FALSAFAH
RS Islam Kendal adalah perwujudan dari IMTAQ serta amal shaleh
Persyarikatan dalam upaya mewujudkan Masyarakat Utama, Adil Makmur dan
Sejahtera yang di Ridloi Allah.
VISI
Menjadi RS Kelas B dan Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan yang terkemuka
di Nusantara dengan pelayanan prima, profesional dan Islami pada tahun 2020.
MISI
1. Melakukan pelayanan kesehatan yang Islami sesuai dengan standar ilmu
kedokteran, keperawatan dan ilmu kesehatan lainnya yang berlaku dengan
membuka senter-senter pelayanan unggulan.
2. Mengembangkan sumber daya insani yang profesional dan berakhlakul
karimah, dengan menjalankan syariat islam secara kafah.
3. Melengkapi sarana dan prasarana rumah sakit sesuai dengan tuntutan
pelayanan. unggulan
4. Mengembangkan sistem manajemen yang efektif dan efisien, serta bermutu.
5. Melakukan fungsi amal sholeh dengan tetap mempertimbangkan prinsip –
prinsip ekonomi.
6. Melakukan fungsi dakwah Islam dan kemuhammadiyahan di dalam maupun
di luar RS
MOTTO PELAYANAN
Bekerja sebagai ibadah, ihsan dalam pelayanan, cakap melakukan tindakan dan
bertawakkal kepada Allah SWT.
KEBIJAKAN MUTU
“IHSAN”
Ikhlas, Humanis, Santun, Amanah, Profesional
Jawab :
a) Identifikasi dilakukan sekurang-kurangnya dengan menggunakan 2
data wajib : NAMA LENGKAP dan TANGGAL LAHIR.
b) Pasien rawat jalan dan/atau pemeriksaan laboratorium dan radiologi
diidentifikasi dengan verifikasi KARTU KENDALI PASIEN.
c) Pasien rawat inap diidentifikasi dengan verifikasi GELANG
IDENTIFIKASI PASIEN.
d) Selalu gunakan KALIMAT TERBUKA dalam proses
pengidentifikasian pada pasien.
e) JANGAN menyebutkan nama dan tanggal lahir pasien kemudian baru
konfirmasi dari mereka dengan respon “ya/tidak”
f) Jangan melakukan prosedur apapun pada pasien yang tidak bisa
teridentifikasi dengan jelas (tidak menggunakan gelang atau tidak
terpenuhi 2 data wajib). Pengecualian pada kondisi kegawat-daruratan
pasien di IGD, IMC/ICU dan kamar operasi serta penolakan pasien
dengan tetap memperhatikan data identitas pasien)
4. Warna gelang dan pin identifikasi pasien apa saja yang digunakan?
Jawab :
a) Warna gelang identifikasi pasien
1) Pasien laki-laki : BIRU.
2) Pasien perempuan : MERAH MUDA.
b) Warna Pin Penanda risiko
1) Alergi : MERAH.
2) Risiko Jatuh : KUNING.
3) DNR (Do Not Resuscitate) : UNGU.
h) Insulin
i) Sedatif intravena
j) Sedatif oral untuk anak
k) Narkotik opioid
l) Neuromuscular blocking agent
m) Larutan konsentrat
n) Dextrose hipertonik
o) Sodium chloride hipertonik
p) Obat-obat LASA (Look Alike Sound Alike) yaitu obat-obatan yang
terlihat mirip dan kedengarannya mirip
(selengkapnya : lihat poster obat-obatan HIGH ALERT DAN LASA)
a. PERESEPAN
1) Instruksi tidak boleh diberikan hanya secara lisan.
2) Instruksi harus ditulis oleh DPJP atau dokter jaga dengan tulisan
yang jelas dan dapat dipahami oleh penerima resep.
3) Instruksi ini harus mencakup minimal:
a) Nama pemberi instruksi dan nama penulis resep
b) Nama pasien dan nomer rekam medis
c) Tanggal dan waktu intruksi dibuat
d) Nama obat (generik), dosis, jalur pemberian, dan tanggal
pemberian setiap obat
e) Kecepatan dan/ atau durasi pemberian obat
4) Dokter harus menuliskan diagnosis, kondisi, dan indikasi
penggunaan setiap high alert medications secara tertulis di rekam
medik.
5) Informasi terbaru tentang pemberian elektrolit konsentrat akan
dievaluasi dan diberikan secara periodik yang menyangkut standar
pelayanan, dosis, dan konsentrasi obat (yang telah disetujui oleh
10. Tahukah Anda bagaimana prosedur check list keselamatan operasi (Safety
Surgery Checklist)?
Jawab :
Proses check list ini merupakan standar operasi yang meliputi pembacaan
dan pengisian formulir :
1) sign in dilakukan sebelum pasien dianestesi,
2) time out dilakukan sesaat sebelum incisi/tindakan pasien operasi,
3) sign out dilakukan setelah operasi selesai.
Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh perawat sirkuler/on
loop dan diikuti oleh operator, dokter anestesi serta perawat.
CUCI TANGAN DENGAN ALKOHOL CUCI TANGAN DENGAN AIR & SABUN
Kategori :
Risiko rendah = < 24
Risiko sedang = 25 – 44
Risiko tinggi = ≥ 45
d. Gunakan kain lap sekali pakai yang telah dibasahi dengan detergen dan
air untuk membersihkan tumpahan darah/ cairan tubuh, kemudian buang
kain lap ke wadah limbah infeksius.
e. Permukaan yang terkena tumpahan darah/ cairan tubuh disiram chlorin
0,5% tunggu 10-15 menit lalu dikeringkan dengan kain lap sekali pakai,
buang ke wadah limbah infeksius.
f. Peralatan dirapikan.
g. Lepas APD dengan urutan sebagai berikut :
1) Sarung tangan rumah tangga/latex
2) Celemek plastik
3) Gaun/Apron
4) Kacamata Google
5) Topi/penutup kepala
6) Masker bedah/N95/respirator
7) Sepatu boot atau bungkus sepatu dengan plastik kuning
h. Hand hygiene
1) Pasien batuk atau tidak? Bila pasien batuk, dan BILA pada kartu
kendali pasien BELUM ADA STEMPEL BATUK, unit tersebut
memberikan STEMPEL “BATUK”
2) Pasien ditanya lagi, berapa lama batuk, jika lebih dari 2 minggu,
pada kartu kendali pasien, di STEMPEL “TemPO” WARNA
MERAH.
3) Pasien langsung diberikan masker dan edukasi Etika Batuk
4) Segera komunikasikan dengan DPJP agar dikonsultasikan dengan
dokter spesialis penyakit dalam atau paru
1. Prosedur Evakuasi
a. Bila terjadi bencana jangan panik, keluar menuju jalur keluar mengikuti
rambu evakuasi yang ada.
b. Sebisa mungkin evakuasi secara horizontal dari pada vertical.
Jawab:
Prosedur penggunaan APAR:
LIHAT API, INGAT CARRA-NYA
a. Tarik/Cabut pin segel pengaman
handle picu.
b. Arahkan nozzle ke titik api (jarak
APAR dengan titik api 1,5 meter
perhatikan arah angin)
c. Tekan/Remas handle picu sedikit
sampai gas CO2/ Powder keluar.
d. Ratakan semburan APAR ke kanan
– kiri pada titik api dan tekan handle
picu.
Jawab:
Bila listrik terganggu dan padam maksimal dalam waktu 5 menit (jeda waktu)
terhitung sejak waktu pemadaman listrik, genset akan berfungsi dan listrik
akan berfungsi kembali. Untuk beberapa lokasi seperti OK, ICU, EEG,
Laboratorium (alat-alat laboratorium ), SIM-RS, bila terjadi gangguan aliran
listrik maka akan diback up dengan UPS sehingga tidak terdapat jeda waktu.
KODE DARURAT
HAL-HAL PANGGILAN
KODE SIMBOL
DIWASPADAI DARURAT
Tekan alarm
Kebakaran MERAH
kebakaran
Henti jantung,
kegawat-daruratan BIRU 118
medis lain
Penculikan bayi /
PINK 008
anak-anak
Ancaman bom,
kekerasan fisik/ HITAM 009
bersenjata
Jawab :
Hak Pasien sesuai Undang-Undang No. 44 Pasal 32 Tahun 2009 (18
poin):
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi.
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
3. Bila ada pasien baru mendaftar, pasien tersebut adalah pasien baru pertama
kali berobat, apa saja yang Anda lakukan, tolong jelaskan? (Bagi petugas
pendaftaran)
Jawab :
a. Saya minta identitas pasien yang masih berlaku, bila tidak ada identitas,
saya minta pasien/keluarga mengisi formulir pendaftaran
b. Saya berikan formulir general consent serta leaflet Hak dan Kewajiban
Pasien.
b. Kemudian jelaskan form dan leaflet tersebut secara singkat, bila ingin
penjelasan lebih lanjut silahkan hubungi petugas informasi
4. Jelaskan bagaimana Anda meminta informed consent? Bagaimana Anda
memastikan bahwa tindakan atau suatu pengobatan/ prosedur memerlukan
informed consent ?
Jawab :
a. Saya ambil formulir informed consent dan saya jelaskan proses
pemberian informasi dan proses meminta persetujuan
7. Apabila ada pasien datang ke IGD dengan tak sadarkan diri, sedang pasien
tersebut terdapat barang-barang berharga yang melekat pada dirinya, apa
yang Anda lakukan tolong jelaskan? Dan bagaimana sikap Anda apabila ada
pasien yang membawa perhiasan dan barang berharga lainnya?
Jawab :
Saya menghubungi satpam, dan satpam akan membawa form penyimpanan
harta benda sesuai prosedur
Setiap barang berharga pasien harus dititipkan di ruang security. Bila tidak
dititipkan dan terjadi kehilangan risiko ditanggung sendiri.
9. Apa yang Anda laukan bila ada pengunjung pasien yang menanyakan
tentang diagnosis pasien, tolong jelaskan?
Jawab :
a. Ambil formulir General Consent, lihat daftar nama keluarga pasien
yang berhak mendapat keterangan.
b. Tanyakan nama pengunjung pasien tersebut, bila ada dalam daftar baru
boleh memberikan keterangan
11. Apa yang dilakukan RSI Kendal jika pasien menolak atau memberhentikan
tindakan resusitasi atau pengobatan yang diberikan?
Jawab :
a. RSI Kendal menghormati keinginan dan pilihan pasien untuk
menolak pelayanan resusitasi.
12. Tolong jelaskan apa yang Anda lakukan bila ada pasien yang minta pulang
atas permintaan sendiri?
Jawab :
Saya ambil formulir APS, saya jelaskan kepada pasien, bila pasien tetap
meminta pulang maka saya wajib meminta tanda tangan pasien dalam
formulir tersebut
13. Apa yang anda lakukan bila ada pasien yang komplain tentang pelayanan
yang ada di Rumah Sakit? Tolong jelaskan?
Jawab :
a. Menyiapkan blanko kritik saran pasien di kotak yang ada
b. Mendengarkan keluhan pasien dengan baik, serta mencatat
permasalahan secara lengkap disertai identitas lengkap
c. Berusaha memberikan penjelasan langsung atas masalah yang
disampaikan dan seterusnya memproses secara internal dengan satuan
kerja terkait melibatkan Komite Hukum dan Komite Etik dalam rangka
pembinaan
d. Saya jelaskan bahwa seluruh proses penangan komplain tersebut
tidak mempengaruhi konsistensi pelayanan
Jawab
a. DOKTER/PERAWAT/KARYAWAN
1) Karyawan yang mengalami/mengetahui/melihat Insiden
Keselamatan Pasien (IKP), Kejadian Nyaris Cidera (KNC),
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kondisi Potensial Cidera
(KPC) mengisi Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien
(Laporan Internal)
2) Formulir Laporan kejadian ditulis tangan dengan rapi DILARANG
fotokopi/digandakan/disimpan sebagai arsip
3) Formulir ditandatangani oleh pelapor DAN diserahkan kepada
atasan langsung
b. ATASAN LANGSUNG/SUPERVISOR/MANAJER
1) Formulir diterima dan ditandatangani atasan langsung
2) Atasan langsung menetapkan tingkat (grading) risiko kejadian
(BIRU, HIJAU, KUNING, MERAH) kemudian diserahkan kepada
Tim Keselamatan Pasien dalam waktu paling lama 2 x 24 jam
BVM, CPAP,
Jackson reese),
defibrillator,
perawatan
monitoring invasif
(CVP, kateter
TIK)
Level 3 Dokter, Kompetensi dokter Peralatan level 2
Perawat, dan harus sesuai standar ditambah:
Paramedik minimal atau diatas ventilator
standar minimal : portable,
pengalaman peralatan transfer
minimal 6 bulan di yang memenuhi
bidang critical care standard minimal.
atau bekerja di
ICU
Keterampilan
advanced airway
management
invasif (intubasi,
LMA, trakeostomi,
cricotiroidektomi)
ATLS dan ACLS.
Pelatihan transfer
pasien.
Perawat :
pengalaman
minimal 2 tahun
bekerja di critical
care.
BTLS dan
BTCLS.
Pelatihan transfer
pasien.
TRANSFER ANTAR (KELUAR) RUMAH SAKIT
Pelatihan transfer
pasien.
Perawat :
pengalaman
minimal 2 tahun
bekerja di critical
care.
BTLS dan BCLS.
Pelatihan transfer
pasien.
0 2 4 6 8 10
uatu tindakan di mana jika pasien mengalami henti jantung dan atau napas,
paramedis tidak akan dipanggil dan tidak akan dilakukan usaha resusitasi
jantung-paru dasar maupun lanjut.
4. Bagaimana prosedur ASESMEN GIZI pasien di RSI Kendal?
Jawab :
SKRINING GIZI AWAL Dilakukan oleh perawat (Asesmen Keperawatan
rawat inap atau rawat jalan) menggunakan Malnutrition Screening Tools
(MST). Bila skor ≥2, pasien berisiko malnutrisi.
Cara asesmen:
a. Penurunan BERAT BADAN dalam 6 bulan terakhir:
b. Tidak terjadi penurunan BB : skor 0
c. Tidak tahu/tidak yakin,
d. Ditanyakan baju apakah longgar : skor 2
e. Terjadi penurunan berat badan
1) 1 – 5 kg : skor 1
2) 6 – 10 kg : skor 2
3) 11 – 15 kg : skor 3
4) > 15 kg : skor 4
f. Tidak tahu berapa kg : skor 2
g. Penurunan NAFSU MAKAN dalam 1 minggu terkahir:
h. Nafsu makan baik : skor 0
i. Nafsu makan turun/sulit makan : skor 1
j. Pasien dirujuk ke dietisien untuk asuhan gizi apabila total skor > 2
memerlukan
intervensi
Ventilasi Tidak Adekuat Dapat tidak Sering
spontan terpengaruh adekuat tidak
adekuat
Fungsi Tidak Biasanya Biasanya dapat Dapat
kardiova terpengaruh dapat dipertahan-kan terganggu
skuler dipertahan- dengan baik
kan dengan
baik
Contoh obat look alike adalah obat-obat dengan tampilan yang mirip
namun sebenarnya berbeda dosis maupun berbeda nama (misalny:
Cithicolin ijn dengan Ranitidin Inj, Opigran inj dengan Toramin inj).
contoh obat sound alike adalah.( Misalnya azitomycin tab dengan
erytromycin)
Jawab:
Pemberian obat menggunakan prinsip 7 BENAR + 1 WASPADA:
1) Benar pasien.
2) Benar indikasi.
3) Benar obat.
4) Benar dosis.
5) Benar cara pemberian.
6) Benar waktu pemberian.
7) Benar dokumentasi.
8) Waspada efek samping.
2. Bagaimana cara RSI Kendal melindungi berkas rekam medis pasien dari
kehilangan, kerusakan dan penyalahgunaan?
Jawab:
Berkas rekam medis tidak boleh keluar dari lingkungan RSI Kendal. Berkas
rekam medis retensi akan dirubah menjadi softfile dan di back up 1 hari 2
kali. Tanpa persetujuan pasien, berkas dan isinya tidak boleh diketahui orang
lain.
SPO Kewenangan Pengisian Berkas
SPO Penyimpanan Berkas
SPO Pemusnahan Berkas
SPO Pemisahan dan Penyusutan Berkas
SPO Keamanan dan Kerahasiaan Rekam Medis
SPO Evakuasi Dokumen Rekam Medis Dari Bencana
h. uraian tugas
i. indikator kebrhasilan
j. target kerja
Uraian jabatan ini disimpan oleh bagian SDI dan salinannya disimpan
dimasing-masing bagian/instalasi/unit tempat bertugas dan salinanya harus
dimiliki oleh setiap staf yang bersangkutan.
Seluruh staf wajib memahami uraian jabatannya masing-masing.
(PBB) di New York pada bulan September 2000. Semua negara yang hadir
dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs
sebagai bagian dari program pembangunan nasional dalam upaya
menangani penyelesaian terkait dengan isu-isu yang sangat mendasar
tentang pemenuhan hak asasi dan kebebasan manusia, perdamaian,
keamanan, dan pembangunan.
Deklarasi ini merupakan kesepakatan anggota PBB mengenai sebuah paket
arah pembangunan global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yaitu:
a. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan,
b. Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua,
c. Mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan,
d. Menurunkan Angka Kematian Anak,
e. Meningkatkan Kesehatan Ibu,
f. Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya,
g. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan
h. Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.