Anda di halaman 1dari 15

PENTINGNYA NORMA DAN ETIKA

PADA HUKUM KESEHATAN

OLEH
ARNA SULISTIANA
P1337420820003

Tugas Mata Kuliah : Hukum dan Etika Profesi


Dosen : Dr. Rr. Sri Endang Pudjiastuti, SKM, MNS

PROGRAM PASCASARJANA
PRODI MAGISTER TERAPAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
ABSTRAK ............................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................................................... 3
2.1 Norma ........................................................................................................................................... 3
2.2 Etika .............................................................................................................................................. 3
2.3 Hukum Kesehatan ......................................................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
3.1 Jurnal I .......................................................................................................................................... 5
3.2 Jurnal II ......................................................................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................ 8
Kesimpulan ......................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 9

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh segala puji syukur saya


panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas rahmat dan karunia-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas penulisan paper mata kuliah Hukum dan Etika Profesi
dengan judul “Pentingnya Norma dan Etika pada Hukum Kesehatan” tepat waktu.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Kami berharap paper mata kuliah Hukum dan Etika Profesi dengan judul
“Pentingnya Norma dan Etika pada Hukum Kesehatan” dapat menjadi referensi
bagi pihak yang tertarik pada aturan yang berlaku selama menajalani profesi
khususnya keperawatan. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca paper ini.
Penulis menyadari paper ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama
pada bagian pembahasan. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
demi penyempurnaan paper ini. Apabila terdapat banyak kesalahan, kami
memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga paper ini dapat
bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

13 September 2020

Penulis

ii
PENTINGNYA NORMA & ETIK PADA HUKUM KESEHATAN
PADA PROFESI KEPERAWATAN

Abstrak

Jika pelaku profesi kesehatan tidak memahami tentang batas tindakan


yang diperbolehkan oleh hukum dan etik dalam menjalankan tugas perawatannya,
yang akan terjadi adalah munculnya sikap ragu-ragu dalam melakukan tugas
tersebut, baik dalam memberikan diagnosis dan terapi terhadap penyakit yang
diderita oleh pasien. Keraguan bertindak seperti itu tidak akan menghasilkan suatu
penyelesaian yang baik, atau setidak-tidaknya tidak akan memperoleh penemuan
baru dalam ilmu pengobatan atau pelayanan kesehatan. Bahkan bisa saja terjadi
suatu tindakan yang dapat merugikan pasien. Demikian juga bagi aparat penegak
hukum yang menerima pengaduan, sudah selayaknya mereka terlebih dahulu
harus mempunyai pandangan atau pengetahuan yang cukup mengenai hukum
kesehatan, agar dapat menentukan apakah perbuatannya itu melanggar etika atau
melanggar hukum. Norma adalah aturan yang berisi rambu-rambu yang
menggambarkan ukuran tertentu yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah.
Norma juga bisa diartikan sebagai kaidah atau petunjuk hidup yang digunakan
untuk mengatur perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat maupun
bernegara. Etika merupakan pemikiran kritis tentang berbagai ajaran dan
pandangan moral. Etika sering disebut filsafat moral, karena berhubungan dengan
adat istiadat, norma - norma, dan nilai - nilai yang menjadi pegangan dalam suatu
kelompok atau seseorang untuk mengatur tingkah laku. Profesi dalam dunia
Kesehatan, adalah profesi yang menjalankan tugas yang mulia, yaitu berusaha
untuk menyehatkan tubuh pasien, atau setidaktidaknya berbuat untuk mengurangi
penderitaan pasien. Oleh karenanya dengan alasan yang demikian wajarlah
apabila profesi ini layak untuk mendapatkan perlindungan hukum sampai batas-
batas tertentu. Mengetahui batas tindakan yang diperbolehkan menurut hukum,
merupakan hal yang sangat penting, baik bagi para pelaku dalam dunia kesehatan
itu sendiri seperti Perawat, Bidan, dan lain-lain, maupun bagi pasien dan para
aparat penegak hukum. Demikian halnya mengetahui batas antara norma dan etika
pada hukum dalam dunia kesehatan, sama pentingnya dengan tugas profesi itu
sendiri.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia untuk melaksanakan kegiatannya sehari-hari sangat dipengaruhi oleh
kesehatan. Secara ekonomi maupun dalam menjalani Pendidikan, tanpa kesehatan
manusia tidak akan produktif untuk hidup. Kesehatan merupakan hak asasi
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa yang terdapat dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Petugas kesehatan dalam hal melayani
masyarakat, juga terikat pada etika dan hukum kesehatan. Dalam pelayanan
kesehatan perilaku petugas kesehatan harus tunduk pada etika profesi (kode etik
profesi) dan juga tunduk pada ketentun hukum, aturan, dan perundang- undangan.
Adapun data menurut Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan menyatakan
banyaknya kasus malpraktik di Indonesia adalah akibat sistem kesehatan yang
tidak menunjang. Menurut data Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan
Indonesia (YPKKI) dari tahun 1998 sampai tahun 2004 telah menangani 255
kasus malpraktik dan jarang diselesaikan sampai tingkat penyidikan yang
dikarenakan polisi juga masih tidak paham tentang masalah kesehatan ini dan
mengakibatkan penanganan polisi terhadap kasus malapraktik kurang optimal
(Anggie Septie Aningrum AN, 2018) .
Etika diartikan sebagai seperangkat prinsip moral yang menjadi dasar individu
perilaku, dan dalam arti yang lebih sempit, adalah ilmu tentang “ benar ” dan “
salah ” perilaku, yang dibagi menjadi kategori teoritis dan terapan. Etika teoretis
berkaitan dengan makna dan tujuan moralitas dan mengkaji bidang tanggung
jawab, tetapi etika terapan sangat membantu dalam hak dan pengambilan
keputusan yang salah. Etika profesi, yang berupaya menerapkan moralitas pada
tenaga kesehatan ' praktek serta bidang pengambilan keputusan etis dalam
tindakan, merupakan salah satu cabang baru etika terapan yang mencoba
merespon berbagai persoalan etika profesi melalui prinsip-prinsip tertentu, yang
karenanya, praktisi medis dan perawat harus memberikan perawatan berkualitas
tinggi berdasarkan standar profesional dan etika. Etika terapan membantu
profesional perawatan kesehatan untuk memperlakukan setiap pasien sesuai
dengan nilainya dan mencegahnya dari bahaya. Dengan kata lain, etika
profesional adalah kegiatan analitis di mana pikiran, keyakinan, kewajiban,
perilaku, perasaan, penalaran, dan Argumen di bidang pengambilan keputusan etis
dalam tindakan diperiksa dengan cermat dan kritis, dan jika perlu, pedoman
dikeluarkan dan nilai, benar atau salah, koreksi atau salah di bidang kinerja dan
perawatan kesehatan ditangani. Selanjutnya, American Nursing Association
(ANA, 1950) dan International Nursing Council (ICN, 1953) meninjau kode yang
ada dan mempresentasikan kode baru dari Etika Keperawatan (Jafari et al., 2019).

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang ingin
diangkat dalam paper ini adalah: “Apa pentingnya norma dan etika pada hukum
kesehatan?”

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah mengetahui pentingnya norma dan
etika pada hukum kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Norma
Di dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal dengan istilah norma-norma
atau kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman
atau patokan tertentu bagi setiap orang atau masyarakat untuk bersikap tindak, dan
berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama.
Patokan atau pedoman tersebut sebagai norma (norm) atau kaidah yang
merupakan standar yang harus ditaati atau dipatuhi Soekanto: 1989:7 dalam
(Amin, 2017) .

2.2 Etika
Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara
tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan
manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma. Norma ini masih dibagi
lagi menjadi norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun.
Norma hukum berasal dari hukum dan perundang- undangan, norma agama
berasal dari agama sedangkan norma moral berasal dari suara batin. Norma sopan
santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral berasal dari
etika (Syamsuddin & Amiruddin, 2012) .

2.3 Hukum Kesehatan


Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh suatu
kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup masyarakat. Pengertian Hukum
Kesehatan menurut berbagai sumber yaitu menurut UU RI NO. 23/1992 tentang
Kesehatan Hukum Kesehatan adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan
langsung dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan. Hal tersebut menyangkut
hak dan kewajiban menerima pelayanan kesehatan (baik perorangan dan lapisan
masyarakat) maupun dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam segala

3
4

aspeknya, organisasinya, sarana, standar pelayanan medik dan lain-lain. Menurut


Prof.H.J.J.Leenen, Hukum kesehatan adalah semua peraturan hukum yang
berhubungan langsung pada pemberian pelayanan kesehatan dan penerapanya
pada hukum perdata, hukum administrasi dan hukum pidana. Arti peraturan disini
tidak hanya mencakup pedoman internasional, hukum kebiasaan, hukum
yurisprudensi, namun ilmu pengetahuan dan kepustakaan dapat juga merupakan
sumber hukum (Purnama, 2017).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Jurnal I : Analisis Penerapan Etika Dan Hukum Kesehatan Pada


Pemberian Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Nene Mallomo
Kabupaten Sidenreng Rappang
• Penelitian Anggie Septie Aningrum AN, 2018 dengan metode survei
deskriptif yang dilakukan di Rumah Sakit Nene Mallomo Kab. Sidrap
menggunakan kuesioner yang diberikan ke sampel yaitu 99 pasien rawat inap
yang ditentukan dengan teknik Accidental Sampling. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah penerapan etika dan penerapan hukum kesehatan sedangkan
variabel dependennya adalah pelayanan kesehatan.
• Data yang telah diolah didapatkan bahwa Pelayanan kesehatan yang
diberikan di Rumah Sakit Nene Mallomo Kab.Sidrap dalam kategori memuaskan
pasien, penerapan etika dalam pemberian pelayanan kesehatan sudah baik dan
sesuai dengan aturan kode etika dan, Penerapan hukum kesehatan dalam
pemberian pelayanan di Rumah Sakit Nene Mallomo Kab. Sidrap sudah baik dan
sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
• Penelitian yang dilakukan pada 99 responden, menunjukkan hasil bahwa
pelayanan kesehatan pada jawaban responden berdasarkan kuesioner pada saat
penelitian dalam kategori memuaskan pasien.
• Berdasarkan pengamatan, cara petugas kesehatan memperlakukan pasien
sangat baik dari segi cara berkomunikasi maupun dari gerak tubuh sehingga
memberikan kesan sangat baik bagi pasien serta tidak adanya pasien yang merasa
didiskriminasikan oleh petugas baik dari segi sikap maupun perlakuan medis yang
juga termasuk beberapa kriteria dalam penilaian etika atau kode etik
• Dengan terpenuhinya beberapa indikator penilaian tersebut yang juga
sejalan dengan hasil olah data yang dilakukan maka dapat dikatakan jika
penerapan etika/kode etik dalam pemberian pelayanan Rumah Sakit Nene
Mallomo Kab. Sidrap sudah baik.

5
6

• Hasil ini sejalan dengan penelitian Sumima (2016) tentang persepsi pasien
terhadap penerapan prinsip etika keperawatan menyimpulkan bahwa persepsi
pasien berpengaruh terhadap penilaian penerapan etika di Rumah Sakit Cibinong.
Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (2010) di bagian rawat inap Rumah Sakit
Nene Mallomo memberikan informasi bahwa petugas kesehatan memiliki
ketanggapan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan dan ketanggapan keluhan
pasien dan melaksakan tindakan secara cepat dan tepat. Selain
• Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 99 responden di
dapatkan untuk penerapan hukum kesehatan maka dapat dikatakan jika penerapan
hukum kesehatan pada pemberian pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Nene
Mallomo Kab. Sidrap sudah baik.
• Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Nene Mallomo
Kab. Sidrap pada tanggal 15 Maret – 14 Juli 2018 maka dapat disimpulkan jika
pelayanan kesehatan yang diberikan di Rumah Sakit Nene Mallomo Kab.Sidrap
dalam kategori memuaskan pasien, penerapan etika dalam pemberian pelayanan
kesehatan sudah baik dan sesuai dengan aturan kode etik, dan penerapan hukum
kesehatan dalam pemberian pelayanan di Rumah Sakit Nene Mallomo Kab.
Sidrap sudah baik dan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

3.2 Jurnal II : Penerapan Kode Etik Keperawatan di Rumah sakit Bhakti Wira
Tamtama Semarang
• Hasil penelitian Safithri, 2009 menunjukkan 19 orang atau 28,8%
dinyatakan penerapan kode etiknya baik. Hal ini berarti perawat telah
menerapkan kode etik keperawatan dengan memelihara mutu layanan asuhan
keperawatan berupa menjaga kerahasiaan pasien, tidak membedakan status
sosial pasien dalam memberikan asuhan keperawatan, tidak menggunakan
ketrampilan dan pengetahuannya untuk hal-hal yang melanggar hukum dan
senantiasa menjaga keselamatan pasien selama dalam perawatan di rumah sakit.
• Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga, dan masyarakat
berdasarkan penelitian menunjukkan lebih banyak perawat yang bersikap baik
dalam menerapkan kode etik keperawatan, ditunjukkan dengan sikap perawat
yang ramah dan melakukan asuhan keperawatan yang bersumber pada
kebutuhan pasien. Tanggung jawab perawat terhadap tugas, berdasarkan hasil
penelitian bahwa lebih banyak perawat mempunyai sikap sedang dalam
menerapkan kode etik keperawatan ditunjukkan dengankebutuhan pasien.
Tanggung jawab perawat terhadap tugas, berdasarkan hasil penelitian bahwa
lebih banyak perawat mempunyai sikap sedang dalam menerapkan kode etik
keperawatan ditunjukkan dengan sikap perawat yang tidak bisa menjaga
kerahasiaan pasien. Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan
profesi kesehatan lainnya.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat mempunyai
sikap baik dalam menerapkan kode etik keperawatan. Tanggung jawab perawat
terhadap profesi keperawatan, berdasarkan penelitian menunjukkan sebagian
besar perawat mempunyai sikap baik dalam menerapkan kode etik keperawatan.
Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan negara berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak perawat yang memiliki sikap
baik dalam menerapkan kode etik keperawatan, ditandai dengan pernyataan
setuju perawat untuk memiliki surat ijin perawat (SIP).

7
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan dari paper yang diibuat dari 2 penelitian yang dibahas adalah
disamping terikat pada norma hukum, profesi kesehatan juga diikat oleh seperangkat
aturan yang disebut sebagai norma etika. Etika terikat dan dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan yang berlangsung dalam ruang dan waktu.
1) Diharapkan petugas kesehatan mempertahankan cara penyampaian informasi
kepada pasien agar tidak terjadi kesalahpahaman. (Anggie Septie Aningrum
AN, 2018)
2) Penerapan Kode Etik Keperawatan di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama
Semarang pada umumnya dinyatakan baik karena dari hasil penelitian tangung
jawab berusaha untuk dipenuhi. (Safithri, 2009)

8
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Y. (2017). Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan. In I. Zubaidah (Ed.),


Pusdik SDM dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (cetakan
pe). Pusdik SDM dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Anggie Septie Aningrum AN, A. S. A. A. (2018). Analisis Penerapan Etika Dan


Hukum Kesehatan Pada Pemberian Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit
Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang. Jurnal Ilmiah Manusia Dan
Kesehatan, 1(3), 189–200. https://doi.org/10.31850/makes.v1i3.105

Jafari, H., Khatony, A., Abdi, A., & Jafari, F. (2019). Nursing and midwifery
students’ attitudes towards principles of medical ethics in Kermanshah, Iran.
BMC Medical Ethics, 20(1), 1–6. https://doi.org/10.1186/s12910-019-0364-z

Purnama, S. G. (2017). Modul Etika Hukum Kesehatan. September.

Safithri, M. K. (2009). Penerapan Kode Etik Keperawatan di Rumah sakit Bhakti


Wira Tamtama Semarang.

Syamsuddin, R., & Amiruddin. (2012). Kode Etik Dan Hukum Kesehatan
(Patawari (ed.); cetakan pe). kedai aksara.

Anda mungkin juga menyukai