas penyerahan pustaka yang
dipinjam sampai dengan petugas memproses pengembalian ataupun perpanjangan
pustaka di bagian layanan sirkulasi.
Salah satu kegiatan utama atau jasa utama perpustakaan adalah peminjaman buku
dan materi lainya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi
artinya peminjaman. Meja sirkulasi, seringkali di anggap ujung tombak jasa
perpustakaan karena bagian inilah yang pertama kali berhubungan dengan pengguna
atau pemakai serta paling sering di gunakan pemakai, karenanya unjuk kerja staf
sirkulasi dapat berpengaruh terhadap citra perpustakaan (Sulistiyo-Basuki 1991 :
257). Tujuan dari pelayanan sirkulasi yaitu :
1. Supaya pemustaka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin
2. Mudah untuk mengetahui siapa yang meminjam koleksi tersebut, dimana
alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabila koleksi
itu diperlukan peminat lain maka akan segera dapat diketahui alamat sipeminjam
atau dinantikan pada waktu pengembalian.
3. Terjaminya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas, dengan demikian
keadaan pustka akan terjaga
4. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan
pemanfaatan koleksi.
5. Apabila terjadi pelanggaran segera diketahui.
Dengan adanya tujuan pelayanan sirkulasi maka pemakaian koleksi dapat secara
efektif, pengawasan terhadap bahan pustaka akan mudah dilakukan dan koleksi
perpustakaan akan terjaga karena diketahui siapa peminjam koleksi, waktu
pengembalian yang jelas dan pelanggaran dapat diketahui dengan segera. Salah satu
layanan sirkulasi adalah layanan non-elektronik dan layanan sirkulasi elektronik.
Perbedaan layanan sirkulasi non-elektronik dan elektronik adalah :
Layanan sirkulasi non-elektronik
Layanan sirkulasi elektronik ini masih menggunakan catatan manual.
Contoh peminjaman atau pengembalian buku pada sistem manual
Sekian dan terimakasih. Saya mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan
kalimat dan kata atau penjelasan saya kurang jelas, sekali lagi terimakasih.
Sumber :
1. https://akbarlibrary.blogspot.com/2015/10/pengorganisasian-bahan-pustaka.html
2. https://penerbitbukudeepublish.com/pengadaan/pengolahan-bahan-pustaka/
3. https://library.unismuh.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
OWZiMTAyODBkYjc5NjQ0MDJjNGViZjhiYWZkYzVjM2ZmNjMzNWRlMg==
.pdf
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Layanan_referensi