DEFINISI
A. Indikator
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan
dengan menggunakan instrumen. Indikator yang ideal harus memiliki 4 kriteria:
1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang
akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (reliable), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada
saat dinilai berulangkali, untuk waktu sekarang maupun yang akan dating.
3. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehingga jumlahnya tidak perlu
terlalu banyak.
4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas
B. Mutu
Mutu adalah sesuai yang disyaraktkan atau distandarkan, yaitu sesuai
dengan standar mutu rumah sakit yang telah ditentukan, baik inputnya,
prosesnya maupun outputnya.
C. Indikator Mutu
Indikator mutu adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
mutu keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur presentasi
kuantitatif/kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan
terhadap besaran target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya/
cara untuk menilai mutu atau kualitas dari suatu kegiatan, dalam hal ini mutu
pelayanan di rumah sakit.
1
problem prone. Sedangkan indikator mut yang lainnya akan tetap dijadikan
indikator mutu unit.
2
J. Dimensi Mutu
Suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu
pelayanan dilihat dari akses, efektifitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan,
kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis, dan hubungan
antar manusia berdasarkan WHO.
K. Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran adalah pernyataan yang berisi penjelasan mengapa
indikator tersebut terpilih sebagai indikator mutu di rumah sakit. Penjelasan ini
dapat berupa atau capaian tahun-tahun sebelumnya ataupun dasar hukum yang
ditentukan oleh pemerintah.
L. Definisi Operasional
Dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator.
M. Tipe Indikator
Tipe indikator adalah indikator yang diukur dapat diambil dari:
1. Struktur/ Input: mengukut sarana dan prasarana/ sumber daya.
2. Proses: mengukur serangkaian proses kegiatan dalam upaya meningkatkan
kompetensi input demi menghasilkan output/ outcome yang bermutu.
3. Outcome: mengukur hasil dari proses/ kegiatan dari semua potensi yang ada
dalam jangka waktu tertentu.
4. Proses dan outcome: ukuran sesuatu yang dirasakan oleh pelanggan/
konsumen.
N. Numerator (pembilang)
Numerator adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator.
O. Denumerator (penyebut)
Denumerator adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator.
3
P. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi adalah jumlah sampe yang akan diambil yang memenuhi
kriteria untuk dianalisis. Kriteris eksklusi adalah jumlah sampel yang tidak
memenuhi kriteria untuk dianalisis.
Q. Formula
Formula adalah rumus perhitungan numerator dibagi dengan denumerator
kemudian dikalikan dengan konstanta yang disesuaikan.
R. Sumber Data
Sumber data adalah keberadaan data/ kasus/ catatan yang akan
dikumpulkan, baik dalam rekam medik, register/ catatan, momen kegiatan dan
lain-lain.
S. Target
Target adalah nilai atau ukuran pencapaian mutu/ kinerja tertentu yang telah
ditetapkan dan wajib dicapai langsung atau tertahap berdasarkan kemampuan
rumah sakit.
4
BAB II
RUANG LINGKUP
5
F. Revisi dan Meyepakati Bersama
Revisi dari hasil uji coba indikator mutu terpilih dari unit terkait.
Jumlah Temuan
× 100 %
Total Sampel
7. Data baik jika hasil ketidakakurasian data tidak melebihi 10%
6
8. Data hasil ketidakakurasian ≥10%, maka dilakukan corrective action,
kemudian di implementasikan kepada unit terkait, setelah corrective action
dilakukan, lakukan proses pengumpulan data lagi sampai akurasi data
mencapai >90 %.
9. Data dari sasaran mutu baru, setelah corrective action dilakukan pengukuran
frekuensi analisa data oleh unit.
10. Penentuan frekuensi analisa data sasaran mutu corrective action sesuai
dengan kebutuhan dan urgensi dari proses pengumpulan data tersebut yang
ditentukan oleh Kepala Rumah Sakit.
11. Tampilan data hasil data setelah corrective action, dengan menggunakan
data statistik deskriptif pada tinjauan manajerial/ rapat pimpinan.
12. Komite Mutu melaoprkan hasil analisa corrective action kepada Kepala
Rumah Sakit untuk mendapatkan legalitas sesuai dengan tujuan validasi
data terutama untuk kepentingan publikasi.
K. Rapat Pimpinan
Rapat pimpinan baik insidentil maupun rutin adalah kegiatan koordinasi yang
dilakukan oleh kepala unit yang berkaitan dengan indikator mutu pada unit
tersebut dan kegiatan Komite Mutu bersama dengan kepala rumah sakit dalam
7
membahas mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut mengenai indikator mutu,
dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan dan 3 (tiga) bulan.
L. Benchmarking
Benchmarking/ uji standar mutu/ menguji atau membandingkan standar mutu
yang telah ditetapkan terhadap standar mutu pihak lain. Dengan melakukan atau
melalui benchmarking, rumah sakit dapat mengetahui seberapa jauh mereka
dibandingkan dengan yang terbaik dari sejenisnya.
Benchmarking adalah proses yang sistematis dan berdasarkan data untuk
peningkatan berkesinambungan yang melibatkan perbandingan dengan pihak
internal dan atau eksternal untuk mengidentifikasi, mencapai, dan
mempertahankan best practice dengan cara membandingkan hasil data:
1. Di dalam rumah sakit/ trend
2. Dengan rumah sakit lain
3. Dengan standar
4. Dengan best practice
8
O. Pelaporan ke Direksi
Pelaporan hasil pelaksanaan indikator mutu di unit terkait yang telah
direkapitulasi oleh penanggung jawab kepada Komite Mutu dilaksanakan setiap
1 (satu) bulan. Dari laporan tiap unit, hasil pelaksanaan indikator mutu dilakukan
validasi oleh Komite Mutu untuk kemudian dilaporkan kepada Kepala Rumah
Sakit setiap 3 (tiga) bulan. Setiap tahun dilakukan pelaporan hasil akhir
pencapaian peningkatan mutu rumah sakit kepada representatif pemilik rumah
sakit.
9
BAB III
TATA LAKSANA
1. Profil indikator mutu Rumah Sakit Umum Cut Meutia menjadi acuan bagi seluruh
unit di rumah sakit.
2. Profil indikator mutu disusun dan diterapkan dalam rangka meningkatkan mutu
dan keselamatan pasien di rumah sakit.
10
1) Kepatuhan Identifikasi Pasien
Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien
Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Keselamatan
Pemikiran Pasien.
2. Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk
menjamin keselamatan pasien selama proses
pelayanan dan mencegah insiden keselamatan pasien.
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan untuk melakukan
identifikasi pasien dalam melakukan tindakan pelayanan.
Definisi 1. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga
Operasional kesehatan.
2. Identifikasi pasien secara benar adalah proses
identifikasi yang dilakukan pemberi pelayanan dengan
menggunakan minimal dua penanda identitas seperti:
nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik, NIK
sesuai dengan yang ditetapkan di Rumah Sakit.
3. Identifikasi dilakukan dengan cara visual (melihat) dan
atau verbal (lisan).
4. Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien
secara benar pada setiap keadaan terkait tindakan
intervensi pasien seperti :
a. Pemberian pengobatan : pemberian obat, pemberian
cairan intravena, pemberian darah dan produk darah,
radioterapi, dan nutrisi.
b. Prosedur tindakan : tindakan operasi atau tindakan
invasif lainnya sesuai kebijakan yang ditetapkan
rumah sakit.
c. Prosedur diagnostik : pengambilan sampel, pungsi
lumbal, endoskopi, kateterisasi jantung, pemeriksaan
radiologi, dan lain-lain.
d. Kondisi tertentu : pasien tidak dapat berkomunikasi
(dengan ventilator), pasien bayi, pasien tidak sadar,
11
bayi kembar.
5. Identifikasi pasien dianggap benar jika pemberi
pelayanan melakukan identifikasi seluruh tindakan
intervensi yang dilakukan dengan benar.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi
Denumerator Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam
periode observasi
Target 100%
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi: Semua pemberi pelayanan yang
& Eksklusi memberikan pelayanan kesehatan.
Kriteria eksklusi: Tidak ada
Formula
x 100 %
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Tanggal :
SEBELUM
Pengambilan MELAKUKA
N
Dst
TO
TA
L DENUMERATOR N / D x 100% = …%
12
Periode 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode 3 bulan
Analisis dan
Laporan Data
Penyajian □Tabel
Data □Line Chart
Penanggung Masing-masing Kepala Unit Rawat Inap, Unit Farmasi, Unit
Jawab Gizi, dan Unit Laboratorium
13
diputuskan operasi sampai dimulainya insisi operasi di
kamar operasi yaitu ≤ 30 menit.
2. Seksio sesarea emergensi adalah tindakan seksio
sesarea yang bertujuan untuk menyelamatkan ibu
dan/atau bayi dan tidak dapat ditunda pelaksanaannya.
3. Seksio sesarea emergensi kategori I adalah tindakan
seksio sesarea pada keadaan di mana terdapat
ancaman langsung bagi kelangsungan hidup ibu atau
janin.
4. Pengukuran indikator waku tanggap operasi seksio
sesarea emergensi dilakukan oleh rumah sakit yang
memberikan pelayanan seksio sesaria.
Jenis Proses
Indikator
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea
emergensi yang mendapatkan tindakan seksio sesarea
emergensi ≤ 30 menit
Denominato Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea
r emergensi
Target 100 %
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Seksio sesarea emergensi
Misalnya : fetal distress menetap, prolaps tali pusat atau
tali pusat menumbung, gagal vakum/forsep, ruptur uteri
imminent, ruptur uteri, perdarahan ante partum dengan
perdarahan aktif, Persalinan pada Bekas Seksio Sesarea
(PBS)
Kriteria Eksklusi: Tidak ada
Formula
x 100 %
Metode Retrospektif
14
Pengumpula
n Data
Sumber Laporan operasi
Data
Instrumen WAKTU
NO NO. MR WAKTU TIBA OPERASI WAKTU (MENIT) NUMERATOR
Pengambila 1
n Data 2
Dst
TO
TA
L DENUMERATOR N / D x 100% = …%
15
harus dilayani dalam waktu yang ditetapkan. Hal ini
untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pasien akan
rencana. diagnosis dan pengobatan. Waktu tunggu
yang lama dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien
dan keterlambatan diagnosis maupun pengobatan
pasien.
Dimensi Berorientasi kepada pasien, tepat waktu
Mutu
Tujuan Tergambarnya waktu pasien menunggu di pelayanan
sebagai dasar untuk perbaikan proses pelayanan di unit
rawat jalan agar lebih tepat waktu dan efisien sehingga
meningkatkan kepuasan pasien.
Definisi 1. Waktu tunggu rawat jalan adalah waktu yang
Operasional dibutuhkan mulai saat pasien kontak dengan petugas
pendaftaran sampai mendapat pelayanan dokter/dokter
spesialis.
2. Kontak dengan petugas pendaftaran adalah proses
saat petugas pendaftaran menanyakan dan
mencatat/menginput data sebagai pasien atau pada
saat pasien melakukan konfirmasi kehadiran untuk
pendaftaran online.
a. pasien datang langsung, maka dihitung sejak pasien
kontak dengan petugas pendaftaran sampai
mendapat pelayanan dokter/ dokter spesialis.
b. pasien mendaftar online, maka dihitung sejak pasien
melakukan konfirmasi kehadiran kepada petugas
pendaftaran sesuai jam pelayanan pada pendaftaran
online sampai mendapat pelayanan dokter/ dokter
spesialis.
c. Pasien anjungan mandiri, maka dihitung sejak bukti
pendaftaran tercetak pada anjungan mandiri sampai
mendapat pelayanan dokter/ dokter spesialis.
Jenis Proses
Indikator
16
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah pasien rawat jalan dengan waktu tunggu ≤ 6 menit
(pembilang)
Denominator Jumlah pasien rawat jalan yang diobservasi
(penyebut)
Target ≥ 80%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria inklusi :
Pasien yang berobat di rawat jalan
Kriteria eksklusi:
1. Pasien medical check up, pasien poli gigi
2. Pasien yang mendaftar online atau anjungan mandiri
datang lebih dari 60 menit dari waktu yang sudah
ditentukan
3. Pasien yang ada tindakan pasien sebelumnya
Formula
x 100 %
Metode Retrospektif
Pengumpula
n Data
Sumber Sumber data sekunder antara lain dari:
Data 1. Catatan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
2. Rekam Medik Pasien Rawat Jalan
3. Formulir Waktu Tunggu Rawat Jalan
Instrumen Tanggal :
Pengambilan JAM WAKTU
NO NO.MR JAM PENDAFTARAN DILAYANI (MENIT) NUMERATOR
Data
1
dst
TOTA
L DENUMERATOR N / D x 100% = …%
17
Sampel 2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Simple Random Sampling
Pengambilan
Sampel
Periode 1 bulan
Pengumpula
n Data
Penyajian Tabel
Data Line chart
Periode 3 bulan
Analisis dan
Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Unit Poliklinik Rawat Jalan
Jawab
4) Penundaan operasi elektif
Judul Penundaan Operasi Elektif
Indikator
Dasar 1. Undang-Undang tentang Rumah Sakit
Pemikiran 2. Rumah sakit harus menjamin ketepatan waktu dalam
memberikan pelayanan termasuk tindakan operasi,
sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mendapatkan
hasil pelayanan seperti yang diinginkan dan
menghindari komplikasi akibat keterlambatan operasi.
Dimensi Mutu Tepat waktu, efisiensi, berorientasi pada pasien
18
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah pasien yang jadwal operasinya tertunda lebih dari
(pembilang) 1 jam
Denominator Jumlah pasien operasi elektif
(penyebut)
Target ≤ 5%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Pasien operasi elektif
Kriteria Eksklusi:
Penundaan operasi atas indikasi medis
Formula
x 100 %
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan operasi
Instrumen Tanggal :
JADWAL JAM
Pengambilan NO NO.MR OPERASI PELAKSANAAN BERUBAH TIDAK BERUBAH NUMERATOR
Data 1
TOTA
L DENUMERATOR N / D x 100% = …%
19
Penyajian Tabel
Data Line chart
Periode 3 bulan
Analisis dan
Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Unit Ruang Bedah
Jawab
20
Target ≥ 80%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Visite dokter pada pasien rawat inap
Kriteria Eksklusi:
1. Pasien yang baru masuk rawat inap hari itu
2. Pasien konsul
Formula
x 100 %
Metode Retrospektif
Pengumpula
n Data
Sumber Buku rawatan pasien
Data
Instrumen Tanggal :
WAKTU
Pengambilan NO NO.MR
HARI
VISITE
VISITE
NUMERATOR
KETERAN
RAWAT GAN
1 DPJP UTAMA
DPJP
PENDAMPING 1
2 DPJP UTAMA
DPJP
PENDAMPING 1
3 DPJP UTAMA
DPJP
PENDAMPING 1
dst 0
TO
TAL DENUMERATOR N / D x 100% = …%
21
Data Line Chart
Periode 3 bulan
Analisis dan
Pelaporan
Data
Penanggung Masing-masing Kepala Unit Rawat inap
Jawab
22
3. Standar waktu lapor hasil kritis laboratorium adalah
waktu pelaporan ≤ 30 menit.
Jenis Proses
Indikator
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤ 30
(pembilang) menit
Denominator Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi :
Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang memenuhi
kategori hasil kritis.
Data 2
d
s
t 0
T
O
T
A
L DENUMERATOR N/D x 100% = …%
23
Pengambilan Systematic Random Sampling
Sampel
Periode 1 bulan
Pengumpula
n Data
Penyajian Tabel
Data Line chart
Periode 3 bulan
Analisis dan
Pelaporan
Data
Penanggung Kepala Unit Laboratorium
Jawab
24
kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan
kesehatan.
2. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional adalah
peresepan obat (R/ : recipe dalam lembar resep) oleh
DPJP kepada pasien sesuai daftar obat di Formularium
Nasional dalam penyelenggaraan program jaminan
kesehatan.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
pengukuran
Numerator Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang sesuai dengan
(pembilang) formularium nasional
Denominator Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang diobservasi
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi :
Resep yang dilayani di RS
Kriteria Eksklusi :
1. Obat yang diresepkan di luar FORNAS tetapi
dibutuhkan pasien dan telah mendapatkan persetujuan
komite medik dan direktur.
2. Bila dalam resep terdapat obat di luar FORNAS karena
stok obat nasional berdasarkan e-katalog
3. habis/kosong.
Formula
x 100 %
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber data Lembar resep di Instalasi Farmasi
Instrumen Tanggal :
25
Pengambilan NO NO. RESEP
KEPATUHAN FORNAS
NUMERATOR
SESUAI FORNAS TIDAK SESUAI FORNAS
Data 1
TO
TA
L DENUMERATOR N / D x 100% = …%
26
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai
dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan
agar dapat menjamin keselamatan petugas dan pasien
dengan cara mengurangi risiko infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan.
Definisi 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan
Operasional menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan
tampak kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) dengan
kandungan alkohol 60-80% bila tangan tidak tampak
kotor.
2. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan benar adalah
kebersihan tangan sesuai indikasi dan langkah
kebersihan tangan sesuai rekomendasi WHO.
3. Indikasi adalah alasan mengapa kebersihan tangan
dilakukan pada saat tertentu sebagai upaya untuk
menghentikan penularan mikroba selama perawatan.
4. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan terdiri
dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum
menyentuh tubuh/permukaan tubuh pasien atau
pakaian pasien, sebelum menangani obat-obatan
dan sebelum menyiapkan makanan pasien.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh tubuh/permukaan tubuh pasien.
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik adalah
kebersihan tangan yang dilakukan sebelum
melakukan tindakan steril atau aseptik, contoh :
pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan
luka, pemasangan kateter urin, suctioning,
pemberian suntikan dan lain-lain.
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
seperti muntah, darah, nanah, urin, feces, produksi
27
drain, setelah melepas sarung tangan steril dan
setelah melepas APD.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
adalah melakukan kebersihan tangan setelah
tangan petugas menyentuh permukaan, sarana
prasarana, dan alat kesehatan yang ada di
lingkungan pasien, meliputi: menyentuh tempat
tidur pasien, linen yang terpasang di tempat tidur,
alat-alat di sekitar pasien atau peralatan lain yang
digunakan pasien.
5. Peluang adalah periode di antara indikasi di mana
tangan terpapar kuman setelah menyentuh permukaan
(lingkungan atau pasien) atau tangan menyentuh zat
yang terdapat pada permukaan.
6. Tindakan kebersihan tangan yang dilakukan adalah
kebersihan tangan yang dilakukan sesuai peluang yang
diindikasikan.
7. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga
kesehatan.
8. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah
penilaian kepatuhan pemberi pelayanan yang
melakukan kebersihan tangan dengan benar.
9. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau
penilaian kepatuhan dengan metode dan tool yang telah
ditentukan.
10. Periode observasi adalah kurun waktu yang digunakan
untuk mendapatkan minimal 200 peluang kebersihan
tangan di unit sesuai dengan waktu yang ditentukan
untuk melakukan observasi dalam satu bulan.
11. Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
observasi maksimal 20 menit (rerata 10 menit).
12. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi adalah
jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam satu
periode observasi.
28
13. Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada
waktu observasi tidak boleh lebih dari 3 orang agar
dapat mencatat semua indikasi kegiatan yang dilakukan.
Jenis Proses
Indikator
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah tindakan cuci tangan yang dilakukan
Denumerator Jumlah total peluang cuci tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
Target ≥ 85%
Kriteria Inklusi Kriteria Inklusi :
& Eksklusi Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan
terindikasi harus melakukan cuci tangan
29
Analisis dan
Laporan Data
Penyajian Tabel
Data Line chart
Penanggung Komite PPI RS
Jawab
30
Pencapaian
Kriteria Kriteria Inklusi :
Pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh
Kriteria Eksklusi :
Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang
maupun edukasi seperti pasien meninggal, pasien
gangguan jiwa yang sudah melewati fase akut, dan
pasien menolak intervensi.
Formula
x 100 %
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Data sekunder menggunakan data dari screening resiko
jatuh
Instrumen Tanggal :
Pengambilan NO NO.MR SCREENING AWAL ULANG PATUH TIDAK PATUH NUMERATOR
Data 2
dst
TOTA
L DENUMERATOR N/D x 100% = …%
31
Data
Penanggung Masing-masing Kepala Unit Rawat Inap
Jawab
32
Definisi 1. Clinical Pathway adalah suatu perencanaan pelayanan
Operasional terpadu/terintegrasi yang merangkum setiap langkah
yang diberikan pada pasien, berdasarkan standar
pelayanan medis, standar pelayanan keperawatan dan
standar pelayanan Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
lainnya yang berbasis bukti dengan hasil terukur, pada
jangka waktu tertentu selama pasien dirawat di Rumah
Sakit.
2. Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah proses
pelayanan secara terintegrasi yang diberikan
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) kepada pasien yang
sesuai dengan clinical pathway yang ditetapkan Rumah
Sakit.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical
(pembilang) pathway
Denominator Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway
(penyebut) yang diobservasi
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi :
Pasien yang menderita penyakit sesuai batasan ruang
lingkup clinical pathway yang diukur
Kriteria Eksklusi :
1. Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama
perawatan.
2. Pasien yang meninggal
3. Variasi yang terjadi sesuai dengan indikasi klinis
pasien dalam perkembangan pelayanan.
Formula
x 100 %
33
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Data sekunder dari rekam medis pasien (buku rawatan
pasien)
Instrumen Tanggal :
Pengambilan NO NO.MR LOS OBAT PENUNJANG PATUH
TIDAK
PATUH NUMERATOR
Data 1
dst 0
TOTA
L DENUMERATOR N/D x 100% = …%
34
Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien
Tujuan Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai dasar
upaya-upaya peningkatan mutu dan terselenggaranya
pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pasien.
Definisi 1. Kepuasan pasien adalah hasil pendapat dan penilaian
Operasional pasien terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Responden adalah pasien yang pada saat survei
sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang
pernah menerima pelayanan.
3. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan
sampel dari Krejcie dan Morgan.
4. Survei Kepuasan Pasien adalah kegiatan pengukuran
secara komprehensif tentang tingkat kepuasan pasien
terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh fasilitas
pelayanan kesehatan kepada pasien.
5. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang
terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai
variabel penyusunan survei kepuasan untuk
mengetahui kinerja unit pelayanan.
6. Unsur survei kepuasan pasien dalam peraturan ini
meliputi:
a. Persyaratan.
b. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur.
c. Waktu Penyelesaian.
d. Biaya/Tarif.
e. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan.
f. Kompetensi Pelaksana.
g. Perilaku Pelaksana.
h. Pengaduan, Saran dan Masukan.
i. Sarana dan prasarana.
7. Indeks Kepuasan adalah hasil pengukuran dari
35
kegiatan Survei Kepuasan berupa angka.
Jenis Indikator Outcome
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Seluruh pasien yang puas terhadap pelayanan di rumah
(pembilang) sakit
Denominator Seluruh pasien yang diobservasi
(penyebut)
Target ≥ 80%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi :
Seluruh pasien
Kriteria Eksklusi :
Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner
dan/atau tidak ada keluarga yang mendampingi.
Formula
x 100 %
Metode Survei
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil survei (bagian Humas)
Instrumen Kuisioner (terlampir)
Pengambilan
Data
Besar Sampel Total sampel
Cara Total sampel
Pengambilan
Sampel
Periode 6 bulan
Pengumpulan
Data
Penyajian Tabel
Data Line chart
36
Periode 6 bulan
Analisis dan
Pelaporan
Data
Penanggung Bagian Humas
Jawab
37
disampaikan oleh pasien/ keluarga/pengunjung.
Kriteria: cenderung berhubungan dengan
pemberitaan media, potensi kerugian immaterial,
dan lain-lain.
c. Grading Hijau (rendah) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 7 hari sejak keluhan
disampaikan oleh pasien/ keluarga/pengunjung.
Kriteria: tidak menimbulkan kerugian berarti baik
material maupun immaterial.
Jenis Proses
Indikator
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti
(pembilang) sesuai waktu yang ditetapkan berdasarkan grading
Denominator Jumlah komplain yang disurvei
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi :
Semua komplain (lisan, tertulis, dan media massa)
Metode Retrospektif
Pengumpula
n Data
Sumber Data sekunder dari catatan Komplain
Data
Instrumen 1. Tanggal :
Pengambilan NO NO.M KATEGORI WAKTU WAKTU NUMERATOR
38
Data R KOMPLAIN LAPOR SELESAI
dst 0
2.
Besar 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
Sampel 2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Total sampel (berdasarkan unit pelayanan)
Pengambilan
Sampel
Periode 1 bulan
Pengumpula
n Data
Penyajian Tabel
Data Line chart
Periode 3 bulan
Analisis dan
Pelaporan
Data
Penanggung Bagian Humas
Jawab
39
Dimensi Keselamatan
Mutu
Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas Rumah Sakit dalam
menggunakan APD.
2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna
layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi.
Definisi 1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat alat yang
Operasional dirancang sebagai penghalang terhadap penetrasi
zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari cedera atau transmisi infeksi atau
penyakit.
2. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan
petugas dalam menggunakan APD dengan tepat
sesuai dengan indikasi ketika melakukan tindakan
yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa
terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau
cairan infeksius lainnya berdasarkan jenis risiko
transmisi (kontak, droplet dan airborne).
3. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah
penilaian terhadap petugas dalam menggunakan
APD sesuai indikasi dengan tepat saat memberikan
pelayanan kesehatan pada periode observasi.
4. Petugas adalah seluruh tenaga yang terindikasi
menggunakan APD, contoh dokter, dokter gigi, bidan,
perawat, petugas laboratorium.
5. Observer adalah orang yang melakukan observasi atau
penilaian kepatuhan dengan metode dan tool yang telah
ditentukan.
6. Periode observasi adalah waktu yang ditentukan sebagai
periode yang ditetapkan dalam proses observasi
penilaian kepatuhan.
Jenis Proses
Indikator
Satuan Persentase
40
Pengukuran
Numerator Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai
indikasi dalam periode observasi
Denumerator Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan
APD dalam periode observasi
Target 100%
Kriteria Kriteria inklusi:
Inklusi & Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan
Eksklusi APD
41
Penanggung Komite PPI RS
Jawab
42
Data
Sumber Data Hasil observasi
43
Numerator Jumlah kejadian reaksi alergi pada pasien saat transfusi
darah
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi darah
Target 0%
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi: seluruh pasien yang mendapat transfusi
& Eksklusi darah
Kriteria eksklusi:-
Formula
x 100 %
Metode Survey
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan laporan reaksi alergi transfusi darah
Instrumen NO NO. MR REAKSI TIDAK REAKSI NUMERATOR
Pengambilan 1
Data 2
44
Pemikiran Sakit pasal 32 bahwa setiap pasien mempunyai
mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan.
Dimensi Mutu Berorientasi pada Pasien
Tujuan Tergambarnya kecepatan rumah sakit dalam merespon
keluhan pasien agar dapat diperbaiki dan ditingkatkan
untuk sebagai bentuk pemenuhan hak pasien.
Definisi 3. Kecepatan waktu tanggap komplain adalah rentang
Operasional waktu Rumah sakit dalam menanggapi keluhan
tertulis, lisan atau melalui media massa melalui
tahapan identifikasi, penetapan grading risiko,
analisis hingga tindak lanjutnya.
4. Grading risiko dan standar waktu tanggap komplain:
d. Grading Merah (ekstrim) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 1 x 24 jam sejak keluhan
disampaikan oleh pasien/ keluarga/pengunjung.
Kriteria: cenderung berhubungan dengan polisi,
pengadilan, kematian, mengancam sistem/
kelangsungan organisasi, potensi kerugian
material, dan lain-lain.
e. Grading Kuning (tinggi) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 3 hari sejak keluhan
disampaikan oleh pasien/ keluarga/pengunjung.
Kriteria: cenderung berhubungan dengan
pemberitaan media, potensi kerugian immaterial,
dan lain-lain.
f. Grading Hijau (rendah) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 7 hari sejak keluhan
disampaikan oleh pasien/ keluarga/pengunjung.
Kriteria: tidak menimbulkan kerugian berarti baik
material maupun immaterial.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
45
Numerator Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti
(pembilang) sesuai waktu yang ditetapkan berdasarkan grading
Denominator Jumlah komplain yang disurvei
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi :
Semua komplain (lisan, tertulis, dan media massa)
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Formula
x 100 %
Metode Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Data sekunder dari catatan Komplain
Instrumen 3.
Pengambilan
Data
Besar Sampel 3. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
4. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Total sampel (berdasarkan unit pelayanan)
Pengambilan
Sampel
Periode 1 bulan
Pengumpulan
Data
Penyajian Data Tabel
Line chart
Periode 3 bulan
Analisis dan
Pelaporan
Data
Penanggung Bagian Humas
Jawab
46
4) Indikator perbaikan sistem RS : kepuasan pasien pasca operasi sectio
caesaria di ruang bersalin
Judul Indikator Kepuasan Pasien Pasca Operasi Sectio Caesaria Di
Ruang Bersalin
Dasar Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Pemikiran Reformasi Birokrasi mengenai Pedoman Penyusunan
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik.
Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien
Tujuan Mengukur tingkat kepuasan pasien pasca section
caesaria sebagai dasar upaya-upaya peningkatan mutu
dan terselenggaranya pelayanan di ruang bersalin.
Definisi Sectio caesarea adalah proses persalinan dengan
Operasional melalui pembedahan di mana irisan dilakukan di perut
ibu dan rahim untuk mengeluarkan bayi.
Jenis Indikator Outcomes
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Seluruh pasien yang puas pada operasi section caesaria
di ruang bersalin
Denumerator Seluruh pasien yang operasi section caesaria
Target 100%
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi : seluruh pasien yang operasi section
& Eksklusi caesaria di ruang bersalin
Kriteria eksklusi : -
Formula
x 100 %
47
Pengambilan 1
2
Data
3
dst
TOTAL DENUMERATOR N/D x 100% = … 100%
48
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang dioperasi
Target 100%
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi: seluruh pasien yang mendapat tindakan
& Eksklusi operasi
Kriteria eksklusi:-
Formula
x 100 %
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen NO NO RM TEPAT
TIDAK
NUMERATOR
TEPAT
Pengambilan
1
Data
2
3
4
N/D x 100%=…
TOTAL DENUMERATOR
%
49
Dasar Standar pelayanan minimal RS
Pemikiran
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan
Tujuan Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung de
ngan aman dan lancar serta pelaksanaannya sangat me
mperhatikan keselamatan pasien serta sesuai dengan pro
sedur yang telah ditetapkan
Definisi Transfer pasien adalah suatu proses memindahkan pasie
Operasional n dari IGD ke ruang rawat inap di dalam rumah sakit
Jenis Indikator Outcome
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah kumulatif waktu transfer pasien dari IGD ke ruang
rawat inap
Denumerator Jumlah seluruh pasien
Target 100%
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi: jumlah seluruh pasien yang di transfer ke r
& Eksklusi uang rawat inap
Kriteria eksklusi: jumlah pasien yang rujuk, rawat jalan, da
n pasien meninggal di IGD
Formula N
x 100 %
D
Metode Obsevasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Buku rawatan pasien IGD
Instrumen NO
JAM
JAM
NUM
NO DATAN WAKTU (MENIT) ERAT
Pengambilan MR
G
TRANSFER
OR
Data 1
N/
DENU
TOT Dx100
MERA
AL %=…
TOR
%
50
Populasi / Seluruh pasien di IGD
Sampel
Periode Pengu 1 bulan
mpulan Data
Periode 3 bulan sekali
Analisis dan
Laporan Data
Penyajian Data Table
Line chart
Penanggung Kepala unit
Jawab
51
Target 100%
Kriteria Inklusi & Eks Kriteria inklusi: seluruh pasien rawat inap dengan SBA
klusi R
Kriteria eksklusi:-
Formula N
x 100 %
D
Metode Survey
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan perkembangan pasien terintegrasi
Instrumen NO NO. MR TEPAT TIDAK TEPAT NUMERATOR
1
Pengambilan
2
Data
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan 3 bulan sekali
Laporan Data
Penyajian Data Table
Line chart
Penanggung Jawab Kepala unit
52
Jenis Indikator Outcome
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah petugas yang standby berada di dalam ruanga
n
Denumerator Jumlah petugas radiologi
Target 100%
Kriteria Inklusi & Eks Kriteria inklusi : seluruh petugas radiologi
klusi Kriteria eksklusi : -
Formula N
x 100 %
D
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen NO NAMA PETUGAS STANDBY TIDAK STANDBY NUMERATOR
Pengambilan 1
2
Data
3
Periode 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisis dan Setiap 3 bulan
Laporan Data
Penyajian data Table
Line chart
Penanggung jawab Kepala Unit Radiologi
53
Pemikiran
Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Tergambarnya pengendalian dan penyediaan unit laund
ry
Definisi Ketersediaan linen adalah adanya linen yang bersih da
Operasional n siap pakai yang digunakan oleh unit rawat inap
Jenis Proses
Indikator
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah linen yang tersedia
Denumerator Jumlah seluruh tempat tidur
Target 100%
Kriteria Kriteria inklusi: jumlah seluruh linen yang bersih dan sia
Inklusi & Eks p pakai
kusi Kriteria eksklusi: -
Formula N
x 100 %
D
Metode Studi dokumen
Pengumpula
n
Data
Sumber Data Catatan jumlah linen
Instrumen NO TANGGAL TERSEDIA
TIDAK
NUMERATOR
TERSEDIA
Pengambilan
1
Data
2
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
54
Data
Periode Setiap 3 bulan
Analisis dan
Laporan Data
Penyajian
Data
Penanggung Kepala Unit Laundry
Jawab
55
Instrumen NO.
NAMA
STANDBY
TIDAK
NUMERATOR
PETUGAS STANDBY
Pengambilan Data 1
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Setiap 3 bulan
dan Laporan Data
Penyajian Data
Penanggung Jawab Kepala Unit Rekam Medis
D. Indikator Unit
1) Waktu Transfer Pasien Dari IGD ke Ruang Rawat Inap <6 Jam
Judul Indikator Waktu transfer pasien < 6 jam ke ruang rawat
Dasar Standar pelayanan minimal RS
Pemikiran
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan
Tujuan Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung deng
an aman dan lancar serta pelaksanaannya sangat memperh
atikan keselamatan pasien serta sesuai dengan prosedur ya
ng telah ditetapkan
Definisi Transfer pasien adalah suatu proses memindahkan pasien
Operasional dari IGD ke ruang rawat inap di dalam rumah sakit
Jenis Indikator Outcome
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah kumulatif waktu transfer pasien dari IGD ke ruang ra
wat inap
Denumerator Jumlah seluruh pasien
Target 100%
56
Kriteria Inklusi Kriteria inklusi: jumlah seluruh pasien yang di transfer ke rua
& Eksklusi ng rawat inap
Kriteria eksklusi: jumlah pasien yang rujuk, rawat jalan, dan
pasien meninggal di IGD
Formula N
x 100 %
D
Metode Obsevasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Buku rawatan pasien IGD
Instrumen JAM
JAM WAKTU
NO NO MR DATAN NUMERATOR
Pengambilan G
TRANSFER (MENIT)
Data 1
57
Definisi Operasional - Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampa
ian pikiran atau informasi dari seseorang kepada ora
ng lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang la
in tersebut mengerti yang dimaksud oleh penyampa
i.
- SBAR adalah metode terstrukturr untuk mengkomun
ikasikan informasi penting yang membutuhkan perh
atian segera dan tindakan berkontribusi terhadap ek
salasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan p
asien.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pasien rawat inap dengan SBAR lengkap yang
ditulis
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap
Target 100%
Kriteria Inklusi & Eks Kriteria inklusi: seluruh pasien rawat inap dengan SBA
klusi R
Kriteria eksklusi:-
Formula N
x 100 %
D
Metode Survey
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan perkembangan pasien terintegrasi
Instrumen NO NO. MR TEPAT TIDAK TEPAT NUMERATOR
1
Pengambilan
2
Data
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
58
Periode Analisis dan 3 bulan sekali
Laporan Data
Penyajian Data Grafik
Penanggung Jawab Kepala unit
59
Data 1
2
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…
60
asien.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pasien rawat inap dengan SBAR lengkap yang
ditulis
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap
Target 100%
Kriteria Inklusi & Eks Kriteria inklusi: seluruh pasien rawat inap dengan SBA
klusi R
Kriteria eksklusi:-
Formula N
x 100 %
D
Metode Survey
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan perkembangan pasien terintegrasi
Instrumen NO NO. MR TEPAT TIDAK TEPAT NUMERATOR
1
Pengambilan
2
Data
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan 3 bulan sekali
Laporan Data
Penyajian Data Grafik
Penanggung Jawab Kepala unit
61
Tujuan Dengan adanya ketepatan TBaK dalam penyampaian k
ondisi pasien diharapkan dapat meningkatkan keselam
atan pasien
Definisi Operasional - Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampa
ian pikiran atau informasi dari seseorang kepada ora
ng lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang la
in tersebut mengerti yang dimaksud oleh penyampa
i.
- SBAR adalah metode terstrukturr untuk mengkomun
ikasikan informasi penting yang membutuhkan perh
atian segera dan tindakan berkontribusi terhadap ek
salasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan p
asien.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pasien rawat inap dengan SBAR lengkap yang
ditulis
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap
Target 100%
Kriteria Inklusi & Eks Kriteria inklusi: seluruh pasien rawat inap dengan SBA
klusi R
Kriteria eksklusi:-
Formula N
x 100 %
D
Metode survey
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan perkembangan pasien terintegrasi
Instrumen NO NO. MR TEPAT TIDAK TEPAT NUMERATOR
1
Pengambilan
2
Data
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
62
Populasi / Sampel Seluruh pasien rawat inap
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan 3 bulan sekali
Laporan Data
Penyajian Data Grafik
Penanggung Jawab Kepala unit
63
Kriteria eksklusi:-
Formula N
x 100 %
D
Metode survey
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan perkembangan pasien terintegrasi
Instrumen NO NO. MR TEPAT TIDAK TEPAT NUMERATOR
1
Pengambilan
2
Data
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan 3 bulan sekali
Laporan Data
Penyajian Data Grafik
Penanggung Jawab Kepala unit
64
ikasikan informasi penting yang membutuhkan perh
atian segera dan tindakan berkontribusi terhadap ek
salasi yang efektif dan meningkatkan keselamatan p
asien.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pasien rawat inap dengan SBAR lengkap yang
ditulis
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat inap
Target 100%
Kriteria Inklusi & Eks Kriteria inklusi: seluruh pasien rawat inap dengan SBA
klusi R
Kriteria eksklusi:-
Formula N
x 100 %
D
Metode survey
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan perkembangan pasien terintegrasi
Instrumen NO NO. MR TEPAT TIDAK TEPAT NUMERATOR
1
Pengambilan
2
Data
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan 3 bulan sekali
Laporan Data
Penyajian Data Grafik
Penanggung Jawab Kepala unit
65
Judul Indikator Kepatuhan perawat di poliklinik rawat jalan dalam meng
isi resume medis
Dasar Pemikiran UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Meningkatkan kepatuhan perawat poliklinik rawat jalan
dalam menyelesaikan tanggung jawab pengisian resum
e medis pasien secara lengkap dan benar
Definisi Operasional Resume medis adalah rangkaian seluruh perawatan da
n pengobatan yang dilakukan oleh dokter kepada pasie
n
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah seluruh resume medis yang sudah terisi lengka
p dan tepat
Denumerator Jumlah seluruh resume medis dalam waktu yang sama
Target 100%
Kriteria Inklusi & Ek Kriteria inklusi: seluruh resume medis pasien di poli raw
sklusi at jalan
Kriteria eksklusi : -
Formula N
x 100 %
D
Metode Studi dokumen
Pengumpulan
Data
Sumber Data Resume medis pasien
Instrumen NO NO.RM PATUH TIDAK PATUH NUMERATOR
1
Pengambilan
2
Data
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
Periode 1 bulan
Pengumpulan
66
Data
Periode Analisis Setiap 3 bulan
dan
Laporan Data
Penyajian Data
Penanggung Jawab Kepala Unit Poliklinik Rawat Jalan
67
Formula N
x 100 %
D
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan perkembangan pasien terintergrasi
Instrumen TGL
NAMA PATUH TIDAK
NO RUANG/KELAS NUMERATOR
Pengambilan Data APOTEKER PATUH
1 KLS 1
2 KLS 2
3 KLS 3
4 ICU
5 RB
Periode 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisis dan 3 bulan sekali
Laporan Data
Penyajian Data Grafik
Penanggung Jawab Kepala unit
68
terjadi perburukan keadaan klinis pasien secara mend
adak dan tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat s
egera menyebabkan kematian atau menimbulkan kese
hatan jangka panjang sehingga diperlukan intervensi s
egara atau tindakan resusitasi.
Jenis Indikator Outcome
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah apoteker yang patuh dalam mengontrol obat di
trolly emergensi
Denumerator Jumlah seluruh apoteker yang mengontrol obat di troll
y emergensi
Target 100%
Kriteria Inklusi & Eks Kriteria inklusi: seluruh apoteker yang patuh dalam me
klusi ngontrol obat di trolly emergensi
Kriteria eksklusi: -
Formula N
x 100 %
D
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Daftar obat trolly emergensi
Instrumen TGL
NAMA PATUH TIDAK
Pengambilan Data NO
APOTEKER
RUANG/KELAS
PATUH
NUMERATOR
1 IGD
2 ICU
3 OK
DENUMERATO
TOTAL N/Dx100%=…%
R
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan 3 bulan sekali
Laporan Data
Penyajian Data Grafik
69
penanggung Jawab Kepala unit
Data 1
2
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
Periode 1 bulan
70
Pengumpulan
Data
Periode Analisis Setiap 3 bulan
dan
Laporan Data
Penyajian data
Penanggung Kepala Unit Radiologi
jawab
71
pemeriksaan laboratorium dalam 1 bulan
Denumerator Jumlah seluruh Hasil pemeriksaan laboratorium
yang diserahkan ke setiap unit dalam 1 bulan
Target 0%
Kriteria Inklusi dan Inklusi : seluruh jumlah kesalahan penyerahan
Eksklusi hasil pemeriksaan laboratorium
Eksklusi : tidak ada
Formula Data Numerator x 100%
Data Denumerator
Metode Studi dokumen
Pengumpulan Data
Sumber Data Insiden report
Instrumen Angka
Kesalahan
Pengambilan Data
Penyerahan
No Tanggal No. MR Numerator
Hasil
Laboratorium
YA TIDAK
1
2
3
4
Total Denumerator N/Dx100%=…%
72
Tujuan Tergambarnya pengendalian dan penyediaan unit laund
ry
Definisi Ketersediaan linen adalah adanya linen yang bersih dan
Operasional siap pakai yang digunakan oleh unit rawat inap
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah linen yang tersedia
Denumerator Jumlah seluruh tempat tidur
Target 100%
Kriteria Inklusi & Ek Kriteria inklusi: jumlah seluruh linen yang bersih dan sia
skusi p pakai
Kriteria eksklusi: -
Formula N
x 100 %
D
Metode Studi dokumen
Pengumpulan
Data
Sumber Data Catatan jumlah linen
Instrumen NO TANGGAL TERSEDIA TIDAK NUMERATOR
TERSEDIA
Pengambilan 1
Data 2
Periode 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisis Setiap 3 bulan
dan
Laporan Data
Penyajian Data
Penanggung Jawab Kepala Unit Laundry
73
14) Kepatuhan Petugas Gizi Dalam Visite Ruang Rawat Inap
Judul Indikator Kepatuhan petugas gizi dalam visite ruang rawat inap
Dasar Pemikiran Proses petugas gizi dalam melakukan visite ruanga
rawat inap saat pemberian asuhan gizi yang dilakukan
kepada pasien merupakan suatu rangkaian yang diawali
dari pengkajian gizi, terkumpulnya data gizi secara
lengkap dan sitematis merupakan dasar bagi ahli gizi
dalam menetapkan permasalahan gizi/diagnose gizi,
intervensi dan monitoring gizi.
Dimensi Mutu Efektivitas , ketepatan waktu
Tujuan Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap
agar memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi
kesehatannya dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan
status gizi.
Definisi Kepatuhan petugas gizi dalam melakukan visite ruang
Operasional rawat inap selama masa kerja dalam satu bulan (tidak
terhitung hari libur dan hari pasien terhitung rawat inap).
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah status pasien rawat inap yang sudah diisi
lengkap oleh ahli gizi pada pasien baru dalam waktu ≤
24 jam yang disurvey pada periode waktu tertentu
Denumerator Jumlah status pasien petugas gizi pasien ruang rawat
inap yang telah dinyatakan selesai pelayanan rawat
inap di survey dalam periode waktu yang sama
Target 100 %
Kriteria Inklusi & Ek Inklusi : Pasien yang disurvey dan dinyatakan telah
sklusi selesai pelayanan rawat inap
74
Metode Survey
Pengumpulan data
Sumber data Rekam Medis / status pasien rawat inap
Instrumen NO TGL NAMA PET PATUH TIDAK NUMERATOR
UGAS PATUH
pengambilan data 1
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis 3 bulan sekali
dan Laporan Data
Penyajian Data Grafik
Penanggung Jawab Kepala unit
75
(penyebut)
Target 100 %
Kriteria Inklusi & Inklusi
Eksklusi Semua pasien yang berkunjung ke poli mata
Eksklusi
Pasien yang tidak diperiksa visus
Formula Numerator (N) x 100 % =……..%
Denominator (D)
Metode Retrospektif : dari bulan Juli 2022-Oktober 2022
Pengumpulan Concurrent : dari bulan November 2022
Data
Sumber Data Rekam Medik Pasien
Instrument Formulir Assesment rawat jalan
Pengambilan Data
Pupulasi / Sampel 5 % dari jumlah seluruh pasien yang berkunjung ke poli
mata dalam satu bulan.
Periode Analisa 3 Bulan
dan Pelaporan
Data
Penyajian Data Disampaikan kepada seluruh karyawan
Penanggung Ka. KSM Mata
Jawab
76
ajukan sampai dengan tersedianya ambulance
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah kumulatif waktu kecepatan pemberian pelayana
n ambulance
Denumerator Jumlah seluruh permintaan ambulance
Target 100%
Kriteria Inklusi & Ek Kriteria inklusi: seluruh permintaan pelayanan ambulanc
sklusi e
Kriteria eksklusi:-
Formula N
x 100 %
D
Metode Survey
Pengumpulan Data
Sumber Data Pencatatan penggunaan ambulance
Instrumen KECEPATAN PEMBERIAN
PELAYANAN AMBULANC
Pengambilan Data NO TGL KEPERLUAN E NUMERATOR
< 30 MENI
> 30 MENIT
T
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis 3 bulan sekali
dan Laporan Data
Penyajian Data Grafik
Penanggung Kepala unit
Jawab
77
17) Ketepatan Petugas Pendaftaran Dalam Membuat SEP Rawat Jalan di
TPPRJ
Judul Indikator Ketepatan petugas pendaftran dalam membuat SEP
rawat inap/ rawat jalan
Dasar Pemikiran Permenkes RI No. 30 tahun 2022 tentang indikator mutu
pelayanan RS
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Untuk mencegah terjadinya kesalahan daam pembuatan
SEP rawat inap / rawat jalan
Definisi SEP (Surat Eligibilitas Pasien) adalah surat yang
Operasional diterbitkan BPJS Kesehatan untuk mempermudah
peserta memperoleh layanan kesehatan, khususnya di
faskes tingkat lanjutan seperti klinik, PKM, RSUD
maupun RS Swasta.
Jenis Indikator Proses
Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah petugas pendaftaran yang tepat dalam membuat
SEP rawat inap / rawat jalan
Denumerator Jumlah petugas pendaftaran yang membuat SEP rawat
inap/ rawat jalan
Target 100%
Kriteria Inklusi & Kriteria inklusi: seluruh petugas pendaftaran yang tepat
Eksklusi dalam membuat SEP RI/ RJ
Kriteria eksklusi : -
Formula
x 100 %
Metode Observasi
Pengumpulan Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen NO. TGL
NAMA
TEPAT
TIDAK
NUMERATOR
PETUGAS TEPAT
Pengambilan Data
1
2
78
3
4
TOTAL DENUMERATOR N/Dx100%=…%
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Setiap 3 bulan
dan Laporan Data
Penyajian Data
Penanggung Kepala Unit Rekam Medis
Jawab
79
Kriteria eksklusi : -
Formula
x 100 %
Metode Observasi
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil observasi
Instrumen NO. TGL
NAMA
STANDBY
TIDAK
NUMERATOR
PETUGAS STANDBY
Pengambilan Data 1
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis Setiap 3 bulan
dan Laporan Data
Penyajian Data
Penanggung Kepala Unit Rekam Medis
Jawab
80
Operasional rtas berisi data-data penting
- Klaim BPJS adalah pengajuan biaya perawatan pasien
peserta BPJS oleh pilah RS kepada pihak BPJS Keseh
atan, dilakukan secara kolektif dan ditujukan kepada pih
ak BPJS Kesehatan setiap bulannya.
Jenis Indikator Outcome
Satuan Persen
Pengukuran
Numerator Jumlah seluruh berkas yang telah selesai dan diserahkan t
epat waktu
Denumerator Jumlah seluruh berkas pada periode yang sama
Target 100 %
Kriteria Inklusi & Inklusi : seluruh berkas klaim BPJS
Eksklusi Eksklusi :
Formula N
x 100 %
D
Metode Survey
Pengumpulan
Data
Sumber Data Pencatatan waktu penyerahan berkas klaim BPJS
Instrumen NO TANGGAL TEPAT TIDAK TEPAT NUMERATOR
1
Pengambilan
2
Data 3
81
Penanggung Kepala unit
Jawab
82
Kriteria Inklusi Inklusi :seluruh jumlah penanganan kerusakan fasilitas
dan Eksklusi yang tepat waktu
Eksklusi : seluruh jumlah penanganan kerusakan fasilitas
yang tidak tepat waktu
Formula Data Numerator x 100%
Data Denumerator
Metode Checklist
Pengumpulan
Data
Sumber Data Laporan permohonan perbaikan dari unit kerja dan
laporan hasil kerja
Instrumen No Tgl
Nama Ketepatan waktu
Numerator
petugas <24jam >24jam
Pengambilan
1
Data 2
83
Dasar Pemikiran - Penilaian kinerja pegawai
- Pedoman PP No. 94 tahun 2021 tentang ketentuan
pelanggaran kewajiban masuk kerja dan menaati w
aktu kerja
Dimensi Mutu Ketepatan waktu
Tujuan Tergambarnya kepatuhan karyawan terhadap absensi
Definisi Operasional Absensi merupakan kehadiran karyawan yang berkena
an dengan tugas dan kewajibannya.
Jenis Indikator Outcome
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah karyawan yang patuh melakukan absensi
Denumerator Jumlah seluruh karyawan
Target 100%
Kriteria Inklusi & Eks Kriteria inklusi: seluruh karyawan di unit-unit rumah sa
klusi kit
Kriteria eksklusi:-
Formula N
x 100 %
D
Metode Survey
Pengumpulan Data
Sumber Data Data absensi
Instrumen Tgl
Pengambilan Data No Nama Petugas Patuh Tidak Patuh Numerator
1
2
3
Total Denumerator N/D x 100%=…%
Periode 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan 3 bulan sekali
Laporan Data
Penyajian Data Table
84
Line chart
Penanggung Jawab Kepala unit
85
Instrumen Tanggal
Pengambilan Tidak
No Nama Satpam Patuh Numerator
Data Patuh
1
2
3
4
Total Denumerator N/D x 100%=…%
Periode 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisis dan Setiap 3 bulan
Laporan Data
Penyajian Data Table
Line chart
Penanggung Jawab Kepala unit
86
BAB IV
DOKUMENTASI
87