dari kata nosos yang artinya penyakit dan komeo yang artinya merawat. Nosokomion berarti tempat untuk untuk merawat/rumah sakit. Jadi, infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai infeksi yang diperoleh atau terjadi di rumah sakit (Darmadi, 2008). Faktor Memengaruhi Proses Infeksi
• Kuman Penyebab. diri penderita (instrinsic factors) . • Cara membebaskan sumber • Faktor keperawatan seperti dari kuman. lamanya hari perawatan • Cara penularan. (length of stay). • Cara masuknya kuman. • Faktor mikroba patogen • Daya tahan tubuh. seperti tingkat kemampuan invasi serta tingkat kemampuan merusak jaringan. Proses Terjadinya Infeksi Nosokomial 1.Mekanisme penularan menurut Darmadi (2008) a. Transmisi Langsung (Direct Transmission) Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dari pejamu. Sebagai contoh adalah adanya sentuhan, gigitan, ciuman, batuk, berbicara, atau saat transfusi darah yang terkontaminasi mikroba patogen. b. Transmisi tidak langsung (indirect transmision) 1.Venicle borne 2.Vector-borne 3. Food-borne 4. Water-borne 2.Tahapan transmisi mikroba patoghen menurut Darmadi (2008) • Tahap rentan Penderita sembuh secara sempurna • Tahap inkubasi Perjalanan penyakit seolah-olah berhenti, ditandai dengan menghilangnya tanda dan gejala penyakit. • Tahap klinis Perjalanan penyakit bergerak lambat, dengan tanda dan gajala yang tetap atau tidak berubah (stagna). • Tahap akhir penyakit Akhir perjalanan penyakit dengan adanya kegagalan fungsi-fungsi organ. Pencegahan Infeksi Nosokomial
Pencegahan infeksi adalah mencegah dan mendeteksi infeksi pada pasien
yang beresiko infeksi. Pencegahan infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme dari lingkungan rumah sakit. Cara mencegahnya yaitu mencuci tangan, penggunaan alat pelindung diri, praktik keselamatan kerja, perawatan pasien, dan penggunaan antiseptic serta dekontaminasi. Cara pencegahan infeksi (Kewaspadaan Isolasi)
• Mencuci tangan • Penggunaan alat pelindung diri • Praktik keselamatan kerja • Perawatan pasien • Penggunaan antiseptic • Dekontaminasi Tujuan pencegahan infeksi
Tujuan pencegahan infeksi dalam pelayanan kesehatan
Menurut Maryunani (2011), antara lain :
Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
(misalnya bakteri, virus, jamur). • Menurunkan resiko penularan infeksi. • Memberikan perlindungan terhadap klien dan tenaga kesehatan dari penularan penyakit yang mengancam jiwa, misalnya hepatitis dan HIV/AIDS.