Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIREUNGHAS
Jl. Raya Cireunghas Km 10 No. 28 Ds.Cipurut Kec.Cireunghas
email : puskesmas.cireunghas@yahoo.com
Kab. Sukabumi - 43193

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS CIREUNGHAS
Nomor :

TENTANG
PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS CIREUNGHAS

Menimbang : a. bahwa dalam rangka rangka meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan dan keselamatan pasien di Puskesmas
Cireunghas, perlu adanya pengaturan terhadap peresepan
obat psikotropika dan narkotika

b. bahwa sehubungan dengan pernyataan butir a di atas, untuk


menjamin penggunaan Obat psikotropika dan narkotika
tidak disalahgunakan perlu diatur cara peresepan obat
psikotropika narkotika di Puskesmas Cireunghas ;

c. bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b


tersebut diatas, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT.
Puskesmas Cireunghas tentang Peresepan Obat Psikotropika
dan narkotika di Puskesmas Cireunghas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang


Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika
( Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 1997 Nomor
10, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3671 )
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 9 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Penggolongan Psikotropika
4. Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
( Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 2009 Nomor
143, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5062 )
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : 13 TAHUN 2009 Tentang Pedoman
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dengan Partisipasi
Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Akreditasi Puskesmas;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2015 Tentang Peredaran , Penyimpanan,
Pemusnahan, dam Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan
prekusor Farmasi
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;
11. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 51 tahun 2016
tentang Struktur Organisasi SOTK Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi.
12. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
Nomor 440/1062/Dinkes/SK/II/2017 tentang struktur
Organisasi Tata kerja Puskesmas

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CIREUNGHAS TENTANG


PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

KESATU : Menentukan Jenis golongan obat psikotropika narkotika di


Puskesmas Cireunghas
KEDUA :
Menetapkan peresepan obat psikotropika dan narkotika
sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Cireunghas
pada Tanggal :

KEPALA PUSKESMAS CIREUNGHAS

Yosef Sasmita

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN CILANDAK KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA SELATAN

LUIGI
NIP 197909082006042007
LAMPIRAN I : Keputusan Kepala Puskesmas Cireunghas
Nomor : IK-UKP-00
Tanggal :

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi dan dokter spesialis kepada unit penunjang obat yang ada
Apoteker dan mempunyai legalitas, dan pemberian obat psikotropika dan
tropika hanya dapat dilakukan apabila :
1. Peresepan obat psikotropika narkotika hanya boleh ditulis oleh dokter /
dokter gigi / dokter spesialis
2. Resep merupakan resep asli dan ditangani langsung oleh dokter
pemeriksa/pemberi resep
3. jika tidak ditandatangani resep bisa ditolak atau konfoirmasi ke dokter
yang menulis resep
4. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara
penggunaannya
5. Resep psikotropika diberi garis merah dibawah nama obat, dan obat
narkotika diberi garis biru dibawah nama resep obat dan
ditandatangani sejajar garis merah atau biru
6. Dibelakang resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap
7. Resep yang berisi obat psikotropika narkotika disimpan dalam lemari
obat , menjadi satu dengan obat psikotropika, dalam keadaan terkunci

Obat narkotika menurut Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 ada


3 golongan narkotika :
a. Golongan I : hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan
Misalnya: Opium, Heroin, kokain dll yang tercantum dalam
daftar narkotik golongan I

2. Golongan II :berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir


dan dapat digunakan dalam terapi
Misalnya: Metadone, Morfin, Petidin dll yang tercantum
dalam daftar narkotik golongan II

3. Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatan sebagai pilihan


terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan /atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan, yang masuk dalam golongan ini
adalah : Kodein , Garam-garam narkotika dalam golongan ini

4. Golongan dan jenis prekursor


- Tabel I : efedrin, ergometrin, ergotamine, potassium permanganant,
pseudoefedrin dll yang ada di tabel I
- Tabel II : Acetone, ethil ether, piperidine, sulphuric acid dll yang
ada di tabel II

5. Obat psikofarmaka menurut DOEN psikofarmaka 2002 penggolongan


obat terdiri dari:
a.Antianxientas dan anti Insomnia
- Diazepam
b. Antidepresi dan anti mania
- Amitriptiline Hcl
- Litium Karbonat
c. Antiobsesif kompulsif dan antipanik
- Klomamin Hcl
d. Antipsikosis
- Flufenazin dekanoat
- Haloperidol
- Klorpromazine Hcl
- Perfenazine Hcl
- Risperidon
- Sulpirid
- Trifluperazine

6. Daftar psikotropika golongan III ( UU RI no.5 tahun 1997 )


- Pentobarbital, amobarbital dll yang tercantum dalam daftar
psikotropik golongan III

7. Daftar psikotropik golongan IV ( UU RI no.5 tahun 1997 )


- Alprazolan barbital, diazapam, clobazam

KEPALA PUSKESMAS CIREUNGHAS

Dr.Yosef Sasmita.MH.Kes
NIP.19741010200604 1 006

Anda mungkin juga menyukai