Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan
petunjuk-Nya sehingga Laporan Capaian Indikator Mutu Unit Kerja RSUD Dr.
Moewardi bulan Januari – Maret 2022 dapat diselesaikan.
Laporan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan
kebijakan dan rencana kegiatan selanjutnya demi perbaikan pelayanan di rumah sakit
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik, saran
dan masukan yang konstruktif sangat diharapkan agar mutu pelayanan RSUD Dr.
Moewardi menjadi lebih baik.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan laporan ini, semoga bermanfaat bagi Peningkatan Mutu
RSUD Dr. Moewardi.
Ketua
Komite Mutu
2
BAB I
INDIKATOR MUTU SASARAN KESELAMATAN PASIEN
E. Angka Kepatuhan Petugas Dalam Melakukan Double Ceck Obat High Alert
Medication
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 81,9
Februari 100 86,7
Maret 100 86,6
Rata-rata 85
Analisa :
Capaian Angka Kepatuhan Petugas Dalam Melakukan Double Ceck Obat High
Alert Medication sebesar 85 % dan dalam range baik, Hal ini disebabkan
karena :
1. Kurangnya kepatuhan petugas farmasi untuk melakukan double check di
lembar resep.
2. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya double check untuk obat
HAM
3. Kurangnya supervisi atasan terhadap pelaksanaan Double Ceck Obat
High Alert Medication
Rencana Tindak Lanjut :
1. Lakukan reedukasi terhadap petugas tentang pelaksanaan Double Ceck
Obat High Alert Medication
2. Tingkatkan supervisi atasan langsung dalam pelaksanaan Double Ceck
Obat High Alert Medication
4
F. Angka Kepatuhan Petugas Farmasi Dalam Pencampuran Elektrolit
Konsentrat
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 79,7
Februari 100 79,7
Maret 100 79,7
Rata-rata 79,7
Analisa :
Capaian Angka Kepatuhan Petugas Farmasi Dalam Pencampuran Elektrolit
Konsentrat sebesar 79,7 %, belum mencapai target namun dalam range baik,
Hal ini disebabkan karena :
1. Masih adanya resep dari dokter yang membutuhkan KCl 7,46% utuh
sehingga farmasi memberikannya dalam bentuk sediaan utuh.
2. Unit pengoplosan obat suntik (UPOS) yang belum 24 jam sehingga
ada keterbatasan pencampuran di luar jam kerja.
3. Kurangnya supervisi atasan
Rencana Tindak Lanjut :
1. Lakukan edukasi pencampuran elektrolit konsentrat yang semuanya
dilakukan oleh petugas farmasi kepada tenaga medis di unit pelayanan
2. Tingkatkan supervisi atasan langsung
5
Analisa :
Capaian Angka Kepatuhan Daftar Isian Keselamatan Pasien (Surgical Safety
Cecklist) sebesar 99,3 % hampir mencapai target.
Rencana Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian
Analisa :
Capaian Angka Ketepatan Perawat Dalam Melakukan Asesmen Ulang Risiko
Jatuh Di Rawat Jalan sebesar 97,6 %,belum mencapai target namun dalam
range sangat baik, Hal ini disebabkan karena :
1. Kurangnya kepatuhan perawat dalam melakukan asesmen ulang risiko
jatuh di rawat jalan.
2. Kurangnya monitoring dan evaluasi dari atasan langsung
Rencana Tindak Lanjut :
1. Reedukasi kepada semua perawat pentingnya melakukan asesmen
ulang risiko jatuh rawat jalan
2. Tingkatkan supervisi atasan langsung
6
Rencana Tindak Lanjut :
1. Reedukasi kepada semua perawat pentingnya melakukan asesmen
ulang risiko jatuh rawat jalan
2. Tingkatkan supervisi atasan langsung
7
BAB II
A. Instalasi Anggrek
1. Angka Kelengkapan Assesmen awal perawat 1 x 24 jam
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 94.21
Februari 100 94.86
Maret 100 93.23
Rata-rata 94,1
ANALISA :
Capaian kelengkapan pengisian formulir asesmen awal pemeriksaan oleh
perawat 1 x 24 jam pada bulan Maret 2022 mengalami sedikit penurunan
sebesar 1,01% dibandingkan capaian pada bulan Januari dan Februari 2022.
Namun masih dalam range nilai yang baik, hal ini disebabkan karena :
1. Keterbatasan jumlah petugas shift yang harus meng-handle pasien
masuk dan pasien pulang yang dalam jumlah banyak serta dalam waktu
yang hampir bersamaan.
2. Kurangnya keberlanjutan komunikasi antar petugas shift jaga dalam
pengisian kelengkapan formulir asesmen awal.
3. Monitoring dan evaluasi dari pimpinan unit belum dilakukan dengan rutin.
8
Rencana Tindak Lanjut :
1. Ingatkan dan tekankan secara kontinyu kepada DPJP, pentingnya untuk
melengkapi ceklist pasien keluar ruang intensif.
2. Review secara berkala kepada staf ruangan untuk memastikan
kelengkapan dan kesesuaian ceklist sebelum DPJP atau PPDS
meninggalkan ruangan.
3. Monitoring dan evaluasi dari atasan secara rutin.
4. Tampilkan capaian pengukuran indikator mutu di papan informasi
ruangan.
B. Instalasi Flamboyan
1. Kelengkapan pengisian formulir asesmen awal pemeriksaan oleh Perawat
1 x 24 jam
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 97,35
Februari 100 87,76
Maret 100 97,44
Rata-rata 94,18
ANALISA :
Capaian kelengkapan asesmen awal perawat dalam 1 x 24 jam di Instalasi
Ranap Flamboyan pada periode Januari – Maret 2022 belum mencapai target
namun dalam range yang sangat baik, Hal ini disebabkan karena :
1. Sudah aktifnya petugas dalam melakukan assesmen awal pemeriksaan.
2. Sosialisasi yang berulang oleh kepala ruang/kepala instalasi secara
berulang.
3. Adanya reward / punishment yang berlaku.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Melakukan pendekatan personal kepada staf keperawatan di Ranap
Flamboyan untuk melaksanakan assesmen awal pemeriksaan secara
lengkap sesuai SPO
2. Sosialisasi dan supervisi tentang kepatuhan pelaksanaan assesmen
pemeriksaan awal perawat secara lengkap di ranap Flamboyan sesuai
SPO
3. Meningkatkan disiplin dan saling bertanggung jawab atas kelancaran
kepatuhan pengisian assemen awal pemeriksaan oleh perawat 1x24 jam
9
3. Kurangnya kesadaran petugas pentingnya pengisian form transfer dari
ruangan ke IBS
2. Respon time pemberian terapi fibrinolitik pada pasien STEMI kurang dari
sama dengan 30 menit di IGD
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 100
Februari 100 100
Maret 100 100
Rata-rata 100
ANALISA :
Capaian respon time pasien STEMI yang diberikan terapi fibrinolitik kurang dari
sama dengan 30 menit (4 pasien) sudah mencapai target.
11
Rencana Tindak Lanjut :
Monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan tentang respon time pemberian
fibrinolitik pada pasien STEMI < 30 menit
12
masih pada range nilai yang baik%, tapi untuk HCU Jantung sudah mencapai
100 % , hal ini disebabkan karena :
1. Tanda tangan DPJP di dalam formulir asesmen medis belum dilengkapi
dalam waktu 1x24 jam.
2. Masih ditemukan beberapa kolom yang belum terisi (seperti : kolom
nyeri dan kolom allo anamnesis dan auto anamnesis)
3. Kurangnya supervisi dari atasan langsung terkait kelengkapan asesmen
Rencana Tindak Lanjut :
1. Lakukan koordinasi dengan PPDS untuk memintakan TTD DPJP pada
formulir asesmen awal yang telah terisi lengkap 1x24 jam saat visite hari
berikutnya.
2. Lakukan supervisi secara berkala melalui audit kelengkapan rekam
medis oleh atasan langsung.
13
mencapai 100% tetapi terjadi peningkatan pada bulan Maret 2022. Hal ini
disebabkan karena:
1. Laporan yang belum diberi tanda tangan dari DPJP selama 2 x 24jam
setelah tindakan pasien
2. Sudah mulai ada PPDS terhadap pentingnya hasil pemeriksaan jantung
tepat waktu
3. Kurangnya supervisi dari atasan langsung
Rencana Tindak Lanjut :
Pertahankan dalam mensosialisasikan capaian indikator dan rencana tindak
lanjut untuk perbaikan mutu pada PPDS yang stase Invasiv di Cathlab
4. Kepatuhan Tata laksana nyeri ringan oleh perawat pada pasien jantung
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 100
Februari 100 100
Maret 100 100
Rata-rata 100
ANALISA :
Capaian Indikator Mutu Kepatuhan Tata laksana nyeri ringan pada pasien
jantung oleh perawat sudah mencapai 100%.
14
6. Respon time primary PCI/Door to Baloon Time pada pasien STEMI akut
kurang dari 90 menit
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 100
Februari 100 100
Maret 100 100
Rata-rata 100
ANALISA :
Capaian Respon Time Primary PCI/Door to Balloon Time pada pasien STEMI
akut kurang dari 90 menit sudah mencapai target.
Rencana Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian indikator
15
9. Kepatuhan verifikasi read back oleh DPJP dalam 1x24 jam pasien jantung
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 100
Februari 100 100
Maret 100 100
Rata-rata 100
ANALISA :
Capaian indikator kepatuhan melakukan verifikasi read back oleh DPJP dalam
1x24jam pada pasien jantung pada periode maret 2022 sudah mencapai 100%,
DPJP sudah melakukan verifikasi read back rutin saat visite.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Pertahankan dan tingkatkan capaian yang telah di capai pada bulan
Maret 2022
2. Pertahankan supervisi berkala oleh atasan langsung
11. Kepatuhan perawat dalam melakukan serah terima pasien jantung dengan
SBAR
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 90,57
Februari 100 93,75
Maret 100 93,06
Rata-rata 92,46
ANALISA :
Capaian Indikator Mutu Kepatuhan perawat dalam melakukan serah terima
pasien jantung dengan SBAR pada bulan Maret 2022 capaian belum mencapai
target 100% namun masih dalam range nilai yang baik. Hal ini dikarenakan :
1. Sudah di lakukan hand over dengan tehnik SBAR sebagian oleh
perawat.
2. Kurangnya supervisi dari kepala ruang saat hand over perawat
16
Rencana Tindak Lanjut :
Edukasi pada perawat tentang pentingnya implementasi standar SKP 2.2
mengenai Proses Komunikasi Serah Terima (hand over) dengan metode SBAR
13. Ketepatan perawat dalam melakukan asesmen ulang risiko jatuh pasien
jantung
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 93,33
Februari 100 92,86
Maret 100 96,67
Rata-rata 94,28
ANALISA :
Capaian Indikator Mutu Ketepatan perawat dalam melakukan asesmen ulang
risiko jatuh pasien jantung periode Maret 2022 belum mencapai target 100%,
hal ini dapat disebabkan karena:
1. Kurang tepatnya assesmen ulang resiko jatuh dengan keadaan pasien
2. Kurang tepatnya identifikasi pasien tentang resiko jatuh
3. Ketidakpatuhan pemasangan gelang kuning penanda resiko jatuh pada
pasien dengan resiko jatuh sedang hingga tinggi
4. Kurangnya supervisi dari atasan langsung.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Resosialisasi SPO tentang Asesmen awal dan Asesmen ulang risiko
jatuh sesuai dengan keadaan dan kondisi pasien
2. Berkoordinasi pada perawat untuk memasangkan gelang kuning pada
pasien dengan resiko jatuh sedang-tinggi.
3. Supervisi berkala kepada pasien oleh kepala ruang
17
14. Kepatuhan petugas Dalam Melakukan Double Check Obat High Alert
Medication pada pasien jantung
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 91,67
Februari 100 92,86
Maret 100 93,94
Rata-rata 92,82
ANALISA :
Capaian Kepatuhan petugas Dalam Melakukan Double Check Obat High Alert
Medication pada pasien jantung pada bulan Maret 2022 belum mencapai target
100% namun dalam ketegori baik, hal ini disebabkan karena :
1. Perawat masih ada yang belum mendokumentasikan double cek obat
HAM namun belum dilakukan sesuai SPO karena perawat kurang begitu
paham obat yang termasuk dalam golongan obat HAM
2. Kurangnya supervisi dari kepala ruang
18
3. Instalasi Melati
1. Kelengkapan Pengisian ceklist pasien keluar ruang intensif
ANALISA :
Capaian indikator mutu kelangkapan pengisian ceklist pasien keluar ruang
intensif di Instalasi Rawat Inap Melati pada bulan Maret 2021 adalah 100%.
Capaian tersebut sudah memenuhi target.
Rencana Tindak Lanjut :
1. tetap mempertahankan kinerja pelayanan walaupun sudah memenuhi
target 100%.
2. Usulan penggantian indikator mutu instalasi yang baru
19
Februari 2022 96,55% mengalami penurunan 3,22%, Capain tersebut belum
memenuhi target 100%, hal ini disebabkan oleh :
1. Kurangnya kepatuhan perawat dalam pengisian kelengkapan form
transfer pasien dari rawat inap ke IBS.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Sosialisasi capaian indikator mutu kelengkapan pengisian form transfer
pasien dari ruang rawat inap ke IBS.
2. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kelngkapan pengisian
form transfer pasien ruang rawat inap ke IBS.
4. Instalasi Cendana
Kepatuhan pemberian dan monitoring tranfusi darah oleh perawat
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 93,33
Februari 100 97,78
Maret 100 84,52
Rata-rata 91,87
ANALISA :
Capaian indikator kepatuhan pemberian dan monitoring tranfusi darah di ruang
Rawat Inap Instalasi Paviliun Cendana pada bulan Februari 2022 ini mencapai
97,78% dan pada bulan Maret 2022 ini 84,52%, capaian mengalami penurunan.
Capaian belum masuk kategori range baik. Capaian belum memenuhi standar
100%. Hal ini dikarenakan:
1. Perawat lupa tidak melakukan monitoring vital sign 4jam setelah
pemberian tranfusi karena beda shift jaga.
2. Kurangnya monitoring dan evaluasi dari atasan langsung terkait
kepatuhan perawat dalam pemberian dan monitoring tranfusi darah
Rencana Tindak Lanjut :
1. Lakukan serah terima monitoring post pemberian tranfusi darah dengan
baik saat pergantian shif jaga
2. Lakukan supervisi pelaksanaan monitoring pemberian tranfusi darah dan
review kelengkapan pendokumentasian di rekam medis pasien
20
6. Instalasi Ginjal Hipertensi
Prosentase pasien HD dengan akses vaskuler AV Fistula dan HD Catheter
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 80 43,54
Februari 80 40,55
Maret 80 49,01
Rata-rata 44,36
ANALISA :
Capaian Prosentase pasien HD dengan akses vaskuler AV Fistula dan HD
Catheter pada periode Januari – Maret 2022 belum mencapai target dan dalam
range yang kurang. hal ini disebabkan karena :
1. Masih banyak yang menggunakan akses femoral.
2. Belum pahamnya pasien dan keluarga tentang prosedur pembuatan Av
shunt / HD cath.
3. Kurangnya Suport petugas untuk edukasi tindakan Av shunt / HD cath.
4. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang pentingnya akses
vaskuler dengan adekuasi HD.
5. Prosedur yang membutuhkan waktu lama untuk tindakan AV shunt / HD
cath
Rencana Tindak Lanjut :
1. Meningkatkan edukasi tentang pentingnya akses untuk mencapai
adekuasi HD.
2. Sosialisasi kembali tentang SOP Akses Vaskuler.
3. Reedukasi pada petugas untuk mensosialisasikan kembali tentang
Akses Vaskuler.
4. Sosialisasi untuk monitoring secara berkala tentang Akses Vaskeluer.
5. Koordinasi dengan Yan Med untuk mengkaji ulang permasalahan
prosedur pemasangan AV Shunt / HD cath]
6. Sosialisasi kepada pasien yang belum HD (stage IV) dan diperkirakan
akan menjalani HD untuk dipasang AV Fistula.
21
BAB III
INDIKATOR MUTU PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH
22
Analisa :
Capaian Monitoring Durante Status Anestesi dan sedasi oleh Petugas Anestesi
pada periode Januari – Maret 2022 sebesar 91,6, belum mencapai target
namun dalam range yang sangat baik. hal ini disebabkan karena :
1. Tim anestesi kurang teliti dalam melihat status monitoring durante
operasi
2. Pengaruh pandemik Covid menimbulkan penyulit di lapangan, SDM dll.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Melakukan review mengenai monitoring dan pengisian status durante
anestesi
2. Mengingatkan tim anestesi agar berada di tempat tindakan selama durante
anestesi
23
BAB IV
INDIKATOR MUTU PELAYANAN PENUNJANG
A. Instalasi Farmasi
1. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional Bagi RS Provider BPJS
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 99,16
Februari 100 98,99
Maret 100 99,04
Rata-rata 99,1
Analisa :
Capaian Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional Bagi RS Provider BPJS
pada periode Januari – Maret 2022 belum mencapai target namun dalam range
yang sangat baik. hal ini disebabkan karena :
1. Masih terjadi penulisan resep diluar Formularium Nasional sehingga belum
dapat memenuhi target.
2. Mayoritas meresepkan obat diluar Formularium Nasional akan tetapi masuk
dalam Formularium Rumah Sakit.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Edukasi terus menerus terkait formularium RS
2. Mengusahakan klinisi menulis resep sesuai formularium nasional.
24
Rencana Tindak Lanjut :
1. Melakukan monitoring perencanaan dengan metode pengadaan Kontrak
harga satuan
2. Koordinasi dengan pengadaan secara intensive
3. Monitoring ketepatan waktu pembuatan perencanaan.
C. Instalasi Gizi
1. Kelengkapan pengisian asuhan gizi awal pasien rawat inap dalam 2 x 24
jam
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 84,62
Februari 100 85,19
Maret 100 85,19
Rata-rata 85
Analisa :
Capaian Kelengkapan pengisian asuhan gizi awal pasien rawat inap dalam 2 x 24
jam pada periode Januari – Maret 2022 belum memenuhi target namun dalam
range yang baik, hal ini dikarenakan :
1. Kepatuhan petugas dalam pengisian asuhan gizi kurang
2. Pengisian rekam medis kurang lengkap.
3. Pengisian bagian tekanan darah dan pemeriksaan laboratorium tidak
lengkap
4. Pengisian bagian Diagnosis gizi, sign and symptom kurang lengkap.
Rencana Tindak Lanjut :
26
1. Memberikan upgrade NCP kepada ahli gizi di ruang rawat inap,
mereview kembali penulisan NCP dan contoh-contoh diagnosis gizi
sesuai dengan IDNT.
2. Melakukan evaluasi dan meningkatkan sampel penelitian agar bisa lebih
bervariasi ke semua ruang perawatan.
3. Mensosialisasikan hasil kepada ahli gizi asuhan gizi rawat inap.
D. Instalasi Laboratorium PA
Waktu tunggu pemeriksaan hasil histopatologi untuk diagnosis jaringan
patologis 4 x 24 jam
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 98,6
Februari 100 97,13
Maret 100 99,09
Rata-rata 98,3
Analisa :
Capaian Waktu tunggu pemeriksaan hasil histopatologi untuk diagnosis jaringan
patologis 4 x 24 jam pada periode Januari – Maret 2022 belum memenuhi target
dan dalam range yang sangat baik, hal ini dikarenakan :
1. Kasus yang kadang sukar
2. Kadang terhalang hari libur
Rencana Tindak Lanjut :
Memonitor waktu diagnosis agar sesuai SPO
28
Analisa :
Capaian Ketepatan waktu sterilisasi bahan dan alat pada periode Januari – Maret
2022 belum mencapai target, tetapi pada range nilai yang sangat baik , hal ini
dikarenakan :
1. Kepatuhan petugas laundry dalam pelaksanaan PPI masih kurang
2. Kurangnya supervisi dari atasan
Rencana Tindak Lanjut :
1. Melakukan reedukasi kepada petugas tentang pentingnya pelaksanaan
PPI
2. Meningkatkan supervisi dari atasan langsung
G. Instalasi Sanitasi
1. Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Petugas Pemusnah
Limbah Padat Medis
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 92
Februari 100 90,91
Maret 100 -
Rata-rata 91,5
Analisa :
Capaian Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Petugas Pemusnah
Limbah Padat Medis pada periode Januari – Maret 2022 belum mencapai target,
tetapi pada range nilai yang sangat baik , hal ini dikarenakan :
1. Ketidaktahuan petugas akibat dari tidak patuhnya memakai APD
2. Kurangnya supervisi dari atasan
Rencana Tindak Lanjut :
1. Meningkatkan kepatuhan pemakaian APD sesuai SPO
2. Sosialisasi tentang pemakaian APD sesuai SPO kepada petugas
pemusnah limbah padat medis.
3. Menyediakan kebutuhan APD yang di perlukan
29
H. Instalasi Lab Patologi Klinik
1. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 91,43
Februari 100 92,09
Maret 100 93,02
Rata-rata 92,1
Analisa :
Capaian Kepatuhan Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium pada periode
Januari – Maret 2022 belum mencapai target, tetapi pada range nilai sangat baik
sebesar 92,1%, hal ini dikarenakan :
1. Kurangnya sosialisasi SPO pelaporan hasil kritis
2. Kurangnya supervisi dan evaluasi dari atasan
Rencana Tindak Lanjut :
1. Sosialisasi rutin SPO tentang Waktu Lapor Hasil Tes Kritis laboratorium
kepada staf
2. Meningkatkan supervisi dan evaluasi atasan langsung
30
4. Angka Ketepatan waktu pemeriksaan Rapid antigen SARS CoV-2 untuk
STEMI kurang dari 60 menit
Bulan Target (%) Capaian (%)
Januari 100 -
Februari 100 100
Maret 100 100
Rata-rata 100
Analisa :
Capaian Angka Ketepatan waktu pemeriksaan Rapid antigen SARS CoV-2 untuk
STEMI kurang dari 60 menit sudah mencapai target.
Rencana Tindak Lanjut :
Pertahankan capaian
31
Analisa :
Capaian Ketepatan perbaikan peralatan elektromedik pada periode Januari –
Maret 2022 belum memunuhi target, namun dalam range yang baik, hal ini
dikarenakan :
1. Usia alat medik yang sudah masuk masa penghapusan dan alat sudah
discontinue.
2. Biaya ekonomis perbaikan dengan pembelian baru sudah tidak
seimbang (lebih murah beli baru)
3. Perbaikan rekanan yang membutuhkan sparepart dari distributor
langsung.
4. Peralatan masih dalam proses analisa kerusakan dan dilakukan
perbaikan oleh teknisi elektromedik IPFM.
Rencana Tindak Lanjut :
1. Mengusulkan Penghapusan.
2. Menghubungi pihak Distributor Alat.
3. Teknisi melakukan analisa kerusakan dan perbaikan peralatan medik.
32
L. Instalasi Pelayanan Radiologi
Foto thorax pasien IGD dengan semua kasus jantung kurang dari sama
dengan 1 jam
Bulan Target (%) Capaian(%)
Januari 100
Februari 100 88,89
Maret 100
Rata-rata 88,89
Analisa :
Capaian Foto thorax pasien IGD dengan semua kasus jantung ≤ 1 jam pada
periode Januari – Maret 2022 belum mencapai target, namun dalam range yang
baik, hal ini dikarenakan :
1. Kurangnya koordinasi antara instalasi pengirim dengan radiologi untuk
semua kasus jantung yang akan dilakukan foto torak
2. Tidak adanya penandaan khusus pengantar foto torak pasien jantung
dengan pasien lain
3. Kurangnya supervisi dari atasan
Rencana Tindak Lanjut :
1. Lakukan edukasi dan sosialisasi hasil capaian indikator sebagai
gambaran untuk target bulan berikutnya
2. Tingkatkan supervisi dari atasan
N. Instalasi Radioterapi
1. Efisiensi lama waktu radiasi eksterna
Bulan Target (%) Capaian(%)
Januari 100 100
Februari 100 100
Maret 100 90,91
Rata-rata 96,97
Analisa :
Capaian Efisiensi lama waktu radiasi eksterna pada periode Januari – Maret 2022
belum mencapai target, namun dalam range yang sangat baik.
Hal itu dikarenakan ada dua pasien yang proses terapinya terkendala, karena :
1. Nilai Hb turun sehingga harus transfusi darah terlebih dahulu sehingga
jadwal terapinya mundur
2. Pasien mengalami Covid-19 sehingga perlu isolasi terlebih dahulu
33
Rencana Tindak Lanjut :
1. Pasien-pasien akan dimotifasi lebih lanjut untuk menjaga kesehatan agar
lebih fit sehingga HB nya tidak sering turun dan siap untuk menjalani
terapi radiasi
2. Pasien-pasien dihimbau untuk menjaga protokol kesehatan guna
meminimalisir potensi terinfeksi covid-19
34
BAB V
INDIKATOR MUTU PPI
35