LEMBAR LENGESAHAN
Waktu
April 2016
Pembimbing
(....................................)
Nik :
PEMBAHASAN
1. KOMUNIKASI
1
a) Pengertian Komunikasi
Effendi(1995) Komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau
untuk mengubah sikap, pendapat atu prilaku baik secara langsung (lisan) maupun
tak langsung (tulisan).
Hoyland,janis dan kelly (1953) Komunikasi adalah suatu proses melalui
mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk
kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lain
(khalayak).
Barelson dan steiner(1964) Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbolsimbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Komunikasi
menurut
tappen
(1995)
dalam
nursalam
(2002:115)
Tipe-tipe Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi kepada tiga bentuk:
1. Komunikasi vertikal
Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke
bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada
bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara imbale balik.
Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk:
a. Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai
pelaksanaan kerja bawahan.
b. Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.
c.
Memberikan
informasi
mengenai
tujuan
organisasi,
kebijaksanaan-
pimpinan
harus
lebih
memperhatikan
komunikasi
dengan
menjadikan komunikasi sebagai perantara tetepi sebagai proses. Jika bagian lain
terkena dampak komunikasi maka manajer harus berkonsultasi dan meminta
umpan balik dari orang yang kompeten sebelumnya. Nursalam (2002:116)
Komunikasi yang digali harus jelas, sederhana, dan tepat. Sebagai pemberi
pelayann kesehtana hendaknya memberikan atau melakukan komunikasi secara
lengkjap, akurat, cepat artinya bahwa komunikasi baik lisan maupun tetulis baik
dengan teman sejawat harus memiliki ketiga unsur diatas. Nursalam (2002:117)
Manajer harus mengerti dan meminta umpan balik jika komunikasi tersebut
terlah diterima. Caranya dengan bertanya kepada penerima pesan untuk
mengulangi intruksi yang disampaikan. Tidak hanya manajer juga menjadi
3
pendengar yang baik, Karena merupakan bagian yang penting dan menunjukan rasa
menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan. Nursalam (2002:117)
d) Strategi komunikasi dalam praktik keperawatan dirumah sakit
Ada 3 komponen yang harus diperhatikan yakni struktur ,budaya, dan
teknologi. Pada struktur tujuan yang dicapai adalah status praktik komunikasi yang
direncanakan dan diterapkan oleh keompok kerja. Klompok kerja inisalah satunya
kelompok klinik yang dirancang untuk melaksanakan prinsip-prinsip asuhan
keperawatan kepada pasien, kertampilan, dan dapat menyelesaikan maslah pada
organisasi. (2002:119)
Perubahaahan suatu budaya dalam manajemen ialah aspek penting dalam
proses perubahan efektif. Memang budaya bukan sesautu yang bias mudah dirubah,
maka kita percaya pada lingkungan dan indivudu yang berbeda budaya . (2002:119.
Tidak hanya itu teknologi sangat penting komunikasi interpersonal
diperlukan suatu perantara media elektronik karena sangat bermanfaat dan ekektif
2. ORGANISASI
a) Pengertian Organisasi
James D. Money (1974) Organisasi adalah bentuk dari perserikatan manusia
untuk mencapai suatu tujuan bersama. Sedangkan menurut Ralph Currier Davis
(1951) Organisasi adalah kelompok orang-orang yang bekerja mencapai tujuan
bersama diabawah pimpinan.
John D. Millet (1954) Organisasi adalah sebuah kerangka struktur, sebagai
wahana dan wdah pelaksanaan pekerjaan banyak orang untuk mencapai suatu
tujuan bersama.Dwight Waldo (1956) Organisasi adalah struktur hubungan antar
manusia berdasarkan wewenang
administrasi.
pendayagunaan
dan
pengawasan
jawab melakukan
terhadap
bawahannya,
pembinaan,
keuangan,
2.
2.
setiap
anggota
organnisasi The
Equalitarian
Style dapat
4.
pada
tindakan
(action-oriented). The
dynamic
style
of
communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor
yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen). Prasetya (2014)
8
5.
6.
10
Proses Komunikasi
Komunikasi terjadi dalam hubungan antara pengirim dengan penerima.
Komunikasi dapat mengalir dalam satu arah dan berakhir di sana. Atau sebuah
pesan dapat menimbulkan respon (yang secara formal dikenal dengan sebutan
umpan balik) dari penerima. Pengirim (sumber pesan) merupakan pihak yang
mengawali komunikasi. Dalam sebuah organisasi, pengirim dapat berupa seseorang
dengan
informasi,
kebutuhan,
atau
keinginan
dan
dengan
tujuan
Penyandian
Penyandian terjadi ketika pengirim menterjemahkan informasi untuk
dikirimkan menjadi serangkaian simbol. Penyandian itu diperlukan karena
informasi hanya dapat dikirimkan dari seseorang kepada orang lain lewat
perwakilan atau simbol. Prasetya (2014)
Karena komunikasi merupakan obyek dari penyandian, pengirim berusaha
menetapkan arti yang dapat dipahami bersama dengan penerima dengan cara
memilih simbol, biasanya dalam bentuk kata atau gerakan tubuh, yang
dipercaya oleh pengirim mempunyai arti yang sama dengan penerimanya. Kerap
11
proses
yang
dilakukan
oleh
penerima
untuk
perbedaan
dalam
persepsi
individu. Agar
suatu
pesan
dapat
12
13
b.
e.
apa
adanya
akan
tetapi
memberikan
interpretative, Hambatan tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
Herman(2014)
2.
Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan
alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh
misalnya orang yang tuna wicara), gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.
Hambatan Semantik
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata
yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
pesan. Misalnya : adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional,
maupun internasional). Herman(2014)
4.
Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi,
misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim
dan penerima pesan, sehingga menimbulkan emosi diatas pemikiranpemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang hendak
disampaikan. Herman(2014)
5.
Hambatan Manusiawi
14
3.
b.
c.
16
17
Perawat harus selalu mengetahui kerja, efek yang dituju, dosis yang tepat dan
efek smaping dari semua obat-obatan yang diberikan. Bila informasi ini tidak tersedia
dalam buku referensi standar seperti buku-teks atau formula rumah sakit, maka perawat
harus berkonsultasi pada ahli farmasi.
Saat komunikasi terjadi maka ahli farmasi memberikan informasi tentang obatobatan mana yang sesuai dan dapat dicampur atau yang dapat diberikan secara
bersamaan. Kesalahan pemberian dosis obat dapat dihindari bila baik perawat dan
apoteker sama-sama mengetahui dosis yang diberikan. Perawat dapat melakukan
pengecekkan ulang dengan tim medis bila terdapat keraguan dengan kesesuaian dosis
obat. Selain itu, ahli farmasi dapat menyampaikan pada perawat tentang obat yang
dijual bebas yang bila dicampur dengan obat-obatan yang diresepkan dapat berinteraksi
merugikan, sehingga informasinini dapat dimasukkan dalam rencana persiapan pulang.
Seorang ahli farmasi adalah seorang profesional yang mendapat izin untuk merumuskan
dan mendistribusikan obat-obatan. Ahli farmasi dapat bekerja hanya di ruang farmasi
atau mungkin juga terlibat dalam konferensi perawatan klien atau dalam pengembangan
sistem pemberian obat.
4. Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Gizi
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh
terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Pelayanan gizi di RS merupakan hak
setiap orang dan memerlukan pedoman agar tercapai pelayanan yang bermutu.
Agar pemenuhan gizi pasien dapat sesuai dengan yang diharapkan maka perawat harus
mengkonsultasikan kepada ahli gizi tentang obatan yang digunakan pasien, jika
perawat tidak mengkonunikasikannya maka dapat terjadi pemilihan makanan oleh ahli
gizi yang bisa saja menghambat absorbsi dari obat tersebut. Jadi diperlukanlah
komunikasi dua arah yang baik antara
18
3. Komunikasi dalam komunitas dimana perawat sebagai sebagai anggota tim/ pelaksana:
1)
Perencanaan:
a) Bersama kepala ruang dan ketua tim mengadakan serah terima tugas.
b) Menerima pembagian tugas dari ketua tim.
c) Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan
keperawatan.
d) Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
e) Menerima pasien baru.
f)
Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
2) Pengorganisasian dan ketenagaan:
a) Menerima penjelasan tujuan dari metode penugasan keperawatan tim.
b) Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai dengan perencanaan terhadap
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan
keperawatan.
c) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua tim.
d) Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim kesehatan lain.
e) Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim/ pelaksana lainnya.
f)
Melaksanakan asuhan keperawatan.
21
g)
b)
PENUTUP
Organisasi adalah kelompok orang-orang yang bekerja mencapai tujuan
bersama diabawah pimpinan. Sedangkan komunikasi adalah suatu pertukaran
pikiran, perasaan, dan pendapat dan memberikan nasehat dimana dua atau lebih
saling berkerjasama.
komunikasi organisasi merupakan perilaku pengorganisasian yang terjadi dan
bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna
atas apa yang terjadi. organisasi berjalan efektif dengan 5 faktor yakni kualitas
media informasi, aksesibilitas informasi, penyebaran informasi, beban informasi,
dan ketepatan informasi.
22
Referensi
Nursalam.2002.Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Professional.Jakarta:Salemba Medika.
Departemen Kesehatan RI tahun 2001 tentang posyandu.
Herman.2014. Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan
Fungsi.http://rsud.inhukab.go.id/susunan-organisasi-tugas-pokok-danfungsi/ diakses pada tanggal 22 April 2016
Nugraheni, Rizki Intansari.2016.Komunikasi Organisasi.Psikologi Manajemen
Prasetya, Angga.2014.Komunikasi Dalam Organisasi.Universitas Muhamadiyah
Sumatera Utara
23