Anda di halaman 1dari 4

27.

Kategori Klinik
Judul Indikator Ketidaktepatan identifikasi pasien
Defenisi Operasional Ketidaktepatan identifikasi adalah kesalahan penentuan identitas
pasien sejak awal pasien masuk sampai dengan pasien keluar,terhadap semua pelayanan yang
diterima oleh pasien
Kriteria Inklusi
*Ketidaktepatan penulisan identitas (nama, tanggal lahir, nomor RM)
*Ketidaktepatan pemilihan gelang identitas
*Ketidaktepatan prosedur konfirmasi identitas pasien (antara lain konfirmasi dengan pertanyaan
terbuka)
Kriteria Ekslusi
Sumber Data Laporan insiden
Tipe Indikator Proses-outcome
Area Monitoring Semua unit
Frekwensi M
Standar 0

Judul Indikator Ketidaktepatan identifikasi pasien


Dasar Pemikiran Kesalahan identifikasi dapat berakibat serius/fatal karena
dapat mengakibatkan kesalahan pemberian obat atau
tindakan.
Dimensi Mutu Keselamatan
Fokus pada pasien
Tujuan Terlaksananya proses identifikasi pasien agar menjamin
keselamatan pasien, yaitu memastikan layanan kesehatan
yang diberikan kepada pasien yang tepat
Definisi Operasional Ketidaktepatan identifikasi adalah kesalahan penentuan
identitas pasien sejak awal pasien masuk sampai dengan
pasien keluar, terhadap semua pelayanan yang diterima
oleh pasien
Jenis Indikator Proses-outcome
Numerator Jumlah insiden ketiadaktepatan identifikasi pasien
Denominator Jumlah proses pelayanan yang diobservasi
Target Pencapaian 0%
Kriteria Inklusi  Ketidaktepatan penulisan identitas (nama, tanggal lahir,
nomor RM)
 Ketidaktepatan pemilihan gelang identitas
 Ketidaktepatan prosedur konfirmasi identitas pasien
(antara lain konfirmasi dengan pertanyaan terbuka)
Kriteria Eksklusi -
Formula Numerator/denominator x 100%
Sumber Data Laporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)
Frekuensi Pengumpulan Data Mingguan
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Data diambil dari Komite Mutu yaitu formulir Laporan IKP.
Analisa dilakukan setiap kejadian dengan RCA atau
investigasi sederhana. Jika tidak ada kejadian, maka tetap
dilaporkan dalam format pelaporan sederhana.
Sampel Total sampling
Semua laporan kronologi kejadian yang berkaitan dengan
kesalahan layanan karena ketidaktepatan identifikasi
Rencana Analisis Line chart dan bar chart.
Secara deskriptif, dengan merekap insiden yang terjadi dan
jenis insiden ketidaktepatan identfikasi pasien saat :
 Pemberian obat
 Pemberian diet
 Pemberian transfusi darah dan produk darah
 Pengambilan spesimen pemeriksaan (darah, urin,
sputum, dan lain-lain)
 Tindakan diagnostik : punksi lumbal, radiologi.
Instrumen Pengambilan Data Formulir Laporan IKP
Penanggungjawab Semua unit :
Rawat inap anak dan dewasa, IGD, ICU, Perinatologi,
Poliklinik, Radiologi, Laboratorium, PMI, Instalasi gizi,
Farmasi

35. Kategori Klinik


Judul Indikator Penanganan pasien tuberkulosis yang tidak sesuai strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Shortcourse)
Defenisi Operasional Pelayanan tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah pelayanan
tuberkulosis dengan 5 (lima) strategi penanggulangan tuberkulosis nasional.
Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien tuberkulosis harus melalui pemeriksaan
mikroskopis tuberkulosis, pengobatan harus menggunakan paduan obat anti tuberkulosis yang
sesuai dengan standar penanggulangan tuberkulosis nasional, dan semua pasien yang
tuberkulosis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan tuberkulosis
nasional
Kriteria Inklusi Pasien tuberkulosis paru maupun ekstra paru
Kriteria Ekslusi
Sumber Data Rekam Medis
Tipe Indikator Proses
Area Monitoring Poli DOTS
Frekwensi M
Standar 0

Judul Indikator Penanganan pasien tuberkulosis yang tidak sesuai strategi


DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse)
Dasar Pemikiran Salah satu keberhasilan menurunkan angka TB yakni
pengobatan dengan strategi DOTS (Directly, Observed,
Treatment, Short Course. Pengobatan TB dengan strategi
DOTS ini merupakan satu-satunya pengobatan TB yang
direkomendasikan oleh WHO (World Health Organization).
Penjabaran dari DOTS adalah Pusatkan (Direct attention)
pada identifikasi Bakteri Tahan Asam (BTA) positif,
Observasi (Observe) langsung pasien, lakukan pengobatan
(Treatment) dengan regimen obat, dan OAT jangka pendek
(Short Course) melalui pengelolaan, distribusi dan
penyediaan obat yang baik. Sehingga dalam
pelaksanaannya diperlukan komitmen antara dokter dan
pasien untuk berobat secara teratur
Dimensi Mutu Aksesibilitas dan efisiensi
Tujuan Tergambarnya pelayanan rawat jalan bagi pasien
tuberkulosis dengan strategi DOTS :
 Meningkatkan Case Detection Rate (CDR)
 Mencapai angka kesembuhan yang tinggi atau Cure
Rate (CR)
 Mencegah putus berobat
 Mengatasi efek samping obat jika timbul dan mencegah
resistensi
Definisi Operasional Pelayanan tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah
pelayanan tuberkulosis dengan 5 (lima) strategi
penanggulangan tuberkulosis nasional.
Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien
tuberkulosis harus melalui pemeriksaan mikroskopis
tuberkulosis, pengobatan harus menggunakan paduan obat
anti tuberkulosis yang sesuai dengan standar
penanggulangan tuberkulosis nasional, dan semua pasien
yang tuberkulosis yang diobati dievaluasi secara kohort
sesuai dengan penanggulangan tuberkulosis nasional
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah pasien TB yang tidak ditangani dengan strategi
DOTS
Denominator Jumlah pasien TB yang ditangani di RS
Target Pencapaian 0%
Kriteria Inklusi Pasien tuberkulosis paru maupun ekstra paru
Kriteria Eksklusi -
Formula Numerator/denominator x 100%
Sumber Data Rekam Medis
Frekuensi Pengumpulan Data Mingguan
Periode Analisis Bulanan
Cara Pengumpulan Data Retrospektif
Data diambil dari Poliklinik TB DOTS melalui data laporan
pasien TB yang ditangani
Sampel Total sampling
Semua pasien TB yang ditangani di RS
Rencana Analisis Line chart dan bar chart
Instrumen Pengambilan Data Formulir Laporan TB DOTS
Penanggungjawab Kepala Ruang Poliklinik

Anda mungkin juga menyukai