Disusun oleh :
1. Djian Nopita 2010104612
2. Inas Nas’aeni Dainty 2010104626
3. Karin Nanda Azizah 2010104628
4. Pitri Soleha 2010104636
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan.Makalah yang berjudul “Hak dan
Kewajiban Pasien & Malpraktik Medis” sudah dapat disusun lebih baik.
Dalam penyusunan makalah ini, sangat menyadari sepenuhnya atas kekurangan
makalah ini, dan tidak mungkin akan terwujud tanpa partisipasi dan bantuan pihak
lain. Dan kami yakin makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini kami merasa wajib mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberi masukan, saran maupun kritikan yang sangat berharga demi
kelengkapan materi dan kesempurnaan penyajian makalah ini dan juga teman-
teman yang telah memberikan motivasinya agar tercipta makalah ini. Kami yakin
tanpa bantuan Ibu/Bapak dosen maupun teman-teman makalah ini tidak akan
selesai dengan baik.
Akhirnya, harapan kami betapa pun kecilnya, semoga makalah ini selalu
bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan adalah hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-
Undang Dasar 1945, yang merupakan amanat konstitusi dengan tujuan untuk
memajukan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya baik perorangan, kelompok atau masyarakat. Pelayanan
kesehatan terdiri dari (1) Pelayanan kesehatan perseorangan;dan (2) pelayanan
kesehatan masyarakat.3 Pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga4.
1
kelalaian lebih menitikberatkan kepada ketidaksengajaan (culpa), kurang hati-hati,
kurang teliti, acuh tak acuh, sembrono, tak peduli terhadap kepentingan orang lain,
namun akibat yang timbul memang bukanlah tujuannya.1
2
1.2 Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis, kata
pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris,
patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti
dengan kata kerja pati yang artinya "menderita", orangsakit (yang dirawat
dokter), penderita (sakit).1 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran menyebutkan bahwa pasien adalah
setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung
maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
4
dengan jasa pelayanan medis, dapat diartikan sebagai layanan atau prestasi
kesehatan yang dilakukan oleh dokter dan disediakan bagi masyarakat untuk
dimanfaatkan pasien sebagai konsumen.
5
hak pasien secara terperinci, tetapi beberapa hak telah diakui dan dihormati
dalam hubungan professional dokter pasien, hak-hak tersebut antara lain :
6
1) Si B memberikan persetujuan untuk tindakan atau perbuatan itu.
2) Perbuatan medik itu berdasarkan suatu indikasi medik tertentu
dan ditujukan untuk suatu tujuan tertentu.
3) Tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan cara-cara dan kaidah
yang berlaku dalam dunia kedokteran.
c. Hak untuk memilih dokter atau rumah Sakit
7
bilatindak medik itu tidak dilakukan, bila setelah menerima penjelasan
pasien tetap menolak, maka pasien harus menandatangani penolakannya itu,
dalam kategori ini, dapat dimasukkan hak pasien untuk menghentikan
perawatan atau pengobatan atas dirinya, meskipun tidak juga dapat
diterapkan secara kaku (misalnya tidak ada lagi uang untuk membiayai
pengobatan tersebut).
Secara umum telah diketahui bahwa pasien adalah pemilik isi rekam
medik, tetapi dokter atau rumah sakit merupakan pemilik berkas rekam
medik serta bertanggung jawab penuh atas rekam medik tersebut, apabila
pasien menghendaki keluarga atau pengacaranya untuk mengetahui rekam
medik tersebut, maka pasien harus membuat ijin tertulis atau surat kuasa
untuk itu, berdasarkan ijin itu, dokter atau rumah sakit dapat memberikan
ringkasan atau fotokopi rekam medik tersebut, meskipun dokter atau
RUMAH sakit harus tetap menjaga rekam medik tersebut dari orang yang
tidak berhak.
Hak pasien yang lainnya sebagai konsumen adalah hak untuk didengar
dan mendapatkan ganti rugi apabila pelayanan yang didapatkan tidak
sebagai mana mestinya, masyarakat sebagai konsumen dapat
menyampaikan keluhannya kepada pihak rumah sakit sebagai upaya
perbaikan Rumah Sakitdalam pelayanannya, sedangkan hak pasien didalam
mendapatkan layanan kesehatan, pasien mempunyai hak dan kewajiban
sebagai mana Surat edaran Dirjen Yan Medik No: YM.02.04.3.5.2504
8
tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan rumah Sakit,
Tahun 1997; UU.Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran dan Pernyataan/SK PB.IDI, sebagai berikut:
9
jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang
penyakitnya.
11) Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam beribadah
dan atau masalah lainnya (dalam keadaan kritis atau menjelang
kematian).
12) Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak
mengganggu ketertiban & ketenangan umum atau pasien lainnya.
13) Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di
rumah sakit.
14) Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah
sakit atas dirinya.
15) Hak transparansi biaya pengobatan atau tindakan medik yang akan
dilakukan terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan
pembayaran).
16) Hak akses `inzage` kepada rekam medis atau hak atas kandungan isi
rekam medis miliknya.
2.1.3 Kewajiban pasien sebagai konsumen
10
a. memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya;
a. Dokter
1) Memberikan informasi, berupa anamnesis mengenai keluhan utama,
keluhan tambahan, riwayat penyakit. Juga kerjasama pasien
diperlukan pada waktu dokter melakukan pemeriksaan fisik,
misalnya apabila timbul perasaan tertentu sewaktu diperiksa, pasien
harus memberitahu dokternya. Dengan demikian dokter bisa lebih
tepat menegakkan diagnosis penyakitnya.
2) Mengikuti petunjuk atau nasihat untuk mempercepat peroses
kesembuhan
3) Memberikan honorarium.
b. RumahSakit
1) Mentaati peraturan rumah sakit yang pada dasarnya dibuat dalam
rangka menunjang upaya penyembuhan pasien-pasien yang dirawat,
misalnya jam kunjungan keluarga, kerabat, kebersihan,dan lain-lain
2) Melunasi biaya perawatan12
3) Mentaati atau melaksanakan petunjuk atau nasehat dokter
4) Menyimpan rahasia pribadi dokter yang diketahui oleh pasien
tersebut.
11
2.2 Malpraktik Medis
2.2.1 Pengertian Malpraktik Menurut Undang-Undang
12
mendiagnosa, tidak melakukan sesuatu, atau tidak membiarkan sesuatu yang oleh
dokter yang baik pada umumnya dan dengan situasi kondisi yang sama, akan
melakukan pemeriksaan dan diagnosa serta melakukan atau membiarkan suatu
tersebut.
Jika diperhatikan antara pengertian pakar satu dengan pakar lainnya, juga
dalam definisi kamus yang satu dengan kamus yang lainnya, tampak banyak
persamaan dan hanya ada beberapa variasi dari sudut pandang serta kriteria dalam
menentukan sebuah perbuatan malpraktik. Namun paling tidak hal-hal yang
demikian itu telah memberikan kita ga,baran mengenai perbuatan malpraktik,
walaupun bukanlah rumusan yang baku dalam menjustifikasi sebuah perbuatan
malpraktik, karena ilmu pengetahuan terus berkembang, maka perubahan-
perubahan redaksi dan sudut pandang pasti terus berubah, walaupun dalam segi
pemaknaan hal tersebut adalah sama. Selanjutnya, faktor-faktor yang
13
mempengaruhi hasil akhir dari pengobatan menurut Hendrojono Soewono adalah
sebagai berikut :
Berpijak pada hakekat malpraktik adalah praktik yang buruk atau tidak
sesuai dengan standar profesi yang telah ditetapkan, maka ada bermacam-
macam malpraktik yang dapat dipilah dengan mendasarkan pada ketentuan
hukum yang dilanggar, walaupun seringkali sebutan malpraktik secara garis
besar malpraktik dibagi dalam dua golongan besar yaitu malpraktik medik
(medical malpractice) yang biasanya juga meliputi malpraktik etik (etichal
malpractice) dan malpraktik yuridik (yuridical malpractice). Sedangkan
malpraktik yuridik dibagi menjadi tiga yaitu, malpraktik perdata (civil
malpractice), malpraktik pidana (criminal malpractice), dan malpraktik
administrasi negara (administrative malpractice).
14
3) Malpraktik yuridis merupakan pelanggaran ataupun kelalaian dalam
pelaksanaan profesi kedokteran yang melanggar ketentuan hukum
positif yang berlaku.
Profesi kedokteran dan tenaga medis lainnya merupakan satu profesi yang
sangat mulia dan terhormat dalam pandangan masyarakat.Seorang dokter sebelum
melakukan praktik kedokterannya atau pelayanan medis telah melalui pendidikan
dan pelatihan yang cukup panjang.Karena dari profesi inilah banyak sekali
digantungkan harapan hidup dan atau kesembuhan dari pasien serta keluarganya
yang sedang menderita sakit. Dokter atau tenaga kesehatan tersebut sebagai
manusia biasa yang penuh dengan kekurangan (merupakan kodrat manusia) dalam
melaksanakan tugas kedokterannya yang penuh dengan resiko ini tidak dapat
menghindarkan diri dari kekuasaan kodrat dan iradat Allah, karena kemungkinan
pasien cacat dokter telah melakukan tugasnya sesuai dengan standar profesi atau
standart operating procedure (SOP) dan atau standar pelayanan medik yang baik.
Keadaan semacam ini seharusnya disebut dengan resiko medik, dan resiko ini
terkadang dimaknai oleh pihak-pihak diluar profesi kedokteran sebagai medical
malpractice.
15
STR (surat tanda register)
4) Dilanggarnya kode etik kedokteran
5) Dilanggarnya kesusilaan umum
6) Praktik kedokteran tanpa informed consent
7) Terapi tidak sesuai dengan kebutuhan medis pasien
8) Terapi tidak sesuai dengan informed consent
16
mengetahui perbedaan anatara malpraktik dengan resiko medis, agar tidak terjadi
kembali salah paham yang akan mengakibatkan kerugian terutama bagi dokter.
a. Malpraktik Medis
Malpraktik adalah salah cara mengobati suatu penyakit atau luka, karena
disebabkan sikap atau tindakan yang acuh, sembarangan berdasarkan
motivasi kriminil.
17
BAB III
PENUTUP
3.1.2 Kesimpulan
Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki seseorang atau
badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu,
sedang kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan, menurut Joko
Wiyono (2000), hak pasien yaitu hak pribadi yang dimiliki setiap manusia
sebagai pasien.3Pasien sebagai konsumen kesehatan memiliki perlindungan
diri dari kemungkinan upaya pelayanan kesehatan yang tidak bertanggung
jawab seperti penelantaran, pasien juga berhak atas keselamatan, keamanan
dan kenyamanan terhadap pelayanan jasa kesehatan.
Meskipun sampai saat ini masih sulit untuk merumuskan hak-hak pasien
secara terperinci, tetapi beberapa hak telah diakui dan dihormati dalam
hubungan professional dokter pasien, hak-hak tersebut antara lain :
a. Dokter
1) Memberikan informasi, berupa anamnesis mengenai keluhan utama,
keluhan tambahan, riwayat penyakit. Juga kerjasama pasien
diperlukan pada waktu dokter melakukan pemeriksaan fisik,
misalnya apabila timbul perasaan tertentu sewaktu diperiksa, pasien
18
harus memberitahu dokternya. Dengan demikian dokter bisa lebih
tepat menegakkan diagnosis penyakitnya.
2) Mengikuti petunjuk atau nasihat untuk mempercepat peroses
kesembuhan
3) Memberikan honorarium.
b. RumahSakit
1) Mentaati peraturan rumah sakit yang pada dasarnya dibuat
dalam
rangka menunjang upaya penyembuhan pasien-pasien yang dirawat,
misalnya jam kunjungan keluarga, kerabat, kebersihan,dan lain-lain
2) Melunasi biaya perawatan12
3) Mentaati atau melaksanakan petunjuk atau nasehat dokter
4) Menyimpan rahasia pribadi dokter yang diketahui oleh pasien
tersebut.
19
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
29 BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian serta Hak dan Kewajiban ...
https://repository.uin-suska.ac.id/7136/4/BAB%20III1.pdf diakses pada sabtu
02 desember oleh Djian Nopita
Malpraktik
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23821/4.%20BAB%2
01%20MALPRAKTIK%20MEDIK.pdf?sequence=4 diakses pada sabtu 02
desembe oleh Djian Nopita
https://telemed.ihc.id/artikel-detail-784-Apa-Saja-Hak-Hak-Pasien-Dalam-
Layanan-Kesehatan.html diakses pada sabtu 02 desember oleh Djian Nopita
21