1. Jelaskan bagaimana lembaga kearsipan tumbuh dan berkembang pada masa kekaisaran
Romawi!
Lembaga kearsipan pada masa kekaisaran romawi saat itu masih menyatu dengan
lingkungan istana raja, belum memiliki lembaga kearsipan yang mandiri. Arsip-arsip ini
disimpan di gedung khusus penyimpanan arsip yang dikelola oleh chartularius (record
manager) seperti di The Villa of the Papyri (Herculaneum, Italia), gedung arsip negara
Tabularium atau gedung arsip biara
Dengan pengaturan penyimpanannya arsip menerapkan sistem register juga kronologis dan
masih mengikuti pola-pola pada era Yunani kuno. Lembaga kearsipan tersebut menyimpan
arsip yang terbuat dari papirus dengan cara digulung dan diikat dengan tali atau benang
yang dalam bahasa latin dikenal filum (merupakan asal-usul istilah file).
Pada zaman ini terlihat bahwa arsip sudah mendapatkan perhatian besar, bahkan arsip
sudah dijadikan sebagai bahan referensi. Dan pada saat itu kekaisaran romawi pernah
mengalami kemunduran hingga masa pemerintahan Julius Caesar (100–44 SM). Di masa
pemerintahan ini arsip dapat diakses untuk umum, dan penggunaan papirus mulai diganti
codex (buku pada masa itu terbuat dari kumpulan perkamen yang dijilid).
Kemudian pada 410 M kekaisaran romawi diserang oleh bangsa Visigoth, lalu pada 455 M
romawi diserang kembali dan akhirnya pada 476 M kekaisaran romawi runtuh. Hal ini
berimbas pada penurunan perhatian pada arsip yang diikuti dengan runtuhnya gedung-
gedung arsip dan hanya menyisakan gedung arsip biara.
NARA atau kependekan dari National Archives and Record Administration merupakan
sebuah lembaga arsip nasional (Amerika) yang disahkan pada 1934 oleh Presiden Franklin
Roosevelt. Lembaga ini merupakan lembaga independen (sejak 1985) yang bertugas dalam
preservasi dan dokumentasi arsip Amerika Serikat. NARA juga secara resmi dalam
memelihara dan menerbitkan undang-undang, perintah presiden, dan peraturan federal.
Misi NARA dalam keberlangsungannya adalah untuk menyediakan akses kepada publik
terhadap arsip pemerintah di bawah pengawasan dan kendalinya. Hal itu dilakukan agar
dapat memungkinkan setiap orang Amerika untuk membela hak-haknya dan memahami
sejarah mereka. Sementara itu visinya adalah untuk menyediakan akses informasi
pemerintah termutakhir; berkolaborasi dengan banyak pihak federal, swasta atau publik
dalam menawarkan informasi itu dibutuhkan; dan menjadi yang terdepan dalam profesi
arsip dan informasi untuk memastikan arsip berkembang pesat di dunia digital.
3. Apa yang anda ketahui tentang Yupa? Apa isi/tulisan yang terdapat pada Yupa di Kerajaan
Kutai?
Yupa merupakan sebuah prasasti yang berasal dari kerajaan Kutai1, terdapat tujuh prasasti
yang beraksara Palawa Awal, dalam bahasa Sanskerta dan ketujuh prasasti ini ditemukan
dalam satu lokasi di Muara Kaman, di daerah pedalaman sungai Mahakam di Kabupaten
Kutai, Propinsi Kalimantan Timur.2
1
Di salah satu artikel karya Muhammad Sarip berjudul “Kajian Etimologis Kerajaan (Kutai) Martapura di Muara Kaman,
Kalimantan Timur”, dalam Yupa: Historical Studies Journal nama asli dari kerajaan Kutai adalah Martaputra. Nama Kutai tidak
pernah disebutkan dalam prasasti Yupa itu sendiri, dan nama tersebut dipakai hanya sebagai pendekatan atau asumsi
berdasarkan lokasi penemuan prasasti yupa di wilayah Kesultanan Kutai.
2
“Prasasti Yupa Kutai” dalam munas.kemdikbud.go.id
3
Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 279/M/2014 Tentang Tujuh Prasasti Yopa Koleksi
Museum Nasional Nomor Inventaris D.2a , D.2b D2c , D.2d , D. 175 , D. 176 , dan D. 177 Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat
Nasional Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Dibentuknya lembaga Landsarchief merupakan efek dari akibat menumpuknya arsip dan
kebutuhan atas tempat penyimpanan khusus arsip yang ada di Batavia setelah
Tugas utama lembaga Landsarchief adalah merawat dan mengolah arsip secara ilmiah,
mengembangkan kearsipan, ikut serta dalam penulisan sejarah Hindia Belanda, serta
memberikan penerangan tentang sejarah Hindia Belanda.4
4
Santoso, 2020. Sejarah Kearsipan, Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, hlm. 4.46.