(PASIEN JATUH)
LAPORAN ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Depkes RI, edisi 2 tahun 2008, rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan insiden yang meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian
Tidak Cedera (KTC), Kejadian Nyaris Cedera (KNC) dan kejadian sentinel,
serta berdasarkan Buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
(IKP), Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) edisi 2 tahun
2008, bahwa berdasarkan alur pelaporan insiden keselamatan pasien pada
grading merah dan kuning dilakukan analisa Root Cause Analysis (RCA)
untuk dilakukan pembelajaran dari hasil rekomendasi yang diusulkan.
Semua jenis insiden keselamatan pasien mengandung empat komponen
dasar yaitu:faktor penyebab, faktor waktu, dampak dan faktor mitigasi. Salah
satu teknik analisis yang biasa digunakan dalam menganalisa kegagalan suatu
sistem adalah analisis akar masalah (Root Cause Analysis). RCA adalah
sebuah metode yang terstruktur yang digunakan untuk menentukan akar
penyebab dari masalah.
Berkenaan dengan adanya laporan IKP dari ruangan hemodialisa (HD)
Anyelir yaitu KTD dengan grading kuning pada bulan Juli 2022 ke KPRS,
maka subkomite KPRS menindaklanjuti dengan melakukan kajian analisis
akar masalah dimana hasil dari kajian yaitu rekomendasi nantinya akan
dipergunakan untuk perbaikan sistem dan pembelajaran di unit-unit terkait.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar KTD berupa pasien jatuh tidak terjadi lagi di ruang hemodialisa
Anyelir maupun ruang hemodialisa lain
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi akar masalah dan faktor kontribusi terjadinya
insiden KTD di ruang hemodialisa Anyelir
b. Sebagai alat untuk menyusun rencana kegiatan dalam mencegah risiko
agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di ruang perawatan yang
lainnya.
c. Sebagai alat pembelajaran dari insiden KTD yang sudah terjadi di
ruang hemodialisa Anyelir
2. PEMBAHASAN
LANGKAH 1
IDENTIFIKASI INSIDEN
Insiden : Pasien Jatuh
LANGKAH 2
PEMBENTUKAN TIM INVESTIGATOR
Ketua : dr. Dila Khairat
Sekretaris : dr.
Notulen : dr.
Anggota:
1. dr.
2. Zr.
3. dr.
4. dr.
5. Zr.
6. Zr.
LANGKAH 3
PENGUMPULAN DATA & INFORMASI
1. Observasi langsung
Tim melakukan observasi langsung ke ruang HD Anyelir pada tanggal 05 Juli
2022 shift siang
- Menemukan rekam medis pasien
- Melihat jadwal dinas perawat.
2. Dokumentasi
a) Telaah rekam medis a/n Ny. Sriani
b) Jadwal dinas perawat ruangan HD Anyelir pada 05 Juli 2022 shift siang
c) Formulir Laporan IKP ke subkomite KPRS dari ruang Anyelir.
d) Checklist resiko pasien jatuh pada pasien
e) Checklist assessment tindakan lanjutan resiko pasien jatuh
f) SPO penanganan resiko pasien jatuh
3. Interview
Hasil interview dengan petugas ruang HD Anyelir tanggal 05 Juli 2022
a. Interview dengan dr D (dokter visit HD)
- Pada 05 Juli 2022 dokter visit HD melakukan visite intra HD kepada
pasien didapatkan pasienmerupakan pasien resiko jatuh karena adanya
kelemahan pada tungkai.
- Pada saat kejadian dokter stand by diruang dokter
- Dokter mendapat telfon mengenai pasien yang sudah selesai HD terjatuh
- Dokter segera mendatangi pasien di ruang Anyelir
- Posisi pasien sudah berada diatas kasur, dokter mulai menganamnesis
singkat kepada pasien, anak pasien dan perawat yang bertanggung jawab
terhadap pasien dan melakukan pemeriksaan fisik
- Dokter melapor kepada DPJP mengenai kondisi pasien, dan mendapat
instruksi untuk rujuk lepas
- Dokter mengedukasi keluarga untuk rujuk lepas, keluarga setuju
b. Interview dengan Ny. S (pasien jatuh)
- Pasien dari mulai HD tidak ada keluhan berarti
- Setelah akses dicabut anak pasien mengambil kursi roda untuk pasien
kemudian pasienbersiap turun dibantu oleh anak pasien
- Pasien betumpu pada sisi kanan anak pasien dan bersiap turun dari ranjang
berpidah ke kursi roda
- Anak pasien berusaha meraih kursi roda menggunakan tangan kiri
- Pasien terlepas dari pegangan sang anak kemudian terjatuh posis
terlentang
- Pasien berteriak, kemudian perawat mendatangi pasien
- Pasien dipindahkan kembali di ranjang dibantu oleh 3 perawat, anak
pasien dan seorang satpam
c. Interview dengan perawat L (perawat yang bertanggungjawab terhadap pasien
Tn. E)
- Perawat sudah mengisi checklist resiko pasien jatuh
- Pasien ditempatkan pada ranjang untuk mengurangi risiko pasien jatuh
- Pada saat kejadian, perawat sedang melengkapi rekam medis pasien yang
telah selesai HD di Nurse station ruang Anyelir
- Perawat mendengar teriakan pasien dan mendatangai pasien, terlihat
pasien sudah berada dilantai dengan posisi telentang
- Dengan dibantu 2 perawat lainnya, seorang satpam dan anak pasien,
pasien dipindah ke ranjang kembali
- Perawat memeriksa kepala pasien yang dikeluhkan nyeri oleh pasien dan
didapati ada pembengkakan
- Perawat segera mengambil es untuk pertolongan pertama
- Perawat A melakukan pemeriksaan TTV dan perawat N menelfon dokter
jaga
d. Interview dengan anak ny. S
- Anak S mengambil kursi roda untuk pasien
- Anak pasien berdiri disebelah kiri pasien
- Anak pasien membantu pasien berdiri, setelah berdiri anak pasien
mengambil kursi roda dengan tangan kiri
- Pegangan anak pasien terlepas, kemudia pasien terjatuh
- Anak pasien melapor ke perawat
LANGKAH 4
PEMETAAN KRONOLOGI KEJADIAN
a. Kronologi Naratif
Pada 05 Juli 2022, pasien sudah selesai HD, akses sudah dicabut,
pasiensudah diperbolehkan pulang. Anak pasien mengambil kursi roda. Anak
pasien berdiri disebelah kiri pasien dengan posisi kursi roda disebelah kirinya
anak pasien. Pasien kemudian berdiri sambal dipegangi anak pasien dengan
menggunakan tangan kanan sedangkan tangan kiri meraih kursi roda.
Pegangan anak pasien terlepas, pasien terjatuh dengan posisi terlentang.
Pasien berteriak, anak pasien memanggil perawat yang posisinya sedang
stand by di nurse station. Perawat sedang melengkapi status rekam medis
pasien yang sudah selesai hemodialisa. Perawat yang menangani pasien juga
menangani 3 pasien lainnya. Ada 1 perawat lainnya yang bertugas diruangan
tersebut dan seorang koordinator yang juga sedang stand by di nurse station.
Ketiga orang perawat mendatangi pasien, sambil memanggil seorang
satpam, pasien dipindahkan kembali ke kasur, Perawat L memeriksa
kemungkinan adanya cidera pada pasien, didapatkan adanya pembengkakan
pada kepala belakang pasien. Perawat L mengambil es untuk mengompres
kepala pasien. Perawat A melakukan pemeriksaan tanda vital pasien
sedangkan perawat N menelfon dokter.
Dokter datang, melakukan anamnesis kepada pasien, anak pasien dan
perawat yang bertugas dan melakukan pemerikaan fisik terhadap pasien.
kemudian dokter menelfon DPJP dan mendapat instruksi untuk rujuk lepas.
Dokter melakukakn informed consent kepada keluarga pasien untuk saran
rujuk lepas, keluarga setuju. Pasien kemudian diantar kekendaraan pribadi
pasien dengan dibantu oleh perawat L, Perawat N dan Satpam V
b. Tabular timeline
MASALAH -
PELAYANAN
c. Time-Person Grid
Masalah Instrumen/Tools
LANGKAH 6
ANALISIS INFORMASI
a. Fishbone
Faktor Faktor
Faktor Faktor
pendidikan/pelat kebijakan/prosedur
penghalang komunikasi Faktor individu
ihan
5. SARAN
Berdasarkan analisis akar masalah maka selanjutnya dari tim RCA mengajukan
rekomendasi dan tindak lanjut untuk memperbaharui panduan dan SPO resiko pasien
jatuh serta sosialisasi kembali mengenai panduan dan resiko pasien jatuh kesemua
perawat yang melakukan assessment awal pasien jatuh. Tingkatkan komunikasi
kepada keluarga bahwa pasien memiliki resiko jatuh sehingga keluarga lebih berhati-
hati.