Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

‘’PEGANTAR HUKUM KESEHATAN DAN ASPEK LEGAL DALAM


PELAYANAN KEBIDANAN”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALDHA SAPUTRI PAHALANGI


NIM : P00324022147

Dosen Pengampu : Siti Aisa, Am.Keb., M.Pd, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKES KEMENKES KENDARI
PRODI D-III KEBIDANAN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah S.W.T kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “PEGANTAR HUKUM KESEHATAN DAN ASPEK LEGAL DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN ’’ ini dengan baik tanpa hambatan.

Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan

kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah. Penulisan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan Tugas
Mata Kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan.

Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini yang selanjutnya akan kami terima dengan tangan terbuka.

Akhirul kalam, Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing yang telah


membimbing kami untuk membuat makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB l PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................5
A. Definisi Pengantar Hukum Kesehatan.................................................................5
B. Definisi Otonomi Kesehatan..................................................................................5
C. Definisi Aspek Legal Pelayanan Kesehatan.........................................................5
D. Defnisi Akuntabilitas Bidan...................................................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................................6
A. Kesimpulan.......................................................................................................6
B. Saran.................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................7

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada


masyarakat harus memberikan pelayanan yang terbaik demi mendukung program
pemerintah untuk pembangunan dalam negeri, salah satunya dalam aspek kesehatan.
1.UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga negara Indonesia melalui
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagai upaya peningkatan sumber
daya manusia yang berkualitas.dengan adanya arus globalisasi salah satu fokus utama
agar mampu mempunyai daya saing adalah bagaiamana peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Kualitas sumber daya manusia dibentuk sejak janin didalam
kandungan, masa kelahiran dan masa bayi serta masa tumbuh kembang balita.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Penganar Hukum Kesehatan
2. Apa Definisi Otonomi Kesehatan
3. Apa Definisiaspek Legal Pelayanan Kesehatan
4. Apa Definisi Akuntabilitas Bidan

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Penganar Hukum Kesehatan
2. Untuk Mengetahui Otonomi Kesehatan
3. Untuk Mengetahui Aspek Legal Pelayanan Kesehatan
4. Untuk Mengetahui Auntabilitas Bidan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengantar Hukum Kesehatan
Lingkup Hukum Kesehatan adalah satu unsur terpenting dari perkembangan suatu
negara adalah index kesehatan warga negaranya yang baik, untuk itu setiap negara harus
memiliki sistem pengaturan pelaksanaan bidang kesehatan tersebut agar tujuan menyehatkan
masyarakat tercapai. System pengaturan tersebut dituangkan dalam bentuk peraturan
perundang- undangan yang nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman yuridis dalam
pemberian pelayanan kesehatan kepada warga negara. Untuk itu pemahaman tentang hokum
kesehatan sangat penting tidak hanya bagi profesi tenaga kesehatan dan masyarakat sebagai
konsumen pelayanan kesehatan tetapi juga bagi pihak akademisi dan praktisi hukum.
Pemahaman hukum kesehatan sangat penting untuk diketahui agar dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur yang telah buat oleh pihak tenaga kesehatan
dan apabila terdapat kesalahan dalam pelayanan kesehatan (malpraktek medis) dapat
diselesaikan dengan pengetahuan hukum kesehatan.

B. Definisi Otonomi Kesehatan


Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat tenaga kesehatan menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusan tentang perawatan dirinya.
Profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa manusia, adalah
pertanggungjawaban dan tanggung gugat (accountability) atas semua tindakan yang
dilakukannya. Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus berbasis
kompetensi dan didasari suatu evidence based. Accountability diperkuat dengan satu
landasan hukum yang mengatur batasbatas wewenang profesi yang bersangkutan.
Dengan adanya legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak otonomi
dan mandini untuk bertindak secara profesional yang dilandasi kemampuan berfikir logis
dan sistematis serta bertindak sesuai standar profesi dan etika profesi.
Praktik kebidanan merupakan inti dan berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui:
1. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.
2. Penelitian dalam bidang kebidanan.
3. Pengembangan ilmu dan tekhnologi dalam kebidanan.
4. Akreditasi.
5. Sertifikasi.
6. Registrasi.
7. Uji Kompetensi.
C. Aspek Legal Pelayanan Kesehatan
1. UUD 1945
Amanat dan pesan mendasar dan UUD 1945 adalah UUD 1945 upaya pembangunan
nasional yaitu pembangunan disegadan bidang guna kepentingan keselamatan, kebahagiaan
dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia secara terarah, terpadu dan berkesinambungan.
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Tujuan dan Pembangunan
Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap warga Negara Indonesia melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatie
sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.Dengan adanya arus
globalisasi salah satu focus utama agar mampu mempunyai daya saing adalah bagaimana
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia dibentuk sejak
janin di dalam kandungan, masa kelahiran dan masa bayi serta masa tumbuh kembang
balita. Hanya sumber daya manusia yang berkualitas,yang memiliki pengetahuan dan
kemampuan sehingga mampu survive dan mampu mengantisipasi perubahan serta mampu
bersaing.
3. Bidan erat hubungannya dengan penyiapan sumber daya manusia.
Karena pelayanan bidan meliputi kesehatan wanita selama kurun kesehatan
reproduksi wanita, sejak remaja, masa calon pengantin, masa hamil, masa persalinan, masa
nifas, periode interval, masa klimakterium dan menopause serta memantau tumbuh kembang
balita serta anak pra sekolah.
4. Visi Pembangunan kesehatan Indonesia Sehat 2010 adalah derajat kesehatan yang optimal
dengan strategi: Paradigma sehat, Profesionalisme, JPKM, dan Desentralisasi.

D. Akuntabilitas Bidan
Akuntabilitas bidan adalah pertanggungjawaban dan tanggung gugat (accountability)
atas semua tindakan yang dilakukannya. Praktik kebidanan merupakan inti dari berbagai
kegiatan bidan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus menerus
ditingkatkan mutunya melalui:
1. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
2. Penelitian dalam bidang kebidanan
3. Pengenbangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan
4. Akreditasi
5. Sertifikasi
6. Registrasi
7. Uji kompetensi
8. Lisensi

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan pemberi pelayanan kepada


masyarakat harus memberikan pelayanan yang terbaik demi mendukung program
pemerintah untuk pembangunan dalam negeri, salah satunya dalam aspek kesehatan.
1.UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga negara Indonesia melalui
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sebagai upaya peningkatan
sumber daya manusia yang berkualitas.dengan adanya arus globalisasi salah satu
fokus utama agar mampu mempunyai daya saing adalah bagaiamana peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia dibentuk sejak janin
didalam kandungan, masa kelahiran dan masa bayi serta masa tumbuh kembang
balita.

B. Saran
Saran dalam pembuatan makalah tentang Pegantar Hukum Kesehatan Dan
Aspek Legal Dalam Pelayanan Kebidanan, semoga dapat memberikan manfaat dan
perubahan yang baik bersifat positif bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/484382522/KELOMPOK-2-Aspek-Legal-dan-Legalisasi-
Dalam-Pelayanan-Kebidanan
https://miswarymyusuf.blogspot.com/2015/07/makalah-aspek-legal-dalam-pelayanan.html?
m=1
https://rankingkelas.net/otonomi-bidan-akuntabilitas-bidan-dasar-dan-aspek-legal-
rankingkelas-com/

Anda mungkin juga menyukai