DISUSUN OLEH:
SALMAN
SATIBI WAHID MARGIYANTO
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas
mengenai Undang-Undang Tenaga Kesehatan yang mengacu pada UU Nomor 36
Tahun 2014.
Tentunya kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tak lepas
dari bantuan pihak lain, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam mengerjakan makalah ini.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Ikhsan Yusda, M.SH,
LLM,Ph.D selaku Dosen Mata Kuliah yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada kami, serta teman-teman di dalam kelompok yang solid ini turut
menyelesaikan makalah ini.
Selain itu, penyusunan makalah ini makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat menjadi suatu yang
berguna bagi kita bersama.
Desember 2021
Kelompok X
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia, artinnya setiap orang
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan yang aman, bermutu, dan terjangkau juga merupakan hak
seluruh masyarakat Indonesia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam rangka melakukan upaya kesehatan tersebut perlu didukung
oleh sumber daya kesehatan, khususnya tenaga kesehatan yang memadai.
Selain itu, kesehatan juga salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana termaktub
dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Oleh sebab itu, setiap kegiatan
dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya harus dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif,
perlindungan dan berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi pembentukan
sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing
bangsa, serta pembangunan nasional.
Undang-Undang merupakan hukum yang telah disahkan oleh badan
legislasif atau unsur pemerintahan yang lainnya. Sebelum disahkan undang-
undang tersebut sebagai rancangan Undang-Undang. Undang-Undang
berfungsi untuk digunakan sebagai otoritas, untuk mengatur, untuk
menganjurkan, untuk menyediakan dan sebagainya.
Undang-Undang dipandang sebagai salah satu dari tiga fungsi utama
pemerintahan yang berasal dari doktrin pemisahan kekuasaan. Kelompok yang
memiliki kekuasaan formal untuk membuat legislasi disebut sebagai
legislatorsedangkan badan yudikatof pemerintah memiliki kekuasaan formal
untuk menafsirkan legislasi dan badan eksekutif pemerintah hanya dapat
bertindak dalam batas-batas kekuasaan yang telah ditetapkan oleh hukum
perundang-undangan. Begitu juga dengan Undang-Undang Tenaga Kesehatan
yang mengatur setiap tenaga kesehatan di lingkungan pemerintahan juga
diatur oleh badan pembuat undang-undang (DPR RI). Tenaga Kesehatan
merupakan setiap individu yang mengabdikan diri secara profesional dibidang
kesehatan dan untuk mengetahui batasan-batasan tersebut dibutuhkan sebuah
undang-undang yang mengatur segala sesuatu tentang kesehatan.
Tujuan Khusus
1. Apa pengertian tenaga kesehatan menurut UU Nomor 36 Tahun 2014?
2. Seperti apa keadaan tenaga kesehatan di Indonesia ?
3. Substansi Undang-Undang Tenaga Kesehatan Tahun 2014
BAB II
PEMBAHASAN
3
HARIF FADHILLAH (9.20).BAB I.pdf
Registrasi (STR) adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil masing-masing
tenaga kesehatan kepada tenaga kesehatan yang telah diregistrasi. STR tersebut
berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang setelah memenuhi
persyaratan. Selain STR, setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik di
bidang pelayanan kesehatan wajib memiliki izin (SIP) yang diberikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang
berwenang di kabupaten/kota tempat tenaga kesehatan menjalankan praktiknya.
SIP tenaga kesehatan berlaku hanya 1 (satu) tempat.
Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang
Daerah
d. mendayagunakanTenagaKesehatan
praktik di Indonesia.
berwenang untuk:
pembangunan nasional
Kesehatan; dan
pengembangan
a. Tenaga Kesehatan
a. Tenaga medis (dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi
spesialis).
c. Tenaga keperawatan
d. Tenaga kebidanan
akupunktur)
optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan
audiologis)
memperhatikan faktor:
kemampuan pembiayaan
kebutuhan masyarakat.
Tenaga Kesehatan.
meiakukan evaluasi tugas konsil masing-masing Tenaga Kesehatan;
dan
tugas:
Tenaga Kesehatan
dan
Kesehatan; dan
yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah
meliputi:
dan
profesi.
profesi.
bidangnya; dan
Surat Izin Prakti atau SIP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
pemerintah
berlaku sepanjang: STR masih berlaku; dan tempat praktik masih sesuai
6. Organisasi Profesi
dibentuk oleh Organisasi Profesi untuk setiap cabang disiplin ilmu kesehatan
pemerintahan di bidangpendidikan
profesi.
Penilaian kemampuan untuk melakukan praktik dilakukan melalui uji
Prosedur Operasional
Perundang-undangan; dan
undangan.
perseorangan wajib:
9. Penyelenggaraan Koprofesian
atau kelalaian Tenaga Kesehatan dapat meminta ganti rugi sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
Kesehatan
Pasal 52 ayat (1), Pasal 54 ayat (1), Pasal 58 ayat (I), Pasal 59 ayat (1),
Pasal 62 ayat (1), Pasal 66 ayat (1), Pasal 68 ayat (1), Pasal 70 ayat (1),
Pasal 70 ayat (2), Pasal 70 ayat (3) dan Pasal 73 ayat (1) dikenai sanksi
administratif.
ketentuan Pasal 26 ayat l2), Pasal 53 ayat (1), Pasal 70 ayat (4), dan
berupa:
teguran lisan
peringatan tertulis
pencabutan izin.
2. Ketentuan Pidana
Pasal 83
Pasal 84
Pasal 85
1) Setiap Tenaga Kesehatan yarlg dengan sengaja menjalankan praktik
Pasal 86
Pasal 87
Pasal 88
Kesehatan.
Pasal 89
Pasal 90
Undang ini.
2) Konsil Kedokteran Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-
Pasal 9 I
Pasal 92
tidak berlaku.
Pasal 93
Pasal 94
1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku: Pasal 4 ayat (2\, Pasal
berlaku; dan
Pasal 95
diundangkan.
Pasal 96
PENUTUP
https://www.scribd.com/document/358877581/Makalah-Uu-Tenaga-Kesehatan, di
akses tanggal 8 Desember 2021 pukul 13 Wib
https://www.scribd.com/doc/206893350/Pengertian-Tenaga-Kesehatan, di akses
tanggal 8 Desember 2021
https://www.scribd.com/document/349666676/UU-No-36-Tenaga-Kesehatan-4,
di akses tanggal 9 Desember 2021
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/UU TenagaKesehatan.pdf