Sst.M,Kes
Pengertian Ketahanan Keluarga
Pendekatan
Pendekatan
Pendekatan
Pendekatan
3
LATAR Individu
BELAKANG
Issue
Keluarga Negara
Keluarga
Masyarakat
4
Konsep Ketahanan Keluarga
Konsep Keluarga:
• Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu dan anaknya (UU no. 52 tahun 2009).
5
Konsep Ketahanan Keluarga
Ketahanan Keluarga Indonesia
6
8 Fungsi Keluarga
1. Fungsi Keagamaan,
2. Fungsi Sosial Budaya,
3. Fungsi Cinta Kasih,
4. Fungsi Melindungi,
5. Fungsi Reproduksi,
6. Fungsi Sosialisasi dan
Pendidikan,
7. Fungsi ekonomi,
8. Fungsi Pembinaan
Lingkungan
7
Komponen Ketahanan
Keluarga
Situasi Komponen
Keluarga
Pengangguran sekitar 5%; 61% Penghasilan Kepemilikan Sekitar 60%
60-69% tidak punya
perempuan dan 99% laki-laki per kapita Rp. tabungan tidak mempunyai rumah
dan tanah
data
mempunyai pekerjaan 638.000 ada data
KETAHANAN EKONOMI
Akte nikah:
Data tidak ada 20% Balita BB 63.7% persalinan ditolong bidan;
kurang dokter 17%; dukun 17%
KETAHANAN SOSIAL
BUDAYA
Dasar legalitas dan Perkawinan secara resmi di Kantor Urusan Persentase keluarga yang memiliki surat
keutuhan keluarga Agama/Catatan Sipil nikah ???
Mempunyai Akta Nikah
Mempunyai Akta kelahiran 59% anak Balita mempunyai Akta Kelahiran
Keutuhan keluarga(suami dan istri) 2,8% bercerai
2,1 % ditinggal mati
15% keluarga dikepalai oleh perempuan
10% anak tidak tinggal dgn Ibu kandung
Ketahanan fisik Ketahanan pangan 20% Balita dgn Berat Badan Kurang
Anak kurang gizi
Kualitas kesehatan 63,7% persalinan ditolong bidan, dokter
Anggota keluarga sakit berat 17%, dukun 17%
Anggota keluarga mempunyai kecacatan
Kepemilikan rumah Sekitar 60% mempunyai rumah dan tanah,
separuhnya kepemilikan bersama
12
Situasi Komponen Ketahanan Keluarga
Komponen Variable/indikator Situasi
Ketahanan ekonomi Penghasilan tetap • Rata-rata pengeluaran perkapita(2011) Rp.
Pekerjaan rutin orang tua 638.000
Kepemilikan tabungan • Pengangguran sekitar 5%
Kepemilikan asset • 64% perempuan dan 60% laki-laki
berpendidikan SMP atau lebih
Kepemilikan asuransi
• 61% perempuan dan 99% laki-laki mempunyai
Tekanan ekonomi pekerjaan
• 60-69% keluarga tidak punya asuransi kesehatan
• Kepemilikan assest:
• 50% perempuan mempunyai rumah dan 41 %
mempunyai tanah. Di desa kepemilikan ini lebih
besar
• Sekitar 68% laki-laki mempunyai rumah dan
tanah. Separuhnnya merupakan kepemilikan
bersama.
• Sekitar 60% mempunyai rumah dan tanah,
separuhnya kepemilikan bersama
13
Situasi Komponen Ketahanan Keluarga
Komponen Variable/indikator Situasi
Ketahanan sosial Kekerasan dalam rumahtangga Sekitar 30-40% istri setuju suaminya melakukan
psikologi kekerasan
Pendidikan orang tua 64% perempuan dan 60% laki-laki
berpendidikan SMP atau lebih
14
Situasi Komponen Ketahanan Keluarga
Komponen Variable/indikator Situasi
Kemitraan gender Keseimbangan peran ayah ?
dan ibu
Ayah dan ibu menyediakan
waktu untuk anak
15
Situasi Komponen Ketahanan Keluarga
Komponen Variable/indikator Situasi
Kemitraan gender
16
Perbedaan gender dengan seks dapat dengan lebih mudah diamati melalui tabel
berikut:
Seks Gender
Gender bisa diartikan sebagai ide dan harapan dalam arti yang luas yang bisa
ditukarkan antara laki-laki dan perempua, ide tentang karakter femini dan makulin,
kemampuan dan harapan tentang bagaimana seharusya laki-laki dan perempuan
berperilaku dalam berbagai situasi. Ide-ide ini disosialisasikan lewat perantara
keluarga, teman, agama dan media. Lewat perantara-perantara ini, gender
terefleksikan ke dalam peran-peran, status sosial, kekuasaan politik dan ekonomi
antara laki-laki- dan peempuan. (Bruynde, jackson, Wijermans, Knought & Berkven,
1997 : 7).
Kegiatan pembangunan yang
ditujukan untuk keluarga
18
Program Keluarga
Harapan
PNPM KUBE BLT UUPKS Usaha Mikro
Kursus
KETAHANAN
Calon
EKONOMI
Pengantin Jamkesmas, Jampersal,
BKB,
Akte Perlindungan Kesehatan
BKR
kelahiran LEGALITAS Anak
Gratis KEUTUHAN KETAHANAN
FISIK
BP 4-KUA, KESETARAAN
LK3-Kemsos GENDER
Program perumahan
KETAHANAN
Pendidikan
KELUARGA
berkeluarga
Pendidikan PKDRT melalui Penyuluhan
Keluarga Kadarkum
KKG melalui
Keluarga
KETAHANAN SOSIAL
Isbat nikah-
PSIKOLOGI
Akta Nikah
Gratis
Wajib Belajar-
PPTA
KETAHANAN SOSIAL
BUDAYA
I N D I K A T O R K E T A H A N A N K E L U A R G A
20
Kegiatan pembangunan yg ditujukan
pada keluarga
Kementerian/Lembaga Kegiatan
Men KUKM Bantuan pelatihan dan modal
Bantuan untuk Koperasi yg dikelola
Perempuan
BKKBN Bina Keluarga Balita
Bina Keluarga Remaja
Generasi Berencana
Bina Keluarga Lansia
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Men Sosial Lembaga Konsultasi Kesejahteraan
Keluarga(LK3)
Program Keluarga Harapan
Family Care Center
KUBE
Bantuan Langsung Tunai
Men Pendidikan dan Kebudayaan Wajib belajar
Pendidikan non formal 21
Kementerian/Lembaga Kegiatan
Men Kesehatan Desa Siaga
Jaminan Persalinan
Perlindungan Kesehatan Anak
Perlindungan Anak dengan Disabilitas
Bina Kesehatan Lansia
22
Tantangan pelaksanaan penguatan
ketahanan keluarga
23
Masalah Dalam Pelaksanaan Kegiatan
24
Paradigma Baru:
Paradigma Lama:
Menggunakan pendekatan keluarga
Menggunakan pendekatan
sebagai unit terkecil masyarakat
individu dalam pelaksanaan
dalam pelaksanaan pembangunan;
pembangunan; Pendekatan
Pendekatan unit keluarga adalah
individu secara terpisah, parsial
bersinergis, holistik, interpendensi
dan independen dalam berbagai
dalam berbagai aspek sosial,
aspek sosial, ekonomi, psikologi
ekonomi, psikologi dan budaya.
dan budaya.
25
Kebijakan Pembangunan Keluarga
26
Prinsip-prinsip dalam UU no. 52 tahun 2009
27
PEMBANGUNAN KELUARGA
(Bab VII UU. No 52/2009)
Pasal 47
(2) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk mendukung
keluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal.
Pasal 48
28
a. Peningkatan kualitas anak dengan pemberian akses
informasi, pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan
tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan
anak;
b. Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian
akses informasi, pendidikan, konseling, dan
pelayanan tentang kehidupan berkeluarga;
c. Peningkatan kualitas hidup lansia agar tetap
produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat
dengan pemberian kesempatan untuk berperan
dalam kehidupan keluarga;
d. Pemberdayaan keluarga rentan dengan memberikan
perlindungan dan bantuan untuk mengembangkan
diri agar setara dengan keluarga lainnya;
e. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga;
29
f.Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan
informasi dan sumber daya ekonomi melalui usaha
mikro keluarga;
30
Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak no. 6 tahun 2013 tentang
Pelaksanaan Pembangunan Keluarga
Ketahanan Pelaksanaan
Keluarga pembangunan keluarga
dilakukan berdasarkan
KETAHAN KETAH KETAHA konsep yang mencakup:
AN FISIK ANAN NAN KETAH
EKONO SOSIAL ANAN
MI PSIKOL SOSIAL Landasan legalitas
O-GI BUDAY dan keutuhan
A keluarga
Ketahanan fisik
Ketahanan ekonomi
Ketahanan sosial
Legalitas, Struktur dan psikologi
kesetaraan dan kemitraan Ketahanan sosial
gender budaya
31
Memperhatikan aspek penyedia
pelayanan(supply side) dan penerima
manfaat(demand side);
Melibatkan masyarakat dan dunia usaha;
Kewenangan Pemerintah dan Pemda untuk
membuat kebijakan/peraturan pelaksanaan;
Pelaksanaan pembangunan keluarga sedikitnya
melalui apa yg ditetapkan dalam Undang-
Undang no 52/2009;
32
Penyiapan untuk pembangunan yang
menggunakan pedekatan keluarga
(masa depan)
33
Kemajuan
• Issue keluarga mulai diangkat: Kemsos, BKKBN,
KPPPA, Kem Kesehatan
• Konsep sudah ada
• Alat pendataan dan penilaian tingkat ketahanan
keluarga sudah ada
• Metode peningkatan ketahanan keluarga sudah
dikembangkan(pendidikan ayah-ibu/suami istri
• Pendidikan pra pernikahan menunggu SK Men
Agama
34
Konsep Pemikiran Kebijakan
Peningkatan Ketahanan Keluarga
sebagai Wujud Kebijakan Nasional
Berbasis Pendekatan Keluarga
35
Kementerian Pemberdayaan Perempuan &
Perl. Anak; Kementerian Dalam Negeri-RI;
SINERGISME Kementerian Agama-RI; Kementerian Sosial-
ANTAR K/L DI RI
TINGKAT Kementerian Kesehatan-RI; Kementerian
NASIONAL Pendidikan dan Kebudayaan-RI; Kementerian
Koperasi dan UMKM-RI; Badan Pusat
Statistik; Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional-RI
RAPAT RUTIN DI
KECAMATAN DIPIMPIN SINERGISME ANTAR SINERGISME
SKPD DI ANTAR SKPD DI
OLEH CAMAT
KABUPATEN/KOTA PROPINSI
MASYARAKAT
HOMOGEN,
KELEMBAGAAN LOKAL BERBASIS TERTUTUP, STATIS
RAPAT RUTIN DI MASYARAKAT
DESA/KELURAHAN 1\Kader PKK, Posyandu, Posdaya.
DIPIMPIN
2 Kelembagaan Lokal (Karang
OLEH KEPALA Taruna, Sosial, LKM, Koperasi, MASYARAKAT
DESA/LURAH Lembaga Adat, Lembaga Agama). HETEROGEN,
TERBUKA,
3 Aparat (Desa). DINAMIS
4Tokoh Masyarakat.
Legalitas
Struktur
keluarga
Kemitraan
gender
(LSK)
KELUARGA SEBAGAI UNIT Melalui pembinaan,
TERKECIL MASYARAKAT; bimbingan dan supervisi; Mewujudkan Ketahanan
SEBAGAI SASARAN UTAMA sosialisasi, advokasi, dan Ketahanan dan Fisik
PEMBANGUNAN (KF)
NASIONAL
koordinasi; pelaksanaan Kesejahteraan
DAN DAERAH perkembangan Keluarga
kependudukan dan Indonesia
pembangunan keluarga
Ketahanan
sesuai dengan
Keluarga Inti Terdiri Ekonomi
kebutuhan, aspirasi, dan
Atas Ibu, Ayah, Anak (KE)
Laki-Laki, Anak kemampuan masyarakat
Perempuan setempat
(Dapat Orangtua
Utuh/Tunggal) Ketahanan
Sosial
Budaya
(KSB)
37
Salam keluarga
38