Disusun Oleh :
Maulid Maulana Muhammad
(1709623079)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rizki dan ilmu pengetahuan
sehingga penulisan Paper ini dapat berjalan dengan baik. Serta Sholawat serta Salam
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
sahabatnya, dan umatnya hingga hari akhir nanti.
Pendahuluan
Latar Belakang
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat disangkal, namun hal ini juga
berlaku bagi organisasi. Komunikasi yang baik memungkinkan suatu organisasi dapat
berfungsi dengan lancar dan baik, namun sebaliknya, komunikasi organisasi yang buruk
atau tidak ada dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kesalahpahaman di antara
kedua belah pihak. Komunikasi yang efektif menentukan kelangsungan hidup suatu
organisasi. Organisasi tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Karena melalui
komunikasi, organisasi dapat berinteraksi, melakukan aktivitas, dan saling bergantung.
Komunikasi yang efektif adalah suatu keharusan bagi organisasi karena komunikasi
adalah inti dari organisasi. Komunikasi yang efektif menciptakan suasana kondusif
yang mendukung kinerja pegawai suatu organisasi.
Oleh karena itu, para pemimpin dan komunikator dalam organisasi perlu
memahami dan menyempurnakan keterampilan komunikasinya.
Permasalahan
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang bisa diangkat
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.1 Apa pengertian dari efektivitas teknologi dalam organisasi?
1.2 Mengapa efektivitas teknolongi komunikasi sangat penting dalam organisasi?
1.3 Apa pengaruh efektivitas teknologi informasi dalam organisasi?
1.4 Apa saja syarat-syarat teknologi komunikasi dalam organisasi?
2. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pentingnya efektivitas teknologi komunikasi
dalam organisasi
3. Tujuan Khusus
3.1 Agar dapat mengertahui pengertian dari efektivitas teknologi dalam organisasi
3.2 Agar kita perlu mengetahui pentingnya efektifitas komunikasi dalam organisasi
3.3 Dapat mengetahui beberapa pengaruh teknologi komunikasi dalam organisasi
3.4 Dapat mengetahui syarat-syarat teknologi komunikasi efektif dalam organisasi
BAB III
Pembahasan
Dalam keadaan seperti ini, tentu saja sebagai komunikator, kita harus memenuhi
beberapa syarat agar pesan kita dapat sampai kepada komunikan dan menghasilkan
efek tertentu. Memenuhi persyaratan ini secara otomatis memungkinkan komunikasi
yang efektif.
Willyanto menulis dalam bukunya Teori Komunikasi Massa khususnya pada bab 3
tentang efektivitas komunikasi massa, bahwa jika pesan yang disampaikan oleh
komunikator dapat menghasilkan dampak atau perubahan yang diinginkan komunikator,
misalnya perubahan pengetahuan, maka komunikasi adalah hal yang baik.
Menekankan bahwa hal itu dianggap efektif. sikap dan perilaku. Perubahan yang terjadi
pada pihak komunikator dapat dikenali dari jawaban-jawaban yang diberikan sebagai
umpan balik.
Terjadinya umpan balik dalam proses komunikasi terbagi menjadi dua kategori
yaitu umpan balik langsung (immediate feedback) dan umpan balik tidak langsung
(delayed feedback). Umpan balik langsung terjadi dalam komunikasi tatap muka dimana
komunikator dan komunikator saling berhadapan, dan umpan balik yang terjadi langsung
tersedia bagi komunikator.
Sebaliknya, umpan balik tidak langsung terjadi di media komunikasi (cetak atau
elektronik) seperti surat kabar, radio, televisi, dan film. Dalam hal ini komunikator baru
dapat mengetahui reaksi lawan bicaranya setelah komunikasi selesai. Dalam beberapa
kasus, komunikator mungkin menerima tanggapan beberapa hari kemudian.
Agar komunikasi kita efektif, komunikator harus memenuhi empat unsur, yaitu:
Faktor ini dapat dilihat dari dua aspek yaitu keterjangkauan dari segi
teknologi (teknologi komunikasi ) dan keterjangkauan dari segi daya beli masyarakat.
Dari sudut pandang teknis, pesan harus mempertimbangkan ukuran dan kehadiran
audiens. Pertimbangan ini memungkinkan untuk menentukan jenis media yang tepat
untuk mendistribusikan pesan komunikasi.
Oleh karena itu, media penyebaran informasi harus dapat diakses oleh seluruh
lapisan masyarakat, terutama masyarakat lapisan bawah. Namun, hal ini harus dihindari
di daerah dimana masyarakat tidak mampu membelinya, sehingga anggota masyarakat
tidak bersentuhan dengan media. Dari segi ekonomi, paparan terhadap media sangatlah
rendah, dan opinion leader dianggap mempunyai kemampuan untuk meneruskan
pesan-pesan komunikasi yang diterima melalui media tertentu kepada seluruh
penduduk di wilayah yang dijangkaunya. Pemimpin opini biasanya terdiri dari
pemimpin tradisional atau tokoh masyarakat.
1. Pihak manajemen akan memiliki akses informasi yang lebih besar dan
mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajer menengah.
Jaringan telekomunikasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan
cepat di antara departemen dan perangkat yang berbeda.
2. Sistem antara organisasi yang dilengkapi dengan pertukaran data menciptakan
hubungan yang lebih dekat antara organisasi dan pemasok, memfasilitasi
manajemen persediaan yang lebih efisien dan memungkinkan pendekatan tepat
waktu dalam pemesanan kembali.
3. Teknologi Informasi dapat membantu dalam mendesain produk hingga proses
produksi menjadi lebih efektif dan efisien
BAB IV
Kesimpulan
Saran