04 PLG
RUMAH SAKIT TK IV 02.07.02 LAHAT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan RS.TK IV 02.07.02 Lahat dapat seperti
yang diharapkan, maka perlu disusun Panduan Indikator Mutu RS.TK IV 02.07.02
Lahat. Buku panduan tersebut disusun sebagai acuan bagi pengelola RS.TK IV
02.07.02 Lahat dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit. Dalam buku panduan ini diuraikan tentang pengertian, ruang lingkup indikator
mutu, langkah-langkah pelaksanaannya dan dilengkapi dengan tabel indikator mutu
B. Tujuan
3
1. Tujuan umum :
Memberikan panduan dalam pelaksanaan indikator mutu pada tiap
unit RS terkait untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien RS.TK IV 02.07.02 Lahat.
2. Tujuan khusus :
a. Dapat terselenggaranya pemilihan indikator mutu sesuai dengan
yang diperlukan tiap-tiap unit RS.
b. Memudahkan unit dalam pelaksanaan, penerapan dan pengukuran
indikator mutu.
c. Memperjelas alur pelaksanaan dan pelaporan untuk mengetahui
keberhasilan pelaksanaan indikator mutu.
BAB II
4
DEFINISI
A. Indikator
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan
dengan menggunakan instrumen. Menurut WHO, indikator adalah variabel
yang digunakan untuk mengukur perubahan. Indikator yang ideal harus
memiliki 4 (empat) kriteria:
1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek
yang akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (reliable), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama
pada saat yang dinilai berulangkali, untuk waktu sekarang maupun
yang akan datang.
3. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehimgga jumlahnya tidak
perlu banyak.
4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas.
B. Mutu
Menurut Crosby, mutu adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan
(Conformance to requirement), yaitu sesuai dengan standar mutu rumah
sakit yang telah ditentukan, baik inputnya, prosesnya maupun outputnya
C. Indikator Mutu
Indikator mutu adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
mutu keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran
terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolok ukur
presentasi kuantitatif/ kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya
perubahan terhadap besaran target atau standart yang telah ditetapkan
sebelumnya/cara untuk menilai mutu atau kualitas dari suatu kegiatan
dalam hani mutu pelayanan di rumah sakit.
5
D. Indikator Mutu Utama
Adalah indikator mutu yang diutamakan yang akan diimplementasi di
rumah sakit meliputi kegiatan: penyusunan indikator mutu, sosialisasi, uji
coba, implementasi, validasi, analisa, pencatatan dan
pelaporan,benchmarking, publikasi, monitoring dan evaluasi,
pelaporan ke direksi dan yayasan dengan kriteriaHigh Risk, High Volume,
Highcost danProblem Prone. Sedangkan indikator mutu yang lainnya akan
tetap dijadikanindikator mutu unit.
E. Indikator Mutu Unit
Adalah indikator mutu yang tetap dijalankan pada unit terkait, sebagai
upaya peningkatan mutu pelayanan. Dimana kegiatan validasi, monitoring
dan evaluasi dan bencmarking dilakukan menyusul setelah indikator mutu
utama terlaksana sesuaidengan yang diharapkan.
Indikator mutu area klinis adalah cara untuk menilai mutu atau kualitas
dari suatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit yang
berkaitan langsung dengan proses perawatan dan pelayanan terhadap
penyakit pasien (kepentingan klinis).
Indikator mutu area manajerial adalah cara untuk menilai mutu atau
kualitas dari suatu kegiatan dalam hal ini mutu pelayanan di rumah sakit
yang berkaitan dengan proses me-manage/ mengatur dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Dimana
penyelesaian pekerjaan inti melalui orang lain (definisi menurut Mary
Parker Follet). Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal/ target.
6
E. Indikator Mutu Area Sasaran Keselamatan Pasien
Kamus profil indikator berisi poin-poin indikator mutu dari tiap unit rumah
sakit, di dalamnya mencakup judul, dimensi mutu, tujuan, definisi
operasional, nominator, denominator, frekuensi pengumpulan data,
periode analisa, sumber data, PIC, standar dari indikator mutu sebagai
acuan dalam pelaksanaan indikator mutu.
K. Dimensi Mutu
Suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu
pelayanan dilihat dari akses, efektifitas, efisiensi, keselamatan dan
keamanan kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis,
dan hubungan antar manusia berdasarkan WHO.
L. Definisi Operasional
Dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator.
N. Periode Analisa
Adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator kinerja yang
dikumpulkan.
7
O. Numerator/ Pembilang
Adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja.
P. Denumerator/ Penyebut
Adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja.
Q. Sumber Data
Adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian
yang berhubungan langsung dengan persoalan.
R. Standar/ Target
Adalah nilai atau ukuran pencapaian mutu/ kinerja tertentu yang telah
ditetapkan dan wajib dicapai langsung atau bertahap berdasarkan
kemampuan pemilik rumah sakit. Standar adalah sesuatu ukuran atau
patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu. Standar yang
digunakan ditetapkan berdasarkan acuan dari berbagai sumber,
benchmarking dengan rumah sakit yang setara, berdasarkan tren yang
menuju kebaikan.
S. Populasi
Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:90)
T. Sample
RUANG LINGKUP
8
2. Pemilihan indikator mutu oleh komite mutu yang kemudian diusulkan
kepada direksi.
3. Penetapan kebijakan tentang indikator mutu
Nama Indikator
No IAK / IAM / ISKP UNIT
AREA KLINIS
3
√ Rontgen
Waktu tunggu hasil pelayanan rontgen
pasien rawat inap < 30 menit
4
Angka kepatuhan pelaksanaan sign in, √ OK
time out, sign out
9
7 Penulisan resep sesuai formularium √ Farmasi
8 Medication error / efek samping √ Rawat Inap
penggunaan obat
9 Pelaksanaan assesemen pra sedasi dan √ OK / Anastesi
pra anastesi
21 Farmasi
Perbaikan kualitas dan kuantitas
√
penggunaan antibiotic.
MANAGEMEN
10
D. Kamus Profil Indikator Mutu
Konten form profil indikator mutu meliputi: judul indikator, dimensi mutu,
tujuan, definisi operasional, frekuensi pengumpulan data, periode analisa,
numerator, denumerator, sumber data, standar, penanggungjawab.
(Sumber: dr. Luwharsih)
12
4. Komite Mutu melakukan perbandingan data asli dengan hasil data yang
diambil.
5. Hasil sample data yang dilakukan oleh orang pertama dan kedua bisa terjadi
kesamaan atau perbedaan secara signifikan.
6. Hasil data yang mengalami perbedaan secara signifikan atau ada perbedaan
akurasi cukup jauh, maka bisa melakukan pengukuran data ulang dengan
rumusakurasi sebagai berikut:
Jumlah temuan yang berbeda dibagi total sample yang ada dikalikan 100%.
7. Data baik jika hasil ketidak akurasian data tidak melebihi dari 10 %
8. Data hasil ketidakakurasian ≥ 10 %, maka dilakukan corrective action,
kemudian di implementasikan kepada unit terkait, setelah corrective action
dilakukan; lakukan proses pengumpulan data lagi sampai akurasi data
mencapai >90%.
9. Data dari sasaran mutu baru, setelah corrective action dilakukan pengukuran
frekuensi analisa data oleh unit.
10. Penentuan frekuensi analisa data sasaran mutu corrective action sesuai
dengan kebutuhan dan urgensi dari proses pengumpulan data tersebut yang
ditentukan oleh Direktur.
11. Tampilan data hasil analisa setelah corrective action, dengan menggunakan
data statistik deskriptif pada tinjauan manajerial/ rapat pimpinan.
12. Komite Mutu melaporkan hasil analisa data Corrective Actionkepada Direktur
Rumah Sakit untuk mendapatkan legalitas sesuai dengan tujuan validasi data
terutama untuk kepentingan publikasi pimpinan rumah sakit memastikan
reliabilitas data.
13
berupa laporan lengkap pelaksanaan indikator mutu dengan menggunakan
format yang ditetapkan.
Pelaporan berisi laporan hasil pelaksanaan indikator mutu pada unit terkait.
1. Pelaporan dari unit ke komite mutu setiap 1 (satu) bulan
2. Pelaporan dari komite ke direksi setiap 3 (tiga) bulan
3. Pelaporan dari direksi ke yayasan setiap 1 (satu) tahun
1. Design
16
Tahap dalam siklus layanan dan sebuah element yang penting didalam
suatu perubahan dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan
pasien, peran design dalam proses perubahan dapat di jelaskan sebagai
perancangan dari fungsi proses peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di RS.TK IV 02.07.02 Lahat.
2. Meassure
Untuk menilai dari suatu design yang telah dibuat dilakukan proses
meassure yaitu pengukuran terhadap proses peningkatan mutu dan
keselamatan pasien yang dapat menentukan kinerja sekarang dan
sebelum mengalami perubahan dalam pelaksanaan penialian tersebut
menggunakan internal database
3. Assess
Data dari unit yang telah dimasukkan dalam internal data base kemudian
dilakukan analisa terhadap data tersebut dengan menyesuaikan dengan
SPO dan informasi yang ditampilkan. Untuk dilakukan validasi dari data
yang di input apakah sudah sesuai dengan SPO yang ada. Sehingga
dapat dilakukan perbandingan pada informasi yang muncul dan dapat
diambil keputusan untuk perbaikan pada prioritas.
4. Improvement
Dari data yang telah dikumpulkan dilakukan perbaikan inovasi yang
dapat memunculkan trobosan baru dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien sehingga dapat diputuskan proses perbaikan
selanjutnya.
5. Redesign
Perbaikan dari keseluruhan proses yang ada dalam siklus monitoring dan
evaluasi harus bersifat mencakup pada semua aspek yang berkaitan
dengan proses PMKP, proses ini terus berputar sehingga dapat
memonitoring dan mngevaluasi suatu progam yang berjalan sesuai
dengan pedoman yang ada.
Q. Pelaporan
Pelaporan hasil pelaksanaan indikator mutu di unit terkait yang telah
direkapitulasi oleh kepala ruang kepada komite mutu dilaksanakan setiap
1 (satu) bulan sekali. Dari laporan tiap unit, hasil pelaksanaan indikator
17
mutu dilakukan validasi oleh komitemutu untuk kemudian dilaporkan
kepada direksi setiap 3 (tiga) bulan sekali. Setiap tahun dilakukan
pelaporan hasil akhir pencapaian peningkatan mutu RS kepada pengawas
BAB IV
TATALAKSANA
E. Petunjuk Pengisian
a. Sensus harian indikator rumah sakit (format sederhana unit terkait)
dibagikan pada semua institusi yang terkait seperti :ruang rawat inap,
IGD, catatan medik/ Unit rekam medik atau unit lain.
b. Penanggungjawab pengisian format sensus harian adalah manajer/
Kabag/ Kasi/ Kepala Instalasi/ Penanggung jawab unit terkait
(Laporan dibuat setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 8 bulan
berikutnya)
c. Formulir laporan bulanan (form B) rumah sakit diisi oleh manajer/
Kabag/ Kasi/ Kepala Instalasi/ Penanggung jawab unit terkait
berdasarkan pada data-data yang ada pada form. A. Formulir ini harus
19
sudah diserahkan selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya
pada komite mutu.
d. Pengisian laporan formulir C dari tiap-tiap unit dilakukan rekapitulasi
indikator mutu berdasarkan hasil data pengisian dari formulir B,
dilaporkan kepada komite mutu selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
berikutbya.
e. Formulir B dan Formulir C dari unit yang telah diisi lengkap dilaporkan
kepada komite mutu pada tanggal 10 bulan berikutnya, dan akan
direkapitulasi hasil indikator mutu utama / unit oleh komite mutu ke
dalam Formulir C yang sudah disediakan.
f. Hasil analisa rekapitulasi (selesai di komite mutu sampai tanggal 15)
dari indikator mutu pelayanan rumah sakit oleh komite mutu harus
dilaporkan pada direktur selambat-lambatnya tanggal 18 bulan
berikutnya.
g. Untuk format FORM yang dipakai terdapat dalam lampiran.
BAB V
DOKUMENTASI
Dokumentasi dalam pelaksanaan indikator mutu adalah sebagai bukti adanya
pelaksanaan dan tindak lanjut sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan
pada setiap unit rumah sakit.
1. Standar prosedur operasional (SPO) indikator mutu
2. Format usulan indikator mutu dari unit
3. Kebijakan direksi tentang indikator mutu
20
4. Profil indikator mutu
5. Alat bantu penyusunan, pelaksanaan indikator mutu utama (sensus
harian (form A, warna kuning), formulasi indikator mutu, form checklist,
dokumen lainnya)
6. Formulir laporan dari unit kpd komite mutu (Form B, warna pink). Adanya
form pelaporan indikator mutu yang telah diisi lengkap sesuai dengan
data yang ada dan telah dianalisa sesuai formula serta diketahui oleh
kains/ kabag unit lengkap dengan tangan dan nama terang
7. Formulir rekapitulasi data indikator mutu dari unit kepadai komite mutu
(Form C, warna merah) lengkap dengan rerata target, analisa masalah,
analisa tri bulan, dan tindak lanjut.
8. Formulir rekapitulasi data indikator mutu di komite mutu (Form D, warna
ungu) lengkap dengan rerata target, analisa masalah, analisa tri bulan,
dan tindak lanjut.
9. Dokumen deskripsi data indikator mutu
10. Hasil kegiatan rapat pimpinan indikator mutu
11. Bukti sosialisasi indikator mutu ke unit
12. Dokumentasi pelaporan komite mutu (baik ke direktur atau pengawas)
BAB IV
ANALISA MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
Beberapa tahapan harus dilalui pada waktu menerima data-data dari unit:
1. Pemeriksaan tentang kelengkapan dan kebenaran laporan yang
diterima. Hal ini penting untuk menjamin validitas dan akurasi data
secara statistik
21
2. Adanya pemahaman bahwa yang diperhatikan adalah pelayanan yang
jelek saja sedang yang baik tidak perlu diperhatikan.
3. Untuk mendapatkan gambaran umum dari data yang terkumpul, perlu
disusun tabel umum, Bar Chart Dan Line Graftuntuk seluruh bulan.
Pada visualisasi data tersebut dapat dipilih kecenderungnan dari tingkat
mutu pelayanan yang diukur
4. Untuk mengetahui apakah tingkat mutu pelayanan yang dicapai pada
bulan terentu perlu diketahui beberapa angka sedrhana yang ada pada
statistik deskriptif, antara lain angka rata-rata (mean), angka simpangan
(SD, Standar Deviasi), dan rentang (range). Pengukuran cara
sederhana ini disebut time series analysis (Analisis Kecenderungan
menurut waktu
BAB V
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN DI RUMAH SAKIT
22
Unit RS A1 Unit RS A2 Unit RS A3
(mis. Unit IGD) (mis. Unit Rawat jalan) (mis. Unit rawat inap)
KOMITE MUTU
KARUMKIT
BADAN PENGAWAS
1. Sensus Harian Indikator Mutu Rumah sakit (Format sederhana unit terkait,
A1,A2,A3) dibagikan pada semua unit terkait. Petugas penanggungjawab
format sensus harian indikator mutu adalah kepala ruangan unit terkait.
23
Kepala ruangan mengkopilasikan formulir A1, A2, A3 dan harus
diserahkan kepada kepala Instalasi / kabag unit terkait.
2. Formulir laporan bulanan rumah sakit (B1, B2, B3) diisi oleh manajer/
kabag/ kasi/ kepala instalasi/ penjab unit terkait berdasarkan pada data-
data yang ada pada form A1, A2, A3. Ketiga form B tersebut (B1, B2, B3)
diserahkan pada komite mutu.
3. Laporan bulanan (B1, B2, B3) yang telah lengkap dan telah dianalisa
dengan menggunakan formula oleh unit, akan diterima oleh komite mutu
kemudian direkapiulasi dan dimasukkan ke dalam formulir C yang sudah
disediakan.
4. Laporan bulanan (B1, B2, B3) yang telah lengkap dan telah dianalisa
dengan menggunakan formula oleh unit, akan diterima oleh komite mutu
kemudian direkapiulasi dan dimasukkan ke dalam formulir D oleh komite
mutu.
5. Hasil analisa dari indikator mutu pelayanan rumah sakit oleh komite mutu
harus dilaporkan pada direktur setiap 3 (tiga) bulan untuk dilakukan tindak
lanjut.
6. Hasil akhir pencapaian indikator mutu rumah sakit dilaporkan oleh direksi
kepada Dewan Pengawas setiap 1 (satu) tahun sekali untuk dilakukan
tindak lanjut.
24
BAB VI
PENUTUP
Keberadaan suatu indikator untuk mengukur mutu pelayanan di rumah sakit
akan mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi pengelolaan rumah sakit,
terutama untuk mengukur kinerja rumah sakit itu sendiri (self assessment).
Manfaat tersebut antara lain sebagai alat untuk melaksanakan manajemen
kontrol dan juga sebagai alat untuk mendukung pengambilan keputusan di
dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa yang akan datang. Namun
fungsinya hanya sebagai alat pemandu. Upaya peningkatan mutu tetap herus
merupakan kesepakatan / komitmen diantara seluruh karyawan dan pimpinan
rumah sakit.
Dengan semakin berkembangnya globalisasi, maka persaingan antar rumah
sakit juga akan semakin sengit, oleh karena itu implementasi suatu indikator
rumah sakit akan menjadi suatu kebutuhan. Pengelola yang ingin unit
kerjanya tetap berada didepan dalam persaingan yang terus meningkat harus
dapat memenfaatkan brerbagai instrumen mutu.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
27