Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATERI KE – 5

Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Administrator


Angkatan : XVI
Mata Pelatihan : Strategi Organisasi Komunikasi Sektor Publik
Nama Peserta : Dr. Drs. MOHAMMAD NUR IBADI, MM.
Penyelenggara Pelatihan : Pusdiklat Tenaga Administrasi
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

Pejabat administrator memiliki peran dalam mengelola komunikasi publik. Sebagai


seorang pimpinan pada level menengah yang bertugas pada organisasi pemerintahan,
para pejabat administrator harus dapat/ selalu berkomunikasi baik secara internal
dalam unit kerjanya, antar unit kerja di dalam organisasinya, maupun dengan khalayak
ramai di luar organisasinya. Komunikasi yang efektif dilakukan baik ke atas terhadap
pimpinan, ke bawah terhadap staf, dan ke samping terhadap teman sejawat. Pejabat
administrator juga berfungsi sebagai pelaksana petugas humas bagi instansinya,
menyelenggarakan dan mengelola komunikasi internal di lingkungan organisasi dan
karyawan, menerima keluhan masyarakat dan meneruskannya kepada pimpinan
lembaga/ instansi terkait serta menyusun dan memberikan tanggapan terhadap
keluhan masyarakat, menyebarluaskan informasi kebijakan, pelaksanaan dan hasil
kegiatan unit kerjanya melalui berbagai macam media. Untuk itu pemahaman tentang
komunikasi, terutama komunikasi efektif harus dikuasai oleh para
pejabat administrator.

Strategi komunikasi ini dimaksudkan agar terciptanya sama makna (satu pemahaman
menganai makna pesan) antar kedua belah pihak. Tujuannya adalah mengetahui
bagaimana penerapan startegi komunikasi yang dilakukan oleh suatu organisasi.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi untuk mencapai
komunikasi efektif, yaitu (1) mengenal lingkungan tempat beradanya sektor publik, (2)
Penyusunan pesan yang akan disampaikan, (3) pemilihan media yang tepat, (4)
memperhatikan jaringan komunikasi, (5) Feedback (Umpan balik) sebagai kunci
evaluasi. Kesimpulan adalah Selain memiliki strategi-strategi yang jitu, sebuah
organisasi harus dapat melakukan penerapan terhadap strategi-strategi tersebut agar
komunikasi dapat menjadi efektif. Hal ini dilakukan untuk mencapai kesepahaman
bersama, komunikan dapat menerima pesan yang sebenarnya dimaksud oleh
komunikator tanpa ada kesalahpahaman komunikator dapat menerima umpan balik
yang diberikan sebagai bahan evaluasi serta kunci untuk meningkatkan kualitas
organisasi.

Komunikasi dikatakan efektif dengan beberapa indikator yaitu substansi tidak keluar
konteks, penggunaan kalimat yang sederhana, melihat latar belakang komunikan,
memperhatikan bahasa tubuh, kontrak waktu yang jelas, penggunaan strategi
komunikasi, pemanfaatan media komunikasi, dan evaluasi komunikasi. Langkah-
langkah strategi komunikasi meliputi penyampaian fakta dan opini, penelusuran
dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis
dan melaksanakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).

Contoh kasus: kegagalan organisasi karena komunikasi

Masalah : terjadinya kegagalan organisasi

Analisa masalah : kegagalan organisasi disebabkan oleh buruknya komunikasi di


dalam organisasi tersebut

Alternatif solusi :

1. Membangun komunikasi yang efektif dan efisien


2. Memberikan literasi digital pada komunikator dan komunikan
3. Membangun jaringan komunikasi yang luas
TUGAS MATERI KE – 6

Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Administrator


Angkatan : XVI
Mata Pelatihan : Manajemen Perubahan Sektor Publik
Nama Peserta : Dr. Drs. MOHAMMAD NUR IBADI, MM.
Penyelenggara Pelatihan : Pusdiklat Tenaga Administrasi
Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama

Manajemen perubahan sektor publik merupakan upaya terstruktur dan sistematis


untuk menerapkan sarana sumber daya dan pengetahuan dalam merealisasikan
perubahan secara efisien dan efektif dengan dampak minimal. Yang dimaksud dengan
terstruktur dan Sistematis adalah memiliki komponen seperti “planning, organization,
actuating, dan controlling”. Pendekatan manajemen perubahan bisa dilakukan dengan
memahami perilaku orang dan kepentingan mereka terpenuhi (Rasional-emperi),
meyakinkan bahwa perubahan demi kepentingan terbaik organisasi dan individu
(Normatif -reedukatif), pemaksaan perubahan secara naif karena mengangap individu
pasti patuh (Kekuasaan-koersif), dan perubahan secara insting dan berusaha
menghindari kerugian (Lingkungan-adaptif).

Penyebab munculnya tuntutan untuk perubahan di sektor publik disebabkan beberapa


faktor seperti keinginan/perintah pimpinan tingkat atas, perubahan peraturan,
Tuntutan stakeholders (dunia usaha, masyarakat yang dilayani), perkembangan
teknologi dan Metode atau prosedur kerja baru.

tantangan yang menghambat proses perubahan tersebut antara lain, esalahan


mendiagnosa, memahami dan merumuskan perubahan.Perubahan besar seringkali
memerlukan waktu lama, para pemimpin dan agen perubahan merasa lelah dan tidak
bersemangat lagi, para pemimpin dan agen perubahan berganti dan Penolakan,
resistensiatau keengganan untuk berubah. Menurut ahli, definisi Manajemen
Perubahan adalah “manajemen perubahan adalah tentang cara mengelola masa
transisi dari sebuah kondisi yang tidak diinginkan kepada kondisi yang diinginkan
melalui nilai, sistem, kepemimpinan, individu, tim, dan organisasi untuk masa depan
yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan”
Contoh kasus: stagnan pada layanan publik

Masalah : terjadinya stagnanisasi layanan publik

Analisa masalah :

1. Adanya stagnanisasi dalam layanan public


2. Tidak berjalannya fungsi manajemen

Alternatif solusi :

1. Menciptakan inovasi kebijakan pada layanan public


2. Mendorong dan memberikan literasi manajerial pada organisasi
3. Melakukan upgrading manajemen pada stakeholder organisasi

Anda mungkin juga menyukai