Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Azny Febriyani Rizqi

Nim : 202002030012

Kelas : 1A

Mata Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan

Dosen Pengampu : Dyah Putri Aryati,M.Kep.

Menganalisi Kasus Jumraini

 Kasus
Seorang perawat menjadi tersangka oleh pihak berwajib setelah membantu seorang
pasien yang terluka akibat tertusuk paku, pasien itu sempat dirawat dipuskemas.
Ketika dirumah jumraini pasien itu hanya diberi obat penurun panas dan jumraini
hanya memebrsihkan lukanya, kemudian menganjurkan untuk pasien dibawa ke
rumah sakit. Tetapi pihak keluarga (pasien) tidak langsung membawanya kerumah
sakit, bebrapa hari kemudian pasien yang sakit tadi dibawa kerumah sakit, dan
nyawa tersebut tidak tertolong, jumraini kemudian dilaporkan kepada pihak yang
berwajib lantaran diduga melakukan malapraktik.
 Analisis Kasus dan Kaitannya dengan UU.No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
Analisis terhadap UU Nomer 38 tentang Keperawatan tahun 2014,yaitu:
1. Jumraini memberikan obat penurun panas serta membersihkan lukanya Sesuai
dengan Pasal 30 ayat 1 (point a) ̶ >melalui pengkajian keperawatan secara
holistic;
2. Jumraini menganjurkan untuk merujuk atau dirujuk kerumah sakit.
sesuai dengan pasal 30 ayat 1 (point f) ̶> melakukan rujukan.
 Menurut jumraini harus segera ditolong karena sudah terinfeksi akibat
tertusuk paku tersebut Sesuai dengan pasal 30 ayat 1 (point g) >
̶
emeberikan tindakan pada keadan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi.
 Melanggar pasal 30 Ayat 1 (point h)̶> memberikan konsultansi
keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter.
 Sesuai pasal 33 Ayat 1 ̶> pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan
tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 ayat 1 huruf f (pelaksana
tugas dalam keadaan keterbatassan tertentu) merupakan penugasan
pemerintah yang dilaksanakan pada keadaan tidak adanya tenaga medis
dan/atau tenaga kefarmasian di suatu wilayah tempat perawat bertugas.
 Sesuai pasal 33 Ayat 4 point b ̶> merujuk pasien sesuai system rujukan.
3. Analisi Kasus dan Kaitannya dengan Kode Etik Keperawatan.
Kode etik ini akan menjadi dasar tindakan keperawatan yang akan diambil oleh
perawat. Seperti yang dilakukan perawat jumrainiyang mengalami dilema etika
dan hukum atas tindakan yang akan diambilnya. Menurut analisis kode etik
perawat jumraini melanggar kode etik perawat dan klien yaitu: tanggung jawab
utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.
Kode etik Keperawatan lain yang dilanggar ilah kode etik perawat dan
praktik,yaitu:
 Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan kperawatan yang tinggi
disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta
keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
 Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat
dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila
melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi
kepada orang lain.
4. Kesimpulan
Perawat jumraini menghadapi situasi dilemma moral dimana ia harus
melaksanakan tanggung jawabnya menolong pasien namun harus
menerima resiko terhadap laporan penuduhan malapraktik yang dapat
membawanya ke pengadilan. UU No.38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan,serta kode etik keperawatan. Perawat Jumraini tidak dapat
mengajukan pembelaan karena ia tidak melaksanakan informed consent
sesuai prosedur.

Anda mungkin juga menyukai