PENGELOLAANUNIT RAWAT
JALAN DALAM KONTEKS
ASUHAN KEPERAWATAN
Seminar HPMI
Bandung, 25 Maret 2018
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta mampu :
1.Menjelaskan konsep asuhan keperawatan rawat jalan
2.Menjelaskan instrumen asuhan keperawatan rawat
jalan
3. Menjelaskan cara pengisian dokumentasi asuhan
keperawatan rawat jalan
4. Menjelaskan alur pelaksanaan dan dokumentasi
asuhan keperawatan rawat jalan
5. Menjelaskan pengelolaan asuhan keperawatan rawat
jalan
PLANNING
- Panduan
- Prosedur
- Perawat
- Alat
CONTROLING
- Anggaran
- Evaluasi
Mutu
ASKEP ORGANIZING
-Kemampuan
RAWAT Pengelompokan
Perawatan
JALAN sumber daya
Diri Klien
- Kepuasan
Klien
ACTUATING
- Stafing
- Directing
PELAYANAN RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT UMUM
Brand image
Pelayanan Perawatan rumah sakit &
Pelayanan memberikan
kesehatan rawat
rawat Jalan kepuasan
RS jalan
klien
(Kemkes RI, 2011; Protzman, Kerpchar & Mayzell, 2015, Thase, Edelstein & Hersen,
FENOMENA
Pelayanan Keperawatan di Rawat Jalan
Keluhan Perawat
Perawatan keperawatan belum optimal
• Belum tahu cara • Evaluasi kepuasan belum
Keluhan Klien
No Keluhan %
Min – Max
10 - 100
1 Nyeri (0077)* 90
2 Bersihan jalan nafas tidak efektif (0001) 70
3 Pola nafas tidak efektif (0005) 70
4 Hipertermia (0129) 70
5 Perfusi perifer tidak efektif (0009) 70
6 Gangguan mobilitas fisik (0054) 60
7 Gangguan integritas kulit/jaringan (0128) 30
Diagnosis Keperawatan Penyerta
8 Defisit Pengetahuan (0110) 100
9 Defisit nutrisi (0019) 90
10 Ansietas (0080) 90
Min – Max 30 - 100
Tiga
elemen
model
AKRJI
1. Askep RJ
RSU
2. Perawatan
diri Klien
3. Kepuasan
Klien
Proses dan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Rawat
Jalan Inayah (AKRJI) di Rumah Sakit Umum
Menggunakan Proses Komunikasi
- Fase Kontrak Awal, Fase Kerja, Fase Terminasi
Dokumentasi AKRJI
- Dituliskan sebagai legal aspek perawat, RS dan klien
DOKUMENTASI AKRJI
DISHARGE PLANNING
REGISTRASI KLIEN DI RJ
RSU
PELAYANAN
MEDIS/DOKTER
Pola Nafas Kurang Efektif 43,40 (21-89) 91,31 (84-100) 47,91 < 0,0001 100
Penurunan Perfusi Jaringan 42,46 (21-89) 91,77 (84-100) 49,31 < 0,0001 100
Hambatan Mobilitas Fisik 44,09 (21-92) 91,77 (84-100) 47,68 < 0,0001 100
Kerusakan Integritas Kulit 44,69 (21-92) 91,92 (87-100) 47,23 < 0,0001 100
Fase Orientasi
1.1 Salam : “Selamat pagi Pak... Saya perawat... Saya yang akan merawat bpk..”
1.2 Evaluasi : “Apa keluhan bpk saat ini ?”
1.3 Validasi :
1.3.1 Tindakan yang sudah dilakukan : “Oh begitu... Apa yang sudah bpk lakukan ?”
1.3.2 Manfaat tindakan yang sudah dilakukan: “Oh begitu. Apakah ada manfaatnya?”
1.3.3 Pelaku rawat di rumah : “Siapa yang merawat di rumah ?”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan : “Baiklah Saya akan periksa dulu dan akan melakukan beberapa tindakan
untuk mengatasinya”
1.4.2 Waktu : “waktunya tidak lama, hanya 15 menit, nanti ada angket sebelum dan
setelah pelayanan keperawatan yang harus Bpk isi, Bpk bersedia? silahkan Bpk baca dan
tanda tangan jika setuju”
1.4.3 Posisi : “Silahkan Bpk sambil tiduran, yang nyaman, supaya tidak jatuh”
2.1 Pengkajian tanda dan gejala :
2.1.1 Nyeri terjadi : “Apakah nyeri terjadi saat beraktifitas atau tiba-tiba atau saat stress?”
2.1.2 Kualitas Nyeri : “Apakah nyerinya tajam, menusuk atau tumpul?”
2.1.3 Lokasi nyeri : “Di sebelah mana yang nyeri, apakah menyebar?”
2.1.4 Waktu : “Kapan terjadinya nyeri, Pak? Apakah sering, kadang-kadang, jarang, atau
pagi – siang – malam?
2.1.5 Skala : “Seberapa berat nyerinya. Jika 0 tidak nyeri dan 10 paling nyeri, kira-kira di
angka berapa nyerinya?”
2.1.6 Perubahan pernafasan atau denyut jantung : “Apakah kalau nyeri ada perubahan
pernafasan atau denyut jantung ?”
2.1.7 Ekspresi saat nyeri : “Apa yang terjadi saat nyeri ? Apakah menangis / gelisah /
meringis / tarik nafas panjang” “Baiklah tampaknya bpk mengalami nyeri, saya akan
melakukan beberapa tindakan untuk menangani.”
2.2 Tindakan Keperawatan
2.2.1 Kemampuan Klien dan keluarga : “Sebelum saya melakukan tindakan, saya akan
menanyakan beberapa hal (sesuai instrumen)”
2.2.2 Relaksasi : “Silahkan bpk mengistirahatkan daerah nyeri...”
2.2.3 Nafas dalam : “bpk dapat melakukan relaksasi dengan nafas dalam. Saya
contohkan..., ayo dicoba...., ulangi lagi......, bagaimana perasaannya.... ?”
2.2.4 Distraksi : “Bpk dapat mengalihkan pikiran dan kegiatan. Apa kegiatan yang bpk
suka? Apakah suka membaca? Dzikir ? menonton TV. Bpk dapat lakukan. Bagaimana,
ada pertanyaan ?”
2.2.5 Edukasi Klien dan Keluarga (gunakan leaflet)
2.2.5.1 Mari kita ulangi : “Nyeri adalah............................ Tanda-tandanya
............................................ Tanda kritisnya .....................................”
2.2.6 Cara merawat : “Untuk menguranginya, dapat dilakukan .....”
2.2.7 Lingkungan di rumah : “Upayakan suasana yang tenang di rumah”
2.2.8 Jadual follow up / kontrol
“Jangan lupa diingat jadual kontrol dan jika ada keluhan yang tidak dapat ditahankan,
segera ke RS ini walaupun belum jadualnya. Bagaimana, sudah jelas? Ada pertanyaan?”
III. Fase Terminasi
3.1 Subjektif : “Bagaimana perasaannya setelah Saya lakukan tindakan dan edukasi?”
3.2 Objektif : “Jika 0 tidak nyeri dan 10 paling nyeri, kira-kira di angka berapa sekarang
nyerinya?” (Kaji kemampuan menggunakan instrumen, post pelayanan ditanyakan
kembali sesuai instrumen)
3.3 Perawatan di rumah :”Baik, nanti lakukan terus dirumah untuk membantu
menurunkan rasa nyeri. Ini Saya berikan leaflet agar dapat dibaca jika informasi Saya tadi
lupa atau tidak jelas.”
3.4 Rujuk dokter : “Sebentar lagi bpk akan diperiksa dokter”
3.5 Salam : “Semoga cepat sembuh”
3.6 Tindak Lanjut : (Isi instrumen kepuasan klien, dilakukan penilaian terhadap perawat
yang baru saja melakukan perawatan pada klien
ANGKET PENILAIAN SELF CARE KLIEN
Angket
Kepuasan Klien
di Rawat Jalan
AUDIO VISUAL CONTOH PELAKSANAAN
ASKEP RAWAT JALAN.......
KESIMPULAN
1. Model AKRJI meningkatkan secara bermakna perawatan diri
Klien di Rawat Jalan Rumah Sakit Umum.
2. Model AKRJI meningkatkan secara bermakna Kepuasan Klien
di Rawat Jalan Rumah Sakit Umum.
3. Perawatan diri dan kepuasan klien yang mendapatkan Model
AKRJI lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan
yang tidak mendapatkan intervensi model.
4. RJ RSU yang melaksanakan Model AKRJI, maka perawatan diri
klien pada 10 diagnosis keperawatan utama dapat meningkat
sebesar 26,333 – 63,959 kali dan Model ini Fit menjelaskan
sebesar 54% - 87,3%.
5. RJ RSU yang melaksanakan Model AKRJI, maka kepuasan
klien dapat meningkat sebesar 42,126– 47,907 kali dan Model
ini Fit menjelaskan sebesar 80,3% - 89,2%.
Model AKRJI direkomendasikan untuk diterapkan dalam
pelayanan keperawatan di RJ RSU
Kemampuan perawat pelaksana di RJ RSU ditingkatkan
melalui Pelatihan Model AKRJI
Model AKRJI menjadi bahan kajian untuk kredensialing
perawat pelaksana di Rawat Jalan RSU
Model AKRJI menjadi bahan kajian untuk akreditasi
nasional pelayanan keperawatan di Rawat Jalan RSU
Model AKRJI menjadi bahan kajian untuk kementrian
kesehatan dalam menetapkan Standar Asuhan
Keperawatan di Rawat Jalan RSU
Model AKRJI menjadi bahan kajian reward / remunerasi
perawat RJ RSU,
Model AKRJI menjadi kajian sudi kasus / case
conference askep di RJ RSU
E I A