Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN RISIKO

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/…….

RSUD Dr. Pirngadi


Kota Medan
Ditetapkan,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Syamsul Arifin Nasution, Sp. OG
Pembina Utama Muda
NIP. 19670613 199703 1 001
PENGERTIAN Manajemen Risiko adalah…….(permenkes no
25/2019)
a. Bahaya atau Hazard adalah suatu bahan/kondisi
yang berpotensi menimbulkan konsekuensi atau
kerugian. Hazard selamanya tetap Hazard, bilamana
konsekuensi baru muncul setelah adanya kontak
dengan manusia, baik manusia yang menghampiri
bahaya, bahaya yang menghampiri manusia atau
keduanya saling menghampiri.

b. Risiko (Insident)
Suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan dan/atau kerugian pada siklus operasi
tertentu atau periode waktu tertentu.

c. Kecelakaan (Accident)
Kejadian yang tidak terduga dan tidak terkendali
yang berakibat kepada kacaunya proses dari suatu
kegiatan yang telah diatur sehingga menimbulkan
kerugian baik korban manusia maupun korban harta
benda.

d. Penyakit Akibat Kerja


Penyakit yang timbul sebagai effek dari kegiatan
kerja bagi para pekerja.

e. Rencana Tindakan atau Action Plan


Suatu rencana kegiatan yang SMART (Specific,
measurable, Achievable, Reasinable, and Time Able).

f. Indentifikasi Risiko
Suatu kegiatan mengindentifikasi sumber bahaya
yang ada ditempat kerja dengan mempertimbangkan
kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan
potensi bahaya serta jenis kecelakaan dan Penyakit
Akibat Kerja yang mungkin dapat terjadi.

g. Penilaian Faktor Risiko


Proses untuk menentukan ada tidaknya risiko
dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial
yang menimbulkan risiko kesehatan dan
keselamatan.

h. Pengendalian Faktor Risiko


Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian
risiko yakni menghilangkan sumber bahaya,
menggantikan sumber risiko dengan
sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih
rendah/tidak ada (rekayasa engineering),
administrasi dan alat pelindung diri.

i. Ranking Sistem Metode Hirac

Peluang Kriteria Keterangan

A Almost Suatu kejadian akan


Certain/ terjadi pada semua
Hampir pasti kondisi.
terjadi Misal : berulang kali pada
tiap tahun.

B Likely/ Suatu kejadian mungkin


Mungkin akan terjadi pada hamper
terjadi semua kondisi.
Misal : Terjadi sekali
dalam setahun sampai 3
tahun.

C Moderate/ Suatu kejadian akan


Sedang terjadi pada beberapa
kondisi tertentu.
Misal : Terjadi sekali
dalam 5 tahun.

D Unlikely/ Suatu kejadian akan


Kecil terjadi pada beberapa
kemungkinan kondisi tertentu, namun
kecil kemungkinannya.
Misalnya : Terjadi sekali
dalam 10 tahun.
E Rarely/ Suatu kejadian akan
Jarang sekali terjadi pada beberapa
kondisi yang khusus/luar
biasa/ setelah bertahun –
tahun.
Misal : Terjadi paling
tidak sekali dalam sejarah
perusahaan.

Akibat Kriteria Keterangan

1 Insicnificant/ Tidak ada cedera,


Tidak kerugian materi sangat
signifikan kecil.

2 Minor Memerlukan perawatan


P3K, on-site release
langsung dapat ditangani,
kerugian materi sedang.

3 Moderate/ Memerlukan perawatan


Sedang medis, on-site release
langsung dapat ditangani
dengan bantuan pihak
luar, kerugian materi
cukup besar.

4 Major Cidera yang


mengakibatkan
cacat/hilang fungsi tubuh
secara total, off-side
release tanpa efek
merusak, kerugian materi
besar.

5 Catastropic/ Menyebabkan kematian,


Bencana off-side release bahan
toksit dan effeknya
merusak, kerugian materi
sangat besar.

j. Martik Penilaian Risiko

Akibat
Peluan
g
1 2 3 4 5
A H H E E E

B M H H E E

C L M H E E

D L L M H E

E L L M H H

E : Extreme Risk/ Risiko Ekstrim, memerlukan


penanganan segera atau penghentian kegiatan
atau keterlibatan manajemen puncak,
perbaikan Ancaman Sebab Akibat Peluang
(ASAP).
H : High Risk/Risiko Tinggi, memerlukan pihak
manajemen, penjadwalan tindakan perbaikan
secepatnya.
M : Moderate Risk/Risiko Sedang, penanganan oleh

manjemen, penjadwalan tindakan perbaikan


secepatnya.
L : Low Risk/ Risiko Rendah, kendalikan dengan
prosedur rutin.

TUJUAN a. Meningkatkan proses pembelajaran untuk menyusun


daftar risiko secara komprehensif dari kejadian-
kejadian yang berdampak pada setiap elemen
kegiatan
b. Membuat dokumentasi yang baik sehingga dapat
digunakan untuk analisa selanjutnya

KEBIJAKAN

PROSEDUR a. Identifikasi Bahaya


Seluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan, di-
identifikasi berdasarkan kemungkinan bahaya yang
ditimbulkan dan akibat dari bahaya yang mungkin
terjadi sebagai berikut :
1) Tim Manajemen Risiko mencatat kegiatan,
pelaksana, peralatan, dan tempat kerja yang
dinilai mengandung resiko dan bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan pekerja (Form : F-
K3RS-09).
2) Dari setiap kegiatan kerja disetiap lokasi kerja, di
identifikasi bahaya kerja apa saja yang bisa
terjadi (Form : F-K3RS-09).
3) Kemudian tentukan Risiko dari setiap bahaya
kerja yang ada (Form : F-K3RS-09)

b. Penilaian Risiko
Semua kegiatan kerja, pelaksana kerja, alat kerja
dan tempat kerja, di identifikasi dan dilakukan
penilaian terhadap risiko yang mungkin ditimbulkan
sebagai berikut :
1) Dengan mempergunakan table Ranking System,
dapat ditentukan peluang (A/B/C/D) dan akibat
(1,2,3,4,5) yang dapat terjadi (Form : F-K3RS-09).
Sehingga dapat diperolah penilaian risiko (E,H,M
atau L).
c. Pengendalian Risiko
1) Pengendalian risiko dilakukan dengan
memperkirakan kemungkinan terjadinya bahaya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
sesuai prinsip pengendalian risiko yaitu :
 Eliminasi (menghilangkan sumber bahaya)
 Subsitusi (mengganti dengan bahan atau
proses yang lebih aman)
 Rekayasa Teknik (melakukan perubahan
terhadap desain alat/proses/lay out)
 Administrasi (cara kerja yang aman)
 Alat pelindung diri (APD)
2) Tim Manajemen Risiko menyampaikan hasil
identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko kepada bagian-bagian terkait agar dapat
dilakukan tindakan pengendalian yang sesuai
dengan risiko yang dapat terjadi.
3) Pengendalian risiko dilakukan dengan
menetapkan penanggung jawab dan batas waktu
tindakan pengendalian.
4) Tim Manajemen Risiko meninjau kembali
tindakan pengendalian yang dilakukan sesuai
dengan batas waktu yang ditentukan oleh
penanggung jawab.
5) Status pengendalian (Oke atau in-progress)
ditentukan agar dapat ditentukan review
pengendalian.
6) Apabila status pengendalian in-progress telah
berubah status menjadi oke maka Tim
Manajemen Risiko kembali melakukan penilaian
risiko sehingga tindakan pengendalian benar-
benar effektif dan nilai risiko menjadi serendah-
rendahnya.
7) Laporan Tim Manajemen Risiko disampaikan
kepada bagian/bagian terkait dan ketua P2K3
untuk ditentukan tindakan selanjutnya .
8) Laporan Tim Manajemen Risiko disahkan oleh
Direksi.

d. Manajemen Risiko ini ditinjau ulang minimal 1 tahun


sekali, atau jika ditemukan adanya kelainan dalam
penerapannya.

UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Umum


Daerah Dr.Pirngadi Kota Medan

Anda mungkin juga menyukai