Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

KEGIATAN PENYULUHAN PENCEGAHAN COVID-19 DAN


MENERAPKAN 5M DALAM PROTOKOL KESEHATAN

“upaya pencegahan penyebaran covid-19 melalui pembagian masker dengan cara


penggunaan masker yang benar dan penyuluhan pentingnya penerapan 5M dalam
protocol kesehatan”

OLEH:

KEPERAWATAN A/B/II/VI

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN PENCEGAHAN COVID-19 DAN
MENERAPKAN 5M DALAM PROTOKOL KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN-NERS
UNIVERSITAS CITRA BANGSA

TEMA: Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Melalui Pembagian Masker


Dengan Cara Penggunaan Masker Yang Benar Dan Penyuluhan Pentingnya
Penerapan 5M Dalam Protokol Kesehatan Di

KELAS/SEMESTER: A/B/XIII/VI

PRODI : KEPERAWATAN

KUPANG,17 JULI 2021

Mengetahui, Koordinator,

Dosen Pembimbing Ketua Prodi

Yohanes Dion, S.kep.,Ns.,M.Kes. Ns. B. Antonelda M. Wawo, M.Kep., Sp.Kep.J


MAHASISWA KEPERAWATAN ANGKATAN XIII (TIGABELAS)

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN “PENCEGAHAN COVID-19


DENGAN MENERAPKAN 5M DALAM PROTOKOL KESEHATAN”

A. LATAR BELAKANG

Pengabdian masyarakat memberi Pemberian edukasi fenomena Covid-19 dan


penjelasan kepada masyarakat di pasar upaya pencegahan penyebaran penyakit
infeksi bagi yang tidak menggunakan masker saat berjualan serta menjelaskan
cara penggunaan masker yang baik dan benar, kegiatan ini merupakan kepedulian
kesehatan sosial kemasyarakatan yang membutuhkan perhatian karena dapat
menyebabkan kesakitan dan juga bahkan kematian jika tidak dipedulikan dalam
wabah covid 19 ini. kepedulian ini diharapkan bisa menolong masyarakat terlebih
khusus masyarakat yang berjualan di pasar agar mereka bisa menerapkan secara
perlahan-lahan Protokol kesehatan di Masa pandemi saat ini.

Oleh karena itu kami dari mahasiswa kesehatan kampus Universitas Citra
Bangsa, mempunyai kepedulian terhadap masyarakat Yang pada masa wabah
covid hari ini terkadang mengabaikan cara menggunakan masker Yang baik
dan benar atau terkadang mereka tidak memakai masker Oleh karena itu kami
berpartisipasi serta atas memenuhi tugas mata kuliah untuk itu kami
melakukan pengabdian ini di pasar kepada masyarakat yang berjualan.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan kepedulian mahasiswa/I Universitas citra bangsa
dalam hal ini sebagai tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
juga mengedukasi kesehatan kepada masyarakat.
2. Tujuan khusus
 Agar masyarakat dapat mengetahui bahaya penyebaran covid-
19 saat ini.
 Agar masyarakat dapat menerapkan 5M (memakai masker,
menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan,
mengurangi imobillitas) dalam melakukan berbagai pekerjaan.

C. LANDASAN TEORI
 Apa itu coronavirus

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit


pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan
infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih
serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan
menyebabkan penyakit covid-19.

 Apa itu covid-19

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus


yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak
dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan- Tiongkok, bulan Desember 2019.
Covid-19ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara
di seluruh dunia.

 Apa saja gejala covid-19

Gejala-gejala covid-19 yang paling umum adalah demam, batuk kering. dan
rasa lelah. Gejala lainnya yang lebih jarang dan mungkin dialami beberapa
pasien meliputi rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit tenggorokan,
sakit kepala, konjungtivitis, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman,
ruam. Gejala covid-19 bisa muncul dalam 2 hari atau 2 minggu setelah
seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Pada beberapa penderita, covid 19
dapat tidak menimbulkan gejala
sama sekali. Meski demikian, penderita tersebut (orang tanpa gejala/
OTG) tetap bisa menularkan covid 19 pada orang lain. Orang yang sudah
terkonfirmasi positif COVID 19 melalui pemeriksaan RT-PCR namun
tidak mengalami gejala disebut sebagai kasus konfirmasi asimptomatik.
Penderita ini tetap bisa menularkan COVID 19 pada orang lain.
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa
menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh
atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami
demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri
dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus
Corona.

Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona
meskipun lebih jarang, yaitu:

Diare
Sakit kepala
Konjungtivitis
Hilangnya kemampuan mengecap rasa
Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
Ruam di kulit

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai


2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang
terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya
gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia.
 Faktor resiko covid -19

Covid 19 menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila menyerang orang usia lanjut, ibu hamil, perokok,
penderita penyakit tertentu, dan orang yang lemah, seperti penderita
kanker. Karena mudah menular, penyakit ini juga berisiko tinggi
menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien covid 19. Oleh
karena itu, tenaga medis dan orang yang melakukan kontak dengan pasien
civid 19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).

 Penyebab virus covid-19

Infeksi virus corona atau covid-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu


kelompok virus yang menginfeksi sistem pemapasan. Pada sebagian besar
kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi permapasan ringan sampai
sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Dan Severe
Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluur saat
penderita
COVID-19 batuk atau bersin
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu
setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Virus corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang
memiliki penyakit
tertentu, perokok, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah, misalnya
pada penderita
kanker.

 Diagnosis virus corona (COVID-19)

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus corona, dokter akan


menanyakan
gejala yang dialami pasien dan apakah paien baru saja berpergian atau
tinggal di
daerah yang memiliki kasus infeksi virus corona sebelum gejala muncul.
Dokter
juga akan menanyakan apakah paisen ada kontak dengan oarng yang
menderita
atau di duga menderita COVID-19
Untuk memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan bebrapa
pemeriksaan berikut:
1. Rapid test, untuk mendeteksi antibodi (igM dan igG) yang di produksi
oleh
tubuh untuk melewan virus corona
2. Swab test atau tes PCR, untuk mendeteksi virus corona di dalam dahak
3. CT scan atau rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di
paru-paru.
 Proses penularan Covid-19

a. Penyebaran virus Corona melalui droplet

Penularan virus Corona bisa terjadi melalui droplet saat seseorang batuk, bersin,
bernyanyi, berbicara, hingga bernapas. Saat melakukan hal- hal tersebut, udara
yang keluar dari hidung dan mulut mengeluarkan partikel kecil atau aerosol dalam
jarak dekat.

b. Penyebaran virus Corona melalui udara


Setelah mendapat kritikan dari ratusan ilmuwan terkait penyebaran virus Corona
melalui udara, akhirnya WHO pun mengakuinya. Organisasi tersebut mengakui
adanya bukti bahwa virus Corona itu bisa menyebar melalui partikel-partikel kecil
yang melayang di udara.

c. Penyebaran virus Corona melalui permukaan yang terkontaminasi

Cara penularan virus Corona ini terjadi saat seseorang menyentuh permukaan
yang mungkin telah terkontaminasi virus dari orang yang batuk atau bersin. Lalu
virus itu berpindah ke hidung, mulut, atau mata yang disentuh setelah menyentuh
permukaan yang terkontaminasi tersebut.

Mengutip WebMD, virus Corona bisa bertahan selama 2-3 hari di permukaan
tertentu. Untuk mencegah cara penularan virus ini, bisa dengan membersihkan
berbagai permukaan tersebut dan hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
sebelum mencuci tangan.

d. Penyebaran virus Corona melalui fecal-oral atau limbah manusia

Sebuah studi menunjukkan bahwa partikel virus Corona ditemukan juga pada
fecal-oral orang yang terinfeksi, seperti urine dan feses. Namun WHO
mengatakan hingga saat ini masih belum ada laporan yang dipublikasi terkait cara
penularan virus Corona melalui cara ini dan bukan menjadi upaya transmisi utama
virus.

Dalam laman resmi WHO, selain melalui fecal-oral tersebut, penyebaran virus
Corona juga bisa terjadi melalui darah, dari ibu ke anak, hingga dari hewan ke
manusia.

Selain cara penularan virus Corona, WHO pun juga menyinggung beberapa
tempat yang rawan menjadi tempat penyebaran virus Corona, seperti:

• Tempat ramai

• Tempat yang sempit

• Ruangan yang terbatas dan tertutup


Contoh-contoh tempatnya seperti, restoran, klub malam, tempat ibadah, tempat
bekerja atau kantor, tempat latihan paduan suara, dan kelas kebugaran.
Penyebaran virus Corona ini tentunya bisa dicegah dengan menaati protokol
kesehatan, seperti menggunakan rajin cuci tangan, pakai masker, jaga jarak
minimal satu meter, hindari tempat-tempat ramai, menghindari ruangan tertutup
dengan ventilasi yang buruk, dan bila diperlukan pakai face shield.

WHO juga berpesan pada masyarakat agar semakin paham bahwa COVID-19
bukan penyakit main-main. COVID-19 bisa berakibat fatal bila tidak dicegah,
jangan panik, dan terus ikuti saran yang diberikan terkait pencegahan penyebaran
virus Corona.

 Komplikasi Covid-19

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi berikut ini:

Pneumonia (infeksi paru-paru)

Infeksi sekunder pada organ lain

Gagal ginjal

Acute cardiac injury

Acute respiratory distress syndrome

Kematian

Selain itu, saat ini muncul istilah long haul COVID-19. Istilah ini merujuk kepada
seseorang yang sudah dinyatakan sembuh melalui hasil pemeriksaan PCR yang
sudah negatif, namun tetap merasakan keluhan seperti lemas, batuk, nyeri sendi,
nyeri dada, sulit berkonsentrasi, jantung berdebar, atau demam yang hilang
timbul.

 Pengobatan Virus Corona (COVID 19)


Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus
corona atau
COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien
dan
tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa
gejala akan
disarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil
tetap
melakukan langkah pencegahan penyebaran infeksi virus corona. Selain
itu dokter
akan memberikan beberapa langkah untuk meredakan gejalanya dan
mencegah
penyebaran virus corona, yaitu;
1. Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan
dan
karantina di rumah sakit rujukan
2. Memeberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai
kondisi
penderita
3. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri
dan
istirahat yang cukup
4. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih
untuk
menjaga kadar cairan tubuh

Pada Kasus yang parah, infeksi virus corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi berikut ini:

1. Pneumonia (infeksi paru-paru)

2. Infeksi sekunder pada orang lain

3. Gagal ginjal

4. Acute cardiac injury


5. Acute respiratory distres syndrome

6. Kematian

 Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa

menyebabkan anda terinfeksi virus ini adalah:

1.Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal I meter dari orang

1ain dan Jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.

2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk

saat pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya,

misalnya Idul Adha.

3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang

mengandung alkohol minimal 60% terutama setelah beraktivitas di luar rumah

atau di tempat umum.

4. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

5. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat. seperti mengonsumsi

makanan bergizi, berolaharaga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan

nencegah stress.

6. Hindari kontak dengan penderita COVID-19 yang dicurigai positif terinfeksi

virus corona atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.

7. Tutup mulut dan hidung dengan tiSu saat baluk atau bersin, kemudian buang

tisu ke tempat sampah.

8. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,


termasuk kebersihan rumah.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (termasuk kategori suspek


dan probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP (orang dalam pemantauan)
maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa
dilakukan agar tidak menularkan virus Corona ke orang lain, yaitu:

a. Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk
sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.

b. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.

c. Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi
dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.

d. Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.

e. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang


sedang sakit.

f. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.

g. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.

h. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.

Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di rumah


sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak, perlu ditangani
secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama pandemi COVID-19.
Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus Corona selama Anda berada di
rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan terbaik yang perlu
dilakukan.

Penerapan 5M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak di masa
pandemic Covid-19

Penerapan 5M dapat dilakukan dengan menjalankan setidaknya 5 (lima) perilaku


disiplin yaitu:

 Mencuci tangan
 Memakai masker
 Menjaga jarak
 Menjauhi kerumunan
 Mengurangi imobilitas

1. Mencuci Tangan

Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang
cukup efektif untuk mencegah penularan virus corona. Untuk hasil yang
maksimal, kamu disarankan untuk mencuci tangan setidaknya selama 20 detik
beberapa kali sehari, terutama saat:

 Sebelum memasak atau makan;


 Setelah menggunakan kamar mandi;
 Setelah menutup hidung saat batuk atau bersin.

Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau
pembersih tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 60 persen.

2. Memakai Masker

Pada awal pandemi virus corona tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang
sakit, bukan orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-CoV-2 yang
merajalela hingga saat ini membuat protokol kesehatan bisa berubah-ubah seiring
bergulirnya waktu.
Beberapa waktu selang kebijakan WHO di atas, WHO akhirnya mengeluarkan
himbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) agar selalu menggunakan
masker saat beraktivitas di luar rumah. Kebijakan WHO ini juga sempat
ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo.

Protokol kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di


beberapa negara. Di Amerika Serikat (AS), Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan masker. CDC
mengimbau masyarakat AS harus memakai masker meski berada di dalam rumah
pada kondisi tertentu. Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah perlu
dilakukan ketika:

 Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19.


 Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena
aktivitas di luar rumah.
 Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19.
 Ruangan sempit.
 Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter.

3. Menjaga Jarak

Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol
kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol
Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”

Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta
menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Bila tidak memungkinkan
melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan
teknis lainnya.

Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal,


dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis, antara lain dapat berupa pembuatan
partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan sebagainya.
4. Menjauhi Kerumunan

Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang
juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes),
masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat,
semakin banyak dan sering kamu bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi
virus corona pun semakin tinggi.

Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia
di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis
memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona.

5. Mengurangi Mobilitas

Virus penyebab corona bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu
menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat
ini. Oleh karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di
rumah.

Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu
dirimu pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona
dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.

D. TARGET DAN TEMA KEGIATAN

1. Target

Target dalam kegiatan pengabdian ini. Yaitu:

1. Masyarakat yang diharapkan mampu memahami tujuan kegialan pengabdian


ini.

2. masyarakat diharapkan mampu menjaga kesehatan dengan menggunakan


masker yang baik dan benar untuk mencegah covid-19 yang sedang terjadi.

3. Mengembangkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan juga


perawatan untuk meningkatkan kesehatan diri sendiri.
2. Tema Kegiatan

Tema dari kegiatan ini adalah “PENCEGAHAN COVID-19 DAN MENERAPKAN


5M DALAM PROTOKOL KESEHATAN OLEH MAHASISWA
KEPERAWATAN UNIVERSITAS CITRA BANGSA". Dengan tema ini
diharapkan semua mahasiwa/i bisa antusias untuk selalu membantu masyarakat
untuk tetap memberikan edukasi kesehatan tersebut atas kepedulian ini yang
dilakukan oleh mahasiswa.

E. BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN

1. Anggaran Biaya

Dana yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan
dibebankan pada rencana angaran dana masing.masing Mahasiswa/i Keperawatan
Universitas Citra Bangsa. Adapun biaya yang dibutuhkan dalam pengabdian ini
adalah sebagai berikut:

RINCIHAN ANGGARAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT; PEMBERIAN DAN PENGGUNAAN MASKER YANG
BAIK DAN PENERAPAN 5M DALAM PROTOKOL KESEHATAN

NO Kegiatan/Uraian Volume Unit/Cash Jumlah


1 Perlengkapan
handscund Rp
spanduk Rp
Cetak leaflef Rp
handsinitizer Rp
Sub total:
Rp
2 Konsumsi
Nasi kotak Rp
Snack Rp
Air mineral Rp
Sub total:
Rp
Total:
Rp

2. Waktu Pelaksanan Kegiatan

Kegiatan pelaksanaan Pengabdiankepada masyarakat akan dilaksanakan pada:

Hari:

Tanggal:

Tempat:

F. PENYULUHAN

Melalui program pengabdian dan penyuluhan pada masyarakat kita diharapkan


masyarakat tidak hanya mengetanui cara memakai masker yang baik dan bernar,
namun dapat menerapkan langsung secard tenus menerus agar menjadi kehiasaan
yang baik dimasa depan. Melalur penguluhan ini juga. diharapkan masyarakat
dapat menyadari pentingnya melindungdiri dari penyakit infeksi serta mampu
mengedukasi orang-orang disekitar mengenai cara memakai masker yang baik dan
benar penyuluhan diawal dengan menjelaskan teniang bahaya penyakit covid-19
ini serta penerapan 5M dalam aktifitas dan kegiatan sehari-hari.

G. PENUTUP

Demikian proposal kegiatan pengabdian kepada masyarakat mahasiswa/I


Universitas Citra Bangsa ini kami buat semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan Rahmatnya agar kami dapat menjalankan pengabdian ini sebaik-
baiknya.

Harapan Kami semoga dengan pengabdian dan penyuluhan ini dapat


bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan kepedulian, serta dapat
bermanfaat kepada masyarakat oleh mahasiswa/i yang berada dalam ruang
lingkup Universitas Citra Bangsa serta membawa perubahan dalam mutu
kesehatan ke arah yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization (\WHO). Coronavirus Discase 2019 (COVID-I9)


Situation Report 76 |Internet|. WHO. 2020. Available from.
https://pers.droneemprit.id covid-19

BNPB BNPB-. Situasi Vinus Corona Covid19 go.id [Internet). 2020 [cited 2020
Apr 61,Available trom hups://www.covid 19.go.id/situasi-virus-
corona.
Prof. drh. H.R. Wasito, M.Sc., Ph.D., Prof. drh. Hj. Hastari Wuryastuti, M.Sc.,
Ph.D., CORONAVIRUS: Kupas Tuntas Sejarah, Sumber,
Penyebaran, Patogenesis, Pendekatan Diagnosis dan Gejala Klinis
Coronavirus pada Hewan dan Manusia, Andi, Feb 23, 2021 -
Science -

Gina Aulia, Andriyani Rahmah Fahriati, Tri Okta Ratnaningtyas, Sheila Meitania
Utami, Rita Dwi Pratiwi, Nurwulan Adi Ismaya, Fenita Purnama
Sari Indah, Tria Monja, Lela Kania Rahsa Puji, Nurhasanah
Nurhasanah, Putri Ayu Sabrina,2021, JAM: JURNAL ABDI
MASYARAKAT EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19
DENGAN PROTOKOL KESEHATAN 5M DAN PENTINGNYA
MULTIVITAMIN DI MASA PANDEMI COVID-19, aulia, vol 02

Anda mungkin juga menyukai