Anda di halaman 1dari 13

Diskusi 6 – Pengantar Ilmu Kearsipan.

Saudara mahasiswa, topik diskusi kita keenam kali ini adalah tentang "Penyimpanan Arsip".
Diskusikan apa yang dimaksud dengan prinsip provenance dan original order dalam
penyimpanan arsip. Selamat berdiskusi!

Jawaban:

Menurut Sugiarto dan Wahyono (2016:51-72): Sistem penyimpanan arsip adalah sistem
yang dipergunakan pada penyimpanan dokumen supaya kemudahan kerja penyimpanan
dapat diciptakan dan penemuan dokumen yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan
cepat bilamana dokumen tersebut sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pusat rekod yang menyimpan rekod inaktif secara berkala memeriksa rekod inaktif yang
disimpan di pusat. Dalam pemeriksaan berkala itu, apabila ada rekod yang sudah jatuh
waktu, maka rekod di periksa berdasarkan jawal retensi rekod. Pada jadwal rekod tersebut,
tercantum dua pilihan, yaitu dimusnahkan atau di simpan secara permanen. Apabila
disimpan permanen maka rekod akan di pindahkan ke depo arsip dan selanjutnya sebutan
rekod akan berubah menjadi arsip. Depo arsip mengenal 4 prinsip yang digunakan untuk
menata arsip yang diterima depo arsip sehingga arsip tertata itulah yang membedakan
depo arsip dengan tumpukan kertas. Keempat prinsip pengolahan tersebut adalah: Prinsip
Provenans, Susunan asli (Original Order), deskripsi kolektif dan aras kontrol. Sekilas
prinsip provenans dan susunan asli terlihat sama, namun keduanya berbeda jika kita
memahami lebih dalam, berikut penjelasan tentang kedua prinsip tersebut.

a. Prinsip Provenans

Merupakan prinsip dasar bagi kerasipan modern. Provenans artinya rekod tetap
dipertahankan susunannya tatkala rekod ditransfer ke depo arsip. Susunan tersebut
tidak harus sama dengan susunan tatkala rekod diciptakan. Sederhanyan,
provenans berarti arsip yang berasal dari pencipta rekod tertentu tidak boleh
dicampuradukkan dengan rekod ciptaan orang lain, sehingga arsip dapat melekat
pada konteks penciptaannya. Provenans diterapkan pada aktivotas, fungsi dan
struktur organisasi sebuah badan korporasi.

b. Prinsip Susunan Asli atau Original Order

Prinsip ini menyatakan bahwa rekod tetap dipertahankan dalam susunan dan
penandaannya yang ditetapkan dalam rangka aktivitas resmi sebuah badan
korporasi. Dengan kata lain, prinsip susunan asli menyatakan bahwa susuna rekod
tetap dipertahankan sebagaimana susunan rekod ditata seperti saat masih aktif.

Perbedaan antara Provenans dan Susunan Asli terletak pada cara pengelompokan
arsipnya. Pada prinsip provenans, ketika depo arsip menerima rekod (yang
kemudian berubah menjadi arsip) menurut susunan sebagaimana rekod itu pada
waktu diterima depo arsip, padahal mungkin saja susuna rekod sudah berubah.
Perubahan ini bias terjadi karena adanya reorganisasi, penggabungan atau
mungkin juga akuisisi pada sebuah atau beberapa badan korporasi. Apabila
menyusun rekod dengan prinsip provenans mungkin akan ada beberapa seri yang
akan terkelompok menjadi satu.sebaliknya, apabila menyusun dengan prinsip
susunan asli, seri rekod akan terpisah, karena susunannya sama dengan saat
digunakan dan tidak ada perubahan pada badan korporasi. Provenans
menekankan pada pencipta rekod dan aktivitas fungsionalnya, sedangkan susunan
asli berhubungan dengan pengaturan rekod dan sistem pemberkasannya.

Sumber Belajar:

Barthos, B. 2013. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara

Basuki, Sulistyo. 2021. Pengantar Ilmu Kearsipan. Tangerang: Penerbit Universitas


Terbuka.

Sugiarto, A., & Wahyono, T. 2016. Manajemen Kearsipan Modern. Yogyakarta.

Diskusi 6 – Bahasa Indonesia

Saudara pada tutorial kali ini Anda akan mendiskusikan kelebihan dan kelemahan sebuah
abstrak.

1. Carilah sebuah abstrak penelitian/artikel ilmiah, beri tanda bagian abstrak yang
baik/tepat dan bagian yang kurang/lemah
2. Ungkapkan penilaian terhadap kelebihan dan kelemahan abstrak pilihan Anda.
3. Kirim abstrak yang telah diberi tanda bagian yang baik dan bagian yang
kurang/lemah beserta penilaian Anda.

Peserta lain, silakan saling memberi tanggapan atau komentar atas abstrak tersebut.
Jawaban:

PERLINDUNGAN HAK-HAK ANAK DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN ANAK

Oleh: Anissa Nur Fitri, Agus Wahyudi Riana, & Muhammad Fedryansyah

Oleh: (nurfitrianissa@gmail.com; wahyudiriana@yahoo.com; fedry_cons@yahoo.com)

ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang bagaimana kondisi anak di Indonesia.Khususnya tentang bagaimana
pemenuhan kebutuhan anak.Kesejahteraan adalah kondisi dimana semua kebutuhan hidup
seseorang bisa terpenuhi dan bisa mencapai kepuasan.Anak adalah salah satu yang harus
diperhatikan kesejahteraannya, baik itu kesejahteraan lahir, kesejahteraan batin, maupun
kesejahteraan sosialnya karena anak merupakan individu yang akan meneruskan cita-cita bangsa
dan menjadi generasi penerus suatu negara.Saat ini, kondisi anak di Indonesia yang masih perlu
untuk ditangani oleh pemerintah dan pihak-pihak lainnya karena kesejahteraannya yang
bermasalah.Banyak hal-hal yang menjadi penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan dan hak-hak
anak, pemenuhan hak – hak anak yang dirampas dikarenakan mereka harus bekerja serta pengaruh
kondisi psikososial anak ketika mereka bekerja akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan anak tersebut. Untuk mengurangi permasalahan anak tersebut, pemerintah telah
banyak melakukan upaya untuk menanggulagi permasalahan pekerja anak yang menyebabkan anak
tidak sejahtera, namun masih belum cukup efektif untuk menyelesaikannya.Tentu saja hal yang
seperti ini harus diperbaiki. Karena anak merupakan generasi masa depan yang harus diperhatikan
kesejahteraannya agar perkembangannya pun baik. Salah satu yang harus diperhatikan tentang
perlindungan dan kebutuhan hak anak adalah tentang efektifitas Undang-Undang Perlindungan
Anak, karena dalam undang-undang tersebut telah dibahas bagaimana seharusnya kita
memperlakukan anak agar anak dapat hidup sejahtera dan mendapatkan perlindungan serta
pemenuhan kebutuhan hidup dan haknya.

Kata kunci : perlindungan anak, kesejahteraan anak, hak anak.

Kelebihan :

1. Abstrak ini sesuai dengan kriteria tujuan, dimana tujuan abstrak ini
merupakan abstrak artikel, dan sudah dijabarkan tujuan artikel tersebut
dengan baik.
2. Isi abstrak sudah baik, terdapat latar belakang dan rumusan masalah, dan
simpulan.
3. Abstrak ini sudah di lengkapi dengan identitas penulis yang jelas, lengkap
dengan alamat email penulis.
 

Kelemahan:

1. Pada penulisan abstrak tersebut, terdapat banyak kesalahan penggunaan


tanda baca, dimana banyak terdapat koreksi setiap selesai tanda titik, tidak di
beri spasi, langsung dilanjutkan dengan kalimat berikutnya. Seharusnya
setelah tanda titik (.) kemudian (spasi) kalimat selanjutnya. serta kurang tepat
penulisan tanda hubung (-). Contoh: seharusnya kata-kata bukan kata - kata.
2. Kurang memenuhi unsur kriteria representatif. Setiap informasi yang
terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta yang ada dalam
laporan lengkap. Seharusnya yang ada dalam abstrak adalah representasi
dari paparan lengkap yang ada di laporan. Penulis tidak boleh mencantumkan
informasi yang tidak ada faktanya atau hanya sebatas asumsi dalam abstrak.
3. Belum memenuhi unsur ringkas. Abstrak harus disajikan secara ringkas,
bahkan ada kalanya amat ringkas. Ada perbedaan tingkat keringkasan antara
abstrak artikel dan laporan penelitian. Abstrak artikel dibatasi antara 50
sampai dengan 75 kata, namun pada abstrak tersebut terdiri dari 203 kata.

Referensi:

Anissa Nur Fitri, Agus Wahyudi Riana, & Muhammad Fedryansyah. (2015). Perlindungan
Hak-Hak Anak Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Anak. Prosiding Ks: Riset & Pkm
Volume: 2 Nomor: 1 Hal: 1 - 146 Issn: 2442-4480; Jurnal.unpad.ac.id

Diskusi 6 – ISBD

Untuk lebih memahami materi sesi 6 pelajari kembali modul 6 dan diskusikan hal dibawah
ini:

Menurut L. Pospisil, hukum memiliki empat sifat dasar yaitu:

(1) keputusan hukum didukung oleh suatu kekuasaan,

(2) keputusan hukum dimaksudkan berlaku umum,

(3) keputusan hukum menetapkan hak pihak yang satu dan kewajiban pihak yang lain, dan
(4) keputusan hukum menentukan sifat dan beratnya sanksi.

Namun, mengapa keputusan hukum yang dibuat tidak jarang menuai protes? Berikan
Penjelasan Anda mengenai statemen diatas, dan berikan contoh serta sumber
referensinya.

Jawaban:
Keputusan hukum yang dibuat sering menuai protes, ini dikarenakan kemajemukan
yang ada di Indonesia, dimana di setiap wilayah masyarakat Indonesia pasti memiliki tujuan
dan kepentingannya masing-masing, selain itu adanya ketidaksepahaman dalam interaksi
sosial dimana ada pihak yang berlawanan dengan penguasa yang tidak mendapat
dukungan sehingga pihak tersebut merasa tidak terwakili suaranya dalam keputusan yang
dibuat. Sehingga mengakibatkan adanya protes dan kritik sosial. Keputusan hukum yang
dihasilkan tidak bisa menuruti kebutuhan setiap kelompok atau individu semata. Akibatnya
ada sebagian kelompok atau individu yang merasa tidak setuju dengan keputusan hukum
tersebut. Tidak bisa kita pungkiri jika ada realita lain yang terjadi adalah masih adanya
perlakuan hukum yang berbeda terkait latar belakang orang yang dikenainya. Contoh : Anak
pejabat yang hanya dikenakan sanksi hukum ringan atau bahkan dibebaskan, sementara
pelanggarannya tergolong berat. Tentu ini akan menuai protes dari masyarakat. Selain itu
adanya unsur subyektifitas, terutama pada pihak yang dikenai kewajiban tertentu, biasanya
memicu protes atas keputusan hukum. Contoh : Dua pihak bersengketa. pengadilan
memutuskan pihak X bersalah dan wajib membayar ganti rugi 50 juta kepada pihak Y. Pihak
X merasa keberatan dan tidak sepakat dengan putusan bersalah dan keberatan dengan
denda yang dibebankan tersebut, hingga timbullah protes. Keputusan hukum menentukan
sifat dan beratnya sanksi. Selaras dengan poin sebelumnya, sifat dan beratnya sanksi ini
kerap diwarnai unsur subyektifitas. Misal dari pihak hakim. Sehingga memunculkan
anggapan bahwa para penegak hukum tidak mampu berlaku adil dan keadilan gagal
ditegakkan untuk mengatasi satu masalah. Tentu hal semacam ini menuai protes dari
masyarakat.

Selain itu contoh fenomena ketidakadilan dalam keputusan hukum yang menuai
protes misalnya kasus pencurian, tuduhannya pencurian, tetapi anomali yang terjadi bisa
saja berbeda atas kedudukan status sosialnya. Jika nanti kasusnya terjadi kepada yang
status sosial kalangan bawah, maka proses penegakan hukumnya cepat dan mudah dalam
penahanan. Namun sebaliknya jika terjadi pada orang yang status sosialnya tinggi yaitu
berkuasa dalam masalah keuangan dan politik. Inilah yang menjadi problema dalam kasus
seperti ini jangan sampai terulang kembali kejadian dalam kasus ini sangat kontroversi, dan
menyengsarakan masyarakat yang tentunya dipertanyakan bahwa di mana keadilan bagi
“masyarakat kalangan bawah”. Masyarakat sering tidak percaya dengan proses hukum,
nantinya masyarakat akan melihat bahwa dalam melihat proses penegakan hukum ini bisa
melihatnya dengan keadilan. Maka dari itu perlu adanya kerja sama, kontrol dan sinergi
yang baik antara pemenerintah, masyarakat dan aparat penegak hokum, agar terciptanya
keadilan hukum.
Sumber Belajar:

Suandi, dkk. 2021. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Tangerang: Penerbit Universitas
Terbuka.

https://www.jdih.tanahlautkab.go.id/artikel_hukum/detail/realitas-hukum-dalam-asas-
equality-before-the-law ; diakses pada 04 Juni 2022 pukul 22.10.

Diskusi 6 – PKN

orum Diskusi 6 ini akan membahas tentang persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
pentingnya hak dan kewajiban warga negara.

Indonesia adalah negara yang dengan tegas dan jelas menyatakan akan melindungi hak-
hak warga negaranya. Di antara sekian banyak hak asasi warga negara tersebut, salah satu
hak yang perlu dilindungi adalah hak anak. Sayangnya, perlindungan negara terhadap hak
anak ini tampaknya masih menghadapi persoalan serius. Beberapa kali kasus kekerasan
terhadap anak masih terjadi. Tidak jarang bahkan kekerasan tersebut merenggut nyawa
anak yang menjadi korban. Menurut Anda, upaya apa yang seharusnya dilakukan oleh
pemerintah dalam rangka melindungi hak anak tersebut? Silakan sampaikan pendapat Anda
melalui forum diskusi ini.

Indikator penilaian :

Mengemukakan pendapat dengan berdasar pada BMP MKDU 4111 Pendidikan


Kewarganegaraan; mengaitkan pendapat dengan persoalan nyata di masyarakat; dan
menyampaikan gagasan sendiri dengan disertai argumen yang kuat.

Selamat Berdiskusi...

Jawaban:

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat bermanfaat di


masa depan. Undang-Undang No 4 Tahun 1979 pasal 1 ayat 2 tentang Kesejahteraan Anak
menyebutkan bahwa: ”Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh
satu) tahun dan belum pernah kawin”. Berbicara tentang hak anak adalah menjadi hal yang
menarik karena anak itu unik, ada bermacam-macam yang sangat perlu diperhatikan baik
oleh orang tua maupun masyarakat tentang pemenuhan hak-hak anak terutama hak dasar
bagi anak. Karena anak merupakan Individu yang utuh yang mempunyai asasi dan harus
terpenuhi haknya.Sebagai seorang individu, seorang anak pastinya membutuhkan aspek-
aspek yang mendukung perkembangannya. Dalam tumbuh kembangnya, anak haruslah
diperhatikan segala macam kebutuhannya. Kesejahteraan anak mengacu pada
terpenuhinya segala hak dan kebutuhan hidup anak. Hak anak adalah hak dasar yang wajib
diberikan dan didapatkan oleh anak meliputi anak usia dini dan juga remaja usia 12-18
tahun. Hak anak ini berlaku baik anak yang mempunyai orang tua ataupun sudah tidak
mempunyai orang tua, dan juga anak-anak terlantar. Hak anak menjadi sesuatu yang sudah
selayaknya didapatkan oleh anak.

Menurut KHA (Konvensi Hak Anak) yang diratifikasi kedalam Kepres No 36 Tahun 1990,
terdapat 10 Hak Mutlak Anak, salah satunya berbunyi: “Hak Perlindungan Setiap anak
berhak mendapatkan perlindungan, dilindungi dari segala tindak kekerasan dan
penganiayaan”.

Berbicara tentang hal tersebut, terutama hak perlindungan anak sama artinya
membicarakan hak yang melekat dalam diri kita/setiap manusia. Pengingkaran terhadapnya
berarti mengingkari terhadap martabat manusia itu sendiri, pasalnya hak anak merupakan
bagian dari hak asasi yang termuat dalam UUD Tahun 1945 dan Konvensi Hak Anak (KHA)
yang wajib dilindungi, Karena anak merupakan aset bangsa, dari sudut pandang kehidupan
berbangsa dan bernegara, anak adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita
bangsa, sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, dan
berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi,
Kekerasan anak merupakan sikap diskriminasi, eksploitasi baik fisik maupun seksual,
penelantaran, kekejaman, kekerasan dan penganiayaan, ketidakadilan perlakua salah lain
yang terjadi pada usia dibawah usia 18 tahun. Seorang anak yang apabila melakukan tindak
pidana kejahatanpun tidak lantas harus disalahkan begitu saja, karena dalam setiap
kesalahan yang diperbuat anak, selalu ada andil orang lain yang menyertainya. Anak dapat
dimanfaatkan oleh orang dewasa untuk dipengaruhi, diperintah atau disuruh dan dilibatkan
dalam suatu tindak pidana. Faktor kemiskinan, kurangnya kasih sayang dan perhatian,
pembinaan dari orang tua serta lingkungan sosial yang tidak kondusif dapat memicu
meningkatnya kecenderungan anak-anak menjadi pelaku tindak pidana.

Permasalahan ini menjadi kewajiban dan tanggung jawab Bersama antara


masyarakat dan negara, terutama pemerintah mempunyai peran untuk meningkatkan
upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak yang lebih komprehensif, terpadu dan
strategis. Penanganan oleh satu lembaga atau instansi saja tidaklah cukup, diperlukan
keterpaduan dan kerja sama semua pihak terkait, mulai dari penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, proses pengadilan sampai terpaksa penahanan dan pasca penahanan.
Sebagai wujud nyata bahwa Negara sebagai pelindung martabat anak, melalui Undang-
undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Kepres No. 77 tahun 2003
untuk membentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau yang biasa disebut dengan
KPAI. KPAI merupakan lembaga negara yang bersifat independen yang bertugas untuk
melindungi anak-anak bangsa dari segala tindakan yang merugikan mereka. Urgensitas
KPAI dirasa sangat penting pada saat ini, melihat kondisi kekerasan terhadap anak dengan
beragam model dan jenisnya. Sebagai lembaga Independen Negara, secara spesifik KPAI
mempunyai tugas dan fungsi menurut Pasal 76, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak, yaitu antara lain:

1. Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan prundang-undangan yang


berkaitan dengan perlindungan anak, mengumpulkan data dan informasi,
menerima pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan, pemantauan,
evaluasi dan pengawasan terhadap pelanggaran perlindungan anak.
2. Memberikan laporan, saran, masukan dan pertimbangan kepada presiden dalam
rangka perlindungan anak.

Lembaga KPAI berperan aktif atau mempunyai tugas dalam melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan hak anak, memberikan masukan dan
usulan dalam perumusan kebijakan tentang penyelenggaraan perlindungan anak,
mengumpulkan data dan informasi mengenai perlindungan anak, menerima dan melakukan
penelaahan atas pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran hak anak, melakukan kerja
sama dengan lembaga yang dibentuk masyarakat di bidang perlindungan anak, dan
memberikan laporan kepada pihak berwajib tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap
Undang-Undang tentang Perlindungan Anak. Peran KPAI disini ialah melakukan sosialisasi
seluruh ketentuan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan
perlindungan anak.

Sumber Belajar:

Lasiyo, dkk. 2021. Pendidikan Kewarganegaraan. Tangerang: Penerbit Universitas Terbuka.

Gultom, Maidin. 2012. Perlindungan Hukum terhadap Anak dan Perempuan. Bandung:
Rafika Aditama.

Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 pasal 1 ayat 2 tentang Kesejahteraan Anak

Kepres No 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of The Child
(Konvensi Tentang Hak-Hak Anak)
Diskusi 6 – Bahasa Inggris

Hi all,

Having learned the materials in Session 6, now please discuss the following questions.       

1. How would you explain the difference between a cover letter and a CV?
2. Why are CVs important for job seekers and what information should a job applicant
include in a CV?
3. You are a fresh graduate and saw a job vacancy/opening on a website for a librarian
at an international school. Write a cover letter in English stating:

-       who you are,

-       the position you are applying to,

-       where you found the opening/vacancy,

-       your interest in the position,

-       reasons why you are a good fit to the position, and

-       thank you for the time to consider you.

 For question 1 and 2, you can answer either in English or Indonesian. For question 3, you
must write in English.

Have a great discussion!

Jawaban:

1. A curriculum vitae (CV) is different from a cover letter in that a cover letter is more
concise and a CV is fairly detailed. While a CV includes detailed information about a
person's educational background and work experience, a cover letter is a more
concise document expressing interest in the job being applied to.

A cover letter is an introduction to yourself with regard to the job opening you are
applying for. Cover letters are generally one page at most in length, divided into a
header, introduction, body, and closing. Curriculum Vitae may include a cover letter
along with other details which are important when applying for international jobs,
fellowships, grants, research, scientific and academic positions. The CV is used to
screen applicants, often followed by an interview, when seeking employment.
A cover letter includes general details about a person like name, contact
information, educational and professional qualification, work experience and career
goal or what a person is looking for in terms of a job profile. A cover letter should
not be confused with a resume as it does not include all the details of a resume.
The cover letter should have enough details so that it complements the Curriculum
Vitae and also interests the person reading it.

2. A CV is a short document that gives you a chance to show a prospective employer


the best of what you've got. It sells your skills, experience, and shows them you're
the right person for the job. Making a good impression is important in today's
competitive job market. In your CV, make sure to include: The essentials. This
includes contact information, resume summary or objective, work experience,
education, and skills. The optional sections, including extracurricular activities,
projects, awards, training, certifications, hobbies and interests, volunteering
experience, and others.

3.
Jakarta, June 04 2022

To :
Human Resources Manager
Jakarta International School
Jl. Teuku Nyak Arief, RT.7/RW.8, Simprug, Kec. Kby. Lama,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12220

Dear Sir/Madam,

I am writing to apply for position of Library Staff as posted on JIS official website.
My name is Dewi Putri Lestari, along with this letter, I would like to offer a brief
introduction about myself. I am 26 years old. I am freshgraduate from Universitas X
majoring on Library Studies. I have experience as administration intern at Y School
for six months.
I am friendly, hard worker, highly motivated, energetic, and willing to learn. I’m eager
to work in various environments and can work as a team player or independent as
well.
Moreover, I would like to have an opportunity as one of your team member. I am
looking for this position to improve myself as an individual.
Hereby with this, I enclose my require document which will give you a better
information about my background and qualifications. I am available for interview at
any time most convenient to you.
Thank you for taking your time to consider my application. Do not hesitate to contact
me on (08xxxxxxxxx).

Yours faithfully,

Dewi Putri Lestari

Learning Resources :

Ashadi, dkk. 2021. Bahasa Inggris. Tangerang: Penerbit Universitas Terbuka.

Diskusi 6 – PAI

Silahkan diskusikan dengan teman saudara tentang:

1) Bagaimana konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni?

2) Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi?

3) Coba Anda jelaskan pengertian berpikir ilmiah!

4) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih

Kokohnya keyakinan yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional.

Bagaimana strategi untuk mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?

Jawaban :

1. Konsep integrasi antara ilmu pengetahuan teknologi dan seni terdapat dalam Al-
Qur’an yang berkaitan dengan tuntutan tanggung jawab yang berkaitan dengan
pengetahuan bahwa semua anggota badan yang meliputi indera pendengaran,
penglihatan dan hati harus dipertanggungjawabkan. Seni adalah keindahan yang
merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung dan
mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh
kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu, dorongan
tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang diangurahkan Allah kepada
hambanya.

2. Paradigma berarti sebuah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang


memengaruhinya dalam berpikir. Sedangkan IPTEK adalah singkatan dari ilmu
pengetahuan teknologi. Paradigma Qur'ani terhadap perkembangan IPTEK berarti
sebuah pandangan menurut Al-qur'an terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi. Dalam islam sendiri, alquran tidak pernah mengekang umatnya untuk maju
dan modern, justru islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan
penelitian dan bereksperimen dalam bidang apapun termasuk dalam bidang
teknologi. Bagi islam, teknologi merupakan bagian dari ayat-ayat allah yang perlu
kita gali dan kita cari kebenarannya, misalnya dalam ayat alquran dibawah ini:
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau,
Maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191), Ayat tersebut
menjelaskan bahwa semua yang ada dilangit dan bumi yang penuh misteri ini dapat
kita mencari tahu kebenarannya dengan melakukan penelitian-penelitian yang kita
lakukan. Dengan kita sebagai umat islam melakukan penelitian tersebut diharapkan
dapat membantu kita dalam mencari kemudahan hidup baik didunia maupun
diakhirat dalam bidang apapun termasuk teknologi. Jadi pandangan islam terhadap
teknologi saat ini merupakan sebuah hal yang lumrah, yang sudah ada pada masa
dahulu, dan memang islam mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu mencari
tahu semua kebenaran yang ada didunia ini sesuai dengan syariat islam yang
berlaku. Dan islam tidak pernah menutup diri untuk menerima modernsiasi dari
sebuah perkembangan jaman. Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi
yang sangat pesat saat ini merupakan hal yang wajar yang dapat kita terima sebagai
umat islam, selama masih sesuai dengan ajaran-ajaran islam yang berlaku.

3. Berfikir Ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis adalah masuk akal, dan
empiris adalah dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggung jawabkan, selain itu menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan, memutuskan, dan mengembangkan. Berpikir merupakan
sebuah proses yang membuahkan pengetahuan.Proses ini merupakan serangkaian
gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai
pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan
4. Akar permasalahan dari tidak adanya berpikir kritis dalam beragama adalah kejahilan
dan sifat malas untuk mencari ilmu. Saat ini orang lebih suka akan sesuatu yang
instan dalam memahami suatu perkara ilmiah, termasuk ilmu agama. Sebagian
besar orang dari generasi tua, lebih suka mengikuti tradisi tanpa ada keinginan untuk
mengetahui dasar hukum mengenai tradisi keagamaan yang ia lakukan. Dan
sebagian besar generasi muda malas mendatangi majelis ilmu, dan berguru kepada
seorang ulama, alih-alih lebih suka belajar via online lewat youtube atau internet.
Untuk mengantisipasi hal ini, kita sebagai umat Islam wajib belajar Agama atau
memahami Agama dan berguru ke Ulama/Ustadz yang tersambung sanadnya. Agar
ada keberkahan dalam ilmu dan ada proses tanya jawab disana, sehingga tidak
terjadi miskomunikasi atau salah tafsir dalam memahami dalil-dalil agama. Karena
kebutuhan dan tingkat pemahaman setiap orang ini berbeda-beda dan agama islam
ini luas, tidak hanya ada satu jalan , namun ada banyak jalan dan banyak dalil.
Dalam istilah lain disebut khilafiyah dan ikhtilaf. Dan kita perlu untuk memahami
bagaimana cara berpikir Rasulullah dan sahabat dalam beragama dan menentukan
hukum. Maka untuk lebih mudahnya, begini kaiedah beragama yang harus kita ikuti
dalam bersikap :
a. Al Quran , bila tidak ada maka,
b. As Sunnah, bila tidak ada maka,
c. Khulafaur Rasyidin ( 4 pemimpin pertama islam ), bila tidak ada maka,
d. Pendapat imam madzab ( sekarang hanya ada 4 yaitu imam syafi’i, maliki,
hanbai, hanafi), bila tidak ada,
e. Hasil dari ijma ulama yang mutawatir , atau umum digunakan yang sebagian
besar ulama diseluruh dunia menyetujuinya. Jangan gunakan pendapat ahad
atau hanya disetujui satu orang ulama. Intinya ikuti ulama yang kita jadikan
guru, serta guru-guru beliau, tanyakan dalil suatu perkara pada guru kita bila
kita tidak mengetahui, karena tidak semua agama dalam tradisi ini bidah atau
salah.

Sumber Belajar:

Ali Nurdin, dkk. 2021. Pendidikan Agama Islam. Tangerang: Penerbit Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai