KELOMPOK 5
Disusun oleh:
1. ROGOS PRAYOGO
2. DWI RAHAYU
3. EKA JUNITA MAHARANI UTOMO
4. FRIDA SINTA DEWI
5. FUNGKI BEKTI AYUK PERMATASARI
6. PATRICIA AYU ANGGITA
7. TRISNAWATI
8. JENI ALIYA CAHYANI
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata Ilmu Dasar Keperawatan yang
berjudul “Kebutuhan Rasa Nyaman& Nyeri”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalapenulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu imata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1..........................................................................................................Latar belakang
.........................................................................................................…….1
1.2..........................................................................................................Rumusan Masalah
.........................................................................................................…….1
1.3..........................................................................................................Tujuan …….2
1.4..........................................................................................................Manfaat …….2
BAB II PEMBAHASAN
3.1.....................................................................................................Kesimpulan
....................................................................................................…….12
3.2.....................................................................................................Saran …….12
DAFTAR PUTAKA....................................................................................…….13
BAB I
PENDAHULUAN
Kolcaba (1992, dalam Potter & Perry, 2005) megungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah
suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
dan nyeri). Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu:
Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi
harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan wang tidak menyenangkan, bersifat sangat
subyektif karena perasaan nt-eri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,
dan hanya pada orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya. Berikut adalah pendapart beberapa ahli rnengenai pengertian nyeri:
Mc. Coffery (1979), mendefinisikan nyeri sebagai suatu keadaan yang memengaruhi
seseorang yang keberadaanya diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya.
Wolf Weifsel Feurst (1974), mengatakan nyeri merupakan suatu perasaan menderita secara
fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan. Artur C Curton (1983),
mengatakan bahwa nyeri merupakan suatu mekanisme bagi tubuh, timbul ketika jaringan
sedang dirusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rangsangan nyeri.Scr umum mengartikan nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak
menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke
otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis maupun emosional.
-Emosi (kecemasan,Depresi,dan marah akan mudah terjadi yang akan mempengaruhi rasa
nyaman)
-Keadaan imunits (gangguan ini mengakibatkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah
terserang penyakit)
FISIOLOGI NYERI
Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan.
Reseptor nyeri dapat memberikan respons akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi
tersebut dapat berupa kimiawi, termal, listrik, atau mekanis. Stimulasi oleh zat kimiawi
diantaranya seperti histamine, bradikmin, prostaglandin, dan macam-macam asam seperti
adanya asam lambung yang meningkat pada gastritis atau stimulasi yang dilepaskan apabila
terdapat kerusakan pada jaringan. Selanjutnya, stimulus yang diterima oleh reseptor tersebut
ditransmisikan berupa impuls-impuls nyeri ke sumsum tulang belakang oleh dua jenis
serabut, yaitu serabut A (delta) yang bermielin rapat dan serabut ramban (serabut C). Impuls-
impuls yang ditransmisikan oleh serabut delta A, mempunyai sifat inhibitor yang
ditransmisikan ke serabut C.
Nyeri merupakan campuran reaksi fisik , emosi , dan perilaku . cara yang baik untuk
memahami pengalaman nyeri , akan membantu menjelaskan tiga komponen fisiologis
berikut, yakni : resepsi dan reaksi. Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui
serabut saraf saraf perifer. Serabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu
dari beberapa rute saraf dan akhirnya sampai di dalam masa berwarna abu-abu di medulla
spinalis.terdapat pesan nyeri dapat berinteraksi dengan sel-sel saraf inhibitor, mencegah
stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa ahambatan ke kortek
serebral, maka otak menginterpretasi kualitas nyeri dan memproses informasi tentang
pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi kebudayaan dalam upaya
mempersepsikan nyeri.
A. Berdasarkan sumbernya
§ Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat
burning (seperti terbakar)
§ Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pemb. Darah, tendon
dan syaraf, nyeri menyebar & lbh lama daripada cutaneus
§ Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan
thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan
B. Berdasarkan penyebab:
Fisik
Psycogenic
Terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis dan
biasanya tidak disadari. (Ex: orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya)
C. Berdasarkan lama/durasinya
§ Nyeri akut
Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera, atau intervensi bedah dan memiliki
awitan yan cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan . Fungsi nyeri ini
adalah sebagai pemberi peringatan akan adanya cidera atau penyakit yang akan datang. Nyeri
ini terkadang bisa hilang sendiri tanpa adanya intervensi medis, setelah keadaan pulih pada
area yang rusak. Apabila nyeri akut ini muncul, biasanya tenaga kesehatan sangat agresif
untuk segera menghilangkan nyeri. Nyeri akut secara serius mengancam proses
penyembuhan klien, untuk itu harus menjadi prioritas perawatan. Rehabilitasi bisa tertunda
dan hospitalisasi bisa memanjang dengan adanya nyeri akut yang tidak terkontrol.
§ Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode
tertentu, berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam
bulan. Nyeri ini disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol, karena pengobatan kanker
tersebut atau karena gangguan progresif lain. Nyeri ini bisa berlangsung terus sampai
kematian. Pada nyeri kronik, tenaga kesehatan tidak seagresif pada nyeri akut. Klien yang
mengalami nyeri kronik akan mengalami periode remisi (gejala hilang sebagian atau
keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan meningkat). Nyeri ini biasanya tidak memberikan
respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri ini merupakan
penyebab utama ketidakmampunan fisik dan psikologis. Sifat nyeri kronik yang tidak dapat
diprediksi membuat klien menjadi frustasi dan seringkali mengarah pada depresi psikologis.
Individu yang mengalami nyeri kronik akan timbul perasaan yan gtidak aman, karena ia tidak
pernah tahu apa yang akan dirasakannya dari hari ke hari.
Nyeri akut
Nyeri kronik
D. Berdasarkan lokasi/letak
§ Radiating pain
Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan di dekatnya (ex: cardiac pain)
§ Referred pain
Nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yg diperkirakan berasal dari jaringan penyebab
§ Intractable pain
§ Phantom pain
Sensasi nyeri dirasakan pada bagian.Tubuh yg hilang (ex: bagian tubuh yang diamputasi)
atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis
5 PERTANYAAN NYERI Daerah nyeri tidak diketahui Daerah nyeri sulit dibedakan
secara pasti intensitasnya sehingga sulit
dievaluai(atau perubahan perasaan)
6 GEJALA KLINIS Pola respon yang khas dengan Pola respon yang bervariasi dengan
gejala yang lebih terbatas sedikit gejala(adaptasi) berlangsung
terus menerus
Jenis- Jenis Skala Nyeri
Masalah-masalah pada kebutuhan rasa nyaman (bebas nyeri) diartikan sesuai klasifikasi nya.
Yaitu:
• Peripheral pain
Nyeri somatic : Nyeri yang terbatas waktu berlangsungnya kecuali bila diikuti kerusakan
jaringan diikuti rasa nyeri pada sigmen spinal lokasi tertentu.
Nyeri Viseral : Nyeri yang sulit ditentukan lokasi nya karena lokasinya dari organ yang sakit
ke seluruh tubuh.
Sentral pain/ nyeri sentral thalamik : Nyeri ini terjadi karena perangsangan system saraf
pusat,spinal cord,batang otak,dll.
Psyhcogenik pain : Nyeri yang dirasakan tanpa penyebab mekanik, tetapi akibat trauma
psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik.. Biasanya disebabkan oleh ketegangan otot yang
kronis yang terjadi pada klien yang mengalami stress yang lama.
• Seperti terbakar
• Seperti diremas-remas
4. Menurut waktunya
• Nyeri Kronis
- Reaksinya menyebar
- Respon parasimpatis
• Nyeri akut
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan
sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu
yang melebihi masalah dan nyeri).
- Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan wang tidak menyenangkan, bersifat sangat
subyektif karena perasaan nt-eri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,
dan hanya pada orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya.
Faktor- Faktor YangMempengaruhi Rasa Nyaman : Emosi ,Status mobilisasi, Gangguan
Persepsi sensory ,Keadaan imunits , Tingkat kesadaran
Sifat nyeri dibagi menjadi 9 macam, fisiologi nyeri muncul nyeri berkaitan erat dengan
reseptordan adanya rangsangan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA