Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN RISIKO

No Dokumen No Revisi Halaman


SPO/440/ 004/TKRS /2022 01 1/4
RSUD
Tuan Rondahaim

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur,
STANDAR 02 Maret 2022
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Henny Roselia Pane, M.Kes
NIP. 198010012009022006
a. Bahaya atau Hazard adalah suatu bahan/kondisi yang berpotensi
menimbulkan konsekuensi atau kerugian. Hazard selamanya tetap
Hazard, bilamana konsekuensi baru muncul setelah adanya kontak
dengan manusia, baik manusia yang menghampiri bahaya, bahaya yang
menghampiri manusia atau keduanya saling menghampiri.
b. Risiko (Insident) adalah suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya
kecelakaan dan/atau kerugian pada siklus operasi tertentu atau periode
waktu tertentu.
c. Kecelakaan (accident) adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak
terkendali yang berakibat kepada kacaunya proses dan suatu kegiatan
yang telah diatur sehingga menimbulkan kerugian baik korban
manusiaa maupun korban harta benda.
d. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul sebagai efek dari
kegiatan kerja bagi pera pekerja.
e. Rencana tindakan atau Action Plan adalah suatu rencana kegiatan yang
SMART (Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, and Time
Able).
f. Indentifikasi Risiko dalah suatu kegiatan mengindentifikasi sumber
bahaya yang ada di tempat kerja dengan mempertimbangkan kondisi
PENGERTIAN dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya serta jenis
kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin dapat terjadi.
g. Penilaian factor resiko adalah proses untuk menentukan ada tidaknya
risiko dengan jalan melakukan dan keselamatan .
h. Pengendalian fqktor resiko dilaksanakan melalui 4 tingkatan
pengendalian risiko yakni menghilangkan sumber bahaya
menggantikan sumber risiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat
risikonya lebih rendah/tidak ada (rekayasa engineering), administarsi
dan alat pelindung lainnya.
i. Rangking Sistem Metode Hirac
Peluang Kriteria Keterangan

A Almost Certain/Hampir Suatu kejadian yang terjadi


pasti terjadi pada semua kondisi. Misalnya :
Berulang kali pada tiap tahun

B Likely/Mungkin terjadi Suantu kejadian mungkin akan


terjadi pada hamper semua
kondisi. Misalnya : Terjadi
sekali dalam setahun samapi 3
tahun.
C Moderate/ Sedang Suatu kejadian akan terjadi
pada beberapa kondisi tertentu.
Misalnya : Terjadi sekali dalam
5 tahun.

D Unlikely/Kecil Suatu kejadian akan terjadi


kemungkinan pada beberapa kondisi tertentu,
namun kecil kemungkinannya
Misalnya : terjadi sekali dalam
10 tahun

E Rarely/ Jarang sekali Suatu kejadian akan terjadi


pada beberapa kondisi yang
khusus/luar biasa/setelah
bertahun- tahun. Misalnya :
terajadi paling tidak sekali
dalam sejarah Rumah Sakit

Akibat Kriteria Keterangan

1 Insicnificant/tidak Tidak ada cedera, kerugian


siniqfikan materi sangat kecil

2 Minor / kecil Memerlukan perawatan P3K,


on-site, rialise, langsung dapat
ditangani, kerugian materi
sedang

3 Moderate / sedang Memerlukan perawatanmedis,


on-site rialise langsung dapat
ditangani dengan bantuan pihak
luar, kerugian materi cukup
besar.

4 Major / besar Cedera yang mengakibatkan


cacat/hilang fungsi tubuh secara
total, of-side rialisi tanpa efek
merusak, kerugian materi besar.

5 Catastrific/bencana Menyebabkan kematian, of-side


rialise bahan toksit dan efeknya
merusak, kerugian materi
sangat besar.

j. Metrik Penilaian Resiko


Peluang Akibat

1 2 3 4 5

A H H E E E

B M H H E E

C L M H E E

D L L M H E
E L L M H H

E. : Extreme Risk/ Risiko Ekstrim, memerlukan penanganan


Segera atau penghentian kegiatan atau keterlibatan
manajemen puncak, perbaikan Ancaman Sebab Akibat
Peluang (ASAP)
H. : High Risk/ Risiko Tinggi, memerlukan pihak manajemen,
penjadwalan tindakan perbaikan secepatnya.
M. : Moderate Risk/ Risiko Sedang, penanganan oleh
manjemen, penjadwalan tindakan perbaikan secepatnya.
L : Low Risk/ Risiko Rendah, kendalikan dengan prosedur
rutin.

a. Meningkatkan proses pembelajaran untuk menyusun daftar


risiko secara komprehensif dari kejadian-kejadian yang
TUJUAN berdampak pada setiap elemen kegiatan.
b. Membuat dokumentasi yang baik sehingga dapat digunakan
untuk analisa selanjutnya.

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47 Tahun 2021


Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan.
KEBIJAKAN 2. Keputusan Direktur RSUD Tuan Rondahaim Nomor:
35.1/5718/VI/2022 tentang Penetapan Manajen Resiko Rumah
Sakit Umum Daerah Tuan Rondahaim.
a. Identifikasi Bahaya
Seluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan, diidentifikasi
berdasarkan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan dan akibat
dari bahaya yang mungkin terjadi sebagai berikut:
1. Tim manajemen Risiko mencatat kegiatan, pelaksana,
peralatan, dan tempat kerja yang dinilai mengandung
resiko dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
pekerja (Form : F-K3RS-09).
2. Dari setiap kegiatan kerja disetiap lokasi kerja,
diIdentifikasi bahaya kerja apa saja yang bisa terjadi
(Form : F-K3RS-09).
3. Kemudian tentukan Risiko dari setiap bahaya kerja yang
ada (Form : F-K3RS-09).
b. Penilian Resiko
PROSEDUR Semua kegiatan kerja, pelaksana kerja, alat kerja dan tempat
kerja, di identifikasi dan dilakukan penilaian terhadap risiko yang
mungkin ditimbulkan sebagai berikut :
a. Dengan mempergunakan tabel Ranking System, dapat
ditentukan peluang (A/B/C/D) dan akibat (1, 2, 3, 4, 5)
yang dapat terdadi (Form : F-K3RS-09) Sehingga dapat
diperolah penilaian risiko (E, H, M atau L)
c. Pengendalian Risiko
1. Pengendalian risiko dilakukan dengan memperkirakan
kemungkinan terjadinya bahaya kecelakaan kerja dan
penyaki akibat kerja, sesuai prinsip pengendalian risiko
yaitu :
 Eliminasi (menghilangkan sumber bahaya)
 Subsitusi (mengganti dengan bahan atau proses yang
lebih aman)
 Rekayasa Teknik (melakukan perubahan terhadap
desain alat/proses/lay out)
 Administrasi (cara kerja yang aman)
 Alat pelindung diri (APD)
2. Tim Manajemen Risiko menyampaikan hasil identifikasi
bahaya, penilaian dan pengendalian risiko kepada bagian-
bagian terkait agar dapat dilakukan tindakan pengendalian
yang sesuai dengan risiko yang dapat terjadi.
3. Pengendalian risiko dilakukan dengan menetapkan
penanggung jawab dan batas waktu tindakan
pengendalian.
4. Tim Manajemen Risiko meninjau kembali tindakan
pengendalian yang dilakukan sesuai dengan batas waktu
yang ditentukan oleh penanggung jawab.
5. Status pengendalian (oke atau in-progress) ditentukan
agar dapat ditentukan review pengendalian.
6. Apabila status pengendalian in-progress telah berubah
status menjadi oke maka Tim Manajemen Risiko kembali
melakukan penilaian risiko sehingga tindakan
pengendalian benar-benar efektif dan nilai risiko menjadi
serendah-rendahnya.
7. Laporan Tim Manajemen Risiko disampaikan kepada
bagian-bagian terkait dan ketua P2K3 untuk ditentukan
tindakan selanjutnya.
8. Laporan Tim Manajemen Risiko disahkan oleh Derektur.
9. Manajemen Risiko ini ditinjau ulang minimal 1 tahun
sekali, atau jika ditemukan adanya kelainan dalam
penerapannya
d. Manajemen Risiko ini di tinjau ulang minimal 1 tahun sekali,
atau jika ditemukan adanya kelainan dalam penerapannya.

UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja di lingkungan Rumah Sakit RSUD Tuan
Rondahaim

Anda mungkin juga menyukai