PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum :
Memberikan panduan dalam pelaksanaan indikator mutu pada tiap unit
RS terkait untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien RSUD
Aek Kanopan.
2. Tujuan khusus :
a. Dapat terselenggaranya pemilihan indikator mutu sesuai dengan yang
diperlukan tiap-tiap unit RS.
b. Memudahkan unit dalam pelaksanaan, penerapan dan pengukuran
indikator mutu.
c. Memperjelas alur pelaksanaan dan pelaporan untuk mengetahui
keberhasilan pelaksanaan indikator mutu.
1
BAB II
PENGERTIAN
2.1 Pengertian
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang
akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang digunakan
untuk mengukur mutu pelayanan rumah sakit. Berikut beberapa definisi aspek-aspek
dalam pelaksanaan indikator mutu.
a. Indikator
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan dengan
menggunakan instrumen. Menurut WHO, indikator adalah variabel yang
digunakan untuk mengukur perubahan. Indikator yang ideal harus memiliki 4
(empat) kriteria:
1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang
akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (reliable), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada
saat yang dinilai berulangkali, untuk waktu sekarang maupun yang akan
datang.
3. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak
perlu banyak.
4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas.
b. Mutu
Menurut Crosby, mutu adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan
(Conformance to requirement), yaitu sesuai dengan standar mutu rumah sakit
yang telah ditentukan, baik inputnya, prosesnya maupun outputnya.
c. Indikator Mutu
Indikator mutu adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
mutu keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolok ukur presentasi kuantitatif/
kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap
besaran target atau standart yang telah ditetapkan sebelumnya/cara untuk
menilai mutu atau kualitas dari suatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di
rumah sakit.
d. Indikator Mutu Unit
Adalah indikator mutu yang tetap dijalankan pada unit terkait, sebagai upaya
peningkatan mutu pelayanan. Dimana kegiatan validasi, monitoring dan evaluasi
dan bencmarking dilakukan menyusul setelah indikator mutu utama
terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
e. Indikator Mutu Area Klinis
Indikator mutu area klinis adalah cara untuk menilai mutu atau kualitas dari suatu
kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit yang berkaitan langsung
dengan proses perawatan dan pelayanan terhadap penyakit pasien (kepentingan
klinis).
f. Indikator Mutu Area Manajerial
Indikator mutu area manajerial adalah cara untuk menilai mutu atau kualitas
dari suatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit yang berkaitan
dengan proses me-manage/ mengatur dalam hal perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efesien. Dimana penyelesaian pekerjaan inti melalui orang lain
(definisi menurut Mary Parker Follet). Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal/ target.
g. Indikator Mutu Area Sasaran Keselamatan Pasien
Indikator mutu area sasaran keselamatan pasien adalah cara untuk menilai mutu
atau kualitas dari suatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit
dalam upaya menurunkan angka kejadian/ insiden di rumah sakit untuk
meningkatkan keselamatan pasien.
2
h. Kamus Profil Indikator
Kamus profil indikator berisi poin-poin indikator mutu dari tiap unit rumah sakit, di
dalamnya mencakup judul, dimensi mutu, tujuan, definisi operasional, nominator,
denominator, frekuensi pengumpulan data, periode analisa, sumber data, PIC,
standar dari indikator mutu sebagai acuan dalam pelaksanaan indikator mutu.
i. Dimensi Mutu
Suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu pelayanan
dilihat dari akses, efektifitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan kenyamanan,
kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis, dan hubungan antar manusia
berdasarkan WHO.
j. Definisi Operasional
Dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator.
k. Frekuensi Pengumpulan Data
Adalah frekuensi pengambilan data dari sumber data untuk tiap indikator.
l. Periode Analisa
Adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator kinerja yang
dikumpulkan.
m. Numerator/ Pembilang
Adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja.
n. Denumerator/ Penyebut
Adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja.
o. Sumber Data
Adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang
berhubungan langsung dengan persoalan.
p. Standar/ Target
Adalah nilai atau ukuran pencapaian mutu/ kinerja tertentu yang telah ditetapkan
dan wajib dicapai langsung atau bertahap berdasarkan kemampuan pemilik rumah
sakit. Standar adalah sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas,
berat, nilai atau mutu. Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan
acuan dari berbagai sumber benchmarking dengan rumah sakit yang setara,
berdasarkan tren yang menuju kebaikan.
q. Populasi
Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:90)
r. Sample
Adalah bagian dari jumlahdan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
3
b. Penyusunan Indikator Mutu Unit
Penyusunan indikator mutu terdiri atas:
1. Usulan indikator mutu dari unit-unit rumah sakit kepada Tim mutu.
2. Pengradingan prioritas indikator mutu dari masing – masing unit
3. Penetapan prioritas judul indikator mutu unit
c. Jenis Indikator Mutu Unit
1. Indikator Area Klinis, terdiri atas 9 indikator mutu unit
2. Indikator Area Manajerial, terdiri atas 2 indikator mutu unit
3. Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien 6 indikator mutu unit
Unit
No Standar Judul Indikator Target
Kelengkapan Asesmen Awal UGD
1 Assesmen Pasien 100%
Medis TB paru
Waktu tunggu hasil
Pelayanan < 120
2 pemeriksaan laboratorium Laboratorium
Laboratorium menit
TCM
Pelayanan Waktu tunggu hasil baca Photo
3 0%
Radiologi thorax Radiologi
Prosedur Bedah Angka Kelengkapan Serah
4 100%
Terima Pasien Operasi Ruang OK
Kesalahan Tidak Ada Kejadian Sentinel, Rawat Inap
Medikasi KTD,KTC, KNC, Dan KPC, Rawat Jalan
(Medication Error) Farmasi
5 0%
dan Kejadian Radiologi
Nyaris Cedera
(KNC)
Penggunaan
Angka kepatuhan Pasien
6 Antibiotika & Obat 100% Poli Paru
minum Obat TB
Lainnya
Angka Kelengkapan Assesmen
Penggunaan Pra Anestesi Ruang OK
7 Anestesi dan 100%
Sedasi
4
BAB III
PROFIL INDIKATOR
Wilayah IGD
13 pengamatan:
14 Metode Concurent Retrospektif
Pengumpulan Data
(pilih salah satu
dengan tanda "√")
15 Penanggung Jawab Kepala Ruangan Setiap Unit terkait
Indikator :
16 Pengumpul Data Tim Pengumpul Data Unit Terkait
Indikator :
17 Frekuensi Penilaian Setiap Hari
5
Data :
18 Periode pelaporan : Setiap tiga bulan
19 Rencana penyebaran Internal : Performance board
hasil capaian: Tim PMKP : setiap bulan
Pimpinan RS : setiap tiga bulan
(……………………………….) (……………………………..)
6
1 Nama Indikator : Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium TCM
2 Dimensi Mutu: Efisiensi, Ketepatan Mutu dan Keselamatan
waktu tunggu penerimaan hasil laboratorium TCM
Alasan memilih
3 mempengaruhi cepat / lambatnya penegakan diagnose
indikator :
dan pemberian terapi
Adalah waktu tunggu yang diperlukan mulai dari
penerimaan permintaan cek lab TCM sampai
4 Definisi Operasional: pengantaran hasil lab ke ruang rawat inap ataupun rawat
jalan Standar waktu < 120 menit
Kriteria:
Semua Pasien yang melakukan pemeriksaan baik rawat
a. Kriteria Inklusi :
jalan maupun rawat Inap
8
b. Kriteria Eksklusi:
Struktur
Tipe Indikator (pilih
Proses
9 salah satu dengan Outcome
tanda "√") : Proses dan outcome
Bulan :
Ruangan :
(……………………………….) (……………………………..)
8
Waktu tunggu hasil baca Photo thorax Photo
1 Nama Indikator :
thorax
2 Dimensi Mutu: Efisiensi
Alasan memilih Efisiensi, Ketepatan Mutu dan Keselamatan
3
indikator :
waktu tunggu penerimaan hasil baca thorax
4 Definisi Operasional: mempengaruhi cepat / lambatnya penegakan diagnose
dan pemberian terapi < 60 menit
waktu tunggu penerimaan hasil baca thorax < 60 menit
5 Numerator :
Jumlah seluruh pemeriksaan foto dalam 1 bulan
6 Denominator :
(……………………………….) (……………………………..)
10
Angka kelengkapan lembar serah terima
1 Nama Indikator : pasien operasi
11
2 Dimensi Mutu: Efisiensi
Alasan memilih lembar serah terima pasien sering tidak lengkap
3
indikator : di isi
lembar serah terima pasien yang di isi lengkap
pada pasien yang akan di operasi adalah lembar
4 Definisi Operasional: penceklisan yang berisi :
Kriteria:
e. Kriteria Inklusi : Semua Pasien yang di operasi
8 f. Kriteria Eksklusi: Pasien yang batal operasi
Struktur
Tipe Indikator (pilih
Proses
9 salah satu dengan Outcome
tanda "√") : Proses dan outcome
OK
Wilayah pengamatan:
13
Metode Pengumpulan Concurent Retrospektif
14 Data (pilih salah satu
dengan tanda "√")
Penanggung Jawab
15 Kepala ruangan
Indikator :
Pengumpul Data
16 Tim Pengumpul Data Unit OK
Indikator :
Frekuensi Penilaian Setiap Hari
17
Data :
18 Periode pelaporan : Setiap tiga bulan
Internal : Performance board
Tim PMKP : setiap bulan
Rencana penyebaran Pimpinan RS : setiap tiga bulan
19
hasil capaian:
12
Lembar Pengumpul Data
Kelengkapan Lembar Serah Terima Pasien Operasi
Bulan :
Ruangan :
TGL No
Jenis Lembar serah terima pasien
No Rekam
operasi operasi
Medik
Tidak
Di Isi
di Isi
Lengkap Tidak
Lengkap
(……………………………….) (……………………………..)
13
3 Alasan memilih Tergambarnya kepedulian terhadap kejadian/ insiden di
indikator : lingkungan rumah sakit
4 Definisi Ketepatan waktu pelaporan insiden dari unit ke Tim patient
Operasional: safety.
Insiden Keselamatan Pasien :
1. Kondisi Potensial Cidera (KPC)/ Reportable circumstance
Adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi insiden.
2. Kondisi Nyaris Cidera (KNC)/ Near miss, Close call
Adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien.
3. Kejadian Tidak Cidera (KTC)/ No harm incident
Adalah Insiden yang terpapar ke pasien, tetapi tidak
menimbulkan cidera.
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse event
Adalah insiden yang mengakibatkan cidera pasien.
5. Sentinel Event
Adalah kejadan tak terduga (KTD) yang mengakibatkan
kematian atau cidera yang serius.
5 Numerator :
6 Denominator : Jumlah seluruh pelaporan insiden KPC, KNC, KTD, sentinel
7 Formula :
Kriteria:
8 a. Kriteria Seluruh Laporan Insiden Keselamatan Pasien
Inklusi:
b. Kriteria
Eksklusi:
9 Tipe Indikator Struktur
(pilih salah satu Proses
dengan tanda Outcome
"√") : Proses dan outcome
PENGUMPUL DATA
PELAPORAN INSIDEN KNC KTD KPC SENTINEL
Bulan :
Unit Kerja :
(……………………………….) (……………………………..)
15
3 Alasan memilih Efisiensi, Ketepatan Mutu dan Keselamatan
indikator :
4 Definisi Operasional : Pelayanan rawat jalan tuberkulosis dengan strategi
DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5
strategi penanggulangan tuberculosis nasional.
Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan
pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan
mikroskopis tuberculosis, pengobatan harus
menggunakan paduan obat anti tuberculosis yang
sesuai dengan standar penanggulanagn
tuberculosis nasional, dan semua pasien yang
tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort
sesuai dengan penanggulangan nasional
7 Formula :
(Jumlah
Jumlah seluruh pasien rawat jalan dengan pasien TB yang ditangani )
pasien rawat jalan TB yang ditangani
x 100 %
Kriteria:
a. Kriteria Inklusi : Pasien TB dengan strategi DOTS
8
b. Kriteria
Eksklusi :
9 Tipe Indikator (pilih
salah satu dengan tanda Struktur
"√") : Proses
Outcome
Proses dan outcome
10 Sumber Data : Observasi Resep
11 Sampel (pilih salah Melakukan Sampling:
satu dengan tanda Tidak
"√") : Ya
BULAN :
Ruangan :
Na
No No RM KETERANGAN
ma
Sesuai Tidak
(……………………………….) (……………………………..)
Kriteria:
g. Kriteria Inklusi : Semua Pasien Yang Di Operasi
8 h. Kriteria Eksklusi: Pasien Yang Batal Operasi
Struktur
Tipe Indikator (Pilih Proses
9 Salah Satu Dengan Outcome
Tanda "√") : Proses dan outcome
(……………………………….) (……………………………..)
1 Nama Indikator : Angka Resume Medis pasien TB paru Terisi 1x24 Jam
Setelah Pasien Pulang
2 Dimensi Mutu: Efisiensi
3 Alasan Memilih Resume Medis Pasien TB Paru Pulang Sering Tidak Diisi
Indikator : Lengkap
19
4 Definisi Operasional: Resume Medik Yang Telah Diisi Lengkap Oleh Dokter
Dalam Waktu < 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan Rawat
Jalan Atau Setelah Pasien Rawat Inap Diputuskan Untuk
Pulang
7 Formula :
( Jumlah resume medis yang diisi lengkap dan dipulangkan kembali ke RM dalam 24 jam
Jumlah seluruh resume medik yang disurvey dalam satu bulan ) xdalamsebulan 100 %
8 Kriteria:
a. Kriteria Inklusi: Seluruh Pasien Yang Memiliki Resume Medis Baik
Rawat Jalan Maupun Rawat Inap
b. Kriteria Eksklusi: Pasien Yang Batal Berobat
9 Tipe Indikator (Pilih
Struktur
Salah Satu Dengan Proses
Tanda "√") : Outcome
Proses dan outcome
10 Sumber Data :
11 Sampel (Pilih Salah Melakukan Sampling:
Satu Dengan Tanda Tidak
"√") : Ya
BULAN :
Ruangan :
20
Tanggal No Kelengkapan Resume Medik Dalam 24
Nama
No Rekam Jam
Pasien
Medik Di Isi Tidak
Lengkap Tidak Di Isi
Lengkap
(……………………………….) (……………………………..)
21
3 Alasan memilih Mengetahui hasil pengendalian infeksi rumah sakit dan
indikator : Tergambarnya mutu pelayanan pada pasien yang
terpasang IV perifer. Angka infeksi flebitis yang rendah
menunjukkan keberhasilan pengendalian infeksi
nosokomial di RS
22
20 Formulir Pengumpulan Data :
PENGUMPUL DATA
ANGKA KEJADIAN FLEBITIS
Bulan :
Unit Kerja :
TOTAL N/D
(……………………………….) (……………………………..)
23