STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
b. Risiko (Insident)
Suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan
dan/atau kerugian pada siklus operasi tertentu atau periode waktu
tertentu.
c. Kecelakaan (Accident)
Kejadian yang tidak terduga dan tidak terkendali yang berakibat
kepada kacaunya proses dari suatu kegiatan yang telah diatur
sehingga menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun
korban harta benda.
f. Indentifikasi Risiko
Suatu kegiatan mengidentifikasi sumber bahaya yang ada ditempat
kerja dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian yang dapat
menimbulkan potensi bahaya serta jenis kecelakaan dan Penyakit
Akibat Kerja yang mungkin dapat terjadi.
Page 1 of 5
melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko
kesehatan dan keselamatan.
h. Pengendalian Faktor Risiko
Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian risiko yakni
menghilangkan sumber bahaya, menggantikan sumber risiko
dengan sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih
rendah/tidak ada (rekayasa engineering), administrasi dan alat
pelindung diri.
Page 2 of 5
besar.
b. Penilaian Risiko
Semua kegiatan kerja, pelaksana kerja, alat kerja dan tempat
kerja, di identifikasi dan dilakukan penilaian terhadap risiko yang
Page 3 of 5
mungkin ditimbulkan sebagai berikut :
1) Dengan mempergunakan tabel Ranking System, dapat
ditentukan peluang (A/B/C/D) dan akibat (1,2,3,4,5) yang dapat
terjadi (Form : F-K3RS-09). Sehingga dapat diperolah
penilaian risiko (E,H,M atau L).
c. Pengendalian Risiko
1) Pengendalian risiko dilakukan dengan memperkirakan
kemungkinan terjadinya bahaya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja, sesuai prinsip pengendalian risiko yaitu :
Eliminasi (menghilangkan sumber bahaya)
Subsitusi (mengganti dengan bahan atau proses yang
lebih aman)
Rekayasa Teknik (melakukan perubahan terhadap desain
alat/proses/lay out)
Administrasi (cara kerja yang aman)
Alat pelindung diri (APD)
2) Tim Manajemen Risiko menyampaikan hasil identifikasi
bahaya, penilaian dan pengendalian risiko kepada bagian-
bagian terkait agar dapat dilakukan tindakan pengendalian
yang sesuai dengan risiko yang dapat terjadi.
3) Pengendalian risiko dilakukan dengan menetapkan
penanggung jawab dan batas waktu tindakan pengendalian.
4) Tim Manajemen Risiko meninjau kembali tindakan
pengendalian yang dilakukan sesuai dengan batas waktu yang
ditentukan oleh penanggung jawab.
5) Status pengendalian (Oke atau in-progress) ditentukan agar
dapat ditentukan review pengendalian.
6) Apabila status pengendalian in-progress telah berubah status
menjadi oke maka Tim Manajemen Risiko kembali melakukan
penilaian risiko sehingga tindakan pengendalian benar-benar
effektif dan nilai risiko menjadi serendah-rendahnya.
7) Laporan Tim Manajemen Risiko disampaikan kepada
bagian/bagian terkait dan ketua P2K3 untuk ditentukan
tindakan selanjutnya.
8) Laporan Tim Manajemen Risiko disahkan oleh Direksi.
7. HAL-HAL YANG
HARUS
DIPERHATIKAN
Page 4 of 5
Page 5 of 5