Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya telah
memungkinkan penyusun menyelesaikan makalah sebagai salah satu tugas Etika
keperawatan dan agar dapat dimanfaatkan oleh para pembaca.hanya dengan kekuatan dan
kesabaran yang dilimpahkannya makalah ini dapat diselesaikan.
mudah-mudahan karena adanya makalah ini para pembaca dapat memahami
mengenai Kode Etik Keperawatan dalam dunia keperawatan.
Akhir kata Tiada Gading yang Tak Retak demikian kata orang bijak,oleh karena
itu kritik dan saran dari pembaca senanstiasa kami nantikan dalam perbaikan pembuatan
makalah kami selanjutnya.

Bengkulu, 05 Maret 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.

Daftar isi..

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


1.2 Rumusan masalah.
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN.

2.1 Pengertian hokum keperawatan

2.2 Tujuan pokok hokum keperawatan

2.3 Fungsi hukum dalam keperawatan

2.4 Prinsip-prinsip hokum dalam pemberian pelayanan

BAB III PENUTUP..

3.1 Kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA............
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang di buat oleh suatu
kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyrakat.
Hukum kesehatan merupakan bidang hukum yang masih muda.
Perkembangannya di mulai pada waktu world congress on medical lalu ddi belgia
pada tahun 1967. Di indonesia perkembangan hukum kesehatan di mulai
terbentuknya kelompok studi untuk hukum kedokteran di jakarta pada tahun 1982.
Hukum kesehatan mencakup komponen-komponen hukum bidang kesehatan yang
bersinggungan satu dengan yang lainnya, yaitu hukum kedokteran/ kedokteran gigi,
hukum keperawatan, hukum farmasi klinik, hukum rumah sakit, hukum kesehatan
masyrakat, hukum kesehatan lingkungan dan sebagainya.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentangKesehatan disebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik,mental, spiritual maupun yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Leenen memberikan batasan hukum kesehatan,
sebagai : seluruh ketentuan hukum yang langsung berhubungan dengan bidang
pemeliharaaan kesehatan dan ketentuan-ketentuan dari bidang-bidang hukum lain
seperti hukum pidana, perdata dan administrasi yang dapat diterapkan dalam
hubungannya dengan pemeliharaan.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian hukum keperawatan ?
2. Jelaskan tujuan pokok hukum keperawatan ?
3. Sebutkan tugas dan fungsi hukum keperawatan ?
4. Apa prinsip-prinsip hukum dalam pelayanan kesehatan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetaui pengertian hukum keperawatan.
2. Untuk mengetahui tujuan pokok hukum keperawatan
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi hukum keperawatan.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip hukum keperawatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hukum


Hukum adalah kumpulan norma-norma untuk menjaga kedamaian hidup
bersama (Herkutanto, 1992).

Hukum adalah suatu karya dari seluruh rakyat yang bersifat penyegaran
terhadap tingkah laku dan perbuatan para anggotanya dalam perhubungan pamrih dan
yang berhubungan pada tata, keadilan dan kesejahteran masyarakat yang menjadi
pendukungnanya (Djoyodigoeno,1996).

Hukum adalah suatu aturan atau peraturan yang dibuat oleh pemerintah atau
oleh suatu badan yang digunakan sebagai alat untuk mengatur hubungan atau
kehidupan bermasyarakat.

hukum kesehatan (Leenen) adalah :

Semua ketentuan hukum yang berlaku dan langsung dengan pemeliharan


kesehatan dan penerapan hak dan kewajiban perorangan atau masyarakat menyakut :
pemberi dan penerima pelayanan kesehatan, sarana pelayanan kesehatan dan
pedoman medic.

Pengertian hukum keperawatan adalah :

Segala peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang asuhan


keperawatan terhadap kelien dalam aspek hukum perdata, hukum pidana dan hukum
administarasi sebagai bagian dari hukum kesehatan.

2.2 Tujuan hukum keperawatan

Tujuan hukum dalam bidang pelayanan kesehatan adalah :

1. Melindungi kepentingan klien dan tenaga kesehatan dalam


pelayanankesehatan.

2. Menjamin pengembangan dan peningkatan kualitas profesi


tenaga kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan.
2.3 Fungsi hukum keperawatan

Secara umum fungsi hukum adalah :

1. Memberi kepastian hukum.

2. Memberi perlindungan hukum.

Sedangkan fungsi hukum bagi keperawatan adalah:

1. Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang


sesuai dengan hukum.

2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan tanggung jawab profesi lain.

3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri.

4. Membantu dalam mempertahankan standar pratik keperawatan dengan menyatakan


posisi perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum. (Kozier & Erb, 1990).`

2.4 Prinsip-prinsip hukum dalam pemberian pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan pada prinsipnya harus mengacu pada hukum kesehatan


seperti tercantum dalam :
a. Undang-undang Kesehatan 23 tahun 1992
b. Undang-undang Kesehatan 36 tahun 2009
c. Undang-undang praktek kedokteran 29 tahun 2004
d. Undang-undang tenaga kesehatan PP 32 tahun 1996
e. Berbagai aturan Permenkes
f. Peraturan dinas kesehatan setempat
g. Peraturan rumah sakit antara lain : Undang-undang No. 44 tahun 2009 termasuk
HBL (Hospital By Law).

Secara operasional tenaga gizi dapat ditugaskan di rumah-rumah sakit, di dinas


kesehatan,di departemen kesehatan pusat maupun daerah, di masyarakat khususnya di
daerahsemuanya harus berdasarkan pada rambu-rambu pelayanan kesehatan.
PRINSIP-PRINSIP / RAMBU-RAMBU PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi memiliki surat ijin tugas mengingat informed consent dan rekam medik
serta rahasia jabatan atau rahasia kesehatan dari hasil pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan berdasarkan indikasi medis, standar pelayanan, protap pelayanan dengan
memperhatikan dan menjelaskan berbagai resiko penyakit, keadaan pasien, dan
tindakan kesehatan selanjutnya tenaga kesehatan harus menerapkan etika umum dan
profesi dan bila tidak mungkin bisa ditangani yang bukan kompetensinya harus di
rujuk atau diserahkan kepada tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi. Prinsip-
prinsip tersebut jika dijabarkan satu persatu antara lain :
1. Tenaga kesehatan yang telah lulus pendidikan
2. Tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi hasil ujian
3. Memiliki surat ijin praktek /tugas
4. Tiap menangani kasus harus ada ijin tertulis atau lisan dari pasiennya/keluarganya
5. Dalam pelayanan menyerahkan standar pelayanan dan protap pelayanan kesehatan
profesi
6. Hasil pemeriksaan / tindakan tertuang dalam catatan atau yang disebut dengan
rekam kesehatan
7. Point 4,5, dan 6 harus dirahasiakan sesuai dengan peraturan PP No.10 tahun 1996
dan Undang-undang kesehatan
8. Dalam menangani kasus harus memperhatikan dan menerangkan mengenai resiko
baik resiko pasien sendiri, resiko penyakitnya, dan resiko tindakan
9. Dalam komunikasi dengan pasien dan masyarakat harus menerapkan etika umum
dan etika profesi dimanapun tenaga kesehatan tersebut bekerja
10. Kemungkinan dalam menangani kasus memperoleh kesulitan karena tidak
kompetensinya sehingga harus dirujuk/dikonsultasikan atau dikirim ke tenaga
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum kesehatan mencakup komponen-komponen hukum bidang kesehatan


yang bersinggungan satu dengan yang lainnya, yaitu hukum kedokteran/ kedokteran
gigi, hukum keperawatan, hukum farmasi klinik, hukum rumah sakit, hukum
kesehatan masyrakat, hukum kesehatan lingkungan dan sebagainya. Etik dan hukum
saling berkaitan dan memiliki kesamaan serta perbedaan.
DAFTAR PUSTAKA

Buku etika dan hukum keperawatan untuk mahasiswadan praktisi keperawatan by dede
nasrullah, S.kep.Ns

Buku sosiologi kesehatan by momon sudarma

Buku etika keperawatan by Dra.Hj. mimin emi suhaemi,mpd

Anda mungkin juga menyukai