Anda di halaman 1dari 25

“Pancasila Sebagai Paradigma

Pembangunan di Bidang Kesehatan”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila

Disusun Oleh :

Nama : Eka Junita Maharani U


Nim : 112019030108
Kelas : 1C
Program Studi : S1 Keperawatan
Fakultas : Kesehatan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


TAHUN AJARAN 2019/2020

1
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL MAKALAH :
“Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan di Bidang Kesehatan”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila Tahun Akademik


2019/2020

Disusun Oleh :
Eka Junita Maharani Utomo

Makalah ini telah diperiksa dan disahkan :


Hari,tanggal :
Tempat :
Pukul :
Oleh :

Kudus,16 Januari
Menyetujui; 2020
Dosen Pancasila Mengetahui;
Penyusun,

Supardi,S.E., M.Kes.
Eka Junita Maharani Utomo

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan inayah-Nya. Sehingga penulisan makalah ini
dapat diselesaikan dengan baikdengan judul “Pancasila Sebagai Paradigma
Pembangunan di Bidang Kesehatan”

Sebagai tugas mata kuliah Pancasila. Dalam penulisan makalah ini saya
banyak menerima bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan kali ini saya tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu agar penulisan makalah ini
selesai pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Karena masih banyak kekurangan dam kesalahan, maka penulis
menerima kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Dengan makalah ini penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

Kudus, 16 Januari 2020

3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................5


....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................7

1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pancasila.........................................................................8

2.2 Konsep Dasar Paradigma Pembangunan.............................................11

2.3 Konsep Dasar Paradigma Pembangunan di bidang Kesehatan............12

2.4 Peran Pemerintah dalam meningkatkan pembangunan di

bidang kesehatan.................................................................................14

2.5 Asas dan Tujuan Pembangunan Kesehatan..........................................15

2.6 Dampak Positif Pancasila di bidang Kesehatan..................................16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................23

3.2 Saran....................................................................................................24

4
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan saat ini perlu diperhatikan, apalagi jika ditinjau dari segi begitu

pesatnya teknologi dan informasi yang berkembang. Seiring berjalannya waktu

perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi ini membuat

masyarakat saat ini sudah mulai berkurang perhatiannya terhadap bidang

kesehatan. Bidang kesehatan sendiri bukan hanya dilihat segi fisik ataupun

mental seseorang akan tetapi, segi pelayanan dari para tenaga medis dan

didukung oleh peran pemerintah. Pancasila sebagai paradigma negara

Indonesia diharapkan bisa memberikan dampak – dampak positif terhadap

bidang kesehatan. Pancasila yang memuat sila-sila yang merupakan cita-cita

dari rakyat Indonesia untuk saat ini, diharapkan bisa terwujud agar bisa

membentuk suatu negara yang diidamkan. Pemerintah saat ini diharapkan juga,

bisa menjalankan perannya terutama dibidang kesehatan. Agar, bidang

kesehatan bisa lebih berkembang dengan baik dan bisa sesuai dengan nilai-nilai

positif dari keberadaan pancasila selain itu dengan pancasila sebagai paradigma

5
pembangunan bidang kesehatan diharapkan dengan acuan ini bidang kesehatan

secara menyeluruh menjangkau sampai kepelosok pedesaan atau daerah

terpencil untuk memberikan layanan kesehatan dengan ini pelayanan kesehatan

terlaksana dengan adil dan merata dengan itu sila ke lima yaitu keadilan sosial

bagi seluruh rakyat indonesia khususnya dalam kesehatan dapat diwujudkan.

selain itu kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam menopang bagi

pembaguan sumber daya manusia di negara Indonesia. Selain itu pancasila

sebagai landasan atau acuan dari pembangunan bidang kesehatan didalamnya

berbicara bukan saja berbicara mengenai sistem pelayanannya yang harus

menjadi lebih baik, namun didalam pembangunan bidang kesehatan harus

didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan siap dalam mental

maupun fisik untuk menjadi tenaga kesehatan oleh karena itu calon tenaga

kesehatan sebaiknya dibekali dengan pendidikan yang berkualitas dan sarana

yang memadai untuk menunjang proses belajarnya agar dengan itu dapat

membantu menunjang pelayanan bidang kesehatan selain dari itu sikap dan

moral seorang tenaga kesehatan juga perlu dididik dan dibekali dengan baik

salah satunya melalui pendidikan pancasila karena dalam pancasila

menggambarkan sikap positif dan karakter bangsa Indonesia sendiri. Pancasila

dipilih sebagai paradigma pembangunan bidang kesehatan karena diyakini

keberadaannya akan membawah dampak positif dalam pembangunan bidang

kesehatan karena pancasila dari awal dibentuknya bukan saja melalui satu

proses namun melewati berbagai proses dengan berbagai latar belakang orang-

orang yang berperan dalam pembentukan pancasila berbagai ide-ide dan

6
masukan serta melewati berbagi perjuangan hingga perumusannya, yang sejak

itu digunakan sebagai acuan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai

macam budaya, ras, dan agama yang sampai sekarang ini masyarakat

Indonesia masih menjujung tinggi nilai pancasila karena tidak diragukan lagi

pesan dari sila-sila yang ada didalamnya sehingga dengan pancasila sebagai

acuan dalam bidang kesehatan akan membantu masyarakat Indonesia untuk

menggapai cita-cita akan kesehatan yang berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Konsep Dasar Pancasila?

2. Bagaimana Konsep Dasar Paradigma Pembangunan?

3. Bagaiman Konsep Dasar Paradigma Pembangunan di bidang Kesehatan?

4. Apa saja Peran Pemerintah dalam meningkatkan pembangunan di bidang


kesehatan?

5. Apa Asas dan Tujuan Pembangunan Kesehatan?

6. Apa Dampak Positif Pancasila di bidang Kesehatan?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pancasila

2. Untuk mengetahui Konsep Dasar Paradigma Pembangunan

3. Untuk mengetahui Konsep Dasar Paradigma Pembangunan di

bidang Kesehatan

4. Untuk mengetahui Peran Pemerintah dalam meningkatkan

pembangunan dibidang kesehatan

5. Untuk mengetahui Asas dan Tujuan Pembangunan Kesehatan

7
6. Untuk mengetahui Dampak Positif Pancasila di bidang Kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pancasila

1. Pancasila secara Etimologis

Secara etimologis pancasila berasal dari bahasa sansekerta dari


India( bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa
prakerta. Menurut muhamad yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan
pancasila memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu : “panca” artinya
lima “Syila” vokal I pendek artinya batu sendi, alas, atau dasar “Syiila”
vokal i pendek artinya peraturan “peraturan tingkah laku yang baik, yang
penting atau yang senonoh”
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa
diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena
itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah
istilah “Panca Syilla” dengan vokal i pendek yang memilki makna leksikal
“berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”.
Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5
aturan tingkah laku yang penting.1

Jadi menurut pemahaman kami pancasila secara etimologis, seperti yang telah

dijelaskan diatas arti pancasila merupakan berbatu sendi lima yang pada kata

“batu” yang sifatnya kuat,keras,dan tidak mudah pecah. Sehingga dari lima sila ini

menggambarkan sifatnya seperti batu yang tidak mudah dipecahkan begitu saja

karena memiliki sifat yang keras dan kuat. Selain itu ada juga kata dasar yang

dapat dipamahami sebagai landasan atau akar atau alas dari sesuatu. Pada

pancasila,sila-sila didalamya ini dimengerti sebagai suatu landasan atau akar dari

aturan-aturan untuk membentuk dan mewujudkan karakter serta cita-cita negara

yang harus dicapai dan kemudian dilaksanakan.


1

8
2. Pancasila secara Historis

Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama


dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan
dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon
rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah
pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin,
Soepomo dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia.
Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal
ini menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang
ahli bahasa yang tidak disebutkan namanya.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945
disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945
dimana di dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip atau lima prinsip
sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan
merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD
1945 tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar
Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal
ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan
calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta
sidang secara bulat.2

Jadi secara Historis dapat dipahami bahwa Pancasila tidak diangkat dari

karakter negara lain melainkan dari bangsa kita sendiri yaitu dari pemimpin-

pemimpin bangsa kita yang ikut serta dalam upaya membentuk ideologi

negara yang merupakan identitas dari negara Indonesia sendiri,dan

membedakan pandangan Bangsa Indonesia dari Bangsa Lain. Dan Secara

Historis ini tercemin dari nenek moyang kita yang sejak dulu melaksanakan

nilai-nilai moral seperti agama,kemanusiaan,persatuan,kebijaksanaan,dan

keadilan yang semua nilai tersebut kemudian dituangkan dalam Pancasila.

9
3. Pancasila secara Terminologis

Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan


negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara
sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang.
Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan
UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan UUD 1945. Adapun
UUD 1945 terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-
pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri
atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
inilah yang secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat
Indonesia.

Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia


Untuk memahami Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam
kaitannya dengan jati diri bangsa Indonesia, mutlak diperlukan pemahaman
sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk suatu negara yang
berdasarkan pada satu asas hidup bersama demi kesejahteraan hidup
bersama, yaitu negara yang berdasarkan pancasila. Selain itu secara
epistemologis sekaligus sebagai pertanggungjawaban dunia, bahwa
Pancasila selain sebagai dasar negara Indonesia juga sebagai pandangan
hidup bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian luruh
bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara.
Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu: ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan, dalam kenyataannya
secara objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala
sebelum mendirikan negara. Proses terbentuknya negara dan bangsa
Indonesia melalui suatu proses sejarah, yang cukup panjang yaitu sejak
zaman batu kemudian timbullah kerajaan-kerajaan yang abad ke IV, ke V,
kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai nampak pada abad
ke VII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya, dibawah wangsa

10
Syailendra di Palembang, kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit di
Jawa Timur serta kerajaan-kerajaan lainnya.3

Setelah istilah Pancasila di Indonesia yang dikukuhkan oleh PPKI istilah

Pancasila mulai dikenal oleh kalangan bangsa Indonesia bahkan,

diperkenalkan juga dimata dunia agar diakui sebagai suatu alat yang

melengkapi pembentukan negara yang juga menjadi identitas bangsa

indonesia sendiri agar tidak ada lagi bangsa lain yang akan memandang

rendah bangsa Indonesia sehingga dengan itu bangsa indonesia bukan lagi

untuk dijajah bangsa lain melainkan rekan atau sahabat yang kedudukannya

sederajat.

2.2 Konsep Dasar Paradigma Pembangunan

Istilah ‘’paradigma’’ pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan


terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara
terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu
pengetahuan adalah Thomas S.Khun dalam bukunya yang berjudul “The
structure of revolution (1970:49). Intisari pengertian paradigma adalah suatu
asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum(merupakan suatu
sumber nilai), sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, serta
penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri,
serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. 4
Pembangunan merupakan proses perubahan menuju peningkatan taraf hidup

dan kesejahteraan masyarakat. Seberapa jauh proses pembangunan tersebut

telah mampu menghasilkan perubahan-perubahan yang membawa dampak

pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, diukur dengan

indikator-indikatornya umumnya bersifat ekonomi. 5

11
Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara

Indonesia melaksanakan pembangunan nasional.

Secara filosofis hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigma pembangunan

nasional.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan, artinya pancasila berisi anggapan

– anggapan dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai

acuan, pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan pengawasan dan

pemanfaatan hasil – hasil pembangunan nasional. 6

2.3 Konsep Dasar Paradigma Pembangunan di bidang Kesehatan

1. Konsep dasar kesehatan

 Pepkins, mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang


dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang
dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung menggangunya.
Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri agar
tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan
 Paune (1983), mengatakan sehat adalah fungsi efektif dari sumber-
sumber perawatan diri (self care resources) yang menjamin tindakan
untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care
resources : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care
actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk
memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan
spiritual.
 Menurut UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan,menyatakan bahwa
sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam
pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang
utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya
kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.7

12
 Organisasi kesehata dunia (Word Health Organization, WHO)

mendefinisikan kesehatan sebagai “ keadaan sejahtra secara fisik, mental

dan sosial, dan bukan sekedar tidak memiliki penyakit” ( WHO 1947).8

Awal terwujud pribadi yang sehat adalah hidup bersih lngkungan yang bersih dan

jauh dari hal-hal yang membuat stres. Selain itu sehat bisa dimengerti kondisi

dimana jasmani dan rohaninya tidak terganggu dalam hal ini sejahtera dan

terhindar dari penyakit yang dapat mengganggu sistem imun dalam tubuh.

2. Konsep dasar Pembangunan bidang Kesehatan

Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem


kesehatan. Dalam bidang kesehatan, pemberdayaan kesehatan merupakan
proses yang direndahan oleh masyarakat (dengan atau campur tangan pihak
luar) untuk memperbaiki lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara
langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.
Rendahnya tingkat perubahan kondisi kehidupan masyarakat melalui
kebijakan pemerataan melahirkan paradima pembangunan yang berpusat
pada manusia. Implementasinya tercermin pada program-program yang
secara langsung ditunjukkan kepada masyarakat lapisan bawah seperti
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (pangan, sandang, papan,
kesehatan, pendidikan) maupun program penaggulangan kemiskinan.
Kebijakan paradigma pembangunan yang berpusat ada manusia
implementasinya cukup berhasil. Namun, secara proses terlihata lambat
akibat masih ada intervensi kekuasaan pemerintah dalam menetapkam
prioritas program yang diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat dan
menguatnya dominasi kekuasaan pemerintah dalam pengelolaan paradigma
pemberdayaan masyarakat. Asumsinya adalah dipandang perlu mengurangi
dominasi kekuasaan pemerintah yang sangat luar biasa dalam berhadapan
dengan ketidakberdaay masyarakat melalui pengelolaan pembangunan
kepada masyarakat karena pada hakikatnya kekuasaan pemerintah berasal
dari kedaulatan rakyat.

Setelah tahun 1974 terjadi penemuan bermakna dalam konsep sehat serta
memiliki makna tersendiri bagi para ahli kesehatan masyarakat di dunia
tahun 1994 dianggap sebagai pertanda dimulainya era kebangkitan
kesehatan masyarakat baru, karena sejak tahun 1974 terjadi diskusi intensif
yang berskala nasional dan internasional tentang karakteristik, konsep dan
8

13
metode untuk meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
Setelah deklarasi Alma Ata HFA-Year 2000 (1976), pertemuan Mexico
(1990) dan Saitama (1991) para ahli kesehatan dan pembuat kebijakan
secara bertahap beralih dari orientasi sakit ke orientasi sehat. Perubahan
tersebut antara lain disebabkan oleh:
a. Transisi epidemiology pergeseran angka kesakitan dan kematian yang
semula disebabkan oleh penyakit infeksi ke penyakit kronis, degeneratif
dan kecelakaan.
b. Perubahan konsep dari Cartesian ke holistic fiosofi.
c. Batasan tentang sehat dari keadaan atau kondisi ke alat/sarana
d. Makin jelasnya pemahaman kita tentang factor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan penduduk.Balonde (1974) dan diperkuat oleh
Hendrik L. Blum (1974) dalam tulisannya secara jelas mengatakan
bahwa “ status kesehatan penduduk bukanlah hasil pelayanan medis
semata-mata”. Akan tetapi factor-faktor lain seperti lingkungan, perilaku
dan genetika justru lebih menentukan terhadap status kesehatan
penduduk, dimana perubahan pemahaman dan pengetahuan tentang
determinan kesehatan tersebut, tidak diikuti dengan perubahan kebijakan
dalam upaya pelayanan kesehatan di Indonesia, seperti membuat
peraturan perundang-undangan yang penting dalam Undang-undang
kesehatan No.23 tahun 1992 terutama yang berkaitan dengan upaya
promotif dan preventif sebagaimana tujuan program kesehatan dalam
GBHN.9

2.4 Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Pembangunan di Bidang

Kesehatan

Dalam meningkatkan pembangunan di Bidang Kesehatan harus di barengi

oleh peran pemerintah yang juga berperan aktif agar pelaksanaan

pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Peran

pemerintah disini, yakni : seperti diadakan sosialisasi (penyuluhan)

tentang kesehatan di daerah-daerah terpencil maupun di daerah yang masih

bisa dijangkau.

14
Pelaksanaan penyuluhan kepada masyarakat haruslah merupakan interaksi

aktif dari kedua belah pihak. Disamping itu seharusnya terjalin pula suatu

komunikasi dua arah antara pemerintah dengan masyarakat sebagai

perwujudan adanya hubungan yang harmonis antara masyarakat dan

pemerintah.10

2.5 Asas dan Tujuan Pembangunan Kesehatan

Seperti pembangunan disektor yang lain di Indonesia,pembangunan


kesehatan di selenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan
kewajiban, keadilan, jender dan nondiskriminatif, dan norma-norma
agama.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai infestasi
bagi pembanguna, sumber daya manusai yang produktif secara social dan
ekonomis.11

10

11

15
2.6 Dampak Positif Pancasila pada bidang Kesehatan

Pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia berdasarkan landasan

historisnya pancasila diakui dari jaman dulu sebagai dasar atau acuan dalam

pembangunan bangsa dan pancasila sendiri bukan diadopsi dari karakter

bangsa lain melainkan karakteristik bangsa Indonesia sendiri tentunya dengan

pengakuan akan pancasila yang sudah cukup lama dan peran pancasila yang

begitu penting sampai pada zaman dahulu hingga sekarang masih digunakan

oleh bangsa Indonesia sendiri secara turun temurun tidak diragukan lagi

dampak positifnya dalam pembangunan segala aspek yang ada di Negara

Indonesia. Oleh karena itu dalam bidang kesehatanpun demikian bahwa

dampak positif dari pancasila sangatlah ada walaupun belum sepenuhnya

terealisasikan dalam kehidupan berbangsa namun bukan artinya tidak dapat

diwujudkan hanya saja masih dalam cita-cita yang ingin dicapai oleh para

pembangun dibidang kesehatan. Ini juga karena keadaan Negara Indonesia

yang masih dalam tahap Negara berkembang menuju negara maju jadi aspek

pembangunan untuk menjadi lebih baik lagi masih diperjuangkan termasuk

dalam bidang kesehatan.

Dalam nilai – nilai Pancasila terdapat poin – poin bagaimana cita – cita negara

Indonesia dapat terwujud, karena Pancasila adalah dasar negara kita. Dengan

melihat nilai – nilai tersebut, bukan hanya pemerintah yang harus mewujudkan

16
apa yang ada dalam Pancasila melainkan juga kita sebagai masyarakat.

Dampak positif Pancasila dalam bidang Kesehatan adalah :

1. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita tenaga medis melakukan atau

melaksanakan tugas kita hanya berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Karena kita percaya, dalam setiap langkah yang kita ambil selalu ada

Tuhan yang menyertai kita. Dalam artian Semua yang ambil bagian

berperan dibidang kesehatan bisa selalu menjujung tinggi rasa hormat dan

teguh pada kepercayaan akan Tuhan Yang adalah pencipta segala yang ada

di bumi ini. Maka dari itu setiap tindakan yang kita ambil selalu melihat

pada salah satu nilai Pancasila yang merupakan landasan untuk nilai – nilai

Pancasila yang lain. Karena bangsa Indonesia mempunyai beragam

kepercayaan atau agama bukan berarti kita setiap warga negara juga akan

berbeda prinsip dalam menjalankan salah satu nilai dalam Pancasila

tersebut. . Tenaga kesehatan yang mengakui, dibekali bahkan mengerti

dengan pemahaman tentang konsep ketuhanan yang maha Esa ini akan

berusaha untuk menjadi tenaga kesehatan yang bekerja dibidangnya

dengan penuh rasa tanggung jawab moral dan hati yang lurus untuk

senantiasa berusaha membentuk bahkan menciptakan kesehatan lebih baik

lagi dengan melayani sepenuh hati.

17
2. Dalam setiap pelaksanaan dan tindakan seorang tenaga medis harus

bertindak adil, kita melayani orang yang sedang sakit tidak memilih salah

satu dari antara 10 orang melainkan kita melayani 10 orang dan tidak

memilih – milih. Selain itu pada sila yang kedua ini dipahami bahwa

dalam melaksanakan tugas dalam bidang kesehatan dilandasi dengan

kemanusiaan yang adil dan beradab artinya bahwa seorang tenaga medis

hendaknya memperlakukan orang yang membutuhkan pelayanan

kesehatan secara manusiawi yang adil dan beradab bukan dengan

kekerasan atau intimidasi atau bahkan mendahului mereka yang memiliki

kekuasaan. Oleh karena itu baik rakyat dari kalangan kecil maupun

kalangan ekonomi atas tidak ada perbedaan tetapi sama dalam menerima

pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan adil.

3. Sebagai bangsa Indonesia yang baik, para tenaga medis harus menyatu dan

tidak ada yang saling mempunyai konflik dengan tenaga medis yang lain.

Bukan untuk sesama tenaga medis tetapi juga dengan seluruh bangsa

Indonesia. Karena walaupun bangsa Indonesia mempunyai banyak suku,

wilayah yang luas, tetapi kita saling menyayangi. Sila yang ketiga ini

mengajak kita semua bukan hanya tenaga kesehaatan namun bahkan

seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang

lebih baik lagi jika hanya tenaga kesehatan yang berusaha untuk pelayanan

yang lebih baik namun masyarakat tidak mendukung bahkan pemerintah

tentunya tidak akan berjalan dengan baik cita-cita akan Indonesia yang

18
sehat. Maka dibutuhakan persatuan orang-orang yang berperan dalam

peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih maju.

4. Dalam bidang kesehatan, pemerintah Indonesia selalu mendukung

pembangunan baru.

5. Kesehatan di Indonesia, walaupun masih banyak pelosok pedesaan yang

belum dapat terjangkau, namun sudah banyak pula pedesaan yang jaminan

kesehatannya dapat terjangkau. Hal ini berarti, tidak hanya di daerah

perkotaan saja kesehatan dapat terjangkau melainkan juga di desa – desa

kecil di pelosok – pelosok. Selain itu dengan pandangan keadilan maka

sila ini menjadi patokan kepada cara bertindak dengan tidak membedaka-

bedakan dari segi agama,budaya, dan juga tingkat ekonomi. Untuk

menopang layanan kesehatan yang adil demi pembangunan yang lebih

baik lagi akan menjangkau seluruh negeri secara merata dan adil serta

tidak ada pengkhusussan bagi tingkat ekonomi atas.

Adapula dampak positif nilai Pancasila dalam bidang kesehatan, yaitu terlihat

dari prinsip pelayanan yang Prima12 :

1. Mengutamakan klien

2. Sistem yang efektif

3. Melayani dengan hati nurani

12

19
4. Perbaikan berkelanjutan

5. Dilakukan secara merata dan tidak klasifikasi

6. bersifat sosial dan kemasyarakatan.

TAP MPR/VI/2002 Merekomendasikan agar alokasi anggaran kesehatan secra


bertahap menjadi 15% dari APBN/APBD.13
Dengan adanya pembiayaan yang dianggarkan oleh pemerintah melalui APBN

dan APBD akan sangat membantu mutu kesehatan yang lebih baik lagi dan

pembiayaan dibidang kesehatan benar-benar dianggarkan untuk kesehatan dan

tidak dipakai untuk program lain seperti yang kita ketahui bahwa masing-

masing program dalam negara sudah memiliki anggarannya.

 Obat dan perbekalan masyarakat


Merupakan tatanan yang menghimpun berbagai upaya yang menjamin
ketersediaan,pemerataan,serta mutu obat dan perbekalan kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan
selain obat dan peralatan yang diperlukan utuk menyelenggarakan upaya
kesehatan.
Menurut RPJPK tahun 2004 dalam upaya pelayanan kesehatan jaminan
ketersediaan,keamanan,mutu,manfaat,keterjangkauan serta akses obat dan
perbekalan kesehatan merupakan prasyarat dalam pelayan kesehatan prima.14
Dengan adanya persediaan obat dan perbekalan kesehatan yang disediakan

oleh pemerintah akan membantu terlaksananya pelayanan kesehatan yang

memadai. Jika tidak ada obat dan perbekalan kesehatan lainnya tentunya tidak

dapat menunjang pelayanan kesehatan.

 Pemberdayaan masyarakat

13

14

20
Disellenggarakan melalui upaya promosi kesehatan yang pada waktu lalu
dikenal dengan sebutan pendidikan kesehatan masyarakat atau penyuluhan
kesehatan masyarakat. Pasal 38 UU no 23 thn 1992 menyebutan bahwa
penyuluhan kesehatan masyarakat disellenggarakan guna meningkatakan
pengetahuaan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup
sehat, aktif dan berperan serta dalam upaya kesehatan.15
Dengan upaya pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat dengan promosi

dan penyuluhan kesehatan akan meningkatkan minat bagi masyarakat untuk

hidup lebih sehat lagi.

 Undang-undang kesehatan

Undang-undang kesehatan No 36 tahun 2009


1. Kesehatan merupakan HAM dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam pancasila UUD Negara republik Indonesia tahun 1945.
Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan
prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka
pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan
dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional;
2. Setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada
masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugin ekonomi yang besar bagi
Negara,dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga
berarti infestasi bagi pembangunan Negara. Oleh sebab itu,setiap upya
pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam arti
pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggungjawab semua pihak baik pemerintah maupun
masyarakat;
3. Undang-undang No23 Tahun 1992 tentang kesehatan sudah tidaksesuai lagi
dengan perkembangan,tuntutan,dan kebutuhan hokum dalam masyarakat
sehingga perlu dicabut dan diganti dengan UU tentang kesehtan yang
baru.16
Peraturan perundang-undangan yang secara spesifik terarah paa pelayanan
kesehatan, terutama menyangkut apa yang dapat disebut pelembagaan
pelayanan kesehatan, Hal ini menyangkut :

15

16

21
a. Pengaturan dan penataan, perencanaan serta pembiayaan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan;
b. Pengaturan penyelenggaraan profesi; dan
c. Penetapan persyaratan – persyaratan mutu pelayanan dan tugas – tugas
pengawasan penguasa dalam bidang pelayanan kesehatan.17

 Tanggung Jawab Pemerintah


Pemerintah adalah sebagai penanggung jawab semua pembangunan.Oleh
sebabitu,disektor kesehatan pemerintah juga bertanggung jawab
merencanakan,mengatur,menyelenggarakan,membina,dan mengawasai
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat.Menurut UU No.25 Tahun 2009 tentang pelayanan
public,kesehatan termasuk dalam lingkup pelayanan publik. Oleh sebab
itu,khusus pada pelayanan public ini kewajiban da tanggung jawab pemerintah
adalah terjaminya:
1. Ketersediaan lingkungan,tatanan,fasilitas kesehatan baik fisik maupun
social bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi
– tingginya.
2. Ketersediaan sumber daya dibidang kesehatan, yang adil dan merata
bagi seluru masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi - tingginya.
3. Ketersedian akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
4. Pemberdayaan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala
bentuk upaya kesehatan.
5. Ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman,
efisien, dan terjangkau.
6. Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui sistem jaminan
sosial nasional bagi upaya kesehatan perorangan.pelaksanaan system
jaminan social yang dimaksud ini dilaksanakan sesuai sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.18

17

18

22
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang kesehatan

sebagai dampak positif dari nilai – nilai Pancasila bagi

kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan yaitu :

setiap sila-sila mengandung nilai-nilai moral yang baik sehingga

setiap sila bisa menjadi tolak ukur, acuan, pandangan atau

pedoman yang baik dalam pelaksanaan pelayanan dibidang

kesehatan.

 Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang kesehatan juga

didukung oleh peran pemerintah dalam meningkatkan pembagunan

dalam bidang kesehatan dengan berdasarkan nilai – nilai Pancasila.

Peran pemerintah sendiri yaitu: sebagai regulator dan pengawas.

Pemerintah harus bisa mengatur distribusi tenaga kesehatan

termasuk dokter dan perawat agar merata. Pemerintah mengelola

pembiayaan kesehatan untuk setiap kecamatan, dan meningkatkan

akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

23
3.2 SARAN

 Dampak positif yang berdasarkan pada nilai-nilai yang

terkandung dalam pancasila,diharapkan bisa di wujudkan dalam

kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang kesehatan.

Sehingga, dunia kesehatan saat ini akan lebih cepat

perkembangannya dan pelayanannya akan lebih memuaskan.

 Peran – peran pemerintah dan pemimpin lembaga-lembaga

kesehatan diharapakan dapat dijalankan sesuai dengan porsinya,

sehingga pelayanan kesehatan akan lebih baik pelaksanaannya.

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Adisasmito.W, Sistem Kesehatan, Jakarta, 2012

2. Kaelan.M.S., Paradigma Pendidikan Pancasila, Yogyakarta, 2010

3. Notoadmodjo, Etika dan Hukum Kesehatan, Jakarta, 2010

4. Potter,Perry, Fundamental Keperawatan, Jakarta, 2009

5. Tengker.F, Hukum Kesehatan Kini dan Disini, Bandung, 2010

Referensi

- http://medhyputra.wordpress.com/2011/06/23/pembangunan-kesehatan-di-

indonesia-medhy/ (Kamis, 16/januari/2020.)

- http://medhyputra.wordpress.com/2011/06/23/pembangunan-kesehatan-di-

indonesia-medhy/ (Kamis, 16/januari/2020.)

- www.google.com/url?

q=http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/governance/article/download/1521

/1216&sa=U&ei=BD1tVP_wJcTiaNyzgJgM&ved=0CAsQFjAA&usg=A

FQjCNHnVSmmoiRcyLyoztE8bxJMQrL5rw (Kamis, 16/januari/2020.)

- http://aswarewin.blog.com/makalah-pradigma-baru-pembangunan-

kesehatan/ (Kamis, 16/januari/2020.)

- http://ferryrinaldy.wordpress.com/2014/04/18/pancasila-sebagai-

paradigma-pembagunan-nasional/ (Kamis, 16/januari/2020.)

- http://thesimplehealthy.wordpress.com/2014/03/25/definisi-sehat-menurut-

para-ahli/ (Kamis, 16/januari/2020.)

25

Anda mungkin juga menyukai