Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERSOALAN, TANTANGAN DAN PENERAPAN PANCASILA


BIDANG KESEHATAN

Disusun Oleh :
Alissa Nikma Nahsabandi (P07120422007)

JURUSAN RPL SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
AGUSTUS 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmat-NYA sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Persoalan, Tantangan, dan Penerapan Pancasila
Bidang Kesehatan” .

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga memperlancar pembuatan makalah ini.untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu ,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2023


Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita semua tahu bahwa kesehatan adalah hal pokok bagi manusia, peran
tenaga kesehatan menjadi ujung tombak dalam mensukseskan tercapainya kesehatan
nasional. Tenaga kesehatan masyarakat sebagai lapis pertama dalam menanggulangi
masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, sudah selayaknya memilki
kompetensi yang memadai dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan.
Namun, dalam kenyataannya pelayanan yang dilakukan masih kurang maksimal. Ada
hal-hal yang sangat perlu diperhatikan dalam peningkatan pelayan masyarakat.
Sebagai tenaga kesehatan seharusnya menerapakan nilai-nilai pancasila dalam
peningkatan mutu pelayanan masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
memberikan pengertian, pengamalan dan pembelajaran apa yang seharusnya yang
dapat diambil dalam pelayanan kesehatan. Pancasila seperti ketuhanan, kemanusian,
persatuan, kerakyatan dan keadilan yang bersifat universal, objektif artinya pancasila
bahwa nilai-nilai pancasila itu melekat paada pembawa dan pendukung nilai pancasila
itu sendiri yaitu masyarakat, bangsa, dan negara indonesia. Jadi jelas bahwa jika
tenaga kesehatan dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dalam melaksanakan
pelayanan masyarakat maka akan tercapai tingkat kesehatan nasional Indonesia.
Makna yang dapat kita ambil sebagai tenaga kesehatan dan sebagai warga
indonesia dari nilai-nilai pancasila. Ketuhanan yang Maha Esa nilai nilai yang
terkandung dalam sila pertama ini adalah dimana kita sebagai manusia yang
diciptakan wajib menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Dalam hal ini
masyarakat berhak untuk memeluk agamanya masing-masing dan wajib menjalankan
apa yang diperintahkan dalam agama masing-masing dan menjauhi apa yang dilarang.
Kemanusian yang adil dan beradab sila kedua ini menjelaskan bahwa kita sesama
manusia mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum. Hal ini sangat penting
untuk kita terapkan dalam pelayanan kesehatan karena sekarang banyak sekali kasus-
kasus yang lebih mendiskriminasi kaum miskin, padahal kenyatannya semua manusia
itu mempunyai derajat yang sama. Persatuan indonesia, makna persatuan hakikatnya
adalah satu yang memiliki arti bulat tidak terpecah.kita tenaga kesehatan sebagai
warga indonesia harus bersatu demi terwujudnya kesehatan nasional. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaana dalam permusyawaratan perwakilan, dalam
sila ini menjelaskan tentang demokrasi, adanya kebersamaan dalam mengambil
keputusan dan penanganan, dan kejujuran bersama. Keadilan bagi seluruh rakyat
indonesia, makna dalam sila ini adalah adaya kemkmuran yang merata bagi seluruh
rakyat, seluruh kekayaan dan sebaginya dipergunakan untuk kebahagian bersama, dan
melindungi yang lemah, semua nilai-nilai yang tersebut tinggal bagaimana kita tenaga
kesahatan sebagai warga imdonesia mengambil langkah yang menjadi kebijakan
untuk tercapainya kesehatan nasional.
Derajat kesehatan masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh keberadaan
sarana kesehatan. Sarana kesehatan terdiri dari fasilitas pelayanan kesehatan yang
terdiri dari puskesmas, rumah sakit, dan upaya kesehatan bersumberdaya. Peningkatan
pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan harus dilakukan karena saat ini masih
kurangnya pelayan masyarakat yang baik, kita sebut saja kasus beberapa bulan yang
lalu tentang vaksin covid-19 yang masih banyak diragukan oleh masyarakat terkait
efektivitas pencegahan covid-19 dan efek samping yang terjadi setelah vaksinasi. Hal
seperti itu menjadi persoalan dan tantangan tenaga kesehatan untuk memberikan
informasi yang aktual dan terpercaya agar masyarakat dapat mengikuti vaksin covid-
19. Kita sebagai pelayan kesehatan sudah selayaknya memberikan pelayanan terbaik
untuk masyarakat demi tercapainya kesehatan nasional yang lebih baik.
Oleh sebab itu penerapan pancasila bidang kesehatan yang sudah kita ketahui tersebut
harus kita jadikan landasan berpikir dan memutuskan dalam mengatasi persoalan dan
tantangan guna meningkatan pelayanan kesehatan masyarakat demi tercapainya
kesehatan nasional indonesia yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pancasila?


2. Apa saja kandungan nilai-nilai pancasila?
3. Apa saja yang dimaksud dengan bidang kesehatan?
4. Bagaimana persoalan, tantangan dan penerapan pancasila dalam bidang
kesehatan?
C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan tentang pancasila sebagai pandangan hidup dan
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia serta bisa menerapkan dalam bidang kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui persoalan, tantangan dan penerapan pancasila dalam bidang
kesehatan.
b. Untuk mengetahui kandungan nilai-nilai pancasila.
c. Tenaga kesehatan mampu menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila dalam bidang kesehatan masyarakat untuk tingkat kesehatan
nasional yang lebih baik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sanskerta pañca berarti lima dan śīla
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.Atau ideologi bangsa
Indonesia.
Lima sila utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ada beberapa pengertian pancasila dari sudut pandang yang berbeda,meliputi :

1. Pengertian Pancasila secara etimologi


Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India
(bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut
Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua
macam arti secara leksikal yaitu “panca” artinya “lima, “syila” vokal I pendek artinya
“batu sendi”, “alas”, atau “dasar” “syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah
laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”

Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa


diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara
etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah adalah istilah “Panca Syilla”
dengan vokal i pendek yang memilki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara
harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan
huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.

2. Pengertian Pancasila secara Historis.


Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.
Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada
sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara
Indonesia yang akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang
pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato
secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar negara Indonesia. Kemudian
untuk memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar, hal ini menurut
Soekarno atas saran dari salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak
disebutkan namanya.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya,
kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkannya Undang-Undang
Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945 di mana didalamnya termuat isi
rumusan lima prinsip atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama
Pancasila.
Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia dan
merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak
termuat istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik
Indonesia adalah disebut dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas
interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara,
yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.
3. Pengertian Pancasila secara Terminologi
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan negara
Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana
lazimnya negara-negara yang merdeka, maka panitia Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus
1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal
dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri atas dua bagian yaitu Pembukaan UUD
1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang
terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.Dalam bagian
pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan
Pancasila sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945


inilah yang secara konstisional sah dan benar sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.

B. Nilai Pancasila
Jika dijabarkan menurut sila-sila pancasila maka bisa diambil penjelasan
sebagai berikut:
1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah suatu kepercayaan
yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui penalaran, melainkan suatu
kepercayaan yang berpangkal dari kesadaran manusia sebagai mahkluk Tuhan.
Keyakinan yang demikian maka negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa, dan negara memberi jaminan sesuai dengan keyakinannya, dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
Bagi kita di Indonesia tidak boleh ada sikap dan perbuatan yang anti
ketuhanan yang Maha Esa, serta anti kehidupan beragama. Sebagai sila pertama
menjadi sumber pokok nilai-nilai kehidupan, yang menjiwai dan mendasari serta
membimbing perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, penggalangan
persatuan Indonesia yang telah membentuk negara RI yang berdaulat penuh,
bersifat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Hakekat pengertian nilai-nilai diatas sesuai dengan Pernyataan dalam
Pembukaan UUD 1945 yaitu keyakinan atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha
Esa. Dalam sila pertama ini tercakup nilai religi yang mengatur hubungan negara
dan agama, hubungan manusia dengan Sang Pencipta, serta nilai yang
menyangkut hak asasi yang paling asasi.
2. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam sila ini merupakan norma untuk menilai apa pun yang menyangkut
kepentingan manusia sebagai mahkluk Tuhan yang mulai dengan kesadaran
martabat dan derajatnya. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kesadaran
sikap dan perbuatan manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani dalam
hubungannya dengan norma-norma kebudayaan.
Nilai-nilai dalam sila ini adalah merupakan refleksi dari martabat serta
harkat manusia yang memiliki potensi kultural. Potensi tersebut sebagai hal yang
bersifat universal atau keseluruhan dan dipunyai oleh semua bangsa tanpa kecuali.
Menurut sila ini setiap manusia Indonesia adalah bagian dari warga dunia, yang
menyakini adanya prinsip persamaan harkat dan martabatnya sebagai hamba
Tuhan. Dalam sila kedua ini menyangkut nilai-nilai hak dan kewajiban asasi
manusia Indonesia.
Setiap Warganegara dijamin hak dan kebebasannya yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, dengan orang seorang, atau masyarakatnya, dan
alam lingkungannya. Di dalamnya mengandung nilai cinta kasih yang harus
dikembangkan nilai etis yang menhargai keberanian untuk membela kebenaran,
santun dan menghormati harkat kemanusiaan.
3. Nilai Persatuan Indonesia
Sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam arti ideologis,
ekonomi, politik, sosial budaya, dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangkan
dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia, yang senasib dan didorong untuk
mencapi kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka
dan berdaulat. Dan bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang
abadi.
Perwujudan ini adalah manifestasi paham kebangsaan yang memberi tempat bagi
keragaman budaya atau etnis. Paham ini yang terdapat dalam sila ini merupakan
wujud asas kebersamaan, solidaritas, serta rasa bangga dan kecintaan kepada
bangsa dan kebudayaannya.
Sila ini mengandung nilai-nilai kerohanian dan nilai etis yang mencakup
kedudukan dan martabat manusia Indonesia untuk menghargai keseimbangan
antara kepentingan pribadi dan masyarakat. Nilai yang menjunjung tinggi tradisi
kejuangan dan kerelaan untuk berkorban dan membela kehormatan bangsa dan
negara.
4. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyaratan/perwakilan.
Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang
bersumber kepada nilai-nilai kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa
Indonesia. Perwujudan demokrasi itu dipersepsi sebagai paham kedaulatan rakyat,
yang bersumber nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan.
Penghargaan yang tinggi terhadap nilai musyawarah mencerminkan sikap
pandangan hidup bahwa kemauan rakyat mencerminkan nilai kebenaran dan
keabsahan yang tinggi.
Di dalam sila ini terungkap nilai yang mengutamakan kepentingan negara
dan masyarakat yang harus didahulukan. Sila ini menghargai sikap etis berupa
tanggung jawab yang harus ditunaikan, sebagai amanat seluruh rakyat. Tanggung
jawab itu bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Sila ini pun mengandung pengakuan atas nilai kebenaran dan keadilan
dalam menegakan kehidupan yang bebas, adil dan sejahtera.
5. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini meliputi nilai keselarasan,
keseimbangan, dan keserasian yang menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki
oleh rakyat Indonesia, tanpa membedakan asal suku, agama yang dianut,
keyakinan politik, serta tingkat ekonominya. Didalam sila inipun terkandung nilai
kedermawanan kepada sesama, memberi tempat kepada sikap hidup hemat,
sederhana, dan kerja keras.
Sila kelima ini juga mengembangkan nilai untuk menghargai karya, dan
norma yang menolak adanya kesewenang-wenangan, serta pemerasan kepada
sesama. Juga mengandung nilai vital yaitu keniscayaan secarabersama
mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, dalam makna untuk
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Nilai-nilai yang tercakup dalam
sila ini memberi jaminan untuk mencapai taraf kehidupan yang layak dan
terhormat sesuai dengan kodratnya, dan menempatkan nilai demokrasi dalam
bidang ekonomi dan sosial.

C. Pengertian Bidang kesehatan


Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana,, tenaga,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan
kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelanggarakan upaya
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah atau masyarakat. Hal
ini diselenggarakan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat,
perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender,
nondiskriminatif dan norma-norma agama. Kendati demikian, bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

D. Persoalan, Tantangan, dan Penerapan Pancasila Bidang Kesehatan


1. Persoalan
Hakikat pancasila digunakan sebagai dasar negara, ideologi, dan juga
pandangan hidup bangsa Indonesia. Ditetapkannya pancasila sebagai dasar negara
sudah tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea IV. Maka dapat
dikatakan bahwa pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala hukum
atau sumber tertib hukum. Jadi di dalam peraturan perundang-undangan harus
sesuai dengan nilai pancasila dan tidak boleh menyimpang.
Kesehatan merupakan tanggung jawab pemerintah, dalam Undang-undang no.
39 Tahun 2009 tentang Kesehatan, menjamin hak setiap individu di bidang
kesehatan. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan pelayanan,
ketersediaan akses baik itu informasi dan fasilitas, ketersediaan sumber daya yang
setara, dan mengupayakan kelayakan dan keterjangkauan di bidang kesehatan.
Melalui sistem jaminan sosial nasional pemerintah menjamin kesehatan bagi
setiap warganya, hal tersebut sesuai dengan amanat Pancasila.
Peningkatan pelayanan masyarakat dalam bidang Kesehatan harus dilakukan
karena saat ini masih kurangnya pelayanan kesehatan misalnya seperti kurangya
kamar pasien, kurangnya tenaga medis yang profesional,kurangnya tenaga kerja
contoh ini diambil dari pengalaman saya yaitu menunggu antrian lama
dipuskesmas yang ternyata banyak tenaga kerja yang tidak masuk hal ini
merugikan pasien karena menunggu lama dan juga merugikan tenaga kerja lain
karena terlalu kewalahan dalam melayani.

2. Tantangan
Peran pancasila sangat penting di bidang kesehatan karena tenaga kesehatan
seharusnya menerapakan nilai-nilai pancasila dalam peningkatan pelayanan
masyarakat. Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila memberikan
pembelajaran yang dapat diambil dalam pelayanan kesehatan . Nilai yang dapat
diambil sebagai tenaga kesehatan dan sebagai warga indonesia dari nilai-nilai
Pancasila salah satunya adalah Kemanusian yang adil dan beradab makna sila
kedua ini adalah bahwa kita sesama manusia mempunyai derajat yang sama.
Sebagai tenaga kesehatan Hal ini penting untuk diterapkan dalam pelayanan
kesehatan misalnya kita tidak boleh membeda bedakan pasien dalam hal finansial,
ras, suku,ataupun agama.
Dalam menjalankan profesi sebagai tenaga kesehatan, memberikan pelayanan
yang terbaik untuk pasien merupakan sebuah kewajiban bagi tenaga kesehatan.
Bukan semata-mata hanya karena mendapatkan uang tetapi juga keikhlasan dan
Ketulusan dalam melayani pasien tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Dengan keanekaragaman yang ada pada bangsa Indonesia tidak membuat suatu
perbedaan yang semakin mencolok, perbedaan tersebut semakin mempererat
persaudaraan dengan menjunjung tinggi nilai dan norma Pancasila yang
menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu
makna dari sila yang terkandung dalam pancasila.

3. Penerapan
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilainya meliputi dan menjiwai keempat
sila lainnya. Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai bahwa
negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh kerena itu segala hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara moral negara, moral
penyelenggara negara, politik negara, pemerintah negara, hukum dan
peraturan perundang-undangan negara kebebasan hak dan asasi warga negara
harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Berikut bentuk
pengamalan dari Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam pelayanan kesehatan
masyarakat.
a. Manusia indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa,sesuai dengan Agama dan kepercayaan masing-masing berdasarkan
kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat menghormati antara tenaga kesehatan dan masyarakat sehingga
terbina kerukunan hidup antar Agama.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya masing-masing.
d. Tidak membeda-bedakan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
walaupun terdapat perbedaan agama.
2) Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
a. Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaan kewajiban
azasi antara manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan yang Maha Esa.
b. Saling mencintai antara tenaga kesehatan dengan masyarakat umum.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa antara satu dengan yang lainnya.
d. Tidak semena-mena saat sedang memberikan pelayanan kesehatan.
e. Sebagai tenaga kesehatan wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
f. Sebagai tenaga kesehatan harus selalu membela kebenaran yang ada dan
juga keadilan yang harus selalu diterapkan.
3) Persatuan Indonesia
a. Menempatkan kesatuan,persatuan,kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
b. Sebagai tenaga kesehatan harus rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan negara.
c. Mencintai tanah air dan bangsanya.
d. Bangga sebagai tenaga kesehatan yang bangsa, bertanah air Indonesia.
e. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik demi persatuan dan
kesatuan bangsa.
4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam
Permusyawarakatan/Perwakilan
a. Warga masyarakat mempunyai kedudukan,hak dan kewajiban yang sama
dengan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b. Saat memutuskan solusi atas sebuah masalah kesehatan yang serius harus
dimusyawarahkan dengan berbagai pihak.
c. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil putusan musyawarah.
d. Putusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral
kepada Tuhan yang Maha Esa,menjunjung tinggi harkat martabat manusia
serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan dengan mengutamakan persatuan
demi kepentingan bersama.
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Mengembangkan sikap dan perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong
b. Bersikap adil dalam memberikan pelayanan.
c. Selalu menghormati hak-hak orang lain.
d. Sebagai tenaga kesehatan tidak melakukan perbuatan yang merugikan
kepentingan umum.
e. Selalu bekerja keras untuk hasil yang terbaik.
f. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan kesehatan nasional untuk
Indonesia yang sehat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Auliya, bilqis. 2016. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Untuk Menjamis Pelayanan


Kesehatan Masyarakat. Ungaran. Academiaedu
Indonesia. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Lembaran Negara RI
Tahun 2009. Sekretariat Negara. Jakarta
Muslimin, H. (2016). Tantangan Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara
Pasca Reformasi. Jurnal Cakrawala Hukum, 7(1), 30–38.
https://doi.org/10.26905/idjch.v7i1.1791
Prasetyowati, I. (2013). Pancasila dan Isu Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai