RS JATI SAMPURNA
COVER………………………………………………………………………………………..
1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….2
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….4
Latar Belakang……………………………………………………………………………4
Tujuan……………………………………………………………………………………..5
BAB II KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR PMKP……………………………..6
Kegiatan Pokok…………………………………………………………………………...6
Cara Melakukan Kegiatan……………………………………………………………….8
Jadwal Kegiatan…………………………………………………………………………..8
Pencatatan dan Pelaporan………………………………………………………………..9
BAB III HASIL KEGIATAN………...…………………………………………………….10
Pemantauan Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien…………………...………….10
Hasil Monitoring dan Evaluasi…………...…………………………………………….19
BAB IV PENUTUP……………………………………….
……………………………………….21
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan mutu dan keselamatan pasien selama
Triwulan I-II Tahun 2021. Kami mengucapkan terima kasih kepada drg. Gini Permana
Sulastini, MARS yang telah memberi kesempatan dan mengevaluasi program mutu dan
keselamatan pasien RS Jati Sampurna.
Terima kasih juga kepada semua PJ Data masing-masing unit yang atas kerja
kerasnya telah melakukan pengumpulan data setiap hari dan menuangkannya dalam
laporan serta analisis. Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan visi Rumah Sakit Jati Sampurna, yaitu menjadikan rumah sakit
pilihan di Kota Bekasi dan sekitarnya dengan biaya terjangkau masyarakat, melalui
pelayanan unggulan bagi kesehatan ibu dan anak secara professional dan terintegrasi,
serta modern, oleh sumber daya manusia yang mempunyai komitmen, untuk itu RS
Jati Sampurna melakukan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang
sesuai dengan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 oleh Komisi
Akreditasi Rumah Sakit. Kegiatan ini dilakukan di setiap unit kerja/instalasi terkait
untuk mengukur kinerja pelayanan RS dan sebagai manajemen kontrol untuk
mendukung pengambilan keputusan.
Program peningkatan mutu merupakan aktivitas mendefinisikan, mendesain,
memeriksa, memantau, mensurvei dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Aktivitas – aktivitas ini disusun secara komprehensif dan terintegrasi yang meliputi
struktur, proses, dan output/outcome. Teknis pemantauan terhadap kualitas pelayanan
rumah sakit memerlukan penetapan indikator mutu yang digunakan sebagai variabel
untuk mengukur suatu perubahan dengan menggunakan instrumen yang tepat. Sesuai
dengan standar Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dari SNARS
edisi 1.1, RS Jati Sampurna membuat program dalam meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien dengan menetapkan indikator yaitu: 10 Indikator Mutu Nasional,
4 Indikator Area Klinik, 4 Indikator Area Manajemen dan 6 Indikator Sasaran
Keselamatan Pasien, 22 mutu unit, beserta analisis tren kejadian yang tidak
diharapkan (Insiden Keselamatan Pasien).
Laporan PMKP Triwulan I-II Tahun 2021 ini dibuat untuk mengevaluasi
perkembangan hasil pemantauan indikator mutu yang diambil oleh instalasi/unit kerja
dari bulan Januari hingga Juni 2021. Dalam laporan ini dilakukan perbandingan
(benchmark) hasil pemantauan indikator RS dengan standar nasional (yang sebagian
besar ditetapkan dalam SPM 2008).
4
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RS Jati
Sampurna pada Triwulan I-II Tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
a. Dievaluasinya peningkatan mutu RS Jati Sampurna melalui pemantauan
indikator mutu dan keselamatan pasien yang telah ditetapkan berdasarkan
standar PMKP 3 dan 7 selama periode Triwulan I-II Tahun 2021 di tiap – tiap
unit dan instalasi terkait.
b. Dievaluasinya program keselamatan pasien dengan pemantauan Insiden
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (IKP – RS).
c. Dianalisisnya tren atau variasi Kejadian yang Tidak Diinginkan dari data
sebagai berikut (standar PMKP 7):
1. Reaksi transfusi
2. Kejadian serius akibat efek samping obat
3. Kesalahan pengobatan yang signifikan
4. Perbedaan besar antara diagnosis pra – operasi dan pasca – operasi
5. Efek samping atau pola efek samping selama sedasi moderat atau dalam
dan pemakaian anastesi
6. Wabah penyakit menular
d. Didapatkannya rekomendasi dari Kepala Rumah Sakit dan Direktur PT
mengenai pelaksanaan program mutu pelayanan dan penerapan keselamatan
pasien di RS Jati Sampurna.
5
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR PMKP
TRIWULAN I-II TAHUN 2021
A. Kegiatan Pokok
Kegiatan pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien Triwulan I-II Tahun
2021 yang dilaporkan adalah periode bulan Januari hingga Juni 2021. Indikator yang
dipantau adalah sebagai berikut:
6
3 IAK 4: Prosedur Bedah Pemberian Antibiotik Profilaksis Ruang
pada Pasien 1 jam Sebelum SC Bersalin
7
efektif Komite KPRS
3 ISKP 3: Peningkatan Terpasangnya Label High Alert Pada dan kepala
keamanan obat yang perlu Obat High Alert Dan Elektrolit ruangan / ka unit
diwaspadai Konsentrat Di Rawat Inap
4 ISKP 4: Kepastian tepat Kepatuhan Penandaan Lokasi Operasi
lokasi, tepat prosedur, tepat Sebelum Pasien Dilakukan Operasi
pasien operasi (Site Marking)
5 ISKP 5: Pengurangan Kepatuhan Petugas Kesehatan Dalam
infeksi terkait pelayanan Melakukan Kebersihan Tangan
kesehatan Dengan Metode Enam Langkah Dan
Lima Momen
6 ISKP 6: Pengurangan risiko Kepatuhan Pengisian Reasesmen
jatuh Ulang Resiko Jatuh
C. Jadwal Kegiatan
1. Melakukan pelaporan hasil pemantauan indikator mutu oleh masing – masing
bagian / unit dilakukan setiap bulan, menyusun program perbaikan mutu dengan
teknik PDSA (Plan, Do, Study, Action) oleh Penanggungjawab Pengumpul Data
indikator mutu rumah sakit dilaporkan pada saat rapat triwulan.
2. Melakukan pemantauan indikator mutu serta validasi data yang dilaksanakan
bersinambungan.
3. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu (dilaksanakan
setiap bulan).
4. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu dan validasi data mutu
setiap tiga bulan.
8
5. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien
rumah sakit setiap tiga bulan.
9
BAB III
HASIL KEGIATAN
10
2. Indikator Area Klinik
PENCAPAIAN RATA-
NO STANDAR INDIKATOR TARGET ANALISA
I II RATA
Pelayanan IGD
banyak terfokus pada
Kelengkapan Asesmen pasien covid sehingga
PMKP
1 Medis IGD pada Pasien 72 5 38.5 100% dokter banyak yang
KLINIK 1
Kebidanan tidak melengkapi
asesmen medis pasien
maternitas.
Waktu Tunggu Hasil
PMKP Pemeriksaan Darah
2 ≤ 20 menit
KLINIK 1 Rutin, BT, CT pada
Pasien Pro SC
Pemberian antibiotik
ada yang tidak tepat
Pemberian Antibiotik waktu karena waktu
PMKP
3 Profilaksis pada Pasien 97 100 98.5 100% SC diundur dari jam
KLINIK 1
1 jam Sebelum SC yang sudah
dijadwalkan
sebelumnya.
Kelengkapan Pengisian Belum tertibnya
PMKP Resume Medis pada DPJP dalam mengisi
4 79.3 73 76 100%
KLINIK 1 Pasien Kebidanan ≤ 2 x resume medis pasien
24 jam maternitas.
11
Jumlah Pasien ambang batas,
Kebidanan di Unit dikarenakan
4
Rawat Inap kurangnya tenaga
perawat saat itu.
Kecepatan Waktu Pemberian informasi
Pemberian tagihan pada pasien
PMKP
Informasi tentang 31.7 29.7 30.7 ≤ 120 umum lebih cepat
3 MANAJEMEN
Tagihan Pasien menit menit menit menit dibandingkan pada
8
Kebidanan di Rawat pasien BPJS dan
Inap asuransi.
Edukasi Cuci Tangan
PMKP
pada Pasien
4 MANAJEMEN 100%
Kebidanan dan
9
Keluarga
12
Operasi (Site
Marking)
Kepatuhan Petugas
Kesehatan Dalam
Melakukan
5 SKP 5 Kebersihan Tangan 85%
Dengan Metode
Enam Langkah Dan
Lima Momen
Kepatuhan
Pengisian
6 SKP 6 100%
Reasesmen Ulang
Resiko Jatuh
13
identitas sering eror
sehingga memperlambat
pelayanan.
Sisa Makanan Standar telah tercapai.
yang Tidak Tetap perlu monitoring
3.03% 2.8% 2.9% ≤ 20 %
Termakan Oleh untuk mencegah tingginya
Pasien angka sisa makan pasien.
Perlu pengecekan ketat
4 GIZI
Tidak adanya DPMP yang didapat
kesalahan dalam melalui perawat jaga, perlu
99.3% 99% 99.1% 100%
pemberian diet meningkatkan kepatuhan
pasien identifikasi pasien saat
pemberian diit pasien.
Kelengkapan Kelengkapan pengisian
Pengisian asesmen awal sudah
Asesemen Awal mencapai target standar.
Keperawatan
5 PERISTI 100 100 100 100%
yang Lengkap
Dalam 24 jam
Setelah Pasien
MRS
RS JS merupakan RS
Pertolongan
Rujukan sehingga pasien
Persalinan
6 91.7 90.5 91.1 ≤ 20 % maternitas yang datang ke
Melalui Sectio
JS adalah pasien-pasien
Caesarea
yang butuh tindakan SC.
Pemberi Semua pemberi asuhan
Pelayanan persalinan normal sudah
7 RUANG 100 100 100 100%
Persalinan sesuai dengan standar.
BERSALIN
Normal
Tidak Tidak ada kasus partus
Tidak Tidak
Pemberi ada dengan penyulit, kasus
ada ada
Pelayanan partus yang mengancam nyawa
8 partus partus 100%
Persalinan dengan akan dilakukan tindakan
dengan dengan
dengan Penyulit penyulit SC.
penyulit penyulit
14
Kurangnya perhatian pasien
Infeksi Daerah dalam merawat luka di
9 0 0.4 0.2 ≤ 1.5 %
Operasi rumah dan diet tidak
mendukung.
Kurangnya perhatian
petugas dalam monitoring
Infeksi Aliran infus intravena pasien
10 4.2 0.4 2.3 ≤ 1.5 %
Darah Perifer terutama pada pasien
PPI dengan pemberian
obat/cairan yang pekat.
Infeksi Saluran Tidak ada kejadian.
11 0 0 0 ≤ 1.5 %
Kemih
Infeksi Aliran Tidak ada kejadian.
12 0 0 0 ≤ 1.5 %
Darah Primer
Ventilator Tidak ada kejadian.
13 Acquired 0 0 0 ≤ 1.5 %
Pneumonia
Ketidaksesuaian Semua diagnosis pre dan
Diagnosa Medis post operasi sudah sesuai.
14 0 0 0 ≤ 1.0 %
Pre dan Post
Operasi
OK Kejadian Tidak ada kejadian
Desaturasi O2 desaturasi pada pasien
15 Pada Pasien 0 0 0 ≤ 1.0 % dengan general anesthesia.
dengan General
Anesthesia
RADIO- Masih ada kejadian
LOGI kgagalan foto rontgen.
15
meningkatnya komitmen
radiolog, alat sudah
Foto Thorax
menggunakan CR, dan ada
wifi di unit radiologi.
Keterlambatan
RAWAT
18 Pelayanan ≤ 15 menit
JALAN
Dokter Spesialis
Pasien Sudah sesuai standar,
RAWAT
19 Kebidanan 0 0 0 ≤5% pertahankan hasil yang
INAP
Pulang APS telah dicapai.
Kejadian Gagal
Pengambilan
20 LAB ≤ 15 %
Sampel Dengan
Plebotomis >2x
16
Total 5 8 13
2. Kategori Insiden
Low / Biru 5 8 13
Moderate / Hijau 0 0 0
High / Kuning 0 0 0
Extreme / Merah 0 0 0
Total 5 8 13
a. Kejadian Lainnya
Kejadian lainnya yaitu kejadian yang tidak diharapkan lainnya yang berdampak luas
seperti: keracunan makanan massal, kebakaran, bencana alam (gunung meletus, banjir,
gempa) selama Triwulan I-II Tahun 2021 ini tidak ada kejadian. Wabah pandemi Covid-19
masih berlangsung di sepanjang tahun ini.
b. Analisa
Kejadian insiden keselamatan pasien yang paling banyak terjadi di Tahun 2021 ini
adalah kejadian salah penempelan label di form lab dan tabung EDTA, yaitu sebanyak 4
17
kasus. Insiden terbanyak kedua yaitu adanya kesalahan input hasil laboratorium dimana
terdapat 3 kejadian. Insiden lain terjadi masing-masing satu kali yaitu berupa:
1. Menjatuhkan alat syringe pump
2. Ketidaksesuaian gelar pasien (Tn, Ny)
3. Salah expertise hasil laboratorium
4. Salah ambil darah pada pasien
5. Salah input nama belakang pasien
6. Salah label di film dan amplop hasil rontgen thorax
18
BAB IV
PENUTUP
REKOMENDASI
1. IMUN yang belum mencapai target di tahun ini meliputi IMUN 1 (Kepatuhan identifikasi
pasien), IMUN 2 (Emergency Respon Time <5 menit), IMUN 7 (Kepatuhan Cuci Tangan),
IMUN 8 (Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Cedera Akibat Pasien Jatuh), dan IMUN
10 (Kepuasan Pasien dan Keluarga). CP Mesti segera dibuat untuk dapat dilakukan audit
medik.
2. IAK 1 (Kelengkapan Asesmen Medis) 53.6% di tahun ini dan IAK 4 (Kelengkapan
Resume Medis Pasien Kebidanan ≤ 2 x 24 jam mengalami masih 62.5%.Para dokter IGD
perlu meningkatkan kedisiplinan dalam mengisi asesmen pasien kebidanan dan dokter
Obgyn juga perlu meningkatkan kedisplinan dalam mengisi resume medis pasien
kebidanan.
3. Pencapaian indikator area manajemen secara keseluruhan sudah cukup baik. Edukasi cuci
tangan pada pasien kebidanan tidak mencapai target tetapi sudah mendekati target.
4. Indikator keselamatan pasien yang belum mencapai target ada 4, yaitu ISKP 2
(Kelengkapan Pengisian Stempel Validasi), ISKP 3 (Terpasangnya Label High Alert),
ISKP 5 (Kepatuhan Petugas Kesehatan Dalam Melakukan Kebersihan Tangan Dengan
Metode Enam Langkah Dan Lima Momen) dan ISKP 6 (Kepatuhan Pengisian Reasesmen
Ulang Resiko Jatuh). Rekomendasinya adalah:
a. ISKP 2: Mengingatkan DPJP untuk melakukan validasi di lembar CPPT, memberi
tanda lembar CPPT yang harus divalidasi, dan pengecekan ulang oleh petugas.
b. ISKP 5: Monitoring pelaksanaan kegiatan hand hygiene oleh Ka. unit masing-
masing setiap hari dan melakukan pembinaan kepada petugas yang kurang
konsisten dalam melakukan kegiatan hand hygiene.
19
c. ISKP 6: Lakukan monitoring evaluasi mencakup edukasi risiko jatuh, pemasangan
gelang risiko jatuh atau tanda risiko pasien jatuh di pintu/bed pasien, lakukan
teguran langsung kepada petugas yang tidak melakukan reasesmen ulang dengan
berkoordinasi dengan kepala ruangan dan lakukan sosialisasi ulang tentang cara
melakukan asesmen risiko jatuh dan kolaborasi dengan kepala ruangan terkait
untuk monitoring pelaksaannya.
20