Anda di halaman 1dari 4

Judul indikator : Angka kejadian infeksi luka pasca hecting (IAK : PCI, surgical

procedure)
Definisi operasional : Adanya hais pada semua
Kategori luka laceratum yang dilaksanakan di unit yan 24 jam
Dan ditandai oleh rasa panas (kalor), kemerahan (color), pengerasan
(tumor) dan keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam

Bagian/unit : Unit pelayanan 24 jam


Person in charge : Pj yan 24 jam
Kebijakan mutu : Jelas, bertanggung jawab, layanan prima
Rasionalisasi : Angka kejadian infeksi luka pasca hecting
Dengan melakuakan pengukuran infeksi pada pasien pasca hecting akan
dapat mencegah terjadinya HAIs di lingkungan pkm

Formula kalkulasi : Jumlakejadian infeksi pasca hecting dalam satu bulan


x 100%
jumlah seluruh tindakan hecting

Numerator : Jumlah kejadian infeksi pasca hecting dalam satu bulan

Denominator : Jumlah seluruh tindakan hecting dalam satu bulan


Kriteria inklusi : Pasien hecting
Kriteria eksklusi : Pasien yang dilakukan pembedahan tanpa hecting
Metodologi pengumpulan : Concurrent
data
Tipe pengukuran : Proses dan outcome
Sumber data : Buku bantu
Waktu pelaporan : Tgl 10 setiap bulan berjalan
Frekuensi pelaporan : Setiap hari dibuat, dilaporkan setiap bulan sekali
Target kinerja : -

Jumlah sampel : Total populasi yang dihecting


Area monitoring : Unit yan 24 jam, rb
Rencana komunikasi ke : Rtm, minlok, rakor, gkm
staf
Referensi : Sk kpuskes no tentang program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien atau spm
Judul indikator : Pemberian aspirin pada pasien dengan AMI (IAK: patient assessment,
Definisi operasional : Ketepatan waktu pemberian Aspirin pada saat pasien datang dengan
AMI (kurang dari 24 jam)

Bagian/unit : Unit pelayanan 24 jam


Person in charge : Pj yan 24 jam
Kebijakan mutu : Jelas, bertanggung jawab, layanan prima
Rasionalisasi :
Dengan ketepatan waktu pemberian aspirin pada pasien AMI akan
dapat meminimalisir angka kematian di lingkungan pkm

Formula kalkulasi : Jumlah pasien yang diberikan aspirin dalam 24 jam selama 1 bulan
x 100%
jumlah seluruhpasien dengan AMI

Numerator : Jumlah pasien yang diberikan aspirin dalam 24 jam selama 1 bulan

Denominator : Jumlah seluruh pasien dengan AMI dalam satu bulan


Kriteria inklusi : Pasien AMI yang diberikan Aspirin
Kriteria eksklusi : Pasien AMI yang tidak diberikan aspirin
Metodologi pengumpulan : Concurrent
data
Tipe pengukuran : Proses dan outcome
Sumber data : E- Puskes dan Buku bantu
Waktu pelaporan : Tgl 10 setiap bulan berjalan
Frekuensi pelaporan : Setiap hari dibuat, dilaporkan setiap bulan sekali
Target kinerja : -

Jumlah sampel : Total populasi pasien dengan AMI


Area monitoring : Unit yan 24 jam
Rencana komunikasi ke : Rtm, minlok, rakor, gkm
staf
Referensi : Sk kpuskes no tentang PPK atau spm
Judul indikator : Insiden Pasien Jatuh
Definisi operasional : Jumlah pasien jatuh di lingkungan puskesmas

Bagian/unit : Seluruh Unit di Puskesmas


Person in charge : Pj Patient Safety
Kebijakan mutu : Jelas, bertanggung jawab, layanan prima
Rasionalisasi :
Dengan menghitung insiden pasien jatuh makan akan dapat
meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam menjalankan program
keselamatan pasien
Formula kalkulasi : Jumlah insiden pasien yang jatuh selama 1 bulan
x 100%
jumlah seluruhpasien yang datang selama satu bulan

Numerator : Jumlah insiden pasien yang jatuh selama satu bulan

Denominator : Jumlah seluruh pasien yang datang dalam satu bulan


Kriteria inklusi : Pasien yang jatuh di lingkungan
Kriteria eksklusi : Pasien yang tidak jatuh
Metodologi pengumpulan : Concurrent
data
Tipe pengukuran : Proses dan outcome
Sumber data : Laporan Insiden
Waktu pelaporan : Tgl 10 setiap bulan berjalan
Frekuensi pelaporan : Setiap hari dibuat, dilaporkan setiap bulan sekali
Target kinerja : -

Jumlah sampel : Total populasi pasien yang jatuh


Area monitoring : Seluruh Unit di puskesmas
Rencana komunikasi ke : Rtm, minlok, rakor, gkm
staf
Referensi : Sk kpuskes no tentang program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien atau spm
Judul indikator : Insiden Pasien Jatuh dengan cidera
Definisi operasional : Jumlah pasien jatuh dengan cidera di lingkungan puskesmas

Bagian/unit : Seluruh Unit di Puskesmas


Person in charge : Pj Patient Safety
Kebijakan mutu : Jelas, bertanggung jawab, layanan prima
Rasionalisasi :
Dengan menghitung insiden pasien jatuh makan akan dapat
meningkatkan kemampuan Puskesmas dalam menjalankan program
keselamatan pasien
Formula kalkulasi : Jumlah insiden pasien yang jatuh dengan cidera selama 1 bulan
x 100%
jumlah seluruhpasien yang jatuh selama satu bulan

Numerator : Jumlah insiden pasien yang jatuh dengan cidera selama satu bulan

Denominator : Jumlah seluruh pasien yang jatuh dalam satu bulan


Kriteria inklusi : Pasien yang jatuh dengan cidera di lingkungan
Kriteria eksklusi : Pasien yang jatuh tanpa cidera
Metodologi pengumpulan : Concurrent
data
Tipe pengukuran : Proses dan outcome
Sumber data : Laporan Insiden
Waktu pelaporan : Tgl 10 setiap bulan berjalan
Frekuensi pelaporan : Setiap hari dibuat, dilaporkan setiap bulan sekali
Target kinerja : -

Jumlah sampel : Total populasi pasien yang jatuh dengan cidera


Area monitoring : Seluruh Unit di puskesmas
Rencana komunikasi ke : Rtm, minlok, rakor, gkm
staf
Referensi : Sk kpuskes no tentang program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien atau spm

Anda mungkin juga menyukai