Anda di halaman 1dari 36

LOGO

PENGELOLAANUNIT RAWAT
JALAN DALAM KONTEKS
ASUHAN KEPERAWATAN

Dr. Iin Inayah, SKp., MKep


Telp : 081807869474/082112727606;
Email : driininayahmkep@gmail.com/
iininayah@stikesayani.ac.id

Seminar HPMI
Bandung, 25 Maret 2018
TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta mampu menjelaskan pengelolaan


asuhan keperawatan di rawat jalan rumah sakit
sesuai standar kewenangan klinis perawat
profesional
TUJUAN KHUSUS

Peserta mampu :
 1.Menjelaskan konsep asuhan keperawatan rawat jalan
 2.Menjelaskan instrumen asuhan keperawatan rawat
jalan
 3. Menjelaskan cara pengisian dokumentasi asuhan
keperawatan rawat jalan
 4. Menjelaskan alur pelaksanaan dan dokumentasi
asuhan keperawatan rawat jalan
 5. Menjelaskan pengelolaan asuhan keperawatan rawat
jalan
PLANNING
- Panduan
- Prosedur
- Perawat
- Alat
CONTROLING
- Anggaran
- Evaluasi
Mutu
ASKEP ORGANIZING
-Kemampuan
RAWAT Pengelompokan
Perawatan
JALAN sumber daya
Diri Klien
- Kepuasan
Klien
ACTUATING
- Stafing
- Directing
PELAYANAN RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT UMUM
Brand image
Pelayanan Perawatan rumah sakit &
Pelayanan memberikan
kesehatan rawat
rawat Jalan kepuasan
RS jalan
klien

 Pelayanan yang berbentuk poliklinik yang merupakan


tempat penyelenggaraan pelayanan :
 medis,
 pelayanan keperawatan dan
 pelayanan lainnya
yang tidak memerlukan rawat inap.

(Kemkes RI, 2011; Protzman, Kerpchar & Mayzell, 2015, Thase, Edelstein & Hersen,
FENOMENA
Pelayanan Keperawatan di Rawat Jalan

• Kurang Puas • Peran perawat minim


• Kurang informasi • Kompetensi perawat minim
• Kurang Cara • Standar asuhan

Keluhan Perawat
Perawatan keperawatan belum optimal
• Belum tahu cara • Evaluasi kepuasan belum
Keluhan Klien

perawatan diri di ada


rumah
• Sering kambuh
masalah kesehatannya • 57 perawat (RS Cibabat, RS
Dustira, RS Rajawali, Eka
Hospital, RS Sukabumi, RS
• 30 Klien (RS Cibinong, Cianjur, RS Subang, RS Cibabat
RS Dustira, RS Terpadu pada 23 September 2012)
Bogor) • 30 perawat (RS PMI, RS Paru
Cisarua), pada pertemuan di
Santosa Hospital pada 19
September 2012)
Kepuasan Klien RJ RSU

No Keluhan %

1 Perawat pelaksana menyebutkan masalah keperawatan klien 30


2 Perawat pelaksana belum memberikan tindakan perawatan di rawat jalan 27
3 Perawat pelaksana menjelaskan cara perawatan diri klien di rumah. 10
4 Perawat pelaksana melibatkan keluarga dalam informasi keperawatan klien. 20
5
Perawat pelaksana memberikan informasi lingkungan pendukung yang aman bagi klien di
rumah.
15
6 Perawat pelaksana meminta keluarga klien untuk membantu perawatan diri klien. 20
7
Perawat pelaksana meminta keluarga klien untuk memotivasi dan meningkatkan keyakinan
klien untuk pulih kesehatannya kembali.
30
Rata-rata 22
Min – Max 10 – 30

Pembahasan : Kepuasan klien sangat minim pada pelayanan perawat rawat


jalan. Kepuasan tertinggi adalah 30% yaitu beberapa perawat sudah
menyebutkan masalah keperawatan klien dan meminta keluarga klien untuk
memotivasi keyakinan klien untuk pulih. Hal ini belum sesuai dengan konsep
teori Zeithaml & Bitner (2006) dan Zeithaml (2010).
Hasil Tahap Eksplorasi
Observasi Pelaksanaan Askep di RJ RSU
No Tindakan Keperawatan %
1 Perawat pelaksana melaksanakan tahapan orientasi, kerja dan terminasi, dalam konten asuhan keperawatan dan edukasinya. 10
2 Perawat pelaksana melakukan pendataan klien. 100
3 Perawat pelaksana memeriksa tanda vital, dan berat badan klien. 100
4 Perawat pelaksana melakukan edukasi berdasar diagnosis keperawatan klien. 10
5 Perawat pelaksana mengkaji data fokus untuk menegakkan diagnosis keperawatan secara profesional 10
6 Perawat pelaksana menegakkan diagnosis keperawatan secara profesional 30
7
Perawat pelaksana menentukan intervensi keperawatan yang akan dilakukan.
20
8 Perawat pelaksana melakukan implementasi keperawatan 20
9 Perawat pelaksana melakukan evaluasi formatif 30
Rata-rata
37

Min – Max
10 - 100

Pembahasan : Pelayanan Keperawatan yang dilakukan perawat rawat jalan


sangat minim. Pelayanan keperawatan rata-rata adalah 37%. Ada 2
pelayanan yang sudah optimal yaitu dalam pendataan klien dan
pengukuran tanda vital klien. Belum optimal pelayanan keperawatan klien
dalam pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan
evaluasi. Hal ini belum sesuai dengan konsep teori Kozier (2013) dan Perry &
Potter (2008) dan Keliat (2007)
Hasil Tahap
Prioritas 10 Eksplorasi
Diagnosis Keperawatan di RJ RSU

No Diagnosis Keperawatan Utama %

1 Nyeri (0077)* 90
2 Bersihan jalan nafas tidak efektif (0001) 70
3 Pola nafas tidak efektif (0005) 70
4 Hipertermia (0129) 70
5 Perfusi perifer tidak efektif (0009) 70
6 Gangguan mobilitas fisik (0054) 60
7 Gangguan integritas kulit/jaringan (0128) 30
Diagnosis Keperawatan Penyerta
8 Defisit Pengetahuan (0110) 100
9 Defisit nutrisi (0019) 90
10 Ansietas (0080) 90
Min – Max 30 - 100

Pembahasan : Diagnosis Keperawatan Utama Tertinggi yaitu Nyeri (90%), hal


ini sesuai dengan standar akreditasi KARS (2012) dan JCI (2014) di mana
manajemen nyeri sebagai salah satu indikator penilaian akreditasi. Diagnosa
Penyerta tertinggi adalah kurang pengetahuan (100%), hal ini sesuai dengan
konsep Notoatmodjo (2011), di mana pengetahuan akan berpengaruh
terhadap perilaku, dan terkait dengan perawatan diri yang kurang yang dapat
berdampak pada kesehatan klien. Diagnosis berdasar Nanda 2015-2017 &
*SDKI (2016).
HASIL RISET

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL ASUHAN


KEPERAWATAN RAWAT JALAN INAYAH
(AKRJI) TERHADAP SELF CARE DAN
KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT

 Dr. Iin Inayah, SKp., MKep


 Prof. Budi Anna Keliat, SKp., MApp. Sc
 Dr. Rr. Tutik Sri Haryati, SKp., MARS
 Dr. Besral, SKM., MSc
1. Model Sistem AKRJI

Tiga
elemen
model
AKRJI
1. Askep RJ
RSU
2. Perawatan
diri Klien
3. Kepuasan
Klien
Proses dan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Rawat
Jalan Inayah (AKRJI) di Rumah Sakit Umum
Menggunakan Proses Komunikasi
- Fase Kontrak Awal, Fase Kerja, Fase Terminasi

Assesmen Pengkajian Awal Klien


- Assessment identifikasi awal klien sesuai Panduan KARS
- Berdasar keluhan utama, data fokus klien dan pemeriksaan fisik klien

Penentuan Diagnosis keperawatan


- Diagnosis keperawatan ditentukan dari keluhan utama, data pengkajian fokus, dan studi literatur 10
masalah kesehatan utama dan referensi NANDA 2015-2017 / SDKI (2016) di ruang rawat jalan
berdasar explore tahap 1
Tindakan Keperawatan dan Evaluasi
- Berikan dan Ajarkan (edukasi) Perawatan Diri yang dapat dilakukan di rawat jalan selama kurang
lebih 10 – 15 menit dan dapat dilanjutkan di rumah pada klien dan keluarganya
- Evaluasi perubahan kemampuan dan pengetahuan perawatan diri klien

Catatan Terintegrasi berdasar SOAP


- Ditulis pada format bersama dengan tenaga kesehatan lain yang ada di rawat jalan RSU, dan
rencana tindak lanjut
Discharge Planning/Perencanaan Pulang dari Rawat Jalan RS
- Dituliskan apa yang sudah diperoleh klien dari rawat jalan RSU

Dokumentasi AKRJI
- Dituliskan sebagai legal aspek perawat, RS dan klien
DOKUMENTASI AKRJI
DISHARGE PLANNING
REGISTRASI KLIEN DI RJ
RSU

PELAYANAN
MEDIS/DOKTER

TERMINASI / RTL / KLIEN PULANG


AKRJI MENINGKATKAN SELF CARE KLIEN
Variabel Sebelum Setelah Perbedaan p-value n
Mean Min – Max Mean Min – Max
Nyeri 32,00 (15-43) 76,71 (53-85) 44,71 < 0,0001 100
Defisit Nutrisi 46,33 (41-54) 65,56 (60-71) 19,23 < 0,0001 100
Bersihan Jalan Nafas Kurang Efektif 26,60 (11-45) 63,27 (56-68) 36,67 < 0,0001 100
Pola Nafas Kurang Efektif 22,79 (11-43) 67,14 (63-73) 44,35 < 0,0001 100
Penurunan Perfusi Jaringan 23,53 (14-35) 52,80 (40-67) 29,27 < 0,0001 100
Hambatan Mobilitas Fisik 25,59 (11-36) 64,64 (53-75) 39,05 < 0,0001 100
Kerusakan Integritas Kulit 17,43 (13-24) 33,53 (30-37) 16,10 < 0,0001 100
Kecemasan 30,17 (11-45) 59,33 (43-69) 29,16 < 0,0001 100
Hiperthermi 24,00 (20-29) 55,85 (43-73) 31,85 < 0,0001 100
Kurang Pengetahuan 15,17 (13-18) 54,17 (52-57) 39,00 < 0,0001 100

AKRJI MENINGKATKAN KEPUASAN KLIEN


Variabel Sebelum Setelah Perbedaan P-value N

Mean Min – Max Mean Min – Max

Nyeri 38,90 (21-84) 92,61 (87-100) 53,71 < 0,0001 100


Defisit Nutrisi 42,93 (21-92) 92,61 (87-100) 49,68 < 0,0001 100
Bersihan Jalan Nafas Kurang Efektif 42,08 (21-92) 91,54 (87-100) 49,46 < 0,0001 100

Pola Nafas Kurang Efektif 43,40 (21-89) 91,31 (84-100) 47,91 < 0,0001 100

Penurunan Perfusi Jaringan 42,46 (21-89) 91,77 (84-100) 49,31 < 0,0001 100

Hambatan Mobilitas Fisik 44,09 (21-92) 91,77 (84-100) 47,68 < 0,0001 100

Kerusakan Integritas Kulit 44,69 (21-92) 91,92 (87-100) 47,23 < 0,0001 100

Kecemasan 44,09 (21-92) 91,77 (84-100) 47,68 < 0,0001 100


Hiperthermi 44,20 (21-84) 91,09 (84-100) 46,89 < 0,0001 100
Kurang Pengetahuan 44,84 (21-92) 91,54 (87-100) 46,70 < 0,0001 100
KEMAMPUAN SELF CARE KLIEN
MENINGKATKAN KEPUASAN KLIEN

- Askep Perawat di Rawat Jalan meningkatkan self care


klien di rawat jalan
- Askep Perawat di Rawat Jalan meningkatkan kepuasan
klien di rawat jalan
- Self Care klien rawat jalan meningkatkan kepuasan
klien rawat jalan
PERANGKAT YANG DISIAPKAN
SEBELUM MELAKSANAKAN AKRJI

 Pemetaan 10 Diagnosis Keperawatan prioritas Rawat Jalan di Setiap


Poli
 Membuat 10 SAK prioritas yang Akan Dilakukan di Poli Tsb
 Membuat SPO Tindakan Yang Akan Dilakukan di Rawat Jalan
 Membuat Format Dokumentasi Askep berdasar 10 masalah
keperawatan prioritas Di Rawat Jalan
 Membuat Alat Edukasi dan Leaflet Edukasi 10 Masalah Keperawatan
Prioritas
 Membuat Strategi Komunikasi berdasar 10 diagnosis keperawatan
prioritas
 Membuat format evaluasi self care klien berdasar 10 masalah
keperawatan prioritas
 Membuat format evaluasi kepuasan klien di rawat jalan, berdasar askep
rawat jalan
 Membuat Alur AKRJI
 Membuat regulasi AKRJI
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN RAJAL RS
STRATEGI PELAKSANAAN ASKEP / AKRJI
SP : Diagnosis Nyeri Akut

Fase Orientasi
1.1 Salam : “Selamat pagi Pak... Saya perawat... Saya yang akan merawat bpk..”
1.2 Evaluasi : “Apa keluhan bpk saat ini ?”
1.3 Validasi :
1.3.1 Tindakan yang sudah dilakukan : “Oh begitu... Apa yang sudah bpk lakukan ?”
1.3.2 Manfaat tindakan yang sudah dilakukan: “Oh begitu. Apakah ada manfaatnya?”
1.3.3 Pelaku rawat di rumah : “Siapa yang merawat di rumah ?”
1.4 Kontrak
1.4.1 Tindakan : “Baiklah Saya akan periksa dulu dan akan melakukan beberapa tindakan
untuk mengatasinya”
1.4.2 Waktu : “waktunya tidak lama, hanya 15 menit, nanti ada angket sebelum dan
setelah pelayanan keperawatan yang harus Bpk isi, Bpk bersedia? silahkan Bpk baca dan
tanda tangan jika setuju”
1.4.3 Posisi : “Silahkan Bpk sambil tiduran, yang nyaman, supaya tidak jatuh”
2.1 Pengkajian tanda dan gejala :
2.1.1 Nyeri terjadi : “Apakah nyeri terjadi saat beraktifitas atau tiba-tiba atau saat stress?”
2.1.2 Kualitas Nyeri : “Apakah nyerinya tajam, menusuk atau tumpul?”
2.1.3 Lokasi nyeri : “Di sebelah mana yang nyeri, apakah menyebar?”
2.1.4 Waktu : “Kapan terjadinya nyeri, Pak? Apakah sering, kadang-kadang, jarang, atau
pagi – siang – malam?
2.1.5 Skala : “Seberapa berat nyerinya. Jika 0 tidak nyeri dan 10 paling nyeri, kira-kira di
angka berapa nyerinya?”
2.1.6 Perubahan pernafasan atau denyut jantung : “Apakah kalau nyeri ada perubahan
pernafasan atau denyut jantung ?”
2.1.7 Ekspresi saat nyeri : “Apa yang terjadi saat nyeri ? Apakah menangis / gelisah /
meringis / tarik nafas panjang” “Baiklah tampaknya bpk mengalami nyeri, saya akan
melakukan beberapa tindakan untuk menangani.”
2.2 Tindakan Keperawatan
2.2.1 Kemampuan Klien dan keluarga : “Sebelum saya melakukan tindakan, saya akan
menanyakan beberapa hal (sesuai instrumen)”
2.2.2 Relaksasi : “Silahkan bpk mengistirahatkan daerah nyeri...”
2.2.3 Nafas dalam : “bpk dapat melakukan relaksasi dengan nafas dalam. Saya
contohkan..., ayo dicoba...., ulangi lagi......, bagaimana perasaannya.... ?”
2.2.4 Distraksi : “Bpk dapat mengalihkan pikiran dan kegiatan. Apa kegiatan yang bpk
suka? Apakah suka membaca? Dzikir ? menonton TV. Bpk dapat lakukan. Bagaimana,
ada pertanyaan ?”
2.2.5 Edukasi Klien dan Keluarga (gunakan leaflet)
2.2.5.1 Mari kita ulangi : “Nyeri adalah............................ Tanda-tandanya
............................................ Tanda kritisnya .....................................”
2.2.6 Cara merawat : “Untuk menguranginya, dapat dilakukan .....”
2.2.7 Lingkungan di rumah : “Upayakan suasana yang tenang di rumah”
2.2.8 Jadual follow up / kontrol
“Jangan lupa diingat jadual kontrol dan jika ada keluhan yang tidak dapat ditahankan,
segera ke RS ini walaupun belum jadualnya. Bagaimana, sudah jelas? Ada pertanyaan?”
III. Fase Terminasi
3.1 Subjektif : “Bagaimana perasaannya setelah Saya lakukan tindakan dan edukasi?”
3.2 Objektif : “Jika 0 tidak nyeri dan 10 paling nyeri, kira-kira di angka berapa sekarang
nyerinya?” (Kaji kemampuan menggunakan instrumen, post pelayanan ditanyakan
kembali sesuai instrumen)
3.3 Perawatan di rumah :”Baik, nanti lakukan terus dirumah untuk membantu
menurunkan rasa nyeri. Ini Saya berikan leaflet agar dapat dibaca jika informasi Saya tadi
lupa atau tidak jelas.”
3.4 Rujuk dokter : “Sebentar lagi bpk akan diperiksa dokter”
3.5 Salam : “Semoga cepat sembuh”
3.6 Tindak Lanjut : (Isi instrumen kepuasan klien, dilakukan penilaian terhadap perawat
yang baru saja melakukan perawatan pada klien
ANGKET PENILAIAN SELF CARE KLIEN
Angket
Kepuasan Klien
di Rawat Jalan
 AUDIO VISUAL CONTOH PELAKSANAAN
ASKEP RAWAT JALAN.......
KESIMPULAN
1. Model AKRJI meningkatkan secara bermakna perawatan diri
Klien di Rawat Jalan Rumah Sakit Umum.
2. Model AKRJI meningkatkan secara bermakna Kepuasan Klien
di Rawat Jalan Rumah Sakit Umum.
3. Perawatan diri dan kepuasan klien yang mendapatkan Model
AKRJI lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan
yang tidak mendapatkan intervensi model.
4. RJ RSU yang melaksanakan Model AKRJI, maka perawatan diri
klien pada 10 diagnosis keperawatan utama dapat meningkat
sebesar 26,333 – 63,959 kali dan Model ini Fit menjelaskan
sebesar 54% - 87,3%.
5. RJ RSU yang melaksanakan Model AKRJI, maka kepuasan
klien dapat meningkat sebesar 42,126– 47,907 kali dan Model
ini Fit menjelaskan sebesar 80,3% - 89,2%.
 Model AKRJI direkomendasikan untuk diterapkan dalam
pelayanan keperawatan di RJ RSU
 Kemampuan perawat pelaksana di RJ RSU ditingkatkan
melalui Pelatihan Model AKRJI
 Model AKRJI menjadi bahan kajian untuk kredensialing
perawat pelaksana di Rawat Jalan RSU
 Model AKRJI menjadi bahan kajian untuk akreditasi
nasional pelayanan keperawatan di Rawat Jalan RSU
 Model AKRJI menjadi bahan kajian untuk kementrian
kesehatan dalam menetapkan Standar Asuhan
Keperawatan di Rawat Jalan RSU
 Model AKRJI menjadi bahan kajian reward / remunerasi
perawat RJ RSU,
 Model AKRJI menjadi kajian sudi kasus / case
conference askep di RJ RSU
E I A

Anda mungkin juga menyukai