Oleh :
Kalau terbukti peneliti tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka
tugas akhir ini batal.
Tangerang, 10 Agustus 2018
Yang membuat pernyataan
iii
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN FAKULTAS
KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
Oleh:
Nama Mahasiswa : Bernike Ribka Siauli Famene Zega (00000017280)
: Richo Alvin Arianto (00000017532)
: Prima Eksa Wahyudi (00000018893)
Program Studi : Keperawatan
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam panel diskusi
maupun presentasi tugas akhir, guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata
Satu pada program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan
Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten.
Tangerang, 10 Agustus 2018
Menyetujui
Pembimbing Utama Co-Pembimbing
iv
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN FAKULTAS
KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
Pada Senin, 30 Juli 2018 telah diselenggarakan Sidang Tugas Akhir untuk
M.K.M
v
ABSTRAK
Beban kerja perawat adalah kemampuan tubuh seorang perawat dalam menerima
tanggung jawab untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Kinerja adalah prestasi yang
dicapai dari kemampuan kerja yang dilakukan. Beban kerja merupakan unsur yang
harus diperhatikan untuk mendapatkan keserasian dan produktifitas kerja yang
tinggi. Apabila beban kerja yang harus ditanggung oleh perawat melebihi dari
kapasitasnya, akan berdampak buruk bagi produktifitas kerja. Kinerja perawat yang
sesuai dengan standar asuhan keperawatan akan menjamin tingginya mutu
pelayanan keperawatan kepada pasien.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
hubungan beban kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap salah satu Rumah
Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif korelasional. Penelitian menggunakan teknik total sampling
yang dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu 41 responden.
Analisa data dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan
beban kerja dengan kategori rendah sebanyak 21 responden (51%) dan kategori
tinggi sebanyak 20 responden (49%), responden yang memiliki kinerja rendah
sebanyak 23 responden (65%) dan kinerja tinggi sebanyak 18 responden (44%).
Nilai uji Chi-square yaitu 0,536 menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara
beban kerja dengan kinerja perawat pelaksana di satu Rumah Sakit Swasta
Indonesia bagian barat. Bagi manajemen rumah sakit agar dapat melakukan suatu
program pendidikan atau pelatihan dan mengevaluasi kembali kebutuhan tenaga
perawat, bagi instutisi pendidikan agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai
tambahan perbendaharaan perpustakaan, bagi peneliti selanjutnya agar melakukan
kajian lebih dalam mengenai faktor penyebab beban kerja dan kinerja perawat.
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala hikmat yang telah
diberikanNya sehingga tugas ini dapat diselesaikan. Tugas pembuatan tugas akhir
Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai
pihak, tugas akhir ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh
sebab itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
1. Ibu Christine Louise Sommers, MN, RN, CNE, selaku Dekan Eksekutif
2. Ibu Grace Solely Houghty, MBA., M.Kep selaku Pj. Dekan dan Ketua
Harapan.
3. Ibu Dr. Ni Gusti Ayu Eka, S.KM.,M.Kes selaku koordinator utama kelas
4. Ibu Ns. Deborah Siregar S.Kep, M.K.M selaku dosen pembimbing satu
viii
5. Ibu Ns. Elfrida Silalahi S.Kep, selaku pembimbing dua yang sabar dan
8. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
Peneliti menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna oleh karena
itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan tugas
akhir ini. Akhir kata, kiranya tugas akhir ini dapat berguna bagi semua pihak yang
membacanya.
Tim Peneliti
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR................................................. iii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR........................... iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR............................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
ABSTRACT........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI........................................................................................................... x
DAFTAR
LAMPIRAN........................................................................................ xiiii
DAFTAR
TABEL............................................................................................... xiiiv
DAFTAR
BAGAN................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................6
1.4 Pertanyaan Penelitian.................................................................................7
1.5 Hipotesa..................................................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian..................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................9
2.1 Landasan Teori ..........................................................................................9
2.1.1 Beban kerja.................................................................................. 9
2.1.2 Kinerja........................................................................................13
2.2 Kajian Literatur....................................................................................... 18
2.3 Kerangka Teori........................................................................................ 25
2.4 Kerangka Konsep.................................................................................... 26
2.5 Definisi Operasional................................................................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 28
3.1 Desain Penelitian..................................................................................... 28
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................. 28
3.3 Masalah Etik........................................................................................... 28
x
3.4 Populasi dan Sampel............................................................................... 30
3.5 Instrumen/Pengukuran ........................................................................... 30
3.6 Pengumpulan Data.................................................................................. 32
3.7 Rencana Analisis Data............................................................................ 33
3.8 Analisis Data............................................................................................33
3.9 Keterbatasan........................................................................................... .34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 35
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................ 35
4.2 Pembahasan.............................................................................................43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................51
5.1 Kesimpulan..............................................................................................51
5.2 Saran........................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 53
LAMPIRAN.......................................................................................................... 58
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat
xiii
Tabel 4.7 Hubungan Karakteristik Tingkat Usia Dengan Kinerja Perawat
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan dengan perangkat keilmuan yang beragam berintegrasi satu sama lain,
salah satunya adalah perawat dan salah satu profesi yang memiliki peran penting
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit. Perawat dalam
mempengaruhi hasil kinerja perawat. Bila kinerja perawat dalam pelayanan dasar
upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja
1
dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
produktifitas kerja yang optimal. Beban kerja perawat akan memberi dampak
Beban kerja adalah seluruh kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang
perawat. Beban kerja (workload) dapat diartikan sebagai patient days yang merujuk
pada suatu prosedur pemeriksaan kunjungan (visite) pada pasien (Marques &
Huston, 2010).
Callaghan dan Roach (2008), faktor yang berpengaruh dalam risiko terjadinya
penurunan kinerja salah satunya yaitu beban kerja yang tidak sesuai dengan staf
atau perawat yang tersedia. Menurut Amstrong (2009) beban kerja perawat
kerja merupakan gambaran dari volume pekerjaan. Di rumah sakit beban kerja
perawat meliputi banyak aspek, beberapa aspek yang berhubungan dengan beban
kerja tersebut adalah jumlah pasien yang harus dirawat, kapasitas kerja sesuai
dengan pendidikan yang diperoleh, shift yang digunakan untuk mengerjakan tugas
yang sesuai dengan jam kerja yang berlangsung setiap hari, serta kelengkapan
2
fasilitas yang dapat membantu perawat menyelesaikan kerjanya dengan baik. Salah
satu beban kerja perawat juga tergantung dari karakteristik pasien yang ada,
Kinerja adalah hasil dari pekerjaan seseorang yang memiliki hubungan kuat
bagian dari pelayanan kesehatan. Kinerja perawat dalam asuhan keperawatan dapat
(Manurung, 2011). Faktor yang mempengaruhi kinerja perawat terdiri atas dua
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari
bekerja, dan kepuasan dalam kerja. Sedangkan faktor ekternal terdiri dari beban
pasien dan keluarga, dimana hal tersebut akan berdampak pada mutu pelayanan
rumah sakit. Faktor yang mempengaruhi terjadinya resiko penurunan kinerja salah
satunya adalah beban kerja. Peningkatan beban kerja dapat terjadi jika jumlah
peningkatan kematian pasien yang dirawat dalam 30 hari pertama sejak dirawat di
rumah sakit (Rahmawati & Jasmita, 2007). Hasil penelitian Departemen Kesehatan
3
(2008) bahwa di Indonesia terdapat 78,8% perawat melaksanakan tugas kebersihan,
63,6% melakukan tugas administrasi dan lebih dari 90% melakukan tugas non
melakukan tindakan) dan hanya 50% yang melakukan asuhan keperawatan sesuai
RSUD Dr. Rasidin Padang, didapatkan hasil bahwa kepala ruang mempersepsikan
kinerja perawat pelaksana kurang baik (55%). Hasil penelitian Haryanti (2013) di
Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat merupakan rumah sakit swasta
tipe B. Rumah sakit tersebut merupakan salah satu pelayanan kesehatan terhadap
ruang rawat inap 41 orang, dengan jumlah tempat tidur rawat inap 90 tempat tidur.
Jumlah pasien yang masuk pada tahun Desember 2017 adalah 470 pasien, pada
Januari 2018 sebanyak 480 pasien dan pada Februari 2018 sebanyak 419 Pasien.
Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu kepala ruang rawat inap di Rumah
Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat didapatkan bahwa kinerja perawat dalam 3
bulan terakhir adalah 52%. Data yang didapat dari QR (Quality and Risk) Rumah
Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat pada tahun 2018 terdapat sebanyak lima kali
medication errors dalam rentang bulan Januari sampai Maret pada tahun 2018. Staf
Quality and Risk menuturkan di Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat
bahwa banyak kejadian medication erorrs yang tidak dilaporkan sehingga tidak ada
4
data secara tertulis yang didapatkan oleh Quality and Risk Departement dalam tiga
tahun terakhir.
Data yang didapat dari Customer Feedback tiga bulan terakhir bahwa pada
bulan Desember 2017 terdapat 52% pasien yang menyatakan puas dengan
pelayanan perawat, bulan Januari 2018 sebanyak 34% dan pada bulan Februari
36%. Pasien yang menyatakan pelayanan perawat buruk pada bulan Desember 2017
sebanyak 1%, bulan Januari 2018 sebanyak 3% dan Februari 2018 sebanyak 6%,
inap banyak mengeluh lelah bila dinas terutama dinas pagi kadang tidak sempat
istirahat, tidak sempat makan, ditambah dengan perawat yang tidak masuk bekerja
karena sakit. Keluhan yang dirasakan oleh 3 pasien dan keluarga antara lain
“Perawat tidak cepat datang bila dibel, infus tidak diganti tepat waktu, dan
perawat perlu menjadi perhatian setiap perawat dan rumah sakit. Akan tetapi hal ini
belum pernah dilakukan penelitian di Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat,
sehingga dari fenomena yang ada peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
5
1.2 Rumusan Masalah
mengangkat masalah penelitian dalam tugas akhir ini yaitu adanya keluhan dari
perawat pelaksana saat bekerja seperti kelelahan dan kewalahan saat dinas
sampai kurang istirahat, tidak sempat makan dan ada yang sakit. Data rumah
Feedback dari pasien juga mengatakan perawat begitu lama datang saat dibel,
lama datang untuk mengganti infus atau komunikasi perawat yang kurang
berkenan.
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
6
b) Menganalisis beban kerja perawat pelaksana di Satu Rumah Sakit
1.5 Hipotesa
1) Hipotesa H1
a. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Praktis
Barat.
7
2) Manfaat Teoritis
a) Rumah Sakit
efisien.
sumber informasi yang valid terkait dan bisa digunakan sebagai acuan
c) Peneliti
melaksanakan penelitian.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LandasanTeori
1) Pengertian
Beban kerja adalah suatu proses analisa terhadap waktu yang digunakan
tugas suatu pekerjaan (jabatan) atau kelompok jabatan (unit kerja) yang
yang dihadapi oleh seseorang yang harus melakukan aktivitas baik yang
sebagai model multi dimensional dari beban kerja, yang terdiri atas tiga
dimensi atau faktor yaitu beban waktu (time load), beban mental
9
(mental effort load), dan beban psikologis (psychological stress load).
a) Jumlah pasien
10
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja
a) Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja
kerja, tata ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi
pekerjaan.
psikologis.
b) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat
11
umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan), faktor psikis
5) Penilaian Kerja
konsumsi oksigen, kapasitas ventilasi paru dan suhu inti tubuh. Selain
itu juga dapat menilai dari berat ringannya beban kerja adalah dengan
beban kerja yang lebih akurat karena pasien telah dikelompokkan sesuai
atau kegiatan yang dilakukan staf pada waktu kerja baik kegiatan
12
2.1.2 Kinerja
1) Pengertian
aturan serta norma dan etika, dimana kinerja yang baik memberikan
13
menentukan kinerja perawat karena dalam melaksanakan
organisasi. Jika para anggota organisasi diliputi rasa tidak puas atas
14
3) Penilaian Kinerja
a) Pengertian
Hartley, 2012).
Selain itu juga tujuan dan sasaran kinerja disusun bersumber pada
15
sasaran tertentu. Tujuan dan sasaran tidak lain untuk menjamin
masa depan
16
4) Standar Instrumen Penilaian Kinerja Perawat
17
2.2 Kajian Literatur
Penelitian yang dilakukan oleh Silanno, Kapantow, dan Josephus dengan judul
studi potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bahu Kota Manado
pada bulan Mei-Oktober 2014. Total populasi adalah 50 tenaga kesehatan dan
sampel pada penelitian ini adalah 40 tenaga kesehatan yang memenuhi kriteria
untuk pertanyaan beban kerja diisi oleh tenaga kesehatan dan pertanyaan kinerja
dalam bentuk tabel. Dari hasil olah data diperoleh bahwa tenaga kesehatan yang
memiliki beban kerja berat berjumlah 13 responden (32,5%), beban kerja ringan 27
responden (67,5%) dan kinerja baik 33 responden (82,5%), kinerja tidak baik 7
Penelitian yang di lakukan oleh Manuho, Warouw, dan Hamel dengan judul
analisa data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-
square. Hasil penelitian diperoleh nilai ρ=0,035 yang menunjukan bahwa nilai ρ
lebih kecil dari nilai α=0,05 (Manuho, Warouw, & Hamel, 2015).
18
Penelitian yang dilakukan oleh Budiawan dengan judul “Hubungan
Perawat Di Satu Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali” dengan menggunakan rancangan
cross sectional analytic. Sampel berjumlah 111 perawat pelaksana di ruang rawat
inap yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan
dengan kuesioner dan lembar observasi, lalu dianalisis bivariat dengan uji chi-
square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan
ada hubungan bermakna antara kompetensi, motivasi dan status perkawinan dengan
kompetensi (p<0,001), aspek motivasi (p<0,001) dan aspek status kawin (p=0,095).
Sedangkan beban kerja tidak ada hubungan bermakna dengan kinerja perawat
nilai Adjusted Odds Ratio (AOR) 65,38 dan bermakna secara statistik (p < 0,001).
Sedangkan status perkawinan (AOR=4,5) dan hubungan ini tidak bermakna secara
kinerja saat menggunakan daftar periksa. Dengan hasil kinerja (92,4%) karyawan
termasuk dalam kategori tinggi, sedangkan untuk mayoritas beban kerja karyawan
19
termasuk dalam kategori sedang dengan persentase 54, 4%, tidak ada hubungan
(Mudayana, 2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Tengko dengan judul “Hubungan Antara Beban
Kerja Mental Dengan Kinerja Perawat di Ruangan ICU dan IGD Rumah Sakit Adi
sectionaI, dengan populasi total sampel 26 responden, sampel yang dipilih dengan
cara total sampling. Variabel independen adalah beban kerja mental perawat dan
adalah kuesioner beban kerja mental NASA-TLX, dan kuesioner kinerja perawat.
Uji hipotesis menggunakan Rank Spearman dengan nilai p=< 0,05. Hasil penelitian
menunjukan bahwa beban kerja mental dengan kinerja perawat p=0,897. Tingginya
beban kerja mental dapat disebabkan oleh tingkat ketergantungan pasien “total
care”, lama perawatan yang dilakukan, yang berdampak pada kinerja perawat tetapi
beberapa faktor yaitu lama bekerja, tingkat pendidikan dan usia responden
menyebabkan kinerja perawat sangat bagus walaupun memiliki beban kerja mental
Perawat Berdasarkan Beban Kerja Di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah
Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan Tahun 2016” merupakan penelitian
semua kegiatan yang dilakukan oleh perawat akan di amati selama tujuh hari setiap
20
mengetahui gambaran kinerja perawat, metode yang digunakan adalah pengamatan
artinya beban kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSU Kota
Tangerang Selatan tergolong tinggi. Beban kerja perawat yang tinggi ini
sesuai dengan standarnya, perawat sering tidak sempat atau bahkan lupa untuk
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat
di ruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Jombang Desain penelitian ini
menggunakan metode cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua
perawat di RSUD Jombang bulan Juni 2012. Sampel yang di ambil sebanyak 18
responden. Metode sampling digunakan adalah total sampling. Data penelitian ini
diambil dengan menggunakan kuesioner. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis
Hasil penelitian menunjukkan beban kerja responden dengan kategori beban kerja
memberikan asuhan keperawatan dengan kategori amat baik 3 responden (16,7) dan
kategori baik sebanyak 11 responden (61,1%). Ada hubungan antara beban kerja
dengan kinerja perawat di ruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Jombang
21
dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,548 dengan tingkat signifikan 0,019 (p<0,05).
Banyak responden yang beban kerjanya ringan dengan kinerja yang baik dan hanya
ada beberapa responden yang beban kerjanya sedang dengan kinerja cukup di
Beban Kerja dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Rasidin
Padang” bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kinerja perawat
di ruang rawat inap RSUD dr. Rasidin Padang. Penelitian ini bersifat deskriptif
sampai Februari 2015. Sampel pada penelitian ini sebanyak 46 orang perawat,
(dengan uji Chi-Square). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 67.4% responden
memiliki kinerja kurang dan 65.2% responden mempersepsikan beban kerja berat.
Terdapat hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat. Disarankan kepada
pihak rumah sakit untuk melakukan analisis lebih lanjut terkait persepsi perawat
terhadap beban kerja dan mengambil kebijakan yang sesuai sehingga dapat
2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan menggunakan
22
desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang
menggunakan simple random sampling dan data dianalisis menggunakan uji Chi-
Square dengan taraf kesalahan 5%. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar
beban kerja dalam kategori berat sejumlah 11 responden (78,6%) dan kinerja
perhitungan manual didapatkan harga hitung = 0,859. Kemudian hasil dari harga
hitung=0,859 dibandingkan dengan tabel dk=1 dan α=0,05 adalah 3,84 sehingga
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan beban kerja dengan kinerja perawat di
ruang IGD RSUD Blambangan Banyuwangi Tahun 2015. Maka penelitian ini dapat
disimpulakan bahwa perlu ada peningkatan kinerja atau alokasi penggunaan waktu
kerja yang lebih produktif untuk mencapai beban kerja yang seimbang dan perlu
ada penilaian kerja secara rutin untuk mendapatkan mutu pelayanan keperawatan
Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat Pelaksanan Di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Langsa” dan bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi
dan beban kerja terhadap kinerja perawat pelaksana menyatakan bahwa motivasi
perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa umumnya tinggi (55,8%)
dan beban kerja perawat pelaksana umumnya rendah (55,8%). Ada hubungan
23
motivasi dengan kinerja perawat pelaksana (P=0,000) dan tidak ada hubungan
beban kerja dengan kinerja perawat pelaksana (P=0,187). Peneliti berasumsi bahwa
rendahnya beban kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Langsa bisa
disebabkan oleh jumlah tenaga perawat pelaksana yang berlebih dan kurangnya
Penelitian yang dilakukan oleh Satria, Sidin dan Noor (2013) dengan judul
bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kinerja perawat dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan beban kerja dengan
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin pada shift kerja Pagi. Hasil analisis pada shift
kerja yang telah dilakukan menghasilkan P value sebesar 0,078, 8 Hasil analisis
pada shift kerja sore yang telah dilakukan menghasilkan P value sebesar 0,378 dan
hasil analisis pada shift kerja malam yang telah dilakukan menghasilkan P value
sebesar 0,162. Berdasarkan hasil penelitian menyimpulkan bahwa beban kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja perawat. Hal ini bisa disebabkan karena faktor
eksternal (lingkungan) dan faktor internal (pribadi) dari perawat itu sendiri
dikarenakan oleh adanya tuntutan dari pihak rumah sakit yang mengharuskan
perawat/staf rumah sakit untuk selalu menerapkan program patient safety setiap
24
saat dan sesuai prosedur sebagai tindak lanjut keselamatan untuk pasien, keluarga
pasien, perawat maupun rumah sakit itu sendiri dalam menjaga mutu pelayanan dari
rumah sakit tersebut. Hal ini dilihat dari adanya pendidikan dan pelatihan patient
safety yang diadakan RS Universitas Hasanuddin kepada staf yang menjadi tenaga
sendiri maksudnya adanya kemampuan yang tinggi dan kerja keras dalam
menjalankan tanggung jawab yang diemban meskipun adanya beban kerja yang
tinggi namun perawat masih memiliki kemampuan yang maksimal untuk tetap
melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. Karena walaupun beban kerja
25
2.4 Kerangka Konsep
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah beban kerja perawat dan variabel terikat
Kinerja
Rendah Ada
Hubungan
Tidak ada
Tinggi hubungan
Beban
kerja
Rendah
26
Kinerja Tindakan yang Hasil dari apa Menggunakan Ordinal Dengan Cut
Perawat dilakukan oleh yang kuesioner C off point
seorang dikerjakan yang terdiri dari mean
perawat dalam seorang 20 pernyataan 1) Kinerja
suatu perawat saat tinggi
organisasi sedang Dengan jawaban jika skor
sesuai dengan alternatif (>62)
bertugas
wewenang dan 2) Kinerja
tanggung meliputi
kemampuan rendah
jawabnya
teknis, jika skor
masing
kemampuan (≤62)
masing, tidak
melanggar manajerial dan
hukum, aturan kemampuan
serta norma interpersonal.
dan etika,
dimana kinerja
yang baik
memberikan
kepuasan pada
pengguna jasa
(Jeles, 2009).
27
BAB III
METODE PENELITIAN
suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih tanpa adanya upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut
Penelitian ini membahas tentang hubungan beban kerja dengan kinerja perawat
independen (bebas) dalam penelitian ini adalah beban kerja dan variabel dependen
Penelitian ini akan dilakukan di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian
Barat ruang rawat inap lantai dua, lantai lima dan lantai enam. Penelitian ini
Penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan etik menurut Polit & Beck
(2010) yang terdiri atas justice, informed consent, dan confidentiality. Justice
adalah responden mendapat perlakuan yang adil dan memiliki hak privasi. Peneliti
28
akan memberikan satu kuesioner untuk setiap sampel dengan isi dan jumlah
dan memiliki hak bebas untuk menyetujui atau menolak. Informed consent diminta
memberikan penjelasan kepada calon responden terkait dengan manfaat dan tujuan
penelitian ini, dan juga surat izin pengambilan data di Rumah Sakit Swasta
Indonesia Bagian Barat yang ditujukan kepada CEO (Chief Executive Officer)
rumah sakit yang bersangkutan. Penelitian ini tidak terdapat unsur pemaksaan di
penelitian ini.
penelitian. Kuesioner yang disebarkan kepada subjek yang diteliti sangat menekan
masalah etika. Masalah etika yang ada di dalam kusioner yaitu: tanpa nama
hanya inisial responden, jawaban yang diberikan responden terhadap kusioner yang
disebarkan akan dijamin oleh tim peneliti. Hanya data kelompok tertentu yang akan
29
3.4 Populasi dan Sampel
1) Populasi
berjumlah 41 perawat.
2) Sampel
1) Kuesioner
2008).
30
dan reliabel. Jenis pernyataan pada kuesioner ini bersifat positif.
dengan mental effort load (6, 9, 10, 11), dan yang berhubungan dengan
tinggi nilai 4, beban kerja sedang nilai 3, beban kerja sedang nilai 2,
positif yaitu nomor 1, 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20 dan
pertanyaan negatif.
31
3.6 Pengumpulan Data
Rencana pengumpulan data dalam penelitian ini tergambar dalam bagan di
bawah ini:
Melakukan observasi di
Meminta izin ke Head of ruang rawat inap Rumah
Departement Nursing RS Sakit Swasta Indonesia
SHMD
Bagian Barat
Tidak Memberikan
berkelanjuta informed
concent
Memberikan
kuesioner
untuk diisi
32
3.7 Rencana Analisis Data
Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisa data dengan menggunakan
4 tahap analasis tematik sebagai berikut (Riyanto, 2011) :
1) Editing
2) Coding
menjadi angka atau bilangan. Peneliti memberi kode nomor pada setiap
kuesioner.
3) Entry
Pada tahap ini dimana data yang sudah diedit dan diubah dimasukkan
4) Cleaning
Dalam tahap ini peneliti melakukan pengecekkan kembali data yang sudah
berikut :
1) Analisis Univariat
33
2) Analisis Bivariat
3.9 Keterbatasan
yang sesungguhnya.
yang ada di ruang rawat inap. Peneliti tidak memberikan intervensi kepada
4) Secara teori beban kerja tidak hanya di pengaruhi oleh sisi karakteristik
namun juga dipengaruhi oleh sisi lingkungan dan kebijakan rumah sakit.
34
BAB IV
Penelitian ini dilakukan di rumah sakit swasta indonesia bagian barat yang
membagikan kuesioner pada perawat pelaksana yang ada di ruangan rawat inap
rumah sakit swasta bagian barat. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah
dari jawaban atas kuesioner yang diberikan kepada 41 perawat pelaksana yang
Setelah data terkumpul lalu disusun dalam master tabel. Data kemudian diolah
disajikan dalam bentuk tabel analisa univariat dan bivariat. Uji hipotesa dengan
pengolaan data tersebut, disusunlah hasil-hasil yang diperoleh dan dapat dilihat
1) Analisa Univariat
responden berdasarkan tingkat usia, tingkat pendidikan, lama kerja dan status
pernikahan.
35
a) Tingkat Usia
Indonesia bagian Barat pada bulan Mei-Juli 2018 dapat dilihat dari tabel
berikut ini.
17-25 15 37
Tingkat
26-35 25 61
Usia
36-45 1 2
Total 41 100
Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas responden memiliki tingkat usia 26-
tahun yaitu sebanyak 15 responden (37%) dan selebihnya 36-45 tahun yaitu
b) Tingkat Pendidikan
Swasta Indonesia bagian Barat pada bulan Mei–Juli 2018 dapat dilihat dari
D3 13 32
Tingkat
Pendidikan
S1 28 68
Total 41 100
36
Tabel 4.2 menunjukkan mayoritas responden memiliki tingkat
c) Lama Kerja
Indonesia bagian Barat pada bulan Mei–Juli 2018 dapat dilihat dari tabel
berikut ini.
tahun yaitu sebanyak 24 responden (59%), dan selebihnya <2 tahun yaitu
d) Status Pernikahan
Indonesia bagian Barat pada bulan Mei-Juli 2018 dapat dilihat dari tabel
berikut ini.
37
Tabel 4.4 menunjukkan mayoritas responden memiliki status sudah
Indonesia bagian Barat pada bulan Mei-Juli 2018 dapat dilihat dari tabel
berikut ini.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat Pelaksana di Satu Rumah Sakit
Swasta Indonesia Bagian Barat Bulan Mei-Juli 2018 (n=41)
pelaksana yang ada di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat
berada pada kategori rendah dan tinggi dengan jumlah proporsi yang hampir
Bagian Barat pada bulan Mei-Juli 2018 dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Pelaksana di Satu Rumah Sakit
Swasta Indonesia Bagian Barat Bulan Mei-Juli 2018 (n=41)
38
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa kinerja perawat pelaksana di satu
Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat pada umumnya lebih banyak
responden (44%).
2) Analisa Bivariat
pernikahan dan lama kerja) dengan kinerja perawat pelaksana yang ada di satu
berusia 17-25 tahun memiliki kinerja tinggi dan 8 responden (53,3%) yang
memiliki kinerja rendah. Pada usia 26-35 tahun terdapat 11 responden (44
39
kinerja rendah. Kemudian pada usia 36-45 tahun hanya terdapat 1
perawat pelaksana yang ada di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian
Barat.
40
perawat pelaksana yang ada di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian
Barat.
perawat pelaksana yang ada di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian
Barat.
41
d) Hubungan Karakteristik Lama Kerja Dengan Kinerja Perawat Pelaksana
di Satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat
(37,5%) dengan lama kerja ≥ 2 tahun yang memiliki kinerja tinggi, dan 15
disimpulkan tidak ada hubungan antara lama kerja dengan kinerja perawat
pelaksana yang ada di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat.
Tabel 4.11 Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Satu
Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat Bulan Mei-Juli 2018 (n=41)
Kinerja ρ value
Beban Kerja Total %
1 (Tinggi) % 2 (rendah) %
1 (Rendah) 8 38,1 13 61,9 21 100
2 (Tinggi) 10 50,0 10 50,0 20 100 0,536
Jumlah 18 43,9 23 56,1 41 100
42
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa terdapat 8 responden
(38,1%) yang memiliki beban kerja rendah dengan kinerja yang tinggi, dan
yang rendah pula. Sedangkan pada beban kerja yang tinggi terdapat 10
perawat pelaksana yang ada di satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian
Barat
4.2 Pembahasan
1) Karakteristik Responden
a) Tingkat Usia
43
b) Tingkat Pendidikan
c) Status Pernikahan
akan tetapi di sisi lain mereka juga memiliki keluarga yang diurusi,
44
d) Lama Kerja
2) Beban Kerja
Beban kerja yang terdapat pada perawat pelaksana yang ada di ruang
rawat inap berada pada kategori rendah dan tinggi dengan jumlah proporsi
responden (49%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Afandi
responden memiliki beban kerja yang rendah, dan penelitian yang dilakukan
oleh Mudayana (2010) di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul, juga memiliki
presentase beban kerja yang proporsinya juga hampir sama dengan presentase
45
sebelumnya menunjukkan bahwa masih banyak perawat yang masih
bahwa faktor yang membuat perawat memiliki beban kerja tinggi diantaranya
pekerjaan yang dilakukan dan kerja melebihi waktu yang sudah ditentukan.
Selanjutnya beban mental seperti rasa bersalah, cemas, marah sedih, putus
asa, mudah lupa, bosan dan timbulnya stres. Kemudian yang terakhir adalah
dan ketenangan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fajriani dan Sepiari
kerja tinggi adalah faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu
seperti tugas-tugas yang dilakukan bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata
kerja malam, dan lingkungan kerja itu sendiri. Sementara faktor internal
kepuasaan.
3) Kinerja Perawat
46
ini serupa dengan penelitian yang dilakukan untuk menilai kinerja perawat di
ruang rawat inap. Penelitian yang dilakukan oleh Royani (2010) didapatkan
hasil yaitu kinerja kurang baik sebanyak 30 responden (46,2%) dan kinerja
kinerja rendah.
Rumah Sakit Datoe Binangkang Kota Kotamobagu, faktor yang paling besar
baik dari setiap perawat yang bekerja di Rumah Sakit Swasta Indonesia
contoh bagi perawat yang lain untuk terus meningkatkan kinerja dan
47
Manuho, Warouw dan Hamel (2015), pelayanan keperawatan merupakan
suatu bentuk pelayanan profesional yang menjadi bagian integral yang tidak
dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan dan juga
sebagai salah satu faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit.
beban kerja yang tinggi belum tentu akan memiliki kinerja yang rendah.
kinerja yang tinggi walaupun mempunyai beban kerja yang tinggi adalah
Menurut Notoadmojo (2012) lama kerja seseorang dalam kurun waktu yang
lama akan mempunyai wawasan yang luas dan pengalaman yang lebih baik.
lainnnya terjadi suatu interaksi, sehingga secara langsung dan tidak langsung
48
memenuhi kebutuhan hidup dalam rumah tangga, sementara dalam penelitian
oleh status pernikahan. Menurut Hurlock dalam Widayanti (2017) usia 18–
41 tahun merupakan tahap dewasa muda, yang dimana usia dewasa muda
memiliki kemampuan berpikir yang kritis dan akan meningkat secara teratur
masalah, dan ketrampilan dalam hal motorik, pada penelitian ini ditemukan
bahwa mayoritas responden berada pada usia dewasa muda. Menurut peneliti
faktor lain yang dapat membuat seorang perawat tetap memiliki kinerja yang
tinggi walaupun mempunyai beban kerja yang tinggi adalah karena ada
(2014) di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Sumatera
Utara, bahwa tidak ada hubungan beban kerja dengan kinerja perawat
pelaksana, dengan hasil uji chi-square yaitu 0,187. Peneliti berasumsi bahwa
rendahnya beban kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap bisa disebabkan
telah dilakukannya di form daily log. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Hal ini disebabkan karena faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal
49
(pribadi) dari perawat itu sendiri. Faktor eksternal maksudnya dikarenakan
karena adanya tuntutan dari pihak rumah sakit yang mengharuskan perawat
atau staff untuk selalu menerapkan suatu program sesuai prosedur setiap saat.
Faktor internal maksudnya adalah kemampuan yang tinggi dan kerja keras
Warouw, dan Hamel (2015) di ruang rawat inap C1 RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandouw Manado bahwa ada hubungan antara beban kerja dan kinerja
perawat. Hal ini disebabkan oleh motivasi yang tinggi dari perawat dan kerja
dan tuntutan dari pihak rumah sakit yang mengharuskan perawat atau staf
Penelitian lain yang berbeda adalah penelitian yang dilakukan oleh Widayanti
(2017) di ruang rawat inap RSUD Wates bahwa ada hubungan antara beban
kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap. Hal ini disebabkan karena
suasana kerja yang menyenangkan, kerjasama tim yang selaras, aturan yang
jelas dan saling melindungi dapat meminimalkan beban kerja yang dirasakan
50
BAB V
5.1 Kesimpulan
(59%).
berada pada kategori rendah dengan jumlah proporsi yang hampir sama.
di Satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat pada umumnya lebih
p value sebesar 0,536 (>0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan tidak
ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat pelaksana di satu
51
5.2 Saran
pelaksana di satu agar sesuai dengan beban kerja untuk setiap shift. Peneliti
penyebab beban kerja dan kinerja perawat guna mengatasi masalah yang
mungkin terjadi.
52
DAFTAR PUSTAKA
Aditama. (2007). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: FKUI. Diakses Maret
01, 2018
Afandi. (2013). Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat di RSUD Sarah
Husada Purworejo. Yogyakarta: Universits Muhamadya. Diakses April 10, 2018,
dari
http://jurnalonline.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jkk/article/viewFile/74/53
Agus. (2013). Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat di RSUD Sinjai.
Makasar: UIN Alauddin. Diakses April 10, 2018, dari http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/3107/1/A.%20Haerul%20Agus%20M.pdf.
Alhasanah. (2016). Gambaran Kineja Perawat Berdasarkan Beban Kerja di Instalasi
Rawat Inap Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangerang Selatan
Tahun 2016. Jakarta: EGC.
Alimuddin. (2012). Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Kariawan Pada
PT.Telkom Indonesia, Tbk Cabang Makasar. Makasar: Universitas Hasanudin.
Amstrong. (2009). Armstrong's Handbook Of Performence Manajemen. India: Replika
Press Pvt L Td.
Arikunto. (2008). Menejemen Penelitian . Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arifin. (2012). Dampak Beban Kerja Terhadap Stres Kerjapadaperawatrsud Prof. Dr.
Soekandar Mojokerto. Surabaya: Universitas Airlangga. Diakses Februari 29,
2018, dari
http://www.academia.edu/5307342/Skripsi_Dampak_Beban_Kerja_Terhadap_St
res_Kerja_Pada_Perawat_Rsud_Prof._Dr._Soekandar_Mojokerto_Oleh_Arifin_
Budhi_Wibowo
Bodrock, & Mion. (2008). Pay Performence In Hospitals: Implications For Nursing and
Nursing Care. Diambil kembali dari
related:lib.ui.ac.id/file?file=digital/20285355-T%20Royani.pdf daftar pustaka
bodrock & mion 2008
Budiawan. (2015). Hubungan Kompetensi, t dan Beban Kerja Perawat Pelaksana
Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali.
Denpasar: Universitas Udayana.
Cherie. (2013). Kepemimpinan dan manajemen. Yogyakarta: Imperium. Diakses Februari
28, 2018, dari
http://psik.binahusada.ac.id/sites/default/files/files/JURNAL%20Sasono%20STI
K%20bina%20husada%202016.pdf.
Departemen Kesehatan. (2008). Tanggung jawab Apoteker terhadap Keselamatan Pasien
(Patient Safety). Jakarta.
Depkes. (2008). Penelitian Terkait Beban Kerja Perawat. Jakarta: Universitas Indonesia.
53
Depkes. (2015). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Ellis, & Hartley. (2012). Nursing in Today’s World: Trend, Issue and Management. USA:
United State. Diakses Februari 28, 2018, dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=59059&val=4132
Fajriani, & Sepiari. (2015). Pengaruh Beban Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan:
Efek Mediasi Burnout, 75. Diakses Februari 25, 2018, dari
http://p2m.polibatam.ac.id/wp-content/uploads/2016/02/10.Ari-Dovi.pdf
Fitri. (2007). Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Tugurejo Semarang. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Fraenkel, & Wallen. (2008). How to Design and Evaluate Research in Education. New
York: McGraw-Hill.
Griffith, Martins, Callaghan, & Roach. (2008). International Relations: The Key Concept
Second Edition. New York: Routledge.
Haryanti. (2013). Hubungan Antara Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Kabupaten Semarang. Jurnal Managemen Keperawatan ,
48-56.
Hidayat, & Alimul. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi Kedua.
Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: Salemba Medika.
Ilyas. (2013). Perencanaan SDM Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. Depok: Universitas Indonesia. Diakses Februari 28, 2018,
dari
related:repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29033/1/Nurul%20is
mi%20rubbiana-FKIK.pdf manfaat analisa beban kerja perawat pdf
Indrawati. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Datoe Binangkang Kota Kotamobagu. Jakarta: Salemba
Medika. Diakses Februari 28, 2018, dari
https://media.neliti.com/media/publications/8224-ID-faktor-yang-mempengaruhi-
kinerja-perawat-dalam-mendokumentasikan-asuhan-keperawa.pdf.
Jeles. (2009). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Mutu Pelayanan Di Rsud
Dr.M. Haulussy Ambon. Jakarta: EGC. Diakses Februari 25, 2018, dari
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d056c891453f7da848003672d1029a02.pdf.
Kanestren. (2009). Analisis Hubungan Antara Krakteristik Individu Dan Lingkungan
Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Unit Rawat Inap RS Pertamina Jaya. Depok:
Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Indonesia.
Kasmir. (2016). Manajemen sumber daya manusia (teori dan praktik), PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta: EGC.
Kurnia. (2010). Workshop Workload Analysis Beban Kerja. Surabaya: Adidaya.
54
Kusumawati. (2015). Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Igd
Rsud Blambangan Banyuwangi Tahun 2015. Banyuwangi: STIKES Banyuwangi.
Diakses April 10, 2018, dari https://anzdoc.com/hubungan-beban-kerja-dengan-
kinerja-perawat-di-ruang-igd-rsu.html
Llyas. (2013). Perencanaan SDM Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. Depok: Universitas Indonesia. Diakses Februari 28, 2018,
dari
related:repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29033/1/NURUL%20
ISMI%20rubbiana-FKIK.pdf manfaat analisa beban kerja perawat pdf
Manoharan. (2012). A Composite Model for Employees’ Performence Appraisal and
Improvement. European Journal of Training and Development. Diakses Februari
28, 2018
Manuho, Warouw, & Hamel. (2015). Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat
Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap C1 Rsup Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi. Diakses April
10, 2018, dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/8136.
Manurung. (2011). Keperawatan profesional, Trans Info Media (TIM). Jakarta.
Mardiono, & Primitasari. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perawat
Dalam Pelayanan Keperawatan di Rumah sakit Muhammadiyah. Palembang:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada.
Marques, & Huston. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan:Teori dan
Aplikasi Edisi 4. Jakarta: EGC.
Mastini. (2013). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Beban Kerja dengan Kelengkapan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Irna di Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar. Denpasar: Universitas Udayan Denpasar. Diakses Februari
28, 2018, dari
http://repository.stikesayaniyk.ac.id/2204/2/Muhammad%20shobur%20AR%20r
ozi_2213051_pisah.pdf.
Mudayana. (2012). Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Kriyawan di Rumah Sakit
Nur Hidayah Bantul. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Muslimah. (2015). Hubungan Beban Kerja dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat
Inap RSUD dr. Rasidin Padang. Padang: Universitas Andalas. Diakses April 10,
2018, dari http://repo.unand.ac.id/148/1/repository.pdf
Notoatmodjo. (2009). Pengembangan sumber daya manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Diakses Februari 28, 2018, dari http://www.academia.edu/12251057/Perawat
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Keperawatan Professional.
Jakarta: Salemba Medika.
55
Nursalim. (2011). Konsep dan Penerapan metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Polit, & Beck. (2010). Nursing research generating and assessing evidence for nursing
practice. Lippincott: William & Wilkins.
Putra. (2012). Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi
Marketing dan Kredit PT. WOM Finance Cabang Depok. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor. Depok: Institut Pertanian Bogor.
Rahmawati. (2007). Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan Prinsip 12 Benar
dalam Pemberian Obat di Ruang Rawat Inap RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso.
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, III, 457-463.
Ramadini, & Jasmita. (2015). Hubungan motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di
ruangan rawat inap rsud dr. Rasinin padang. Nurs Jurnal Keperawatan.
Riyanto. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yogyakarta: Nuha Medika. Diakses Maret 23, 2018
Royani. (2010). Hubungan Sistem Penghargaan dengan Kinerja Perawat dalam Asuhan
Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cilegon Banten. Banten: UI.
Satria, Sidin, & Noor. (2013). Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawatan
Dalam Mengemplementasikan Patient Sefety di Rumah Sakit Universitas
Hasanudin Tahun 2013. UNHAS.
Silanno, Kapantow, & Josephus. (2014). Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kinerja
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Bahu Kota Manado. Manado: Universitas Sam
Ratulangi.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D) . Bandung: Alfabeta. Diakses Maret 23, 2018
Sutarni. (2008). Hubungan Beban Kerja Dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Depok: FIK-UI.
Syafrizal. (2014). Hubungan Motivasu Dan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat
Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Tarwaka. (2010). Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi
Di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Tengko. (2017). Hubungan Beban Kerja Mental Dengan Kinerja Perawat di Ruangan
ICU dan Ruang IGD Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya. Surabaya:
Universitas Katolik Widaya Mandala.
Usman. (2011). Manajemen. Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Diakses Februari 27, 2018, dari
https://personalitycitramarchelina.wordpress.com/2014/12/09/physical-
perfomance-for-nurse-kinerja-perawat/
56
Vinesia, T., & Aprilia ,N. (2017). Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Asuhan
Keperawatan Berbasis Web Di Ruang Rawat Inap. Samarinda: Mahakam
Nursing Journal. Diakses Februari 28, 2018, dari
http://ejournalperawat.poltekkes-
kaltim.ac.id/ojs/index.php/nursing/article/view/100.
Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Widayanti. (2017). Hubungan Beban Kerja Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat
Inap Kelas III RSUD Wates. Yogyakarta: STIKES Achmad Yani.
Woods. (2013). Nurse Appraisals Will Include Patient Feedback. Jakarta: Salemba
Medika. Diakses Februari 27, 2018
57
LAMPIRAN
58
PENJELASAN PENELITIAN
Kepada : Yth.
Teman Sejawat Perawat
Rumah Sakit Swasta
di-
Kota Medan
A-1
1
penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan beban kerja
dengan kinerja perawat pelaksana.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian dan
pengaruh apapun, termasuk hubungan antara pimpinan dan staf,
rekan sejawat maupun dengan klien. Hal tersebut karena semua
informasi dan kerahasiaan identitas yang diberikan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk penelitian ini semata. Jika sejawat
telah menjadi responden dan terjadi hal-hal yang menimbulkan
ketidaknyamanan maka sejawat diperkenankan untuk
mengundurkan diri dari penelitian dengan memberi informasi
kepada peneliti. Sejawat tidak mendapat manfaat secara langsung
dalam penelitian ini, tetapi penelitian ini sangat bermanfaat bagi
perbaikan pelayanan dan pengembangan keilmuan keperawatan.
Melalui penjelasan ini maka peneliti sangat mengharapkan
agar teman sejawat berkenan menjadi responden dan mengisi
lembar persetujuan. Atas perhatian dan kesediaannya saya
ucapkan banyak terimakasih.
Tim Peneli
A-2
2
PERSETUJUAN SEBAGAI RESPONDEN
Medan, ...........2018
(........................)
Nama & tanda tangan
B-1
1
KUESIONER A : KARAKTERISTIK PERAWAT
Petunjuk :
1) Umur : tahun
2) Pendidikan terakhir:
a. SPK
b. DIII Kep
c. SI Kep
4) Status perkawinan :
a. Menikah
b. Belum menikah
2
C-1
KUESIONER B
Keterangan:
4 = Tidak menjadi beban kerja
3 = Beban kerja ringan
2 = Beban kerja sedang
1 = Beban kerja berat
Jawaban
No Daftar Pertanyaan
1 2 3 4
1 Melakukan observasi pasien secara
ketat selama jam kerja
2 Banyaknya pekerjaan yang harus
dilakukan demi keselamatan pasien
3 Beragamnya jenis pekerjaan yang
harus dilakukan demi keselamatan
pasien
4 Kontak langsung perawat dengan
pasien di ruangan secara continue
selama jam kerja
5 Kurangnya tenaga perawat
dibandingkan dengan pasien yang
dirawat
6 Pengetahuan dan keterampilan yang
saya miliki tidak mampu mengimbangi
sulitnya pekerjaan di ruang rawat inap
7 Harapan pimpinan rumah sakit
terhadap pelayanan yang berkualitas
8 Tuntutan keluarga untuk keselamatan
pasien
3
D-1
9 Setiap saat diharapkan pada putusan
yang tepat
10 Tanggung jawab dalam melaksanakan
perawatan pasien di ruang rawat inap
11 Setiap saat menghadapi pasien dengan
karakteristik tidak berdaya, koma, dan
kondisi terminal
12 Tugas pemberian obat-obat yang
diberikan secara intensif
13 Tindakan penyelamatan pasien
4
D-2
KUESIONER C
KINERJA PERAWAT
Petunjuk pengisian :
1. Mohon bantuan dan kesediaan sejawat untuk mengisi seluruh
pertanyaan yangada.
2. Jawablah pertanyaan dengan memberi tanda (X) pada salah satu
alternatif jawaban yang sesuai.
3. Jawablah dengan jujur.
E-1
1
5. Saya ......... melakukan tindakan keperawatan yang diberikan, tidak sesuai
dengan diagnosa keperawatan.
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak Pernah
6. Saya ......... memberikan tindakan kompres dingin pada pasien yang panas atau
suhu tubuh tinggi
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak pernah
E-2
2
11. Saya ......... mencantumkan nama, tanggal dan jam yang jelas setiap
melakukan tindakan keperawatan.
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak pernah
12. Saya ......... melakukan pencatatan tidak sesuai tindakan keperawatan yang
dilakukan.
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak pernah
13. Saya ......... mematuhi jadwal jaga atau shift kerja yang telah diatur.
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak pernah
15. Saya ......... bertanggung jawab atas tindakan keperawatan yang diberikan.
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak pernah
3
E-3
17. Saya ......... menghargai pasien beserta keluarganya.
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak pernah
18. Saya ......... berkomunikasi dengan tidak menyinggung perasaan tim kesehatan
lain.
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak pernah
20. Saya ......... memberikan informasi pasien tentang tindakan keperawatan yang
berkaitan dengan penyakitnya.
a) Selalu
b) Sering
c) Kadang-kadang
d) Tidak pernah
4
E-4
TABEL KRITIK DAN SARAN PENGUJI
SIDANG PROPOSAL: 23 APRIL 2018
Dosen Penguji :
Dr. Fransiska Maria Susila, M.Pd, M.Sc, PhD (Penguji 1)
Ns. Martina Pakpahan S.Kep, M.K.M (Penguji 2)
Ns. Elfrida Silalahi S.Kep (Sekretaris)
5
F-1
KEGIATAN PENELITIAN
Bulan
Kegiatan
No Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Penentuan judul
2 Pembuatan BAB I
3 Pembuatan BAB II
Pembuatan BAB III
4
dan submit proposal
5 Pengajuan kode etik
Pengembangan
6
instrumen
7 Pengambilan data
2
G-1
KRITIK DAN SARAN PENGUJI
SIDANG TUGAS AKHIR: 30 Juli 2018
Dosen Penguji :
Dr. Fransiska Maria Susila, M.Pd, M.Sc, PhD (Penguji 1)
Ns. Martina Pakpahan S.Kep, M.K.M (Penguji 2)
Ns. Elfrida Silalahi S.Kep (Sekretaris)
3
H-1
dipengaruhi oleh sisi
lingkungan dan kebijakan
rumah sakit. Dalam penelitian
ini, ada keterbatasan bahwa
peneliti hanya meneliti
karakteristik responden saja.
4
H-2