Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Kebutuhan Rasa Nyaman& Nyeri


Mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan

KELOMPOK 5
Disusun oleh:
1. ROGOS PRAYOGO
2. DWI RAHAYU
3. EKA JUNITA MAHARANI UTOMO
4. FRIDA SINTA DEWI
5. FUNGKI BEKTI AYUK PERMATASARI
6. PATRICIA AYU ANGGITA
7. TRISNAWATI
8. JENI ALIYA CAHYANI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FALKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata Ilmu Dasar Keperawatan yang
berjudul “Kebutuhan Rasa Nyaman& Nyeri”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalapenulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu imata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini.

Kudus, 15 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1..........................................................................................................Latar belakang
.........................................................................................................…….1
1.2..........................................................................................................Rumusan Masalah
.........................................................................................................…….1
1.3..........................................................................................................Tujuan …….2
1.4..........................................................................................................Manfaat …….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rasa Nyaman dan Nyeri........................................................3


2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nyaman.................................4
2.3 Sifat dan Fisiologi nyeri…………………………………………. …..4
2.4 Klasikasi Nyeri………………………………………………… . …..6
2.5 Masalah –Masalah dalam kebutuhan rasa nyaman……………… …10

BAB III PENUTUP

3.1.....................................................................................................Kesimpulan
....................................................................................................…….12
3.2.....................................................................................................Saran …….12

DAFTAR PUTAKA....................................................................................…….13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belakangan ini, kehidupan sehari-hari kita sering
Belakangan ini,Kehidupan sehari-hari kita sering merasakan nyeri yang membuat
ketidaknyamanaan dalam hidup kita,sebagaian dari individu merasa tidak khawatir terhadap
nyeri,dan sebagaiaan individu merasa cemas,takut terhadap nyeri itu.banyak diantara
individu yang tidak bisa menyelesaikan masalah ketidak nyamanan ini,untuk itu saya
membuat makalah ini,untuk member petunjuk bagi pembaca dalam menyelesaikan masalah
ketidak nyamanan yaitu nyeri.
1.2       Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian rasa nyaman& nyeri?   
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi rasa nyaman?
3. Bagaimana sifat dan fisiologi nyeri?
4.   Bagaimana klasifikasi nyeri?
5. Apa saja masalah-masalah dalam kebutuhan rasa nyaman?
1.3   Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian rasa nyaman & nyeri
2.      Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi rasa nyaman
3.      Untuk memahami bagaimana sifat dan fisiologi nyeri
4.      Untuk memahami klasifikasi nyeri
5. Untuk memahami apa saja Masalah-masalah dalam kebutuhan rasa nyaman
1.4 Manfaaat
1.     Dapat mengetahui pengertian rasa nyaman & nyeri?
2.      Dapat mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi rasa nyaman
3.      Dapat memahami bagaimana sifat dan fisiologi nyeri
4.      Dapat memahami klasifikasi nyeri
5. Dapat memahami apa saja Masalah-masalah dalam kebutuhan rasa nyaman
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rasa Nyaman dan Nyeri

Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah
suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu:

Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.

Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan sosial.

Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi
harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).

Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti


cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah lainnya.

Meningkatkan kebutuhan rasa nyaman diartikan perawat telah memberikan kekuatan,


harapange, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan. Secara umum dalam aplikasinya
pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah kebutuhan rasa nyaman bebas dari rasa nyeri, dan
hipo / hipertermia. Hal ini disebabkan karena kondisi nyeri dan hipo / hipertermia merupakan
kondisi yang mempengaruhi perasaan tidak nyaman pasien yang ditunjukan dengan
timbulnya gejala dan tanda pada pasien.

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan wang tidak menyenangkan, bersifat sangat
subyektif karena perasaan nt-eri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,
dan hanya pada orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya. Berikut adalah pendapart beberapa ahli rnengenai pengertian nyeri:

Mc. Coffery (1979), mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang memengaruhi
seseorang yang keberadaanya diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya.

Wolf Weifsel Feurst (1974), mengatakan nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara
fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan. Artur C Curton (1983),
mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika jaringan
sedang dirusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan nyeri.Scr umum mengartikan nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke
otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis maupun emosional.

2.2 Faktor- Faktor YangMempengaruhi Rasa Nyaman

-Emosi (kecemasan,Depresi,dan marah akan mudah terjadi yang akan mempengaruhi rasa
nyaman)

-Status mobilisasi (keterbatasan aktivitas,paralisis,kelemahan otot, dan kesadaran menurun)

-Gangguan Persepsi sensory (mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya


seperti gangguan prnciuman dan penglihatan)

-Keadaan imunits (gangguan ini mengakibatkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah
terserang penyakit)

-Tingkat kesadaran (pada pasien koma,respon akan menuru terhadap


rangsangan,paralisis,disorientasi dan kurang tidur

2.3 Sifat dan Fisiologi Nyeri


1. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi
2. Nyeri bersifat subyektif dan individual
3. Nyeri tak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah
4. Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan fisiologis tingkah
laku dan dari pernyataan klien
5. Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya
6. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis
7. Nyeri merupakan tanda peringatan adanya kerusakan jaringan
8. Nyeri mengawali ketidak mampuan u
9. Persepsi yang salah tentang nyeri menyebabkan manajemen nyeri jadi tidak optimal secara
ringkas.

 FISIOLOGI NYERI
Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan.
Reseptor nyeri dapat memberikan respons akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi
tersebut dapat berupa kimiawi, termal, listrik, atau mekanis. Stimulasi oleh zat kimiawi
diantaranya seperti histamine, bradikmin, prostaglandin, dan macam-macam asam seperti
adanya asam lambung yang meningkat pada gastritis atau stimulasi yang dilepaskan apabila
terdapat kerusakan pada jaringan. Selanjutnya, stimulus yang diterima oleh reseptor tersebut
ditransmisikan berupa impuls-impuls nyeri ke sumsum tulang belakang oleh dua jenis
serabut, yaitu serabut A (delta) yang bermielin rapat dan serabut ramban (serabut C). Impuls-
impuls yang ditransmisikan oleh serabut delta A, mempunyai sifat inhibitor yang
ditransmisikan ke serabut C.
Nyeri merupakan campuran reaksi fisik , emosi , dan perilaku . cara yang baik untuk
memahami pengalaman nyeri , akan membantu menjelaskan tiga komponen fisiologis
berikut, yakni : resepsi dan reaksi. Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui
serabut saraf saraf perifer. Serabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu
dari beberapa rute saraf dan akhirnya sampai di dalam masa berwarna abu-abu di medulla

spinalis.terdapat pesan nyeri dapat berinteraksi dengan sel-sel saraf inhibitor, mencegah
stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa ahambatan ke kortek
serebral, maka otak menginterpretasi kualitas nyeri dan memproses informasi tentang
pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi kebudayaan dalam upaya
mempersepsikan nyeri.

2.4 Klasifikasi Nyeri

A. Berdasarkan sumbernya

§ Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat
burning (seperti terbakar)

ex: terkena ujung pisau atau gunting

§ Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pemb. Darah, tendon
dan syaraf, nyeri menyebar & lbh lama daripada cutaneus

ex: sprain sendi

§ Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan
thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan

B. Berdasarkan penyebab:

 Fisik

Bisa terjadi karena stimulus fisik (Ex: fraktur femur)

Psycogenic

Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis dan
biasanya tidak disadari. (Ex: orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya)

Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2 sebab tersebut

C. Berdasarkan lama/durasinya

§ Nyeri akut
Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera, atau intervensi bedah dan memiliki
awitan yan cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan . Fungsi nyeri ini
adalah sebagai pemberi peringatan akan adanya cidera atau penyakit yang akan datang. Nyeri
ini terkadang bisa hilang sendiri tanpa adanya intervensi medis, setelah keadaan pulih pada
area yang rusak. Apabila nyeri akut ini muncul, biasanya tenaga kesehatan sangat agresif
untuk segera menghilangkan nyeri. Nyeri akut secara serius mengancam proses
penyembuhan klien, untuk itu harus menjadi prioritas perawatan. Rehabilitasi bisa tertunda
dan hospitalisasi bisa memanjang dengan adanya nyeri akut yang tidak terkontrol.

§ Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode
tertentu, berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam
bulan. Nyeri ini disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol, karena pengobatan kanker
tersebut atau karena gangguan progresif lain. Nyeri ini bisa berlangsung terus sampai
kematian. Pada nyeri kronik, tenaga kesehatan tidak seagresif pada nyeri akut. Klien yang
mengalami nyeri kronik akan mengalami periode remisi (gejala hilang sebagian atau
keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan meningkat). Nyeri ini biasanya tidak memberikan
respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri ini merupakan
penyebab utama ketidakmampunan fisik dan psikologis. Sifat nyeri kronik yang tidak dapat
diprediksi membuat klien menjadi frustasi dan seringkali mengarah pada depresi psikologis.
Individu yang mengalami nyeri kronik akan timbul perasaan yan gtidak aman, karena ia tidak
pernah tahu apa yang akan dirasakannya dari hari ke hari.

Perbedaan karakteristik nyeri akut dan kronik

Nyeri akut

Nyeri kronik

Lamanya dalam hitungan menit

Ditandai peningkatan BP, nadi, dan respirasi

Respon pasien:Fokus pada nyeri, menyetakan nyeri menangis dan mengerang

Tingkah laku menggosok bagian yang nyeri

Lamanya sampai hitungan bulan, > 6bln

Fungsi fisiologi bersifat normal

Tidak ada keluhan nyeri

Tidak ada aktifitas fisik sebagai respon terhadap nyeri

D. Berdasarkan lokasi/letak

§ Radiating pain
Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan di dekatnya (ex: cardiac pain)

§ Referred pain

Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yg diperkirakan berasal dari jaringan penyebab

§ Intractable pain

Nyeri yg sangat susah dihilangkan (ex: nyeri kanker maligna)

§ Phantom pain

Sensasi nyeri dirasakan pada bagian.Tubuh yg hilang (ex: bagian tubuh yang diamputasi)
atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis

NO KARAKTERISTIK NYERI AKUT NYERI KRONIS

1 PENGALAMAN Suatu kejadian Situasi,Status eksistensi

2 PENYEBAB Sebab external/penyakit dalam Tidak diketahui/pengobatan terlalu


lama

3 SERANGAN Mendadak Bisa mendadak,berkembang dan


terselubung

4 WAKTU Sampai 6 bulan Lebih dari 6 bulan sampai bertahun


tahun

5 PERTANYAAN NYERI Daerah nyeri tidak diketahui Daerah nyeri sulit dibedakan
secara pasti intensitasnya sehingga sulit
dievaluai(atau perubahan perasaan)

6 GEJALA KLINIS Pola respon yang khas dengan Pola respon yang bervariasi dengan
gejala yang lebih terbatas sedikit gejala(adaptasi) berlangsung
terus menerus
Jenis- Jenis Skala Nyeri

 Skala 0, tidak nyeri


 Skala 1, nyeri sangat ringan
 Skala 2, nyeri ringan. Ada sensasi seperti dicubit, namun tidak begitu sakit
 Skala 3, nyeri sudah mulai terasa, namun masih bisa ditoleransi
 Skala 4, nyeri cukup mengganggu (contoh: nyeri sakit gigi)
 Skala 5, nyeri benar-benar mengganggu dan tidak bisa didiamkan dalam waktu lama
 Skala 6, nyeri sudah sampai tahap mengganggu indera, terutama indera penglihatan
 Skala 7, nyeri sudah membuat Anda tidak bisa melakukan aktivitas
 Skala 8, nyeri mengakibatkan Anda tidak bisa berpikir jernih, bahkan terjadi perubahan
perilaku
 Skala 9, nyeri mengakibatkan Anda menjerit-jerit dan menginginkan cara apapun untuk

2.5 Masalah-Masalah Pada Kebutuhan Rasa Nyama (Bebas Nyeri).

Masalah-masalah pada kebutuhan rasa nyaman (bebas nyeri) diartikan sesuai klasifikasi nya.
Yaitu:

1. Nyeri menurut tempat dan sumbernya

• Peripheral pain

• Superficial pain (nyeri permukaan)

• Dreppain (nyeri dalam)

• Defereed ( nyeri alihan)


Nyeri fisik : Nyeri fisik disebabkan karena kerusakan jaringan yang timbul dari stimulasi
serabut saraf pada struktur somatik viseral.

Nyeri somatic : Nyeri yang terbatas waktu berlangsungnya kecuali bila diikuti kerusakan
jaringan diikuti rasa nyeri pada sigmen spinal lokasi tertentu.

Nyeri Viseral : Nyeri yang sulit ditentukan lokasi nya karena lokasinya dari organ yang sakit
ke seluruh tubuh.

Sentral pain/ nyeri sentral thalamik : Nyeri ini terjadi karena perangsangan system saraf
pusat,spinal cord,batang otak,dll.

Psyhcogenik pain : Nyeri yang dirasakan tanpa penyebab mekanik, tetapi akibat trauma
psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik.. Biasanya disebabkan oleh ketegangan otot yang
kronis yang terjadi pada klien yang mengalami stress yang lama.

2. Nyeri menurut sifatnya

• Seperti diiris benda tajam

• Seperti ditusuk pisau

• Seperti terbakar

• Seperti diremas-remas

3. Menurut berat dan ringannya

• Nyeri ringan : Nyeri yang intensitasnya ringan

• Nyeri sedang : Nyeri yang intensitasnya menimbulkan reaksi

• Nyeri Berat : Nyeri yang intensitasnya tinggi

4. Menurut waktunya

• Nyeri Kronis

- Berkembang secara progresif selama 6 bulan lebih

- Reaksinya menyebar

- Respon parasimpatis

- Penampilan Depresi dan menarik diri

- Pola serangan tidak jelas.

• Nyeri akut

- Berlangsung singkat kurang dari 6 bulan


- Terelokasi

- Respon system saraf parasimpatis

- Penampilan: Gelisah , cemas

- Pola serangan jelas

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
- Kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan
sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu
yang melebihi masalah dan nyeri).
- Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan wang tidak menyenangkan, bersifat sangat
subyektif karena perasaan nt-eri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,
dan hanya pada orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya.
Faktor- Faktor YangMempengaruhi Rasa Nyaman : Emosi ,Status mobilisasi, Gangguan
Persepsi sensory ,Keadaan imunits , Tingkat kesadaran

Sifat nyeri dibagi menjadi 9 macam, fisiologi nyeri muncul nyeri berkaitan erat dengan
reseptordan adanya rangsangan.

Klasifikasi nyeri dibagi menjadi 2 yaitu nyeri akut dan kronik.


Masalah-masalah dalam kebutuhan rasa nyaman dibagi menjadi 4 yaitu nyeri menurut tempat
dan sumbernya, menurut sifatnya,menurut berat dan ringannya,menurut waktunya.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai