LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI....................................................................................................................i
BAB I DEFINISI............................................................................................................1
BAB IV DOKUMENTASI..............................................................................................11
LAMPIRAN
I. DEFINISI
A. Pengertian Budaya Keselamatan Pasien
Budaya keselamatan pasien adalah produk dari nilai, sikap, persepsi,
kompetensi, dan pola perilaku dari staf (individu), unit/bidang/bagian
(kelompok) di Rumah Sakit yang pada akhirnya akan menentukan komitmen,
gaya dan kemahiran dalam manajemen keselamatan pasien. Organisasi yang
memiliki budaya keselamatan pasien yang cenderung positif, dapat dilihat dari
komunikasi saling percaya (mutual trust) antar komponen, dengan persepsi yang
sama tentang pentingnya keselamatan, dan dengan keyakinan akan besarnya
manfaat tindakan pencegahan.
Jika keempat komponen ini membudaya kuat, maka sudah dapat dipastikan
bahwa Sistem Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Hermina Balikpapan selalu
diterapkan
LINGKUP PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN
Lingkup Pengukuran Budaya Keselamatan meliputi :
1. Pengumpulan Kuesioner
- Pengambilan Sample menggunakan teknik proposional cluster
random sampling (diambil secara proposional secara acak dari total
populasi per unit kerja), dengan kriteria inklusi karyawan tetap
dengan masa kerja ≥ 1 tahun.
- Jumlah sample minimal menggunakan rumus Taro Yamane
yang hampir sama dengan Rumus Solvin.
Rumus Taro Yamane
n= N
Nd² + 1
n = jumlah sample
N = jumlah
Populasi,
d = batas toleransi kesalahan pengambilan sampel yang digunakan (10%)
3. Analisis
- Analisis data menggunakan program Ms. Excel, dan diberikan
penjelasan dalam bentuk narasi sebagai penjabaran dari hasil yang
didapat.
- Hasil pengukuran per dimenasi dikategorikan menjadi 3 kelompok :
a. Pencapaian Nilai ≤ 50 : Membudaya Rendah/lemah/kurang baik
b. Pencapaian Nilai 51 - < 75 : Membudaya sedang/cukup baik
c. Pencapaian Nilai ≥75 : Membudaya Kuat/Baik
- Hasil pencapaian dengan nilai ≤ 50 dilakukan analisis awal oleh
Manager Mutu dan Akreditasi sebagai Sektretaris Tim KPRS, untuk
kemudian dilakukan pembahasan dengan melibatkan Para Manager
dan Pimpinan Unit di RS, untuk menganalisis penyebab dan
membuat rencana tindaklanjut yang tepat guna meningkatkan
pencapaian, sehingga diharapkan budaya keselamatan pasien di
rumah sakit menjadi suatu budaya yang melekat kuat dalam
melaksanakan pekerjaannya sehari – hari.
4. Validasi
- Pengukuran data hanya dilakukan 1x per periode
- Pengukuran data ulang hanya dilakukan jika dalam kuesioner
terdapat pertanyaan yang tidak diisi atau tidak sesuai dengan item
terkait yang diisi dalam 1 kuesioner
- Jawaban NETRAL tidak diambil sebagai pencapaian baik
katgeori respon positif maupun negative, untuk menghindari bias.
5. Feedback
- Hasil pengukuran disampaikan dalam Rapat Pencapaian Indikator
Mutu RS periode TW I (untuk pengukuran periode Januari) dan
Rapat Pencapaian Indikator Mutu RS periode TW III (untuk
pengukuran periode Juli)
- Feed back dari Direktur dituliskan dalam notulen rapat
diberikan kepada seluruh unit kerja.
6. Publikasi data
a. Publikasi data Internal diinformasikan dalam :
- Rapat Pencapaian Indikator Mutu RS Triwulan yang dihadiri
oleh Para Manager dan Pimpinan Unit
- Diberikan dalam bentuk soft file melalui FTP berupa materi
rapat dan notulen rapat ke seluruh manager dan pimpinan unit
kerja.
- Disajikan dalam madding pencapaian Indikator Mutu RS Triwulan
b. Publikasi data eksternal diinformasikan melalui SISMADAK dan
Website resmi RS setelah disetujui oleh Direktur RS.
IV. DOKUMENTASI
Kuesioner asli Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
didokumentasikan di Sekretaris Tim KPRS, yakni oleh Manager Mutu dan
Akreditasi (terlampir).
Kuesioner hasil Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit yang
didokumentasikan di Bidang Mutu dan Akreditasi.
Hasil pengolahan data didokumentasikan di Bidang Mutu dan Akreditasi dan
ditembuskan keseluruh bidang/bagian di rumah sakit.
Ditetapkan di Balikpapan
Pada tanggal 28 Februari 2018
DIREKTUR
Daftar Istilah
“Keselamatan Pasien” didefinisikan sebagai penghindaran dan pencegahan
cedera pada pasien dan pencegahan kejadian yang tidak diharapkan yang
merupakan hasil dari suatu proses dalam pelayanan kesehatan.
“Keselamatan Pasien Rumah Sakit” adalah suatu sistem dimana RS membuat
asuhan pasien lebih aman, yang meliputi *asesmen risiko, *identifikasi &
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,*pelaporan & analisis
insiden, *kemampuan belajar dari insiden & tindak lanjutnya serta *implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan/berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian dll)
yang tidak seharusnya terjadi.
1. “Kondisi Potensial Cidera – KPC“ (situasi atau kondisi yang perlu dilaporkan) :
suatu situasi / kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden contoh :- IGD yang sangat sibuk tetapi jumlah personil selalu
kurang/understaffed - penempatan defibrillator di IGD ternyata diketahui bahwa alat
tersebut rusak, walaupun belum diperlukan.
2. “Kejadian Nyaris Cidera – KNC” : terjadinya insiden yang belum sampai terpapar /
terkena pasien. contoh :- unit transfusi darah sudah terpasang pada pasien yang salah,
tetapi kesalahan tersebut segera diketahui sebelum transfusi dimulai.
3. “Kejadian Tidak Cidera – KTC”: suatu insiden yang sudah terpapar ke pasien
tetapi tidak timbul cedera. contoh : - darah transfusi yang salah sudah dialirkan tetapi
tidak timbul gejala inkompatibilitas.
4. “Kejadian Tidak Diharapkan – KTD” : adalah insiden yang mengakibatkan cedera
pada pasien. contoh : transfusi yang salah mengakibatkan pasien meninggal karena
reaksi hemolysis
Bagian A : Area/ Unit Kerja Anda
Dalam kuesioner ini, yang dimaksud dengan “ unit “ adalah tempat kerja di mana anda
mengunakan sebagian terbesar waktu kerja anda atau melakukan sebagian besar pelayanan
klinis di tempat tersebut.
Mohon berikan jawaban Anda yang menunjukkan setuju atan tidaknya anda terhadap
pernyataan berikut :
Bagian C : Komunikasi
Seberapa sering hal-hal berikut terjadi di Unit /Area kerja Anda?
Di Unit/Area kerja Anda, bila kesalahan-kesalahan berikut terjadi, seberapa sering hal tersebut
dilaporkan?
Mohon berikan penilaian Anda (dilingkari) tentang keselamatan pasien di Unit Kerja Anda :
A. Sempurna
B. Sangat baik
C. Dapat diterima
D. Kurang baik
E. Gagal
Bagian F : Rumah Sakit Anda
Mohon berikan jawaban anda terhadap pernyataan berikut tentang Rumah Sakit
Dalam 12 bulan terakhir, berapa banyak laporan kejadian yang Anda/unit Anda tuliskan dan
laporkan
a. Tidak ada laporan kejadian d. 6-10 laporan kejadian
b. 1-2 laporan kejadian e. 11-20 laporan kejadian
c. 3-5 laporan kejadian f. 21 atau lebih laporan kejadian
5. Dalam posisi Anda sebagai staf sekarang, apakah anda berinteraksi atau kontak secara
langsung dengan pasien?
a. Ya, saya secara langsung berinteraksi/kontak dengan pasien
b. Tidak, saya tidak berinteraksi/kontak langsung dengan pasien
6. Berapa lama anda telah bekerja dalam profesi atau spesialisasi yang sekarang ini ?
a. Kurang dari 1 tahun
b. 1-5 tahun
c. 6 -10 tahun
d. 11-15 tahun
e. 16-20 tahun
f. 21 tahun atau lebih
……………………………………………………………………….……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….……………………….……………….…………………
Dimensi 7: Staffing
Respon Respon
No Pernyataan Positif Negatif Netral Total
1 Kami memiliki cukup staf untuk menangani beban kerja
2 Staf di unit kami bekerja lembur untuk melayani pasien
Unit kami sering menggunakan tenaga honorer untuk
3 memberikan pelayanan kepada pasien, dikala jumlah
SDM tidak mencukupi/melebihi ratio.
Kami bekerja dalam “metode krisis”, dimana situasinya
selalu terburu – buru, dan kami harus berusaha
4 menyelesaikan tindakan/pekerjaan yang banyak dengan
waktu yang sangat cepat
Total
Persentase (%)
Total
Persentase (%)