Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN RISIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

001/SPO/SEK/I/2017 0 1/2

DITETAPKAN

STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT DIREKTUR


OPERASIONAL

01 Januari 2019

dr.H.M. Rijanto, W.M. SH

PENGERTIAN 1.Risiko adalah kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi bahaya


yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh kepada hasil
akhir.

2.Risiko klinis adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan


layanan medis maupun layanan lain yang dialami pasien selama
di Rumah Sakit.

3.Risiko organisasi adalah yang berhubungan langsung dengan


komunikasi, produk layanan, proteksi data, sistem informasi dan
semua risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian organisasi.

4.Risiko finansial adalah risiko yang dapat mengganggu kontrol


finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem yang
harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntansi yang baik.

5.Manajemen risiko adalah aktivitas klinik dana administratif


yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk melakukan
identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko terjadinya cidera
atau kerugian pada pasien, pengunjung dan institusi Rumah Sakit.

6.Manajemen risiko merupakan proses berkelanjutan dari


identifikasi secara sistemik, evaluasi dan

MANAJEMEN RESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

0 2/3

PENGERTIAN penatalaksanaan risiko dengan tujuan mengurangi


dampak buruk bagi organisasi maupun individu.
7.Manajemen risiko dilakukan secara proaktif untuk
mencegah masalah dikemudian hari, dilakukan terus
menerus dan dalam suasana tidak saling menyalahkan
8.Tahapan manajemen risiko:
a. Risk Awareness
1) Seluruh staf Rumah Sakit harus menyadari risiko
yang mungkin terjadi di unit kerjanya masing-
masing, baik medis maupun non medis.
2) Metode yang digunakan untuk mengenali risiko
antara lain
Self-assessment, sistem pelaporan kejadian yang
berpotensi menimbulkan risiko (laporan insiden)
dan audit klinis.
b. Risk Control (and or Risk Prevention)
Langkah - langkah yang diambil manajemen
untuk mengendalikan risiko. Upaya yang dilakukan:
1) Mencari jalan untuk menghilangkan risiko
(engineering solution)
2) Mengurangi risiko (control solution) baik
MANAJEMEN RESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

0 2/4

PENGERTIAN terhadap probabilitasnya maupun terhadap derajat


keparahannya.
3) Mengurangi dampaknya.
c. Risk Containment
Dalam hal telah terjadi suatu insiden, baik akibat
suatu tindakan atau kelalaian ataupun akibat dari
suatu kecelakaan yang tidak terprediksikan
sebelumnya, maka sikap yang terpenting adalah
mengurangi besarnya risiko dengan melakukan
langkah-langkah yang tepat dalam mengelola
pasien dan insidennya.
1) Unsur utamanya biasanya adalah respons yang cepat
dan tepat terhadap setiap kepentingan pasien,
dengan didasari oleh komunikasi yang efektif
d. Risk Transfer
Akhirnya apabila risiko itu akhirnya terjadi juga dan
menimbulkan kerugian, maka diperlukan pengalihan
penanganan risiko tersebut kepada pihak yang sesuai,
misalnya menyerahkannya kepada sistem asuransi.
9.Dari sisi sumber daya manusia, manajemen risiko
dimulai dari pembuatan standar (set standards), patuhi
standar tersebut (comply with them), kenali bahaya (identify
hazards), dan cari pemecahannya (resolvethem).

TUJUAN 1.Terciptanya budaya keselamatan pasien di RSIA Amanda

2.Meningkatkan akuntabilitas.

3.Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD).

4.Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak


terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

5.Meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang.

6.Dengan adanya antisipasi risiko, apabila terjadi insidens udah


terdapat alternatif penyelesaiannya.

7.Melindungi pasien, karyawan, pengunjung dan pemangku


kepentingan lainnya..

MANAJEMEN RESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

0 2/5

KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
PROSEDUR Tata cara pelaksanaan manajemen risiko:
1.Identifikasi risiko
b. Proses sistematis dan terstruktur untuk menemukan dan
mengenali risiko, kemudian dibuat daftar risiko. Daftar
risiko dilengkapi dengan deskripsi risiko termasuk
menjelaskan kejadian dan persitiwa yang mungkin
terjadidan dampak yang ditimbulkannya. Identifikasi
dilakukan pada sumber risiko, area risiko, peristiwa dan
penyebabnya dan potensi akibatnya.

2.Urutkan prioritas risiko dengan mengukur tingkat risiko


a. Pengelolaan risiko diawali dengan menilai konsekuensi
yang dapat diakibatkan sebuah insiden dan kemungkinan
terjadinya risiko setelah teridentifikasi. Kemudian risiko
dievaluasi lalu diberikan skor untuk menentukan bobot
dan prioritas risiko yang telah terjadi. Sesuai dengan
bobotnya ditentukan tindakan yang akan diberlakukan
terhadap masing-masing risiko. Bila bobotnya ringan dan
tidak prioritas tindakannya dapat hanya mentoleransi saja
dan menjadikannya catatan.
b. Namun bila risiko yang terjadi memiliki bobot besar dan
mengganggu pencapaian tujuan Rumah Sakit,
maka ditentukan sebagai prioritas utama dan harus diatasi
atau ditransfer , atau bahkan menghentikan kegiatan yang
meningkatkan terjadinya risiko. Tujuan menentukan
prioritas risiko adalah membantu proses pengambilan
keputusan berdasarkan hasil analisis risiko.
MANAJEMEN RESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

0 2/6

PROSEDUR 3.Menentukan prioritas risiko dengan menggunakan rumus:


TINGKAT RISIKO = PELUANG X FREKUENSI
PAJANAN X AKIBAT

Kriteria Peluang :
Nilai Keterangan
10 Almost certain / Hampir pasti; Sangat mungkin akan
terjadi /hampir dipastikan akan terjadi pada semua
kesempatan.
6 Quite possible / Mungkin terjadi; Mungkin akan terjadi
atau bukan sesuatu hal yang aneh untuk terjadi (50 – 50
kesempatan)
3 Unusual but possible / Tidak biasa namun dapat terjadi;
Biasanya tidak terjadi namun masih ada kemungkinan
untuk dapat terjadi tiap saat.
1 Remotely possible / Kecil kemungkinannya; Kecil
kemungkinannya untuk terjadi / sesuatu yang kebetulan
terjadi
0,5 Conceivable / Sangat kecil kemungkinannya; Belum
pernah terjadi sebelumnya setelah bertahun-tahun terpapar
bahaya / kecil sekali kemungkinannya untuk terjadi
0,1 Practically impossible / Secara praktek tidak mungkin
terjadi; Belum pernah terjadi sebelumnya di manapun /
merupakan sesuatu yang tidak mungkin untuk terjadi
Kriteria Frekuensi Pajanan (F) :
Nilai Keterangan
10 Continue / Terus-menerus; terjadi beberapa kali dalam sehari.
6 Frequent / Sering; terjadi harian / minimal sekali dalam sehari
3 Occasional / Kadang-kadang; terjadi seminggu sekali
2 Infrequent / Tidak sering; terjadi sekali antara seminggu sampai
sebulan
1 Rare / Jarang; beberapa kali dalam setahun
0,5 Very rare / Sangat jarang; terjadi sekali dalam setahun
0 No exposure / Tidak terpapar;tidak pernah terjadi

Kriteria Akibat :

Nilai Keterangan
100  Catastrophe / Malapetaka/ Keuangan ekstrem
 Banyak kematian
 Kerugian sangat besar / berhenti total
 Kerugian keuangan > 10 Milyar
40  Disaster / Bencana/ Keuangan sangat berat
 Beberapa kematian
 Kerugian besar / sebagian proses berhenti
 Menyebabkan penyakit yang bersifat
komunitas/endemik pada karyawan atau pasien
 Menyebabkan terhambatnya pelayanan hingga
lebih dari 1 hari
 Kerugian keuangan > 5 M – 10M
15  Very serious / Sangat serius/ Keuangan berat
 Menyebabkan satu kematian, kerugian cukup
besar
MANAJEMEN RESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

0 2/2

PROSEDUR Kriteria Frekuensi Pajanan (F) :


Nilai Keterangan
10 Continue / Terus-menerus; terjadi beberapa kali dalam
sehari.
6 Frequent / Sering; terjadi harian / minimal sekali dalam
sehari
3 Occasional / Kadang-kadang; terjadi seminggu sekali
2 Infrequent / Tidak sering; terjadi sekali antara seminggu
sampai sebulan
1 Rare / Jarang; beberapa kali dalam setahun
0,5 Very rare / Sangat jarang; terjadi sekali dalam setahun
0 No exposure / Tidak terpapar;tidak pernah terjadi

Kriteria Akibat :

Nilai Keterangan
100  Catastrophe / Malapetaka/ Keuangan ekstrem
 Banyak kematian
 Kerugian sangat besar / berhenti total
 Kerugian keuangan > 10 Milyar
40  Disaster / Bencana/ Keuangan sangat berat
 Beberapa kematian
 Kerugian besar / sebagian proses berhenti
 Menyebabkan penyakit yang bersifat
komunitas/endemik pada karyawan atau pasien
 Menyebabkan terhambatnya pelayanan hingga
lebih dari 1 hari
 Kerugian keuangan > 5 M – 10M
15  Very serious / Sangat serius/ Keuangan berat
MANAJMEN RESIKO
NO. DOKUMEN NO. HALAMAN
REVISI
2/8
0

PROSEDUR Nilai Keterangan


 Menyebabkan satu kematian, kerugian
cukup besar
 Memperberat atau menambah penyakit pada
beberapa pasien atau karyawan
 Menyebabkan penyakit yang bersifat
permanen atau kronis (HIV, Hepatitis,
keganasan, Tuli, gangguanfungsi organ
menetap).
 Menyebabkan terhambatnya pelayanan
lebih dari 30 menit hingga 1 hari
 Kerugian keuangan 1 – 5 Milyar
7  Serious / Serius/ Keuangan sedang
 Menyebabkan cidera serius seperti cacat
atau kehilangan anggota tubuh permanen
 Menyebabkan penyakit yang memerlukan
perawatan medis lebih dari 7 hari dan dapat
disembuhkan
 Menyebabkan terhambatnya pelayanan
kurang dari 30 menit.
 Kerugian keuangan 500 jt – 1 Milyar
3  Casualty treatment / Perawatan medis/
Keuangan ringan
 Menyebabkan cidera/penyakit yang
memerlukan perawatan medis atau tidak
dapat masuk bekerja hingga 7 hari.
 Kerugian keuangan 50 juta – 500 juta
1  First aid treatment / P3K/ Keuangan sangat
ringan
 Cidera tidak serius / minor seperti lecet,
luka kecil dan hanya perlu penanganan P3K
 Kerugian keuangan s/d 50 juta

MANAJEMEN RESIKO
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
0 2/9

PROSEDUR 1. Tentukan respon rumah sakit


a. Respon Rumah Sakit ditentukan melalui asesmen risiko
atau pengelolaan risiko, yang meliputi :
1) Identifikasi potensial risiko dan hazard.
2) Menelusuri siapa dan apa yang dapat dirugikan serta
bagaimana caranya.
3) Evaluasi temuan risiko, analisa apakah
pengelolaannya sudah cukup atau perlu diubah
untuk mencegah terjadinya insiden.
4) Catat temuan lalu buat rencana pengelolaanya.
5) Evaluasi pengelolaan secara menyeluruh dan
perbaiki bila perlu.
b. Proses menganalisa risiko yang perlu dipertimbangkan
adalah dampak dari risiko tersebut bila benar terjadi.
c. Risiko yang dampaknya besar harus segera ditindak
lanjuti dan mendapat perhatian dari pimpinan.
d. Risiko yang dampaknya medium-rendah akan dikelola
oleh Unit PMKP untuk membuat rencana tindak lanjut
dan pengawasan
Kriteria Skor Risiko (R)

Skor Kriteria Keterangan


> 400 Sangat tinggi Hentikan kegiatan dan perlu
perhatian manajemen puncak.
200-400 Tinggi Perlu mendapat perhatian dari
manjemen puncak dan tindakan
perbaikan segera di lakukan.
70-199 Substansial Lakukan perbaikan secepatnya
dan tidak diperlukan keterlibatan
pihak manajemen puncak

MANAJEMEN RESIKO
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

0 2/10

PROSEDUR
Skor Kriteria Keterangan
20-69 Menengah Tindakan perbaikan dapat
dijadwalkan kemudian dan
penanganan cukup dilakukan
dengan prosedur yang ada
< 20 Rendah Risiko dapat diterima

2. Kelola kasus risiko untuk meminimalkan kerugian (Risk


Control)
a. Perlakukan risiko adalah upaya untuk menyeleksi
pilihan- pilihan yang dapat mengurangi atau
meniadakan dampak serta kemungkinan terjadi risiko.
b. Perlakuan yang dapat dipilih adalah:
1) Pengendalian adalah upaya-upaya untuk mengubah
risiko yang merupakanl angkah-langkah antisipatif
yang direncanakan dan dilakukan secara rutin
untuk mengurangi risiko.
2) Penanganan adalah langkah-langkah yang diambil
untuk mengurangi risiko jika tindakan pengendalian
belum memadai. Dapat juga bermakna langkah-
langkah yang telah direncanakan dan akan
dilakukan apabila risiko benar-benar terjadi.
c. Sementara menurut NHS (National Health
System)
Pengelolaan risiko adalah:
1) Mengambil kesempatan dengan kondisi yang ada
dengan mempertimbangkan keuntungan lebih
besar daripada kerugian
MANAJEMEN RESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

0 2/11

PROSEDUR 2) Mentolerasi risiko


3) Mentransfer risiko pada pihak ke3 seperti asuransi
4) Menghentikan aktivitas yang menimbulkan risiko

Opsi Perlakuan Risiko:


Klasifikasi Jenis Pengendalian
Menghindari Menghentikan kegiatan
risiko Tidak melakukan kegiatan
Mengurangi risiko Membuat Kebijakan
Membuat SPO
Mengganti atau membeli alat
Mengembangkan sistem informasi
Melaksanakan prosedur pengadaan,
perbaikan dan pemeliharaan bangunan
dan instrumen yang sesuai dengan
persyaratan; pengadaan bahan habis
pakai sesuai dengan prosedur dan
persyaratan; pembuatan dan pembaruan
prosedur, standar dan check-list;
pelatihan penyegaran bagi personil,
seminar, pembahasan kasus, poster,
stiker
Mentransfer risiko Asuransi
Mengeksploitasi Mengambil kesempatan dengan kondisi
risiko yang ada dengan mempertimbangkan
keuntungan lebih besar daripada
kerugian
Menerima risiko

MANAJEMEN RESIKO

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

0 2/12

PENGERTIAN 6.Membangun upaya pencegahan


a. Monitoring adalah pemantauan rutin terhadap kinerja
aktual proses manajemen risiko dibandingkan dengan
rencana atau harapan yang akan dihasilkan.
b. Review adalah peninjauan atau pengkajian berkala
atas kondisi saat ini dan dengan fokus tertentu.
7,Kelola pembiayaan risiko (Risk Financing)
Biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian atau
penanganan yang dilakukan.

UNIT TERKAIT Semua Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai