DAN PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
RSIA TANJUNGSARI
TAHUN 2019
Pasal 1
Panduan Pencatatan Dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Ibu dan Anak Tanjungsari digunakan sebagai acuan dalam
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Tanjungsari.
Pasal 2
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Blitar
Pada tanggal : 1 Maret 2020
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK TANJUNGSARI,
BAB I
DEFINISI
A. Keselamatan/Safety
Bebas dan bahaya atau risiko(hazard)
B. Hazard/Bahaya
Adalah suatu “Keadaan, Perubahan atau Tindakan” yang dapat meningkatkan
risiko pada pasien.
a. Keadaan
Adalah semua faktor yang berhubungan atau mempengaruhi suatu peristiwa
keselamatan pasien/Patient Safety Event, Agent atau Personal
b. Agent
Adalah substansi, obyek atau sistem yang menyebabkan perubahan.
Pasien bebas dari harm/cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari
harm yang potensial akan terjad(penyakit, cedera fisik/sosial/psikologis, cacat,
kematian, dll), terkait dengan pelayanan kesehatan.
Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini
termasuk risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien; pelaporan dan analisis insiden; kemampuan belajar dan insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem
ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
E. Cidera/Harms
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi tubuh dapat
berupa fisik, psikologis dan sosial.Yang termasuk Harm adalah penyakit, cedera,
penderitaan, cacat, dan kematian”.
a. Penyakit/Disease
Disfungsi fisik atau psikis.
b. Cedera/lnjury
Kerusakan jaringan yang diakibatkan agent/keadaan
c. Penderitaan/Suffering
Pengalaman/gejala yang tidak menyenangkan termasuk nyeri, malaise, mual,
muntah, depresi, agitasi, dan ketakutan.
d. Cacat/Disability
Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh, keterbatasan aktifitas dan
atau restriksi dalam pergaulan sosial yang berhubungan dengan harm yang
terjadi sebelumnya atau saat ini.
Suatu insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat melaksanakan
suatu tindakan(commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil(omission), dapat terjadi karena keberuntungan(misalnya, pasien terima
suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), karena
pencegahan(suatu obat dengan over dosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain
mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), atau peringanan(suatu
obat dengan over dosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan anti
dotum nya).
K. Faktor Kontributor
Adalah keadaan, tindakan, atau faktor yang mempengaruhi dan berperan dalam
mengembangkan dan atau meningkatkan risiko suatu kejadian(misalnya
pembagian tugas yang tidak sesuai dengan kebutuhan).
Contoh:
a. Faktor kontributor di luar organisasi(eksternal).
b. Faktor kontributor dalam organisasi(internal), mis., tidak adanya prosedur.
c. Faktor kontributor yang berhubungan dengan petugas(kognitif atau perilaku
petugas yang kurang, lemahnya supervisi, kurangnya team work atau
komunikasi).
d. Faktor kontributor yang berhubungan dengan keadaan pasien.
BAB II
TATA LAKSANA
A. Pelaporan Insiden
5. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan
dilakukan sebagai berikut(Pembahasan lebih lanjut lihat pembahasan Bab III).
10. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direktur
12. Unit kerja membuat analisis dan trend kejadian di satuan kerjanya masing -
masing.
13. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh tim Keselamatan Pasien di RS.
1. Laporan hasil investigasi sederhana / analisis akar masalah/ RCA yang terjadi
pada pasien dilaporkan oleh Tim Keselamatan Pasien di RS(Internal)/
Pimpinan RS ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit(KKPRS) dengan
mengisi Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien(IKP).
BAB III
Tabel 1
Penilaian Probabilitas/Frekuensi/Likelihood
Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, dimasukkan dalam Tabel
Matriks Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna
Bands risiko.
a. Skor Risiko
b. Bands Risiko
Band risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu:
Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna Bands akan menentukan Investigasi yang
akan dilakukan: (Tabel 3). Warna Bands: Hasil pertemuan antara nilai dampak
yang diurut kebawah dan nilai probabilitas yang diurut ke samping kanan.
Bands Biru dan Hijau: Investigasi sederhana
Bands Kuning dan Merah: Investigasi Komprehensif/RCA
Contoh :
Pasien jatuh dan tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di RS X terjadi
pada 2 tahun yang lalu.
Nilai Dampak: 5 (katastropik) karena pasien meninggal.
Nilai Probabilitas: 3 (mungkin terjadi) karena pernah terjadi 2 tahun lalu
Skor Risiko : 5 x 3 = 15
Warna Bands : merah (ekstrim)
TabeI 3
Tabel 4
Tindakan
Tabel 5
(S)
(SxP)
BAB IV
PETUNJUK PENGISIAN
1. KODE RS
Kode RS bersifat unik dan confidential. Setiap RS akan diberikan kode khusus
untuk dapat mengakses dan mengirimkan laporan insiden ke KKP-RS PERSI.
Cara mendapatkan Kode RS :
Rumah Sakit harus mengisi terlebih dahulu form data RS(lampiran 3) yang
dapat diakses lewat http://www.inapat-safety.or.id
Kode RS akan dikirimkan lewat SMS atau email oleh KKPRS PERSI.
1. Kepemilikan RS
Dipilih salah satu sesuai Kepemilikan RS: (Jelas)
2. Tipe RS
Dipilih salah satu sesuai Tipe RS: Umum atau Khusus, Bila Khusus pilih
lagi : RSIA, RS khusus THT, RS khusus Ortopedi
3. Kelas RS
Dipilih salah satu sesuai kelas RS. Untuk RS Swasta menyesuaikan mis.
RS Pratama setara dengan RS kelas D, RS Madya setara dengan RS
Kelas C dst.
4. Kapasitas tempat tidur
Diisi jumlah tempat tidur dengan box bayi
5. Propinsi(lokasi RS)
Diisi nama propinsi dimana lokasi RS berada.
6. Tanggal Laporan dikirim ke KKP-RS
Diisi tanggal saat laporan dikirim via pos/kurir/e-report ke KKP-RS
3. DATA PASIEN
1. Data Pasien: Nama, No. MR dan No. Ruangan, Hanya diisi di Form
Laporan Internal
2. Nama Pasien: (bisa diisi initial mis: Tn AR, atau NY SY)
3. No MR :(Jelas)
4. Ruangan: diisi nama ruangan dan nomor kamar mis. Ruangan Melati
kamar 301
5. Data Pasien: Umur, Jenis Kelamin Penanggung Biaya, Tgl masuk RS dan
jam diisi di Form laporan internal dan eksternal(lihat lampiran Form
Laporan IKP)
6. Umur: Pilih salah satu(jelas)
7. Jenis Kelamin: Pilih salah satu(jelas)
8. Penanggung biaya Pasien: Pilih salah satu(jelas)
9. Tanggal masuk RS dan Jam: Pilih salah satu(jelas)
4. RINCIAN KEJADIAN
5. TIPE INSIDEN
Untuk mengisi tipe insiden, harus melakukan analisis dan investigasi terlebuh
dahulu. Insiden terdiri dari: tipe insiden dan sub tipe insiden yang dapat dilihat
pada tabel dibawah ini (tabel 5)
Tabel 5
Tipe Insiden
No. Tipe Insiden Sub Tipe Insiden
1. Administrasi a. Proses 1. Serah terima
klinik 2. Perjanjian
3. Daftar tunggu/antrian
4. Rujukan/konsultasi
5. Admisi
6. Keluar/pulang dari ranap/RS
7. Pindah perawatan(transfer of
care)
8. Identifikasi pasien
9. Consent
10. Pembagian tugas
11. Respons terhadap
kegawatdaruratan
b. Masalah 1. Tidak performance ketika
dibutuhkan/ indikasi
2. Tidak lengkap/inadekuat
3. Tidak tersedia
4. Salah pasien
5. Salah proses/pelayanan
2. Proses/prosedur a. Proses 1. Skrening/pencegahan/medical
klinis chek up
2. Diagnosis/assesmen
3. Prosedur/pengobatan/intervensi
4. General care/manajemen
5. Tes/investigasi
6. Specimen/hasil
7. Belum dipulangkan
(detention/restraint)
b. Masalah 1. Tidak performance ketika
dibutuhkan / indikasi
2. Tidak lengkap/inadekuat
3. Tidak tersedia
4. Salah pasien
5. Salah
proses/pengobatan/prosedur
6. Salah bagian tubuh/sisi
a. Dokumen yang 1. Order/permintaan
terkait 2. Chart/rekam
medic/asessmen/konultasi
3. Ceklist
4. Form/sertifikat
5. Instruksi/informasi/kebijakan/SO
P/guideline
6. Label/stiker/identifikasi
bands/kartu
7. Surat/email/rekaman komunikasi
8. Laporan/hasil/images
3 Dokumentasi b. Masalah 1. Dokumen hilang/tidak tersedia
2. Terlambat mengakses dokumen
3. Salah dokumen/salah orang
4. Tidak jelas / membingungkan /
illegible / informasi / dokumen
tidak lengkap
a. Tipe 1. Bakteri
organisme 2. Virus
3. Jamur
4. Parasit
5. Protozoa
6. Ricketsia
7. Prion(partikel protein yang
infeksius)
8. Organisme tidak teridentifikasi
4 Infeksi b. Tipe/bagian 1. Bloodstream
nosokomial infesi 2. Bagian yang dioperasi
(Hospital 3. Abses
assosiated 4. Pneumonia
Infections) 5. Canul IV
6. Protesis infeksi
7. Drain/tube urine jaringan lunak
a.Medikasi/ 1. Daftar medikasi
cairan infus 2. Daftar cairan infus
yang terkait
Contoh :
a. Insiden : salah pemberian obat(IM menjadi IV)
Tipe insiden : medikasi
Sub tipe insiden : proses pemberian medikasi: salah
pemberian
Masalah : salah rute pemberian
b. Insiden : pasien jatuh dari tempat tidur
Tipe insiden : jatuh
Sub tipe insiden : tipe jatuh/slip/ terpeleset
Keterlibatan saat jatuh : toilet
c. Insiden : tertukar hasil pemeriksaan laboratorium
Tipe insiden : laboratorium
Sub tipe insiden : hasil
Komponen
a. Regulator dan Ekonomi
b. Peraturan dan kebijakan depkes
c. Peraturan nasional
d. Hubungan dengan organisasi lain
Contoh :
Pasien mengalami luka bakar saat dilakukan fisioterapi. Petugas
fisioterapi adalah petugas yang baru bekerja di RS X. hasil investigasi
ditemukan:
a. Penyebab langsung(direct/ proximate/ immediate cause)
i. Jangka pendek
Direktur
Risk
register
rumah
sakit