0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
143 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, penyebaran, dan tindakan pencegahan infeksi silang di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Infeksi silang dapat terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung antara pasien dan tenaga medis, serta peralatan medis yang terkontaminasi. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan prosedur aseptik yang tepat seperti mencuci tangan, menggunakan AP
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, penyebaran, dan tindakan pencegahan infeksi silang di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Infeksi silang dapat terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung antara pasien dan tenaga medis, serta peralatan medis yang terkontaminasi. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan prosedur aseptik yang tepat seperti mencuci tangan, menggunakan AP
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, penyebaran, dan tindakan pencegahan infeksi silang di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Infeksi silang dapat terjadi melalui kontak langsung atau tidak langsung antara pasien dan tenaga medis, serta peralatan medis yang terkontaminasi. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan prosedur aseptik yang tepat seperti mencuci tangan, menggunakan AP
mikroorganisme penyebab infeksi antar pasien, atau antar pasien dengan staf rumah sakit atau antar staf di dalam lingkungan rumah sakit/sarana pelayanan kesehatan lainnya. Salah satu cara memutus rantai infeksi silang adalah dengan melaksanakan prosedur sterilisasi atau desinfeksi peralatan maupun sarana penunjang kesehatan dengan tepat. JALUR PENYEBARAN INFEKSI SILANG MELALUI TENAGA KESEHATAN GIGI Pasien ke tenaga pelayanan kesehatan gigi Infeksi ini dapat berasal dari penularan melalui kontak langsung, tidak langsung, penyebaran droplet dan dapat melalui udara yang telah terkontaminasi oleh mikroorganisme. Tenaga pelayanan kesehatan gigi ke pasien Infeksi ini berasal dari tenaga pelayanan kesehatan gigi yang tidak menggunakan alat perlindungan diri (APD). Pasien ke pasien Infeksi yang dapat berasal dari kontak tidak langsung pada peralatan kedokteran gigi yang tidak dilakukannya sterilisasi dengan sempurna dan permukaan peralatan dental unit yang telah terkontaminasi yang paling sering tersentuh oleh tenaga pelayanan kesehatan gigi. LANJUTAN... Tenaga kesehatan gigi ke komunitas masyarakat -Infeksi ini dapat berasal dari kontak tidak langsung karena tidak menggunakan APD; misalnya melalui baju, handphone, yang telah terkontaminasi. -Limbah medis (cair dan padat) yang tidak dikelola sesuai aturan dengan benar, untuk itu perlu memiliki instalasi pengolahan limbah medis. Komunitas ke pasien Mikroorganisme masuk ke ruang dokter gigi mellalui air yang disuplai oleh pemerintah lalu masuk ke dental unit, kemudian mikroorganisme yang berkumpul dibalik saluran air disaluran pada handpice, air-water syringe dan skeler ultrasonik yang nanti masuk ke dalam mulut pasien. INFEKSI SILANG YANG UMUM Infeksi sakluran kemih Jenis infeksi silang yang paling umum, biasanya terjadi setelah pemasangan kateter, penempatan kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih. Pneumonia Jenis infeksi silang yang paling umum kedua yang didefinisikan sebagai infeksi paru-paru yang berkembang 48 jam atau lebih setelah masuk. Infeksi situs bedah Karena operasi adalah invasi langsung dari tubuh pasien, penghalang alami kulit rusak, memberikan bakteri masuh ke dalam tubuh yang biasanya steril. Infeksi sistem darah Infeksi yang penularannya melalui lingkungan, peralatan yang terkontaminasi, tangan petugas kesehatan melalui tempat pemasangan kateter.
CARA MENYEBARAN MIKROORGANISME Kontak tubuh , penyebaran secara langsung melalui sentuhan dengan kulit,sedang secara tidak langsung dapat melalui benda yang terkontaminasi. Makanan dan minuman, tersebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi seperti pada penyakit tifus abdominalis, penyakit infeksi cacing dan lain-lain. Serangga, contohnya penyebaran penyakit malaria oleh plasmodium pada nyamuk anopheles dan beberapa penyakit saluran pencernaan yang dapat di tularkan oleh lalat. Udara, proses penyebarab kuman melalui udara dapat di jumpai pada penyebaran penyakit FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES INFEKSI Sumber penyakit, sumber penyakit dapat memengaruhi apakah infeksi berjalan cepat dan lambat. Kuman penyebab, dapat menentukan jumlah mikroorganisme, kemampuan mikroorganisme, masuk ke dalam tubuh dan virulensianya. Cara membebaskan sumber dari kuman , ini dapat menentukan apakah proses infeksi cepat teratasi atau di perlambat seperti tingkat keasaman (Ph), suhu, penyinaran (cahaya), dan lain-lain. Cara penularan , dengan cara kontak langsung. Cara masuknya kuman, proses penyebaran kuman berbeda bergantung pada sifatnya. Daya tahan tubuh, daya tahan tubuh yang baik dapat menyebabkan memperlambat proses infeksi CARA PENYEBARAN INFEKSI SILANG Kontak secara langsung; ketika menyentuh darah pasien atau cairan tubuh lainnya. Kontak secara tidak langsung; ketika menyentuh permukaan yang sudah terkontaminasi atau alat yang sudah terkontaminasi. Infeksi yang berupa percikan; infeksi yang dapat terjadi ketika percikan mengenai permukaan mata, hidung, atau mulut. Penyebaran melalui parenteral; ketika kulit tertusuk jarum suntik, kulit terluka, kulit yang tergores dan gigitan dari manusia. TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI Aseptik yaitu tindakan yang di lakukan dalam pelayanan kesehatan. Antiseptik yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya. Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan. Pencucian yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda asing seperti debu dan kotoran . Desinfeksi yaitu tindakan pada benda mati dengan menghilangkan tindakan pada benda mati dengan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme penyabab penyakit.
PERLINDUNGAN DARI INFEKSI DIKALANGAN PETUGAS Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang. Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari kontak dengan darah atau cairan tubuh lain. Alat pelindung diri meliputi; pakaian khusus (apron), masker, sarung tangan, topi, pelindung mata dan hidung yang digunakan di rumah sakit dan bertujuan untuk mencegah penularan berbagai jenis mikroorganisme dari pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya, misalnya melaui sel darah, cairan tubuh, terhirup, tertelan dan lain-lain. Manajemen alat tajam secara benar untuk menghindari resiko penularan penyakit melalui benda-benda tajam yang tercemar oleh produk darah pasien. Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi instrumen dengan prinsip yang benar. TERIMA KASIH