a. Who, yaitu siapa yang menjadi penyampai pesan atau dapat kita sebut komunikator.
Seseorang atau juga sekelompok (organisasi/instansi/perusahaan) dapat dikatakan
sebagai komunikator. baik secara lisan maupun tulisan.
b. What, yang berarti pesan apa yang sedang disampaikan. Pesan tersebut dapat
berupa tulisan, lisan, atau gambar.
c. Whom, yakni merujuk kepada pesan itu ditujukan kepada siapa. Pesan yang di
komunikasikan tentu memiliki tujuan ke mana pesan itu ingin di terima/sampaikan.
Misalnya ke khalayak luas atau seseorang yang lebih spesifik.
e. What Effect. Pada bagian ini mempertanyakan dalam hal efek perubahan yang
terjadi setelah pesan disampaikan mencakup sikap, perilaku, gestur, atau lainya
yang mengekspresikan/menyimbolkan sesuatu dari komunikan.
Pada saat itu muncul sebuah kendala, saat itu mesinnya macet, dan saya termotivasi
tentunya untuk bertanya untuk bagaimana solusi atas kendala mesin yang saya alami
kepada senior. Dan setelah saya jelaskan panjang lebar tentang masalah yang saya
alami akhirnya senior tersebut mengambil tindakan dan membantu saya untuk
mengatasi kendala mesin tadi.
Dari Komunikasi di atas maka bila di uraikan menurut formula Lasswell, maka:
a. Who ➔ “Saya”
b. What ➔ Meminta solusi atas kendala mesin yang terjadi
c. Whom ➔ Senior
1
Prarjarto, 2020, Pengantar Ilmu Komunikasi, Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, hlm. 3.9.
2
Cerita tersebut merupakan pengalaman pribadi penulis
Hubungan antara sistem informasi dengan tingkatan manajemen dapat dilihat dari jenis
sistem informasi yang diterapkan oleh setiap masing-masing tingkatan manajemen.
Pada setiap tingkatan manajemen, tugas dan fungsinya berbeda-beda maka dari itu sistem
informasinya pun juga berbeda-beda. Pada tingkatan manajemen atas fungsinya sebagai
perencanaan strategis (strategic planning), lalu pada tingkatan menengah fungsinya sebagai
kontrol manajemen (management control), dan pada tingkatan bawah sebagai kontrol
operasional (operational control).
Karena tugas dan fungsi yang berbeda itulah sistem informasinya harus disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing manajemen. Pada tingkatan manajemen atas, sistem
informasinya harus mampu mendukung segala perencanaan strategik yang meliputi proses
evaluasi lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan, hingga penentuan strategi. Lalu pada
tingkatan manajemen menengah sistem informasinya harus mampu mendukung segala
kegiatan yang berkaitan dengan kontrol manajemen seperti penerapan taktik jangka pendek,
pemanfaatan sumber daya yang ada dalam organisasi, penetapan anggaran, penyusunan
program kerja dan lain sebagainya. Sementara itu pada tingkatan bawah, sistem informasi
harus mampu mendukung segala kegiatan yang berkaitan dengan kontrol operasional
seperti halnya penerapan program yang telah disusun, atau pengawasan atas tugas-tugas
tertentu agar dapat memastikan jalannya secara efektif dan efisien.
• Ati, Sri. Nurdien H Kistanto. Amin Taufiq. 2020. Dasar-dasar Informasi. Tanggerang
Selatan: Universitas Terbuka.
• Jogiyanto H.M. 2018. Sistem Informasi Manajemen. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.
• Prajarto, Nunung. 2020. Pengantar Ilmu Komunikasi. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.