Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

(Tenaga Kesehatan, Pelayan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan)


D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : dr.Fitri Dahlia
Npm : 21.15.073
Peminatan : K3

Dosen : Prof.Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes


Mata Kuliah : Kepemimpinan Bidang Kesehatan

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM MAGISTER FAKULTAS

KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang masih
memberikan kesempatan dan kekuatan kepada Penulis sehingga atas restu dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Makalah ini sebagai tugas ujian akhir di Program Studi
Kesehatan Masyarakat Program Magister Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan
DELI HUSADA Delitua. Adapun judul Makalah ini adalah “Tenaga Kesehatan, Pelayan
Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan”.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada penyusunan


Proposal ini, yang sangat membutuhkan dukungan secara moral dan material. Sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan sangat
bermanfaat untuk kemajuan Makalah ini di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan dan dukungan
secara moral maupun material terkhusus kepada Prof. Jon Piter Sinaga selaku Dosen Mata
Kuliah Kepemimpinan Bidang Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat Program
Sarjana Program Jalur Transfer Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan DELI
HUSADA Delitua.

Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mungkin
tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu disini baik pihak yang telah banyak membantu
penulis selama penulis mengikuti perkuliahan maupun yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan Makalah ini.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Apabila
dalam penulisan ini ada kata-kata yang kurang mengena di hati pembaca penulis mohon maaf
sedalam – dalamnya . Atas perhatian dari pembaca penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Delitua, Juni 2022

Penulis,

(Penulis)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5


2.1 Tenaga Kesehatan .................................................................................... 6
2.2 Pelayan Kesehatan ................................................................................... 8
2.3 Pelayanan Kesehatan ............................................................................... 9
2.4 Perbedaan Tenaga Kesehatan, Pelayan Kesehatan

& Pelayanan Kesehatan ........................................................................ 10


2.5 Persamaan Tenaga Kesehatan, Pelayan Kesehatan
& Pelayanan Kesehatan ........................................................................ 10

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 11

2.4 Kesimpulan ............................................................................................ 11


2.5 Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR REFERENSI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang

harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Pancasila dan Pembukaan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif,

perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi pembentukan sumber daya

manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa, serta pembangunan

nasional adalah sebagian kalimat dalam penjelasan Umum dalam Undang-Undang No. 36

Tahun 2009 tentang Kesehatan (Alexandra, 2009).

Sehat merupakan suatu keadaan sehat baik jasmani dan rohani.

Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang telah diakui keberadaannya dan

menjadi hak asasi utama untuk dapat mewujudkan hak asasi lainnya. Orang yang sehat akan

dapat ,ewujudkan hak asasi manusianya dengan baik dan akan melawan jika hak asasinua

dirampas, begitu pula sebaliknya. Selain itu, kesehatan juga merupakan bagian dari

kesejahteraan setiap orang. Tidak ada orang yang sejahtera tanpa kesehatan di dalamnya,

sehingga orang yang sejahtera dapat dikatakan dia akan mencapai kesehatan yang setinggi-

tingginya.

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang

kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya

kesehatan (Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga

Kesehatan). Dalam menjalankan praktik, tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan


langsung kepada Penerima Pelayanan Kesehatan harus melaksanakan upaya terbaik untuk

kepentingan Penerima Pelayanan Kesehatandengan tidak menjanjikan hasil. Tenaga

Kesehatan dan penerima pelayanan kesehatan dalam bentuk upaya maksimal

(inspanningsverbintenis) pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan

kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan

Profesi, Standar Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan kebutuhan kesehatan Penerima

Pelayanan Kesehatan.

Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatanyang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan,dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya sebagaiinvestasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang

produktif secara sosial dan ekonomi sertasebagai salah satu unsur kesejahteraan umum

sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 adalah filosofi yang ada dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2014

Tentang Tenaga Kesehatan (Harjo, 2002). Hal di atas adalah merupakan dasar atau landasan

bagi para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan terjangkau

bagi masyarakat, sehingga diharapkan tidak ada lagi suatu berita dipublik yang

memberitakan adanya masyarakat yang sulit atau tidak mendapatkan pelayanan kesehatan

karena tidak memiliki kemampuan ekonomi dan diskriminasi.

SDM atau tenaga kesehatan di tempat pelayanan Kresehatan berperan sebagai

pelaksana pelayanan kesehatan. Dalam peran tersebut diharapkan agar tugas pokok dan

fungsi (tupoksi) tenaga kesehatan sesuai dengan pendidikan dan keterampilan yang mereka

miliki. Dijelaskan oleh Notoatmojo (2003) bahwa pendidikan dan keterampilan merupakan

investasi dari tenaga kesehatan dalam menjalankan peran sesuai dengan tupoksi yang

diemban. Selain itu, dalam peran sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di Puskesmas,
menurut Setyawan (2002) tenaga kesehatan merupakan sumber daya strategis. Sebagai

sumber daya strategis, tenaga kesehatan mampu secara saran pendukung kerja sehingga

tenaga kesehatan dapat menjalankan perannya sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di

Puskesmas dengan optimal. Menurut Soetjipto BW (2002), dalam peran sebagai pelaksana

pelayanan kesehatan di tempat pelayanan Kresehatan , tenaga kesehatan memperoleh

kepuasan kerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan Pembangunan kesehatan ditujukan

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur

kesejahteraan umum yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945. (Junaidi, 2011).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari tenaga kesehatan?

2. Apa pengertian dari pelayan kesehatan?

3. Apa pengertian dari pelayanan kesehatan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari tenaga kesehatan, pelayan kesehatan dan pelayanan

kesehatan!

2. Untuk mengetahui persamaan antara tenaga kesehatan dengan pelayan kesehatan dan

pelayanan kesehatan!

3. Untuk mengetahui perbedaan antara tenaga kesehatan dengan pelayan kesehatan dan

pelayanan kesehatan!
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tenaga Kesehatan

Menurut UU RI No. 36 tahun 2014 tenaga kesehatan adalah setiap orng yang
mengabdikan dirinya dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan memiliki peranan penting
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum.

Tenaga kesehatan (bahasa Inggris: health professional atau healthcare professional)


adalah orang-orang yang secara profesional memberikan pelayanan kesehatan setelah
menempuh pendidikan dan pelatihan formal dalam disiplin ilmu tertentu. Tenaga kesehatan
umumnya dikelompokkan menjadi berbagai profesi, misalnya dokter, dokter gigi, dokter
hewan, asisten dokter, apoteker dan asistennya, perawat, fisioterapis, bidan, psikolog, dan
sebagainya. Seorang tenaga kesehatan juga bisa merupakan seorang ahli kesehatan
masyarakat. Dalam setiap bidang keahlian, para praktisi sering diklasifikasikan menurut
tingkat dan spesialisasi pendidikan dan keterampilannya.
Dalam cakupan yang lebih luas, tenaga kesehatan bekerja bersama-sama dengan tenaga
pendukung kesehatan (allied health professions), seperti ilmuwan laboratorium medis, ahli
gizi, dan para pekerja sosial lainnya. Mereka tak hanya bekerja sama di rumah sakit atau
fasilitas layanan kesehatan lainnya, tetapi juga dalam pelatihan akademik, penelitian, dan
urusan administrasi. Beberapa di antara mereka memberikan layanan untuk merawat dan
mengobati pasien di rumahnya masing-masing. Di banyak negara, ada sejumlah besar pekerja
kesehatan yang bekerja di luar institusi kesehatan yang formal. Manajer layanan kesehatan,
teknisi informasi kesehatan, dan personel-personel pendukung lainnya juga dianggap sebagai
bagian penting dari tim pelayanan kesehatan.
Kompetensi Penguasaan Standar Penguasa Kompetensi oleh tenaga kesehatan berperan
penting bagi pelayanan kesehatan dan berkaitan langsung dengan kualitas pelayanan
Kesehatan yang diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan
standar kompetensi bagi tenaga kesehatan harus ditingkatkan, baik dari sisi standar
kompetensinya sendiri maupun penguasaannya oleh tenaga kesehatan yang bersangkutan.

2.2 Pengertian Pelayan Kesehatan

Pelayan kesehatan berdasarkan Wikipedia adalah orang yang melakukan pemeliharaan


atau peningkatan status kesehatan melalui usaha-usaha pencegahan, diagnosis, terapi,
pemulihan, atau penyembuhan penyakit, cedera, serta gangguan fisik dan mental lainnya
yang mendapat bimbingan atau pengajaran dari seorang tenaga kesehatan yang terlatih. .

Pelayan Kesehatan merupakan orang – orang yang berupaya menyenggalarakan diri


sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi guna memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat (Widianti et al., 2018).

Membantu melaksanakan proses pemeriksaan dan pengobatan kepada masyarakat agar


terhindar dari penyakit. Memberi penyuluhan pada pasien/ masyarakat tentang pentingnya
kesehatan. Menjadikan masyarakat senantiasa sehat dan sejahtera. Memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.10 Mei 2022

Pelayanan Kesehatan adalah pelaku kesehatan atau setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.

2.3 Pengertian Pelayanan Kesehatan


Pelayanan kesehatan adalah suatu tempat, wadah ataupun kegiatan yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat
sesuai UU RI No. 36 tahun 2014.
Di dalam UU No. 36 tahun 2009, pelayanan kesehatan dibagi menjadi 5 yaitu :
1. Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan
2. Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit
3. Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita
dapat terjaga seoptimal mungkin
4. Pelayanan kesehatan atau perawatan kesehatan (bahasa Inggris: health care) adalah
pemeliharaan atau peningkatan status kesehatan melalui usaha-usaha pencegahan,
diagnosis, terapi, pemulihan, atau penyembuhan penyakit, cedera, serta gangguan fisik dan
mental lainnya. Pelayanan kesehatan diberikan secara profesional oleh tenaga kesehatan
dan tenaga pendukung kesehatan, misalnya dokter, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker,
beserta asisten-asistennya. Kegiatan pelayanan kesehatan diberikan di fasilitas kesehatan
primer, sekunder, tersier, serta mencakup kesehatan masyarakat.
5. Akses untuk memperoleh layanan kesehatan bisa saja bervariasi di antara negara,
komunitas, dan individu — yang dipengaruhi oleh kondisi sosial-ekonomi dan kebijakan
kesehatan. Faktor-faktor yang memengaruhi akses pelayanan kesehatan di antaranya
keterbatasan keuangan (seperti batas tanggungan asuransi), hambatan geografis (seperti
biaya transportasi, kemungkinan untuk mengambil cuti kerja agar bisa menggunakan
layanan tersebut), dan keterbatasan pribadi (kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi
dengan penyedia layanan kesehatan, literasi kesehatan yang buruk, dan pendapatan
rendah(WHO, 2018).
6. Sistem pelayanan kesehatan merupakan sistem, terutama organisasi, yang didirikan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan populasi sasaran. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), sistem pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik jika memiliki
mekanisme pembiayaan, tenaga kerja yang terlatih dengan baik dan dibayar dengan
memadai, informasi yang dapat diandalkan yang menjadi dasar pengambilan keputusan
dan kebijakan, fasilitas kesehatan yang terpelihara dengan baik untuk memberikan obat-
obatan yang berkualitas, dan teknologi. Sistem pelayanan kesehatan yang efisien
berkontribusi pada ekonomi, pembangunan, dan industrialisasi suatu negara. Sejak lama,
pelayanan kesehatan dianggap sebagai penentu penting dalam meningkatkan kesehatan
fisik dan mental, serta kesejahteraan penduduk di seluruh dunia, (WHO, 2018). Sebagai
contoh, variola merupakan penyakit pertama yang berhasil diberantas dalam sejarah
manusia melalui intervensi pelayanan kesehatan.
2.4 Persamaan antara Tenaga Kesehatan dengan Pelayan Kesehatan dan Pelayanan

Kesehatan

Persamaan Tenaga Kesehatan dan Pelayan Kesehatan adalah merupakan orang yang sama
– sama pernah mendalami sekolah atau mendapatkan ilmu atau bimbingan mengenai
kesehatan dan melaksanakanya dalam tugas dan pelayananya dan pelayanan Kesehatan
merupakan sama-sama menjadi wadah yang menyenggalarakan kegiatan kesehatan yang
berperan penting dalam upaya peningkatan Kesehatan seperti preventif, kuratif, rehabilitative
dan promotive.

2.5 Perbedaan antara Tenaga Kesehatan dengan Pelayan Kesehatan dan Pelayanan

Kesehatan

Perbedaan antara Persamaan Tenaga Kesehatan dan Pelayan Kesehatan, setiap tenaga
kesehatan sudah pasti pernah melakukan sekolah dan memiliki kompetensi dan secara resmi
memiliki gelar dan sumpah profesi dalam menuntut ilmu, sedangkan pelayan kesehatan
adalah setiap orang yangpernag mendapat bimbingan dari tenaga kesehatan maupun otodidak
dalam memberikan pelayanan dan tidak selamanya pernah mengikuti pendidikan kesehatan
namun berperan dalam memberikan pelayanan. Sedangkan perbedaannya dengan pelayanan
kesehatan adalah, pelayanan merupakan keiatan atau tempat ataupun wadah yang digunakan
pelayan dan tenaga kesehatan dalam melakukan kegiatan peningkatan Kesehatan seperti
preventif, kuratif, rehabilitative dan promotive.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tenaga kesehatan adalah setiap orng yang mengabdikan dirinya dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan,
Pelayan Kesehatan merupakan orang – orang yang berupaya menyenggalarakan diri sendiri
atau bersama-sama dalam suatu organisasi guna memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
kelompok dan ataupun masyarakat Pelayanan kesehatan atau perawatan kesehatan (bahasa
Inggris: health care) adalah pemeliharaan atau peningkatan status kesehatan melalui usaha-
usaha kesehatan yang diberikan di fasilitas kesehatan primer, sekunder, tersier, serta
mencakup kesehatan masyarakat.

Tenaga kesehatan adalah orang yang mencapai pendidikan untuk memperoleh ilmu
kesehatan, pelayan kesehatan adalah orang yang mengabdikan diri membantu kegiatan
peayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan adalah kegiatan atau wadah berlangsungnya
kegiatan kesehatan.

3.2 SARAN

Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan dan informasi serta menjadi sumber
refrensi pembaca bagi literasi lain, diharapkan juga agar pembaca meningalkan kritikan dan
saran bagi penulis sehingga informasi dan pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih luas.
DAFTAR REFRENSI
• Alexandra Indriyanti Dewi. Etika Dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher. 2009

• file:///C:/Users/Binus/Downloads/UU%20Nomor%2018%20Tahun%201964.pdf

• Harjo Wisnoewardono. Tanggungjawab Dokter Dalam Hal Pengguguran Kandungan


Menurut Hukum Pidana. Malang: Arena Hukum FH Unibraw. Juli 2002

• Junaidi Eddi. Mediasi Dalam Penyelesaian Sengketa Medik. Jakarta: Rajagrafindo


Persada. 2011

• Perlindungan Tenaga Kesehatan Dalam Regulasi Perspektif Bidang Kesehatan


Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 36 Tentang Kesehatan Dan Sistem
Jaminan Sosial. Jurnal Hukum Positum. 2018. Vol 3(1). Hal : 1-18

• Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan

• Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

• World Health Organization, 2010. Classifying health workers. Geneva “Archived

copy” (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-08-16. Diakses tanggal

2016-02-13.

• World Health Organization, 2006. World Health Report 2006: working together for

health. Geneva: WHO.

Anda mungkin juga menyukai