Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH MANAJEMEN PATIENT SAFETY

ASPEK HUKUM KESELAMATAN PASIEN

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Sridewi S. Kep M. Kep

KELOMPOK 3

1.

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG

PRODI D-III KEPERAWATAN SOLOK

2018/2019

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.....................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..........................................................................


B. Rumusan Masalah........................................................................
C. Tujuan Masalah.........................................................................

Bab Ii BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum .....................................................................


B. Aspek Hukum Tenaga Kesehatan................................................
C. Aspek Yuridis Keselamatan Pasien.............................................
D. Landasan Hukum Keselamatan Pasien........................................

Bab Iii BAB III PENUTUP

A. A. Kesimpulan....................................................................................
B. B. Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
beserta karunianya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Aspek
Hukum Keselamatan Pasien” . Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan
menuju jalan terang benderang.

Dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen


pembimbing kami beserta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan kami mengharapkan makalah ini
dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca terutama bagi penulis sendiri.

Solok, 15 Oktober 2019

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan salah satu unsur sangat penting bagi kemajuan suatu negara.
Setiap negara berupaya memberikan perhatian utama pada pelayanan kesehatan, mulai dari
penyediaan tenaga kesehatan yang profesional hingga fasilitas kesehatan yang modern.
Negara juga membuat dan memberlakukan peraturan-peraturan di bidang kesehatan (hukum
kesehatan) sebagai pedoman yuridis dalam pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat.
Hukum kesehatan pada pokoknya mengatur tentang hak, kewajiban, fungsi, dan tanggung
jawab para pihak terkait (stakeholders) dalam bidang kesehatan. Hukum kesehatan
memberikan kepastian dan perlindungan hukum kepada pemberi dan penerima jasa layanan
kesehatan.
Namun, dalam praktiknya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan,
khususnya dokter, kepada pasien cukup sering menimbulkan masalah hukum dalam
hubungan antara dokter dan pasien. Masalah hukum itu antara lain disebabkan oleh apa yang
disebut dengan malapraktik kedokteran. Dokter, tenaga kesehatan lainnya, dan rumah sakit
dituding telah merugikan pasien akibat kesalahan praktik kedokteran yang dilakukan terhadap
pasien. Maka profesi kedokteran menjadi tersudut. Profesi dokter pun menjadi profesi yang
berisiko hukum karena kesalahan tindakan medisnya dapat menimbulkan gugatan perdata
dan/atau tuntutan pidana. Hal ini menimbulkan kegamangan bagi para dokter dalam
menjalankan profesinya memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah:
1. Apa Pengertian Hukum ?
2. Bagaiman Aspek Hukum Tenaga Kesehatan ?
3. Bagaimana Aspek Yuridis Keselamatan Pasien ?
4. Apa Landasan Hukum Keselamatan Pasien ?

4
C. TUJUAN MASALAH
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui Pengertian Hukum
2. Mengetahui Aspek Hukum Tenaga Kesehatan
3. Mengetahui Aspek Yuridis Keselamatan Pasien
4. Mengetahui Landasan Hukum Keselamatan Pasien

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum

Hukum adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah-kaidah hukum, sedangkan etika
adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah-kaidah non hukum, yaitu kaidah-kaidah
tingkah laku (etika).

Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan.


Hukum kesehataan adalah peraturan perundang-undagan yang menyangkut pelayanan
kesehatan. Untuk kalangan kesehatan hukum kesehatan dan undang-ungang kesehatan harus
didlami secra baik kareana kedunya berkaitan dengan pelayanan profesi kesehatan kepada
masyarakat. Hukum kesehatan merupakan suatu bidang spesialisasi ilmu hukum yang relatif
masih baru di indonesia. Hukum kesehatan mencakup segala peraturan dan aturan yang
secara langsung berkaitan dengan pemeliharan dan perawatan kesehatan yang tidak sesuai
dengan prosedur yang ada. Hukum kesehatan mencakup penerapan hukum perdata dan
hukum pidana yang berkiatan dengan hubungan hukum dan pelyanan kesehatan. Perspektif
atau pandangagn kedepan dari keberadan undang-undang kesehatan ini di harapkan dapat
berfungsi sebagai:

a. Alat untuk meninkatkan hasil guna dan daya guna penyrelengaraan


pembangunan kesehatan yang meliputi upaya kesehatan dan sumber daya
b. Penjangkau perkembangan yang makin komplek yang akan terjadi dalam
kurun waktu mendatang.
c. Pemberi kepastian dan perlindungan hukum terhadap pemberi dan penerima
jasa pelayanan kesehehatan.

Dalam melakukan tugasnya dokter dan tenaga kesehatan harus mematuhi segala asspek
hukum dalam kesehatan. Kesalahan dalam melaksanakan profesi kedokterran merupakan
masalah penting karena membawa akibat yang berat, terutama akan merusak kepercayan
masyarakat terhadap profesi kesehatan. Suatu kesalahan dalam melakuakan profesi dapat di
sebabkan karena kekurangan: pengetahuan, pengalaman, dan pengertian. Ketiga faktor
tersebut menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan atau penilaian. Adapun upaya
mencegah terjadinya kelalalaian dalam menjalankan profesi antar lain. Meningkatkan
kemampuan profesi tenaga kesehatan untuk mengikuti kemajuan ilmu kedokteran atau

6
menyegargan kembali ilmu nya serhingga dapat melakukan pelayanan medis secara
profesional dalam program ini perlu di ingatkan tentang kode etik dan kemampuan konseling
dengan baik.

Pengetahuan pengawasan perilaku etis. Upaya ini akan mendorong tenaga kesehatan
untuk senantiasa bersikap hati-hati. Dengan berusaha berperilaku etis, sehingga semakin jauh
dari tindakan melanggar hukum. Penyusunan protokol pelayanan kesehatan, misalnya
petunjuk tentang “informed consent”. Protokol ini dapat dijadikan pegangan bila mana
tenaga kesehatan,dokter misalnya dituduh telah melakukan kelalaian. Selama dokter
bertindak sesuai dengan protokol tersebut, dia dapat terlindung dari tuduhan malpraktek.

Beberapa contoh malpraktek dibidang hukum pidana:

a. Menipu pasien
b. Membuat surat keterangan palsu
c. Melakukan pelanggaran kesopanan
d. Melakukan pengguguran tanpa indikasi medis
e. Melakukan kealpaan sehingga mengakibatkan kematian atau luka-luka
f. Membocorkan rahasia kedoteran yang diadukan oleh pasien
g. Kesengajaan membiarajkan pasien tidak tertolong
h. Tidak memberikan pertolongan pada orang yang berada dalam keaadaan bahaya
maut
i. Memberikan atau memberikan obat palsu

B. Aspek Hukum Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional
dibidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Dalam
sistem kesehatan nasional (SKN), tenaga kesehatan merupakan pokok dari subsistem
sumber daya manusi kesehatan, yaitu tatanan yang menghimpun berbagai upaya
perencanaan, pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan kesehatan secara terpadu
dan saling mendukung, guna menjamin untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
kesehatan yang setinggi tingginya. Unsur utama dari subsistensi ini adalah menghimpun
berbagai upaya perencanaan, pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan kesehatan.

7
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga kesehatan rumah sakit menurut PP Nomor 32 Tahun 1996 pasal 2 ayat 1
adalah tenaga kesehatan yang secara syah mempunyai kualifikasi sesuai dengan bidang
nya adalah adalah tenaga medis, keperawatan, kefarmasian, kesehatan masyarakat, gizi,
keterapian fisik, keteknisian medik.
Berikut ini UU dan PP yang mengatur tentang ketenagakerjaan yaitu UU Nomor. 13
Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan PP Nomor 32 Tahun 1996 tentang ketenagaan
kesehatan:
1. Tanggung jawab
Tanggung jawab tenaga kesehatan terhadap rumah sakit:
a. Mendedikasikan keahlian yang dimiliki sepenuhnya untuk pelayanan
b. Melakukan pelayanan terhadap pasien dengan penuh tanggung jawab dan SOP
c. Patuh terhadap peraturan yang ada di rumah sakit
d. Menjaga rahasia medis pasien dan nama baik rumah sakit
2. Tanggung jawab ruamh sakit terhadap Nakes
a. Memastikan bahwa pekerjaan yang diberikan sesuai dengan Nakes pada
bidangnya masing-masing
b. Menjamin adanya perlindungan terhadap Nakes saat melakukan pekerjaan
c. Memberikan gaji yang sesuai dengan profesionalitas Nakes
d. Memacu Nakes untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dengan
mengikutsertakan dalam diklat, seminar, workshop, maupun pendidikan yang
lebih tinggi

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum kesehatan adalah semua aturan tentang keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis serta dalam arti lain hukum kesehatan merupakan bagian dari
ilmu hukum yang membahas atau mengatur mengenai pelayanan kesehatan yang bertujuan
menciptakan tatanan masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban dan keseimbangan serta
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
B. Saran

Diharapkan perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan dalam masyarakat harus mampu
menghadapi persaingan untuk mengambil bagian dari pemeliharaan kesehatan global dan
memilih kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dibidang kesehatan tetapi tidak
meninggalkan nilai-nilai budaya dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai