Anda di halaman 1dari 24

BUDAYA KERJA

PERAWAT
NIKMATUL FADILAH
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
asumsi, nilai dan norma yang dilakukan berulang-ulang oleh
pegawai atau karyawan yang dikembangkan dalam organisasi
yang tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita,
pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja
sebagai kekuatan untuk meningkatkan efisiensi kerja (Muchlisin
Riadi , 2019)

DEFINISI Perwujudan dari kehidupan yang dijumpai di tempat kerja. Budaya


kerja adalah suatu sistem makna yang terkait dengan kerja,
BUDAYA pekerjaan, interaksi kerja, yang disepakati bersama, dan
digunakan dalam kehidupan kerja sehari-hari (Hartanto, 2009)
KERJA
Kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh pegawai dalam
suatu organisasi, pelanggaran terhadap kebiasaan ini memang
tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi secara moral
telah menyepakati bahwa kebiasaan tersebut merupakan
kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaan pekerjaan
untuk mencapai tujuan (Nawawi,2003).
1. Anggapan Dasar tentang kerja
2. Sikap terhadap pekerjaan (rentang:
menerima sepenuhnya atau menolak
ASPEK sekeras-kerasnya)
BUDAYA 3. Perilaku ketika bekerja
KERJA 4. Lingkungan kerja dan alat kerja
5. Etos kerja(watak/semangat fundamental
budaya)
(Ndraha, 2003)
1. Budaya rasional
Proses informasi individual (klarifikasi sasaran pertimbangan
logika, perangkat pengarahan) diasumsikan sebagai sarana bagi
tujuan kinerja yang ditunjukkan (efisiensi, produktivitas dan
keuntungan atau dampak).
2. Budaya ideologis
JENIS Pemrosesan informasi intuitif (dari pengetahuan yang dalam,
pendapat dan inovasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan
BUDAYA revitalisasi (dukungan dari luar, perolehan sumber daya dan
pertumbuhan).
KERJA 3. Budaya consensus
(Tika, 2008) Pemrosesan informasi kolektif (diskusi, partisipasi dan konsensus)
diasumsikan untuk menjadi sarana bagi tujuan kohesi (iklim, moral
dan kerja sama kelompok).
4. Budaya hierarki.
Pemrosesan informasi formal (dokumentasi, komputasi dan
evaluasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan kesinambungan
(stabilitas, kontrol dan koordinasi).
Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO
Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit PERSI (KKPRS
BUDAYA PERSI), dan dari Joint Commission International
KERJA Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit:
langkah pertama program keselamatan pasien di
PERAWAT / rumah sakit adalah membangun budaya keselamatan
NAKES ?? pasien atau menumbuhkan kesadaran pada seluruh
karyawan akan pentingnya nilai keselamatan di rumah
sakit.internasional (JCI).
Menganggap semua orang adalah
pelanggan
Melayani dengan hati : Melibatkan
semua panca indera
BUDAYA KERJA
Berbicara/menyapa/sentum
KESELAMATAN
Memandang (kontak mata)
PASIEN
Mendengarkan aktif
Berjabat tangan/sentuhan (saat
pandemic covid-19 perhatikan
protocol kesehatan)
Pengertian
5R adalah cara /metode untuk mengatur / mengelola
/mengorganisir tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik
secara berkelanjutan.

Manfaat
Budaya 5R 1. Meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yg
lebih efisien.
2. Meningkatkan kenyamanan karena tempat kerja selalu bersih &
luas.
3. Mengurangi bahaya di tempat kerja karena kualitas tempat
kerja yg bagus/baik.
4. Menambah penghematan karena menghilangkan pemborosan-
pemborosan di tempat kerja.
Langkah-Langkah Penerapan 5R

1.Ringkas
2.Rapi
3.Resik
4.Rawat
5.Rajin
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
7 Standar 4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
Keselamatan melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien
Pasien 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
(PMKP 1691 /2011)
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
Enam Sasaran 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-
Keselamatan allert)
Pasien 4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien operasi
(PMKP 1691 /2011) 5. Pengurangan risiko infeksi tekait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
7 LANGKAH 4. Mengembangkan sistem pelaporan
KESELAMATAN 5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
PASIEN 6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
(PMKP 1691 /2011)
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
pasien
Bahaya K3

Pengertian Faktor
Semua sumber, 1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang).
situasi ataupun 2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif,
aktivitas yang Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
berpotensi 3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi, Mesin/Alat/Kendaraan/Alat
menimbulkan cedera Berat, Ruang Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik,
dan atau penyakit Getaran, Radiasi).
akibat kerja (PAK).
4. Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan
Manual, Desain Tempat Keja/Alat/Mesin).
5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan,
Emosi Negatif).
Golongan kimia
a. Debu dapat
Golongan kimia mengakibatkan
pneumokoniosis
& b. Uap dapat
Golongan infeksi
mengakibatkan metal
Golongan fume fever, dermatitis a. Anthrax
dan keracunan
Biologi c. Gas dapat b. Brucell
mengakibatkan c. HIV/AIDS
keracunan CO dan H2S
d. Larutan dapat
mengakibatkan
dermatitis
e. Insektisida dapat
mengakibatkan
keracunan
Golongan Biomekanik
dapat disebabkan oleh
Golongan psikologis kesalahan kontruksi,
Dapat disebabkan mesin, sikap badan yang
Golongan oleh hubungan kerja kurang baik, salah cara
psikologis & melakukan suatu
yang tidak baik atau pekerjaan yang dapat
Golongan keadaan pekerjaan mengakibatkan kelelahan
biomekanik yang monoton yang fisik bahkan lambat laun
menyebabkan dapat menyebabkan
kebosanan. perubahan fisik pada
tubuh pekerja
a. Kebisingan dapat mengakibatkan gangguan pada
pendengaran sampai dengan Non-induced hearing loss
b. Radiasi (sinar radio aktif) dapat mengakibatkan kelainan
darah dan kulit
Golongan fisik c. Suhu udara yang tinggi dapat mengakibatkan heat
stroke, heat cramps, atau hyperpyrexia. Sedangkan suhu
udara yang rendah dapat mengakibatkan frostbite,
trenchfoot atau hypothermia.
d. Tekanan udara yang tinggi dapat mengakibatkan caison
disease
e. Pencahayaan yang tidak cukup dapat mengakibatkan
kelahan mata. Pencahayaan yang tinggi dapat
mengakibatkan timbulnya kecelakaan.
Resiko K3
Keparahan
Pengertian

Sedang
Ringan

Ringan
Sangat

Sangat
Berat

Berat
Potensi kerugian yang bisa
diakibatkan apabila terdapat kontak Sangat
Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering
dengan suatu bahaya (contoh : luka Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim

Frekuensi
bakar, patah tulang, kram, asbetosis, Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim
dsb). Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi

Penilaian dan Kategori Sangat


Jarang
Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi

Perkalian antara nilai frekuensi


Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu
dengan nilai keparahan suatu resiko.
Sedang Perlu Tindakan Langsung

Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian

Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas


1. Put the focus back on safety
8 LANGKAH 2. Think small and make the right thing
MENGEMBAN easy to do
GKAN 3. Encourage open reporting
BUDAYA 4. Make data capture a priority
KERJA 5. Use systems-wide approaches
KESELAMATA 6. Build implementation knowledge
N PASIEN
(Hasting, 2008) 7. Involve patients in safety efforts
8. Develop top-class patient safety leaders
Setiap staf yang bekerja di Rumah Sakit pasti ingin
memberikan yang terbaik dan teraman untuk pasien.
Semua staf merasa mendapatkan dukungan
Patient safety ini harus menjadi prioritas strategis dari
Put the focus rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya.
back on safety Empat CEO Rumah Sakit yang terlibat dalam safer
patient initiatives di Inggris : tanggung jawab untuk
keselamatan pasien tidak bisa didelegasikan dan
mereka memegang peran kunci dalam membangun
dan mempertahankan fokus patient safety di dalam
Rumah Sakit.
Belajar dari pengalaman,
meskipun itu sesuatu yang
Think small and salah adalah pengalaman
Memberikan pelayanan yang berharga.
make the right kesehatan yang aman bagi Koordinator patient safety
thing easy to do pasien mungkin
membutuhkan langkah- dan manajer RS harus
langkah yang agak kompleks. membuat budaya y ang
mendorong pelaporan.
& Tetapi dengan memecah
kompleksitas ini dan Mencatat tindakan-tindakan
membuat langkah-langkah yang membahayakan pasien
yang lebih mudah sama pentingnya dengan
Encourage open mungkinkan memberikan mencatat tindakan-tindakan
peningkatan yang lebih yang menyelamatkan pasien.
reporting nyata. Diskusi terbuka mengenai
insiden-insiden yang terjadi
bisa menjadi pembelajaran
bagi semua staf.
Keselamatan pasien tidak
bisa menjadi tanggung jawab
individual.
Make data Dibutuhkan sistem Pengembangan hanya bisa
capture a priority pencatatan data yang lebih terjadi jika ada sistem
baik untuk mempelajari dan pendukung yang adekuat.
mengikuti perkembangan
kualitas dari waktu ke waktu. Staf juga harus dilatih dan
& didorong untuk melakukan
Misalnya : data mortalitas. peningkatan kualitas
Dengan perubahan data pelayanan dan keselamatan
mortalitas dari tahun ke terhadap pasien.
Use systems- tahun, klinisi dan manajer
Tetapi jika pendekatan
bisa melihat bagaimana
wide approaches manfaat dari penerapan patient safety tidak
diintegrasikan secara utuh
patient safety.
kedalam sistem yang berlaku
di RS, maka peningkatan
yang terjadi hanya akan
bersifat sementara.
Keterlibatan pasien dalam
pengembangan patient
Staf juga membutuhkan safety terbukti dapat
motivasi dan dukungan untuk
Build mengembangkan
memberikan pengaruh yang
positif. Perannya saat ini
implementation metodologi, sistem berfikir,
dan implementasi program.
mungkin masih kecil, tetapi
akan terus berkembang.
knowledge Pemimpin sebagai pengarah Dimasukkannya perwakilan
jalannya program disini masyarakat umum dalam
memegang peranan kunci. komite keselamatan pasien
& Di Inggris, pengembangan adalah salah satu bentuk
mutu pelayanan kesehatan kontribusi aktif dari
dan keselamatan pasien masyarakat (pasien).
Involve patients sudah dimasukkan ke dalam Secara sederhana pasien bisa
kurikulum kedokteran dan diarahkan untuk menjawab
in safety efforts keperawatan, sehingga ketiga pertanyaan berikut:
diharapkan sesudah lulus apa masalahnya? Apa yang
kedua hal ini sudah menjadi bisa kubantu? Apa yan tidak
bagian dalam budaya kerja. boleh kukerjakan?
Develop top- 1. Prioritisasi keselamatan pasien,
2. pembangunan sistem untuk pengumpulan data-data
class patient berkualitas tinggi,
safety leaders 3. mendorong budaya tidak saling menyalahkan,
4. memotivasi staf, dan melibatkan pasien dalam lingkungan kerja
bukanlah sesuatu hal yang bisa tercapai dalam semalam.
Diperlukan kepemimpinan yang kuat,
5. tim yang kompak,
6. dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk tercapainya tujuan
pengembangan budaya patient safety.

Seringkali RS harus bekerja dengan konsultan leadership untuk


mengembangkan kerjasama tim dan keterampilan komunikasi staf. Dengan
kepemimpinan yang baik, masing-masing anggota tim dengan berbagai
peran yang berbeda bisa saling melengkapi dengan anggota tim lainnya
melalui kolaborasi yang erat.
AKREDITASI

Anda mungkin juga menyukai